Anda di halaman 1dari 7

PENG

ELOL
AAN
DI SUSUN OLEH :
SITI KORIMAH
184840134

PROGRAM STUDI D-III FARMASI


POLTEKKES KEMENKES PANGKALPINANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
PENGELOLAAN PERBEKALAN
bahan:
membahas
FARMASI
1. perencanaan, 2.
Instalasi adalah fasilitas penyelenggara pelayanan
pengadaan,
3. penerimaan, medik, pelayanan penunjang medik, kegiatan penelitian,
4. penyimpanan, pengembanagan, pendidikan, pelatihan dan pemeliharaan
5.pendistribusian 6. sarana rumah sakit. Farmasi rumah sakit adalah seluruh
penggunaan dan aspek kefarmasian yang dilakukan di suatu rumah sakit.
7. evaluasi obat Jadi instalasi farmasi adalah suatu unit di suatu rumah
sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu
oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi
persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan
kompeten secara profesional, tempat penyelenggaraan
yang bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan dan
pelayanan kefarmasian.

Pengelolaan perbekalan farmasi atau sistem


perbekalan farmsi merupakan suatui siklus kegiatan yang
dimulai dari perencanaan sampai evaluasi yang saling
terkait antara satu dengan yang lainnya.Kegiatan
mencakup perencanaan, pengadaan, penerimaan,
penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan
dan pelaporan, penghapusan, monitoring dan evaluasi.
PERENCANAAN OBAT

Perencanaan perbekalan farmasi adalah salah satu fungsi


1. Jenis obat yang dipilih
yang seminimaldalam
menetukan mungkin dengan
proses cara menghindari
pengadaan perbekalankesamaan
farmasi jenis
2. Hindari obat kombinasi, kecualiTujuan
dirumah sakit. jika obat kombinasi perbekalan
perencanaan mempunyai farmasi
efek yang lebih baik
adalah
dibanding obat untuk
tunggal.
mendapatkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi sesuai
3. Apabila jenis obat banyak,
dengan pola maka dipilihdan
penyakit berdasarkan
kebutuhanobat pilihan (drug
pelayanan of choice).
kesehatan di
rumah sakit.
b. Perhitungan kebutuhan
SITI KORIMAH TAHAP PERENCANAAN PERBEKALAN FARMASI
Menentukan
184840134 MELIPUTIperbekalan
kebutuhan : farmasi merupakan tantangan tenaga farmasi.
A. Pemilihan
Masalah kekosongan atau kelebihan perbekalan farmasi dapat terjadi, apabila informasi
yang digunakan semata-mata
Fungsihanya berdasarkan
pemilihan adalah teoritis perbekalan
saja. Pendekatan
untuk menetukan perencanaan
kebutuhan dapat dilakukanfarmasi
melalui yang
beberapa metoda : diperlukan sesuai dengan
benar-benar
- Metoda konsumsi jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit
dirumahdengan
Perhitungan kebutuhan sakit. metoda
Dasar-dasar pemilihan
konsumsi kebutuhan
didasarkan pada data riel
obat meliputi
konsumsi perbekalan farmasi periode : yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan
koreksi. Langkah penghitungan rencana kebutuhan obat menurut pola konsumsi
yang diterima. Kebutuhan leadtime=pemakaian rata-rata x waktu tunggu (bulan)
7. Menentukan stok pengaman (Buffer Stok)
Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya kekosongan
obat.
8. Menghitung jumlah obat yang akan diprogramkan ditahun yang akan datang
Rumus : Jumlah obat yang akan diprogramkan ditahun yang akan datang=kebutuhan obat
yang akan datang+kebutuhan leadtime+buffer stok
9. Menghitung jumlah obat yang akan dianggarkan
Rumus :Jumlah obat yang akan dianggarkan=kebutuhan obat yang diprogramkan-sisa stok
- Metoda morbiditas
Perhitungan jumlah kebutuhan perbekalan farmasi yang berdasarkan beban kesakitan
yang harus dilayani.Metoda morbiditas adalah perhitungan perbekalan farmasi berdasarkan
pola penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan dan waktu tunggu.

