Anda di halaman 1dari 4

No. Dokumen : CM/SI/01/1.

1/04
CATATAN MUTU No. Revisi : 00
RENCANA PELAKSANAAN Tanggal : 5 Januari 2018
LAYANAN BIMBINGAN DAN Halaman : 1 dari 4 halaman
KONSELING

SISTEM PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI

1. Pengertian Perguruan Tinggi


Perguruan tinggi adalah suatu institusi pendidikan di atas tingkat menengah yang
memiliki multifungsi. Berbagai fungsi tersebut yaitu: (a) sistem masyarakat akdemik, (b)
wahana pendidikan dan pengajaran, (c) pusat diselenggarakan penelitian dan
pengembangan, (d) pusat pengembangan disiplin ilmu, (e) pusat penyebarluasan ilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian, (f) pusat yang mengusahakan penerapan ilmu
pengetahuan untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat, serta
(g) pengembangan kebudayaan dengan berbagai kegiatan, norma/aturan dan tradisi.
Dengan demikian, perguruan tinggi dapat disebut sebagai pusat intelektual dan
kebudayaan.

2. Jenjang Studi di Perguruan Tinggi


Setiap perguruan tinggi memiliki program pendidikan masing-masing. Bisa saja
program pendidikan di satu perguruan tinggi yang satu berbeda dengan program
pendidikan di perguruan tinggi yang lain. Bawantara (2007:10) menyebutkan bahwa
program pendidikan tinggi di Indonesia terdiri atas dua jalur, yaitu pendidikan akademik
dan profesional. Pendidikan akademik menghasilkan lulusan dengan gelar sarjana.
Sedangkan pendidikan jalur profesional menghasilkan lulusan yang memperoleh sebutan
profesional melalui program diploma. Masing-masing jenjang program tersebut memiliki
beban studi tertentu yang diukur dengan Satuan Kredit Semester (sks).
Jalur pendidikan akademik terdiri atas tiga program, yaitu strata 1 (S1), strata 2
(S2), dan strata 3 (S3). S1 merupakan sebuah gelar akademis yang diberikan untuk sebuah
program studi yang biasanya ditempuh selama tiga atau empat tahun dengan beban studi
144-160 sks.
Sebagian lulusan S1 melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 di program pasca
sarjana untuk mendapatkan gelar Magister. Program jenjang ini hanya boleh dimasuki oleh
calon mahasiswa yang telah melewati jenjang S1. S2 juga merupakan persiapan untuk
belajar lagi di jenjang S3 untuk mendapatkan gelar doktor. Di Indonesia, beban studi

Syarifatur Rofiah, S.Pd Hand Out “SISTEM PEMBELAJARAN DI


PERGURUAN TINGGI”
UNTUK SISWA SMA KELAS XI dan XII
No. Dokumen : CM/SI/01/1.1/04
CATATAN MUTU No. Revisi : 00
RENCANA PELAKSANAAN Tanggal : 5 Januari 2018
LAYANAN BIMBINGAN DAN Halaman : 2 dari 4 halaman
KONSELING

kumulatif untuk S2 adalah sebesar 180-194 SKS dengan masa kuliah maksimal selama 2
tahun.
Program S3 adalah jenjang pendidikan akademis tertinggi dengan beban studi
maupun latihan penelitian yang diberikan jauh lebih mendalam dibandingkan dengan S1
dan S2. Di Indonesia, beban studi kumulatif untuk S3 berkisar antara 228-233 SKS. Untuk
lulus dari program S3 dan mendapat gelar doktor, kandidat harus melakukan riset akademik
dengan standar yang layak dipublikasikan dan mewakili sumbangan kecil bagi ilmu
pengetahuan. Hasil riset tersebut disusun dalam sebuah disertasi doktorat yang kemudian
dipertahankan di depan dewan pengajar di universitas yang bersangkutan.
Seperti yang telah dikemukakan di atas, selain jalur akademis, pendidikan tinggi di
Indonesia juga mengenal jalur profesional yang diselenggarakan melalui program diploma.
Program ini dikenal dengan Strata 0 (S0) yang mencangkup D1 dengan beban studi 40-50
sks, D2 dengan beban studi 80-90 sks, D3 dengan beban studi 110-120 sks, dan D4 dengan
beban studi 144-160 sks.
Selain di fakultas suatu universitas atau institut, program ini diselenggarakan oleh
politeknik, akademi, atau sekolah tinggi. Dibandingkan dengan program S1, program
diploma lebih mengutamakan untuk melatih mahasiswanya agar menguasai pengetahuan
yang langsung dapat dipakai dengan segera. Menurut Bawantara (2007:12), 60 % muatan
kurikulum program diploma adalah mata kuliah praktik.

3. Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi


Kegiatan pendidikan di perguruan tinggi dilaksanakan dengan menggunakan sistem
kredit dan waktu penyelenggaraannya diatur dengan menggunakan sistem semester. Dalam
sistem kredit, perencanaan, penyusunan, pelaksanaan program pendidikan menggunakan
kredit sebagai tolak ukur beban pendidikan terutama yang menyangkut beban studi
mahasiswa.
Menurut Bawantara (2007:14), sistem semester adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan dengan menggunakan satuan waktu terkecil setengah tahun yang
disebut satu semester. Semester adalah satuan waktu yang terdiri atas 18-20 minggu kuliah
atau kegiatan terjadwal lainnya beserta kegiatan iringannya termasuk 2-3 minggu penilaian.
Tiap tahun ajaran terdiri dari 3 semester yaitu semester gasal (ganjil), genap, pendek.

