Masalah lingkungan lokal adalah kondisi dimana alam sekitar (dalam skala Lokal) tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal yang terjadi di dalam
suatu daerah, baik itu hal yang mendadak ataupun berkelanjutan. Kebanyakan faktor yang
mempengaruhi adalah faktor manusia.
1. Kekeringan :
kekeringan adalah kekurangan air yang terjadi akibat sumber air tidak dapat menyediakan
kebutuhan air bagi manusia dan makhluk hidup yang lainnya .
Dampak: menyebabkan ganggungan kesehatan, keterancaman pangan.
2. Banjir
merupakan fenomena alam ketika sungai tidak dapat menampung limpahan air hujan
karena proses influasi mengalami penurunan. Itu semua dapat terjadi karena hijauan
penahan air larian berkurang.
Dampak: ganggungan kesehatan, penyakit kulit, aktivitas manusia terhambat, penurunan
produktifitas pangan, dll.
3. Longsor
adalah terkikisnya daratan oleh air larian karena penahan air berkurang.
Dampaknya : terjadi kerusakan tempat tinggal, ladang, sawah, mengganggu
perekonomian dan kegiatan transportasi
4. Erosi pantai
terkikisnya lahan daratan pantai akibat gelombang air laut.
Dampak : menyebabkan kerusakan tempat tinggal dan hilangnya potensi ekonomi seperti
kegiatan pariwisata.
Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata
lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan
kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda
asing (seperti sampah, limbah industri, minyak, logam berbahaya, dsb.) Sebagai akibat
perbuatan manusia, sehingga mengakibatkan lingkungan tersebut tidak berfungsi seperti
semula (Susilo, 2003).
Ciri fisik dari pencemaran lingkungan akibat pertambangan dan pabrik bisa dilihat secara
langsung di situs pertambangan, ekosistem yang awalnya dihuni flora dan fauna, menjadi
lahan kosong atau bahkan rusak, menjadi seperti kubangan dan tidak ada flora dan fauna
didalamnya. Pengambilan hasil tambang membutuhkan berbagai tahapan dan metode, dan
seringkali dengan pembabatan hutan, pengelupasan tanah, pengerukan dan deformasi tanah,
serta pembakaran hasil tambang dan pemrosesan lainnya.
1. Ekosistem pasti akan rusak dengan adanya tambang, jadi yang perlu diperhatikan
adalah perawatan setelah tambang selesai digunakan, jadi tidak tersisa areqa tak
layak huni bagi flora, fauna, dan juga manusia. Hal ini bisa dilakukan dengan
penimbunan area sisa tambang, reboisasi, atau merubah area itu menjadi tambak.
Bila dilakukan dengan benar, resiko longsor dan banjir pun bisa diatasi.
2. Untuk mengurangi polusi udara, harus diatasi dengan alat penyaring udara yang
baik, namun bila biaya tak mencukupi atau hal lain yang membuat penanganan
udara tak bisa dilakukan, maka cara mengatasinya adalah membuat pabrik yang
jauh dari pemukiman.
3. Polusi air bisa diatasi dengan pengambilan air dari tempat yang tak akan
mengganggu warga dan area sekitar, dan pembuangan yang terpadu dan aman.