Anda di halaman 1dari 4

Nama : Luluk Dwi Masruroh

NIM : P17311221003
Kelas :1A
Prodi :STr. Kebidanan
Dosen pembimbing: Endah Kamila Mas’udah, SST., M.Keb.

Bifidobacteria Infantis

Bifidobacterium longum susp. Infantis berasal dari keluarga probiotik yang terkenal yaitu
Bifidobacteria. Genus Bifidobacteria adalah salah satu genus bakteri yang termasuk kelompok
BAL (Bakteri Asam Laktat) yang dominan terdapat pada feses bayi yang mendapat ASI. Bakteri
asam laktat merupakan kelompok bakteri yang bersifat Gram positif, tidak berspora, tidak
mempunyai sitokrom, aerotoleran, bersifat anaerobik hingga mikroaerofilik, bentuknya bulat
atau batang yang menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir metabolik utama selama
fermentasi karbohidrat, H2O2, antimkroba dan anti kanker. Beberapa penelitian membuktikan
bahwa ASI merupakan sumber utama bakteri asam laktat (BAL) bagi bayi.
Manfaat Umum Bifidobacterium Infantis
B. infantis merupakan probiotik yang penting dan sering ditemukan pada saluran
intestinal bagian bawah manusia. Spesies ini memengaruhi sistem imun karena mampu
menstimulasi agen imunomodulasi seperti sitokinin dan memiliki efek antibakteri terhadap
patogen seperti Clostridium, Shigella, dan Salmonella. Bifidobacterium Infantis juga telah
dikaitkan dengan kesehatan pencernaan, terutama dalam kemampuannya untuk meringankan
efek sindrom iritasi usus pada wanita dan juga meredakan gejala-gejala IBS, yang merupakan
gangguan usus yang sangat umum yang menyebabkan penyakit seperti sembelit, diare, sakit
perut, dan kembung. Bifidobacterium longum subsp infantis juga telah menunjukkan potensi
untuk meningkatkan kesehatan ibu dan bayi, termasuk pencegahan atau pengobatan mastitis
laktasional, meningkatkan kolonisasi bakteri usus normal pada bayi premature.
Perkembangan microbiota apathogen pada bayi
Salah satu faktor perkembangan microbiota apathogen pada bayi adalah tipe persalinan yang
dilakukan, yaitu antara normal dan bedah ceesar. Pada saat lahir, saluran pencernaan bayi yang
pada awalnya steril, selanjutnya terkontaminasi (terkolonisasi) oleh bakteri yang berada di jalan
lahir (vagina) dan saluran cerna ibu apabila melakukan tipe persalinan normal. Sedangkan Bayi
yang lahir dengan bedah ceesar memiliki jumlah dan keberagaman bakteri yang rendah,dan
mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami alergi dikarenakan rendahnya perkembangan
bakteri bifidobacterial yang berada di jalan lahir sang ibu. Perkembangan bakteri flora normal
usus, diawali dengan berkembangnya Bifidobacteria, Clostridia, dan Cocci gram positif.
Kolonisasi bakteri flora normal usus inilah yang bisa digunakan sebagai probiotik yaitu bakteri
hidup atau bakteri campuran yang mempunyai efek menguntungkan pada saluran cerna dan
saluran nafas manusia melalui kemampuannya. Definisi lain menyatakan bahwa probiotik adalah
bakteri yang bekerja mempertahankan kesehatan manusia.
Manfaat Penggunaan Probiotik B. Infantis Pada Bayi
Penyakit diare khususnya diare akut pada bayi dan anak, masih merupakan penyakit
dengan frekuensi morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi di negara berkembang seperti
Indonesia. Banyak penelitian yang dilakukan untuk menurunkan angka yang cukup tinggi
tersebut, salah satunya adalah mengenai manfaat probiotik pada penyakit diare. Peningkatan
probiotik dari Bifidobacterium pada bayi salah satu faktor penting untuk menghambat kolonisasi
bakteri pathogen penyebab diare. Bifidobacterium merupakan bakteri yang mendominasi saluran
cerna bayi baru lahir, namun dengan bertambahnya umur, bakteri tersebut akan digantikan oleh
bakteri lain.Makin bertambah umur, peluang paparan bakteri lain makin tinggi termasuk bakteri
pathogen diare. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan mikroflora yang didominasi oleh bakteri
yang termasuk golongan probiotik di dalam saluran cerna anak menjadi hal yang sangat penting.
