Anda di halaman 1dari 10

PENENTUAN TRASE

JALAN
M SEPTIAN DWI WIRAWAN
191910301095

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Pendahuluan
• Pembangunan infrastruktur transportasi sangatlah dibutuhkan mengingat pertumbuhan pendudu
k yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pertumbuhan penduduk tentunya berbanding lurus
dengan permintaan infrastruktur transportasi. Sebab infrastruktur transportasi menjadi fasilitator
dalam penyuplaian kebutuhan sehari-hari seperti pangan,sandang. Selain itu juga menjadi sarana
masyarakat dalam bermobilitas dan beraktivitas. Sektor vital seperti industri dan ekonomi yang
membutuhkan mobilitas tinggi, tinggi,keinginan masyrakat dalam bepergian,serta wilayah-wilaya
h potensial yang membutuhkan infrastruktur jalan jelas menjadi motivasi penting dalam pemban
gunan jalan.

• Peran jalan raya dalam kehidupan sehari-hari sangatlah besar. Bahkan pengaruh jalan raya terha
dap ekonomi,sosial,hingga tatanan politik negara ,akibatnya penelitian tentang jalan terus dikem
bangkan dalam beberapa dekade terakhir. jalan raya terhadap ekonomi,sosial,hingga tatanan poli
tk negara sangatlah besar, akibatnya, penelitian tentang jalan terus dikembangkan dalam bebera
pa dekade terakhir ini.

Sumber: Khanna, S. K. dan Justo, C. E. G. (1973) Highway Engineering.


Mannering, F. dan Washburn, S. (1990) Principal of Highway
Engineering and Traffic Analysis FIFTH EDITION.
• Mengetahui probematika tersebut, maka dibutuhkan pembangunan jalan baru Mengetahui
problematika tersebut,maka dibutuhkan pembangunan jalan baru guna memfasilitasi
masyarakat dalam beraktivitas dan bermobilitas. Akan tetapi,dalam pembangunan jalan perlu
adanya perencanaan jalan. Desain jalan yang baik dapat menunjang fungsi jalan agar berkerja
sebagaimana fungsinya, keberadaan jalan menjadi penting guna menjadi sarana perpindahan
barang dan jasa yang esensial bagi masyarakat. Oleh karenanya dibutuhkan perencannan yang
matang baik dari segi teknik maupun non-teknis tak kecuali yaitu perencanaan geometrik jalan
• Penentuan trase jalan menjadi satu hal penting dalam perencanaan geometrik jalan. Karena
kedudukan dari trase jalan sebagai salah satu syarat yang dibutuhkan dalam perencanaan
geometrik jalan. Dalam penentuan trase jalan diperlukan survei awal perencanaan sebab pada
trase jalan terdapat batasan – batasan tertentu yang sangat dipengaruhi oleh keadaan fisik
maupun topografi,serta peruntukan lahan yang akan dilalui.

Sumber: Saodang, H. (2004) “Konstruksi Jalan Raya,” Nova, Bandung.


Syamsunur, D. et al. (2011) “Knowledge-based expert
system for route selection of road alignment,” Australian
Journal of Basic and Applied Sciences , 5(5), hal. 208–213.
Pembahasan
Definisi umum
• Alinyemen Horizontal adalah proyeksi sumbu jalan pada bidang jalan.
• Dikenal dengan nama “situasi jalan” atau "trase jalan”.
• Alinyemen horizontal terdiri atas garis-garis lurus dan dihubungkan dengan garis-garis
lengkung. Garis lengkung ini dapat terdiri oleh gabungan dari busur lingkaran dan lengkung
peralihan atau busur-busur lingkaran saja maupun lengkung peralihan saja.

Sumber :Sukirman, S. (1999) “Dasar-Dasar Perencanaan Geometrik


Jalan,” Nova, Bandung, 201.
Syarat alinyemen
Suatu alinyemen dikatakan ideal apabila:
 Pendek. Alinyemen yang ideal adalah alinyemen yang jarak antar 2 titik
stasiun pengaman dekat. Namun jarak yang dekat juga harus dibarengi
dengan pertimbangan praktikal lainnya.
 Mudah. Alinyemen yang baik harus bisa direaliasikan dalam bentuk
konstruksi dengan mudah serta pemeliharaan jalan yang tidak
meninbulkan banyak masalah.
 Aman. Alinyemen haruslah memenuhi syarat keamanan baik dari segi
stabilitas tanah hingga fondasi.
 Ekonomis. Suatu alinyemen dapat dikatakan ekonomis apabila total
pengeluaran pembangunan, pemeliharan,hingga operasi kendaraan tida
k besar. Seluruh faktor-faktor tersebut perlu dipertimbangan sebelum
memperhitungkan perencanaan alinyemen dari segi ekonomi.

