Makalah
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Fiqh
Dosen :
Dr. Hariman Siregar, M. Ag.
Hamdan Hambali, M. Ag.
Disusun oleh :
KELOMPOK X
Semester IV/C
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya, penyusunan makalah “Zakat dan Permasalahannya” ini
dapat diselesaikan dengan baik dan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Hariman Surya
Siregar, M.Ag. dan Bapak Hamdan Hambali, M.Ag. selaku dosen pengampu yang
telah membimbing penulis di dalam menyusun makalah ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulisan
makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, terdapat permasalahan yang kami hadapi, tetapi
alhamdulillah, akhirnya permasalahan tersebut dapat ditemukan jalan keluarnya.
Penyusunan makalah ini, tentu masih jauh untuk dikatakan sempurna. Hal ini
karena keterbatasan kami dalam menguasai wawasan dan ilmu pengetahuan yang
masih sangat terbatas. Walaupun demikian, kami berharap semoga penyusunan
makalah ini dapat menjadi salah satu referensi pengetahuan bagi teman-teman UIN
Sunan Gunung Djati umumnya dan bagi kami selaku penyusun khususnya.
Akhir kata, semoga kebaikan yang telah diberikan oleh semua pihak kepada
kami mendapat imbalan yang setimpal dari Allah SWT, amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan Pembahasan....................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................4
A. Kesimpulan.................................................................................................................26
B. Saran.............................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Yang mendorong penulisan makalah ini adalah niat untuk memberikan nasehat dan
peringatan akan kewajiban zakat yang telah diremehkan oleh kebanyakan kaum muslimin,
mereka tidak mengeluarkanya sebagaimana cara yang disyariatkan, meski perkara ini adalah
besar, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam di mana bangunan Islam tidak akan
tegak tanpanya.
" Islam dibangun di atas lima landasan: Syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan
Muhamad utusan Alah, menegakan sholat, menunaikan zakat, puasa ramadhon dan haji."
(QS: Bukhori, Muslim).
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah
yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan
menerangkan sembahyang. Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan
dengan urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang
rapat sekali dalam hal keutamaannya shalat.
Ini menunjukkan bahwa zakat merupakan bagian penting dalam kehidupan umat Islam.
Bahkan pada masa Khalifah Abu Bakar As-Siddiq orang-orang yang enggan berzakat
diperangi sampai mereka mau berzakat. Itu karena kewajiban berzakat sama dengan
kewajiban mendirikan sholat.
”Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan
shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (Q.S. Al- Baqarah :
277).
Kewajiban zakat atas muslim adalah di antara kebaikan Islam yang menonjol dan
perhatianya terhadap urusan para pemeluknya, hal itu karena begitu banyak manfaat zakat
dan betapa besar kebutuhan orang-orang fakir kepada zakat.
Kitab dan sunnah serta ijma' telah menunjukan kewajibanya, barang siapa mengingkari
kewajibanya maka ia adalah kafir dan murtad dari Islam dan harus diminta agar bertaubat,
jika tidak bertaubat dibunuh, dan barang siapa kikir dengan enggan mengeluarkan zakat atau
mengurangi sesuatu darinya maka ia termasuk orang-orang dzolim yang berhak atas sangsi
dari Allah SWT, Allah SWT berfirman:
" Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan
kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka.
Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan
(yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS: Ali-
Imron; 180).
Namun sayang, zakat yang seharusnya menjadi potensi ekonomi umat yang sangat baik,
pada umumnya belum digarap secara baik. Akibatnya kemiskinan di kalangan umat Islam
jumlahnya masih cukup banyak. Padahal kita pun tahu bahwa kemiskinan dan kemelaratan
merupakan bibit potensial untuk kemurtadan dan kekufuran.
B. Tujuan
C. Manfaat
4
5
1. Keputusan investasi, yang mencakup investasi pada aset tetap dan investasi
pada aset lancar yang disebut keputusan modal kerja.
2. Keputusan finansial, ini berhubungan dengan peningkatan keuangan dari
berbagai sumber, tergantung pada keputusan mengenai jenis sumber
pendanaannya, periode pembiayaan, biaya, dan imbal hasil.