Syarifatur Rofiah, S.Pd Hand Out “SISTEM PEMBELAJARAN DI


PERGURUAN TINGGI”
UNTUK SISWA SMA KELAS XI dan XII
No. Dokumen : CM/SI/01/1.1/04
CATATAN MUTU No. Revisi : 00
RENCANA PELAKSANAAN Tanggal : 5 Januari 2018
LAYANAN BIMBINGAN DAN Halaman : 3 dari 4 halaman
KONSELING

Kansil (1997:46) mengemukakan bahwa sistem kredit adalah suatu sistem


penyelenggaraan pendidikan di mana beban studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar
dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit. Dalam
sistem kredit, beban studi yang harus diselesaikan oleh mahasiswa pada suatu jenjang studi
dinyatakan dalam bentuk sejumlah kredit. Misalnya: untuk menyelesaikan program D1,
jumlah kredit yang harus dituntaskan yaitu 40-50 sks. Sementara itu, jika ingin
menyelesaikan program S1, harus menuntaskan 144-160 sks sebagai syarat kelulusan.
Berdasarkan adanya perbedaan minat, bakat, dan kemampuan antara mahasiswa
yang satu dengan yang lain, maka cara dan waktu untuk menyelesaikan beban studi
maupun komposisi kegiatan studi untuk memenuhi beban studi yang diwajibkan tidak
harus sama bagi setiap mahasiswa meskipun mereka duduk dalam jenjang pendidikan yang
sama (Bawantara, 2007:14). Jadi sangat besar kemungkinan jenis dan jumlah mata kuliah
yang akan dipilih berbeda dengan teman yang satu dengan yang lainnya meskipun berada
pada program studi dan angkatan yang sama.
Penyelenggaraan pendidikan dengan sistem kredit ini bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi
dalam waktu secepatnya. Di samping itu, juga untuk memberikan kesempatan kepada
mahasiswa agar dapat mengikuti kegiatan pendidikan yang sesuai dengan minat, bakat dan
kemampuan.
Selain sistem semester dan sistem kredit, dikenal lagi satuan kredit semester (sks).
Satuan kredit semester merupakan ukuran yang menyatakan beban studi pendidikan
mahasiswa dan beban mengajar dosen. Jumlah sks untuk masing-masing kegiatan
pendidikan ditentukan oleh jumlah jam yang digunakan untuk kegiatan itu.
Dalam satu semester, mahasiswa menentukan sendiri beban studi maupun susunan
kegiatan studi tersebut. Beban dan susunan kegiatan tersebut bergantung pada minat, bakat,
dan kemampuan. Jumlah sks yang dapat diambil dalam satu semester bervariasi antara 0-24
sks (Bawantara, 2007:15). Hal itu tergantung pada hasil studi pada semester sebelumnya
yang diukur dengan Indeks Prestasi (IP). Semakin bagus IP pada semester sebelumnya,
semakin tinggi jumlah SKS yang boleh diambil pada semester berikutnya.

Syarifatur Rofiah, S.Pd Hand Out “SISTEM PEMBELAJARAN DI


PERGURUAN TINGGI”
UNTUK SISWA SMA KELAS XI dan XII
No. Dokumen : CM/SI/01/1.1/04
CATATAN MUTU No. Revisi : 00
RENCANA PELAKSANAAN Tanggal : 5 Januari 2018
LAYANAN BIMBINGAN DAN Halaman : 4 dari 4 halaman
KONSELING

Besarnya IP semester dihitung pada setiap akhir semester dari jumlah perkalian
kredit (k) dan nilai angka (N) tiap matakuliah, dibagi dengan jumlah kredit yang
direncanakan, yang perhitungannya dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

IP Semester =

Keterangan:
ki = kredit matakuliah ke-i
i = 1, 2, 3, ...n
Ni = Nilai akhir mata kuliah ke-i

Sedangkan untuk menghitung IP Kumulatif (IPK) pada akhir studi dapat dihitung
dari jumlah perkalian kredit (k) dan nilai angka (N) tiap matakuliah dibagi dengan jumlah
kredit yang telah dicapai, atau dengan rumus sebagai berikut:

IPK =

Keterangan:
IPK = Indeks Prestasi Kumulatif
ki = kredit matakuliah ke-i
i = 1, 2, 3, ...n
Ni = Nilai akhir mata kuliah ke-i
Setelah memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program sarjana, maka lulusan
akan mendapat gelar sesuai program studi masing-masing. Pada saat dinyatakan lulus, akan
diberi predikat kelulusan sebagai berikut:
a. Dengan pujian (cumlaude), apabila IPK antara 3,51 - 4,00
b. Sangat memuaskan, apabila IPK minimal 2,76 - 3,50
c. Memuaskan, apabila IPK 2,00 - 2,75

Syarifatur Rofiah, S.Pd Hand Out “SISTEM PEMBELAJARAN DI


PERGURUAN TINGGI”
UNTUK SISWA SMA KELAS XI dan XII

Anda mungkin juga menyukai