Sumber : Khanna, S. K. dan Justo, C. E. G. (1973) Highway Engineering.


Penentuan trase jalan juga perlu memperhatikan faktor penting lainnya.
Terdapat 4 faktor penting dalam penetapan trase jalan yakni :
• Faktor topografi
• Faktor geologi
• Faktor tata lahan
• Faktor lingkungan

Sumber: Saodang, H. (2004) “Konstruksi Jalan Raya,” Nova, Bandung.


Sebagai awalan dari penentuan trase jalan,diperlukan survei guna memberikan gambaran
langsung sehingga dapat menjadi acuan untuk pembangunan tahap selanjutnya:
• Survey Awal-Rekonesan (Reconnaisance Survey)
• Survey Pendahuluan (Preliminary Survey)
• Survey Lokasi (Location Survey)

Sumber: Saodang, H. (2004) “Konstruksi Jalan Raya,” Nova, Bandung.


Metode Penentuan Trase Jalan

• Metode AHP (Analyitical Hierarchy Process)


Analyitical Hierarchy Process merupakan suatu teori pengukuran berdasarkan
perbandingan yang berpasangan dan bergantung pada penilaian serta
pendapat ahli guna merumuskan skala prioritas pada suatu alternatif. Skala
prioritas dipergunakan untuk wadah informasi tentang seberapa banyak
pilihan mendominasi pilihan lainnya. Selain itu, metode ini juga dipergunakan
untuk mengetahui dan mneghitung tingkat konsistensi,serta
mengembangka makna dari pendapat para responden.

Sumber: Rahma Dewi, M. I. et al. (2017) “Kajian Pemilihan Trase Dan


Perencanaan Perkerasan Jalan Lingkar Timur Kabupaten
Banyuwangi,” Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas
Brawijaya, 1(2).
• Metote ANP (Analytical Network Process)
ANP adalah sistem yang menggunakan pendekatan umpak balik atau
feedback yang diperuntukan guna menilai hubungan multiarah yang dinamis
antar faktor keputusan.ANP memiliki kelebihan yakni mengacu pada fakta
bahwa tidak semua persoalan bisa disusun secara hirarki seperti ANP.
Perbedaan yang mendasar antara ANP dan AHP adalah konsep utamanya
dimana ANP adalah pengaruh atau influence sedangkan AHP preferensi
(preferrence). Singkatnya, penggunaan ANP menuntun kepada suatu konsep
yang diharapkan lebih obyektif, yaitu “apa yang paling berpengaruh”

Sumber: Ibrahim, F., Pengeran, M. H. dan


Wihartanto, A. (2013) “Perbandingan Hasil Pemilihan
Trase Jalan Dengan Menggunakan Pendekatan AHP
Dan ANP ( Study Kasus : Pengembangan Jalan
Kolektor Provinsi Gorontalo ),” Konferensi Nasional
Teknik Sipil 7.
Kesimpulan
• Penentuan trase jalan menjadi satu hal perlu mendapatkan perhatian lebih
karena kedudukan dari trase jalan sebagai salah satu syarat yang
dibutuhkan dalam perencanaan geometrik jalan
• Proses penentuan trase jalan diawali dengan survey yang dgunakan sebag
ai dasar dari perencanaan geomterik jalan. Survey ini terbagi menjadi tiga
yakni, survey rekonesan,survey pendahuluan, dan survey lokasi. Dengan
adanya survey diharapkan trase jalan yang dipilih adalah yang terbaik.
• Dalam menentukan trase jalan setelah survei biasa dilakukan metode AHP
dan ANP. AHP atau Analytical Hiererchy Process adalah teori pengukuran
dengan cara perbandingan berpasangan dan bergantung pada penilaian
para ahli sehingga akan didapatkan skala prioritas. Sedangkan ANP atau
Analytic Network Process adalah sistem yang menggunakan pendekatan
umpan balik untuk menilai hubungan antar atribut keputusan secara
dinamis.

Anda mungkin juga menyukai