3. Keputusan dividen, seorang manajer keuangan harus bisa mengambil
keputusan yang berkaitan dengan distribusi laba bersih kepada dua bagian,
yakni kepada pemegang saham dan retained profit atau laba yang ditahan.
Di dalam pengertian umum keuangan, kegiatan pembiayaan meliputi tiga
hal, yaitu: budgeting (penyusunan anggaran), accounting (pembukuan), dan
auditing (pemeriksaan).
1. Budgeting (Penyusunan Anggaran)
Istilah anggaran sering kali ditangkap sebagai pengertian suatu rencana.
Namun dalam bidang pendidikan sering dijumpai dua istilah yakni RAPBN
(Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) dan RAPBS (Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah).dalam dua istilah tersebut
“anggaran bukanlah sebuah rencana. Istilah “rencana telah memberikan
penekanan atas pemakaian istilah “anggaran” sebagai suatu rencana.
2. Accounting (Pembukuan)
Kegiatan kedua dari administrasi pembiayaan adalah pembukuan atau
kegiatan pengurusan keuangan. Pengurusan ini meliputi dua hal, yaitu yang
pertama pengurusan yang menyangkut kewenangan menentukan kebijakan
menerima atau mengeluarkan uang. Pengurusan ini dikenal dengan istilah
pengurusan ketatausahaan. Pengurusan kedua menyangkut tindak lanjut
dari urusan pertama, yaitu menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang.
Pengurusan ini tidak menyangkut kewenangan menentukan, tetapi hanya
melaksanakan, dan dikenal dengan pengurusan bendahara. Sesuai dengan
yang disebutkan dalam ICW (Indische Comptabiliteits Wet, kemudian
diubah menjadi Indonesische Comptaniliteits Wet, peraturan akutansi,
peraturan tentang perbendaharaan yang berlaku untuk Indonesia) pasal 77,
Bendaharawan ialah orang aatu badan yang oleh Negara diserahi tugas
13
2. Akuntansi (Accounting)
Kata Akuntansi berasal dari kata bahasa inggris to account yang berarti
memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi sangat erat
kaitannya dengan informasi keuangan. Definisi akuntansi dapat dirumuskan
dari dua sudut pandang, yaitu definisi dari sudut pandang pamakai jasa
akuntansi dan proses kegiatannya. Ditinjau dari sudut pandang pemakainya,
17
perlengkapan belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para
alumni merupakan sumbangan sukarela dari para alumni yang merasa
terpanggil untuk turut mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi
kemajuan dan pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima
langsung dari alumni, tetapi ada juga yang dihimpun melalui acara reuni
atau lustrum sekolah.
5. Dana dari peserta kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang
menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler,
seperti pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan
lainnya.
6. Dana dari kegiatan wirausaha sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk
mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan
wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf
sekolah atau para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazar tahunan,
wartel, usaha fotokopi, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Banyak pihak memahami manajemen itu diidentikkan dengan pengelolaan,
termasuk Depdiknas (2000) menggunakan istilah pengelolaan keuangan
pendidikan sebagai tindakkan pengurusan atau ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan keuangan yang ada di lembaga pendidikan. Jauh sebelumnya sudah
dimaknai pengelolaan pendidikan merupakan usaha memperoleh dan
menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan,
pemeriksaan dan pertanggungjawaban keuangan dalam urusan layanan
pendidikan (Lipham, 1985).
Fungsi utama manajemen keuangan yaitu planning atau perencanaan
keuangan, budgeting atau anggaran, controlling atau pengendalian keuangan,
auditing atau pemeriksaan keuangan dan reporting atau pelaporan keuangan.
Menurut Kadarman (1992: 18) tujuan manajemen keuangan adalah
meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah,
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah dan
meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
26
27
B. Saran
Kebenaran yang tidak terorganisir akan kalah dengan kebathilan yang
terorganisir. Dari ucapan Ali bin Abi Thalib tersebut kita dapat mengambil
pelajaran bahwa manajemen sangatlah penting dalam suatu organisasi dalam
28