PENGADAAN
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan :
Pembelian. Pembelian adalah rangkaian proses pengadaan untuk mendapatrkan perbekalan
farmasi. Hal in sesuai denga perpres RI No 94 tahun 2007 tentang pengendalian dan
pengawasan atas pengadaan dan penyaluran bahan obat, obat spesifik dan alkes yang
berfungsi sebagai obat da perpres RI No 95 tahun 2007 tentang perubahan ketujuh
atas kepres No 80 tahun 2003 tentang pedoman pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pemerintahan.
Ada 4 metoda pada proses pembvelian :
1. Tender terbuka
Berlaku untuk semua rekanan yang terdaftar, dan sesuai dengan kriteria yang
telah ditentukan.Pada penentuan harga metoda ini lebih menguntungkan, untuk
pelaksanaanya staf yang kuat, waktu yang lam serta perhatian penuh.
2. Tender terbatas
Sering disebut lelang tertutup.Hanya dilakukan pada rekanan tertentu yang sudah
terdaftar dan memiliki riwayat yang baru.Harga masih dapat dikendalikian, tenaga
dan beban kerja lebih ringan bila dibandingkan dengan lelang terbuka.
3. Pembelian dengan tawar-menawar
Dilakukan bila item tidak penting, tidak banyak dan biasanya dilakukan pendekatan
langsung untuk item tertentu.
4. Pembelian langsung
Pembelian jumlah kecil, perlu segera tersedia, harga tertentu dan relatif agak
mahal.
Produksi
Produksi perbekalan farmasi dirumah sakit merupakan kegiatan membuat,
membentuk sediaan dan pengemasan kembali sedian farmasi steril atau nonsteril untuk
memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Kriteria perbekalan farmasi yang diproduksi :
- Sediaan farmasi dengan formula khusus
- sediaan farmasi dengan mutu sesuai standar dengan harga lebih murah
- Sediaan farmasi yang memerlukan pengemasan kembali
- Sediaan farmasi yang tidak tersedia dipasaran
- Sediaan farmasi untuk penelitian
- Sediaan nutrisi parenteral
- Sediaan farmasi yang harus selalu di buat baru
PENERIMAAN
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan
sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, atau
sumbangan.Penerimaan perbekalan farmasi harus dilakukan oleh petugas yang bertanggung
jawab, harus terlatih baik, serta harus mengerti sifat penting perbekalan farmasi.
Tujuan penerimaan adalah untuk menjamin perbekalan farmasi yang diterima sesuai
kontrak baik spesifikasi utu, jumlah maupun waktu kedatangan. Semua perbekalan farmasi
yang diterima harus diperiksa dan disesuaikan dengan spesifikasi pada order pembelian rumah
sakit. Semua pembekalan farmasi harus ditempatkan dalam tempat persediaan, segera
setelah diterima, perbekalan farmasi harus segera disimpan di dalam lemari atau tempat
lain yang aman.
Perbekalan farmasi yang diterima harus sesuai dengan spesifikasi kontrak yang telah
ditetapkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerimaan adalah :
- Harus mempunyai MSDS (Material Safety Data Sheet) untuk bahan yang berbahaya
- Harus mempunyai sertifkat asli untuk alat kesehatan
- Sertifikat analisis produk
PENYIMPANAN
Penyimpanan adalah suatu kegiatan penyimpan dan memelihara dengan cara
menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari
pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak obat.
Tujuan penyimpanan :
- Memelihara mutu sediaan farmasi
- Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
- Menjaga ketersediaan
- Memudahkan pencarian dan pengawasan
Metoda penyimpanan dapat dilakukan berdasarkan kelas terapi, menurut bentuk
sediaan dan alfabet dengan menerapkan prinsip FIFO dan FEFO dan serta sistem informasi
yang selalu menjamin ketersediaan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan.
Pengaturan tata ruang untuk memberikan kemudahan dalam penyimpanan, penyusunan,
pencarian dan pengawasan perbekalan farmasi diperlukan pengaturan tata ruang gudang
yang baik. Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam merancang bangunan gudang adalah :
 Kemudahan bergerak
Untuk kemudahan bergerak, gudang ditata menggunakan sistem sati lantai, tidak
bersekat-sekat. Berdasarkan arah arus p[enerimaan dan pengeluaran perbekalan
farmasi, ruang gudang ditata berdasarkan sistem garis lurus, arus U atau aurs L.
 Sirkulasi udara yang baik
 Rak dan pallet
 Penempatan rak yang tepat dan penggunaan pallet dapat meningkatkan sirkulasi
udara dan perputaran stok perbekalan farmasi.
 Kondisi penyimpanan khusus
Seperti vaksin memerlukan “Cold Chain” khusus dan harus dilindungi, narkotika
dan bahan berbahay harus disimpan dalam lemari khusus dan terkunci, bahan-bahan
yang mudah terbakar.
 Pencegahan kebakaran
Hindari penumpukan bahan-bahan yang mudah terbakar dan pemadam kebakaran
harus dipasang pada tempat-tempat yang mudah dijangkau.

PENDISTRIBUSIAN
Pendistribusian merupakan kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah
sakit untuk pelyanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan
serta untuk menunjang pelayanan medis. Tujuan pendistribusian adalah tersedianya
perbekalan farmasi di unit-unit pelayanan secara tepat waktu jenis dan jumlah.
Jenis Sistem Distribusi :
a. Resep Perorangan
b. Sistem distribusi persediaan lengkap di ruang
c. Sistem distribusi dosis unit
Penggunaan Obat
Pengunaan obat dapat di katakana Rasional adalah apabila pasien menerima pengobatan
sesuai dengan kebutuhan klinisnya, dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan, dalam
periode waktu yang sesuai dan dengan biaya yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan
masyarakat.
Pengobatan yang pada umumnya ialah untuk mencapai suatu pengobatan yang efektif,
tentu saja mendorong penggunaan obat rasional digalakkan dimana-mana.
Penggunaan obar sendiri juga dilandasi oleh beberapa indikator lainnya. Indikator
tersebut berupa :
 Tepat diagnosis,
 Tepat Pemilihan Obat,
 Tepat Indikasi,
 Tepat Pasien,
 Tepat Dosis,
 Tepat cara dan lama pemberian,
 Tepat harga,
 Tepat Informasi dan
 Waspada terhadap Efek Samping Obat.
Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
Menurut PERMENKES No. 72 Tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di
rumha sakit, Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) merupakan program evaluasi penggunaan
Obat yang terstruktur dan berkesinambungan secara kualitatif dan kuantitatif.
Tujuan EPO yaitu:
a. mendapatkan gambaran keadaan saat ini atas pola penggunaan Obat;
b. membandingkan pola penggunaan Obat pada periode waktu tertentu;
c. memberikan masukan untuk perbaikan penggunaan Obat;
d. menilai pengaruh intervensi atas pola penggunaan Obat.
Kegiatan praktek EPO:
a. mengevaluasi pengggunaan Obat secara kualitatif; dan
b. mengevaluasi pengggunaan Obat secara kuantitatif.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:


a. indikator peresepan;
b. indikator pelayanan; dan
c. indikator fasilitas.
Petunjuk teknis mengenai evaluasi penggunaan Obat akan diatur lebih lanjut oleh Direktur
Jenderal.

Anda mungkin juga menyukai