MATERI RESUME

Nama Kelompok :

1. Bella Permata Sari (192205014)

2. Canggi Govin Nurhidayat (192205015)
3. Charisa Maulida (192205016)
4. Cristian Evan Vedheric (192205017)
5. Desinta Putri Kusuma (192205018)
6. Desnafiri Eben Heazer Jasman (192205019)
7. Diana Suryaningrum (

Dosen Pengampu : Nofran Putra Pratama, M.Sc., Apt.

PROGRAM STUDI (S-1) FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA
2020
1. Pendahuluan
Lactobacillus acidophilus adalah kelompok bakteri gram positif yang sering digunakan
sebagai probiotik atau bakteri “baik” yang paling umum digunakan. Bakteri “baik” tersebut
merujuk pada banyaknya bakteri jahat pada yang menyebabkan penyakit. Perlindungan
tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya adalah ketika L.acidhopillus
memecah makan dalam usus, beberapa zat terbentuk (asam laktat dan hidrogen peridoksida)
yang menciptakan lingkungan tidak ramah bagi bakteri “jahat.” Praktisi kesehatan sering
merekomendasikan probiotik sebagai suplemen saat mengambil antibiotik. Hal ini
dikarenakan antibiotik yang dapat membunuh bakteri, tetapi tidak dapat membedakan antara
bakteri “baik” maupun bakteri “jahat”.
2. Perkembangbiakan bakteri Lactobacillus acidophilus
Bakteri bereproduksi secara seksual melalui pertukaran material genetik dengan bakteri
lain. Pertukaran materi genetik tersebut disebut rekombinasi genetik atau rekombinasi DNA.
Rekombinasi genetik ini dapat dilakukan dengan tiga cara sebagai berikut :
a. Transformasi
Pada cara ini berlangsung dengan tahap pemindahan sedikit material genetik dari satu
sel bakteri ke sel bakteri lainnya.
b. Transduksi
Pada cara ini pemindahan material genetik satu sel bakteri ke sel bakteri lain dengan
perantara organisme yang lain yaitu bakterifoage (virus bakteri)
c. Konjugasi
Konjugasi adalah perpindahan material genetik berupa plasmid secara langsung melalui
kontak sel dengan membentuk struktur seperti jembatan antara dua sel bakteri yang
berdekatan.
3. manfaat bakteri Lactobacillus acidhopillus
a) Mengobati infeksi vagina
Beberapa studi menunjukkan bahwa L.acidhopillus dapat mengobati bakteri vaginosis.
b) Pencegahan diare
Lactobacillus sp. Menghasilkan beberapa metabolit, seperti asam laktat, hidrogen
peroksida, dan bakteriosin yang mampu menghambat pertumbuhan atau membunuh
bakteri pathogen.
 c) Menghambat perkembangan Salmonella thypimurium
L.acidhophillus LA-5 dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti
salmonella thypimurium yaitu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi saluran
pencernaan yang dikenal dengan nama salmenollesis.
d) Meningkatkan imonomodulator
Pemberian L. acidophillus mampu meningkatkan aktivitas sistem kekebalan tubuh,
yang ditandai dengan meningkatnya jumlah leukosit, limfosfit, neutrophil, indek
fagositik dan nilai titer antibodi.
4. Ketersediaan bakteri Lactobacillus acidhopillus
Preparasi dari Lactobacillus acidophillus dapat ditemukan dalam bentuk kultur bakteri
hidup kering maupun cair. L. acidophillus tersedia dalam beberapa bentuk sebagai berikut :
- Butiran padat kering
- Serbuk padat kering
- Kapsul padat kering
- Sediaan cair
- Yougurt (probiotik)
- Suppositoria vagina
- Tablet
5. Efek samping dari bakteri Lactobacillus acidophillus
Pada umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang. Akan tetapi, pada beberapa
orang yang mengkonsumsi lebih dari satu atau dua miliar L. acidophillus CFUs berpotensi
menyebabkan buang angin, sakit pertu, bahkan diare. Akan tetapi, kondisi ini dapat diatasi
apabila individu tersebut mengkonsumsinya secara perlahan dan terus-menerus.
6. Aplikasi bakteri Lactobacillus acidophillus dalam produk susu fermentasi
Terdapat banyak produk susu fermentasi yang menganduk Lactobacillus acidophilus,
antara lain yogurt dan beberapa jenis susu lainnya. Susu acidophilus pada umumnya
dikonsumsi oleh oramg yang menderita pencernaan laktosa dan intoleransi, yang twejadi ketika
enzim (laktase) tidak dapat memecah laktosa (gula susu) dalam usus. Karena manfaatnya
sebagai terapeutik, termasuk didalamnya yaitu imunomodulation, menghambat bakteri patogen,
menurunkan kolestrol dan mengurangi terjadinya penyakit tertentu.
7. Referensi