A. Defenisi
kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang
keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin
encer atau kental, bening, atau berupa nanah. Biasanya disertai gangguan
pendengaran.
Jadi Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) atau yang biasa disebut
berasal dari Otitis Media Akut stadium perforasi yang berlanjut, sekret tetap
keluar dari telinga tengah dalam bentuk encer, bening ataupun mukopurulen.
Proses hilang timbul atau terus menerus lebih dari 2 minggu berturut-turut.
timpani tidak intake / terdapat lubang pada membran timpani itu sendiri.
B. Klasifikasi
berbahaya atau total timbul pada atau fatal, timbul pada OMSK tipe
maligna.
C. Etiologi
dengan perforasi membrane timpani dan sekret yang keluar dari tengah terus-
menerus atau hilang timbul dan sekretnya mungkin encer, kental, bening atau
berupa nanah.
Pada otitis media kronis aktif tuba eustachius sering tersumbat oleh
edema tetapi apakah hal ini merupakan fenomena primer atau sekunder
masih belum diketahui. Pada telinga yang inaktif berbagai metode telah
menjadi normal.
2. Infeksi
hampir tidak bervariasi pada otitis media kronik yang aktif. Keadaan ini
Organisme yang terutama dijumpai adalah bakteri Gram (-), flora tipe
b. Sumbatan (secret,tumor,tampon)
d. Alergi
sebagian penderita yang alergi terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteri
3. Autoimun
4. Lingkungan
sembuh dengan sendiri. Dapat juga terjadi otitis media efusi (OME) bila
efusi tetap ada karena tuba eustachius tetap terganggu tetapi tidak terdapat
infeksi. Bila tuba eusthacius tetap terganggu dan terdapat infeksi maka
terjadi otitis media akut (OMA). Otitis media akut dapat sembuh sendiri
tetapi dapat juga terus berlanjut menjadi otitis media supuratif kronis
terlambat dan tidak adekuat dapat berlanjut menjadi OMSK. Pada bayi
D. Patofisiologi
bermula dengan proses irritasi dan inflamasi pada mukosa telinga tengah.
(Parry, 2011).
E. Manifestasi Klinik
gangguan pendengaran. Nyeri telinga atau tidak nyaman biasanya ringan dan
terjadi secara terus menerus atau intermiten dan dapat terjadi pada salah satu
Sekret bersifat purulen ( kental, putih) atau mukoid ( seperti air dan
aktivitas kelenjar sekretorik telinga tengah dan mastoid. Pada OMSK tipe
jinak, cairan yang keluar mukopus yang tidak berbau busuk yang sering
kali sebagai reaksi iritasi mukosa telinga tengah oleh perforasi membran
atau kontaminasi dari liang telinga luar setelah mandi atau berenang. Pada
OMSK stadium inaktif tidak dijumpai adanya sekret telinga. Sekret yang
putih, mengkilap. Pada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga
tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas.
Sekret yang bercampur darah berhubungan dengan adanya jaringan
granulasi dan polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang
kemungkinan tuberkulosis.
2. Gangguan pendengaran
tengah. Pada OMSK tipe maligna biasanya didapat tuli konduktif berat
terjadinya labirinitis supuratif akan terjadi tuli saraf berat, hantaran tulang
merupakan suatu tanda yang serius. Pada OMSK keluhan nyeri dapat
telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder.
4. Vertigo
labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom. Vertigo yang timbul
labirin juga akan meyebabkan keluhan vertigo. Vertigo juga bisa terjadi
karena infeksi kemudian dapat berlanjut dari telinga tengah dan mastoid ke
telinga dalam sehingga timbul labirinitis dan dari sana mungkin berlanj ut
menjadi meningitis. Uji fistula perlu dilakukan pada kasus OMSK dengan
riwayat vertigo. Uji ini memerlukan pemberian tekanan positif dan negatif
telinga tengah.
timpani.
F. Pemeriksaan Penunjang
4. Pemeriksaan Radiologi
arah lateral dan atas. Foto ini berguna untuk pembedahan karena
struktur-struktur.
5. Bakteriologi
Bakteri lain yang dijumpai pada OMSK E. Coli, Difteroid, Klebsiella, dan
G. Penatalaksanaan
1. OMSK Benigna :
a. Konservatif
kronik.
Ada beberapa cara untuk membersihkan secret :
ditimbulkan
karet pentil.
2) Pengobatan Lokal
ada eksaserbasi akut yang didahului oleh infeksi hidung atau faring
b. Operatif :
2) Mastoidektomi
1. OMSK Maligna
Umumnya dilakukan pembedahan yaitu mastoidektomi radikal.
Bila ada komplikasi abses retroaurikuler dan penderita jauh dari rumah
H. Komplikasi
atau ketulian.
2. Mastuiditis
3. Cholesteatoma
5. Paralisis wajah
6. Labirin titis
I. Prognosis
Biasanya OMC berespon terhadap terapi dapat terjadi dalam beberapa
KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian
tenggorokan.
trauma
sekarang.
6. Riwayat spikososial
hidung
c. Pola istirahat dan tidur
Selama inditasi klien merasa tidak dapat istirahat karena klien sering
pilek
menurun
e. Pola sensorik
mukopurulen).
8. Pemeriksaan Fisik
b. Pemeriksaan fisik data focus hidung : nyeri tekan pada sinus, rinuskopi
Data subyektif :
1) Observasi nafas :
frekwensinya, lamanya.
2) Sekret hidung :
b) Epistaksis
3) Riwayat Sinusitis :
a) Kelemahan
Data Obyektif
- Pemeriksaan penunjung :
B. Diagnosa Keperawatan
Parry, D.; Roland, P.S. 2005. Middle Ear, Chronic Suppurative Otitis, Medical
Infeksi sekunder
Trauma ,benda Asing
(ISPA)Bakteri
Streptococcus,Hemophylus
Otitis media
Hantaran kolesteatotom
suara/udara Erosi pada
Resiko yang diterima kanalis
pemenuhan menurun semiserkularis
kebutuhan mastoidektomi
nutrisi kurang
dari kebutuhan Gangguan Vertigo
tubuh persepsi
Nyeri akut
sensori
Resiko
injuri
Cemas