Beberapa spesies lactobacillus apabila digabung dengan Bifidobacterium Infantis mampu
memproduksi antibiotika alamiah. Seperti Bifidobacterium infantis mempunyai efek yang kuat
untuk eliminasi E. Coli.
Di luar komponen nutrisi, ASI mengandung senyawa penting lainnya, antara lain,
oligosakarida, sitokin, imunoglobulin, mikroba, dan protein, yang secara langsung memengaruhi
perkembangan kolonisasi mikrobiota saluran cerna. Human milk oligosacharides (HMO) yang
merupakan komponen nutrisi terbanyak ketiga setelah laktosa dan lemak di dalam ASI, diketahui
sebagai faktor selektif untuk pertumbuhan Bifidobacteria pada bayi yang mendapat ASI. Oleh
karena itulah untuk pemberian antibiotic alamiah untuk mencegah diare pada bayi adalah
memberikan ASI pada bayi daripada susu formula. Apabila tidak ada ASI berikut adalah indikasi
dan dosis pemberian probiotik yang bisa di gunakan:
Contoh Kasus:
Terdapat sebuah penelitian pada anak berusia 12-14 bulan untuk mengetahui pengaruh
pemberian susu yang mengandung Bifidobacterium terhadap perkembangan Mikroflora saluran
cerna untuk mencegah diare.
Penelitian ini dilakukan dengan 60 anak berusia 12-14 bulan dalam keadaan yang dibagi
menjadi dua kelompok, masing-masing 30 anak. Pertumbuhan mikroflora saluran cerna pada uji
klinis ini ditentukan berdasarkan jumlah Bifidobacterium dan Lactobacillus dalam tinja sebelum
dan setelah intervensi. Setelah ditinjau kelompok anak yang mengonsumsi susu dengan
kandungan bifidobacterium longum-infantis sebagai probiotik dapat meningkatkan jumlah
antibodi IgA (tinja). Adanya antibodi IgA merupakan pertahanan tubuh pertama dengan fungsi
utama sebagai inhibitor terhadap bakteri atau virus yang akan menempel pada saluran cerna.
Pada mekanisme bacterial translocation, IgA juga merupakan salah satu faktor
immunomodulator sistem imun
Pada penelitian ini, pemberian susu yang mengandung bifidobacterium mampu
mempengaruhi komposisi mikroflora usus dengan meningkatkan jumlah bifidobacterium dan
lactobacillus secara bermakna dibanding kelompok anak yang tidak diberi susu yang tidak
mengandung bifidobacterium. Walaupun ada kemungkinan bifidobacteria penambahan yang
diukur adalah hasil dari beberapa bakteri yang ditambahkan, namun adanya peningkatan jumlah
blactobacillus menunjukkan bahwa pemberian bifidobacteria terbukti mampu meningkatkan
pertumbuhan bakteri menguntungkan lainnya.
Kesimpulan dari kasus penelitian ini adalah penambahan bifidobacterium longum-
infantis pada susu formula atau pemberian ASI untuk anak usia di atas 1 tahun dapat
meningkatkan mikroflora saluran cerna bifidobacteria dan lactobacillus serta menekan
pertumbuhan bakteri merugikan seperti coliform. Pemberian bifidobacteria pada susu formula
juga meningkatkan beberapa komponen sistem imun.
Daftar Pustaka
DAHLAN, M. (2021, Agustus 25). ANALISIS JUMLAH LACTOBACILLUS BIFIDUS BAYI
YANG INISIASI MENYUSU DINI DAN YANG DIBERI ASI DI PUSKESMAS WILAYAH
KOTA MAKASSAR. Retrieved from repository.unhas.ac.id. link:
http://repository.unhas.ac.id/id/eprint/13304/2/P102191050_tesis_19-10-2021%201-2.pdf
Fengchen Group. (n.d.). Bifidobacterium Infantis, Bifidobacterium longum susp. Infantis. (Top
Pharmaceutical Product Supplier From China) Retrieved from FENGCHEN GROUP
CO., LTD. link:
http://id.fengchengroup.org/enzymes-and-bio-products/probiotics/bifidobacterium-
infantis-bifidobacterium.html
Karmini, M. (2007, Agustus). Pengaruh Penambahan Bifidobacterium dalam Susu terhadap
Perkembangan Mikroflora Saluran Cerna Anak Usia 12-14 Bulan. (S. Pediatri, Ed.)
Jurnal Ilmu Kesehatan Anak, Vol. 9(No. 2), 87-91.
Reza Ranuh, B. H. (2020, Oktober). Bifidobakterium dan Kesehatan Saluran Cerna pada Anak.
Vol. 22(No. 3), 191-194.
Wawan, I. W. (n.d.). PROBIOTIK SEBAGAI TERAPI DIARE AKUT PADA BAYI DAN
ANAK. Jurnal Kesehatan, 14-23.

Anda mungkin juga menyukai