Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN

PEMBELAJARAN FISIKA

Struktur Kurikulum 2013 untuk Tingkat SMP/MTS dan


SMA/MA

DISUSUN OLEH :
UMMI SALMAH ( 1805124312)
Dosen Pembimbing : Dra. Zulhelmi, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS RIAU
2020
PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang


pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran,
sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kurikulum juga merupakan jendela dan pintu untuk melihat sejumlah mata
peajaran dan kegiatan belajar-mengajar pada lembaga pendidikan.Kurikulum,
bukan mata pelajaran, dapat berubah - diubah sesuai dengan perkembangan
zaman, konteks. serta sikon tertentu.

Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep


pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar
dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang
digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester.

Perubahan Kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b)


materi, c) proses, dan d) penilaian. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi
Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel,
terintegrasi secara vertikal maupun horizontal. Perubahan Kurikulum 2013 pada
materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga memenuhi
aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi konten lokal,
nasional, dan internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
PEMBAHASAN

A. Struktur Kurikulum Tingkat SMP/MTS

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar


memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum,
yang pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Dalam salinan lampiran 1 peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
nomor 35 tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan
kebudayaan nomor 58 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah menjelaskan tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial,


pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai
situasi di sekolah dan masyarakat; 
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang
dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai
sumber belajar; 
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai
sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi
inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan
proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang
dinyatakan dalam kompetensi inti; 
6. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar- mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
Struktur Kurikulum SMP/MTs Sesuai Permendikbud No 35 Tahun 2018

a. Kompetensi Inti
Kami Madrasah - Kompetensi Inti Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta
didik SMP/MTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang
untuk setiap kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal
berbagai kompetensi dasar antarmata pelajaran pada kelas yang sama
dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 


2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan. 

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang SMP/MTs dapat dilihat


sebagimana gambar berikut:

b. Mata Pelajaran
Kami Madrasah - Struktur Kurikulum SMP/MTs terdiri atas mata
pelajaran umum kelompok A dan mata pelajaran umum kelompok B.
Khusus untuk MTs, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan
yang diatur oleh Kementerian Agama. 

Struktur kurikulum SMP/MTs adalah sebagaimana gambar berikut:

Keterangan:

 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang


muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. 
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan/konten lokal. 
 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal
yang berdiri sendiri. 
 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah. 
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh)
menit. 
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. 
 Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai
dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,
sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta faktor lain yang
dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah, maksimal 2
(dua) jam/minggu. 
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester,
aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya. 
 Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika,
satuan pendidikan menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran
tersebut. Peserta didik dapat memilih salah satu mata pelajaran yaitu Mata
Pelajaran Prakarya atau Mata Pelajaran Informatika yang disediakan oleh
satuan pendidikan. 
 Dalam hal satuan pendidikan memilih Mata Pelajaran Prakarya, satuan
pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang
disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan
untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya. 
 Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah struktur kurikulum dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian
Agama. 
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),
usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya
sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

B. Struktur Kurikulum Tingkat SMA/MA

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas


(a) Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B;
(b)Kelompok Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas
Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya;
dan (c)Khusus untuk MA, selain pilihan ketiga kelompok peminatan tersebut,
dapat ditambah dengan peminatan lainnya yang diatur lebih lanjut oleh
Kementerian Agama.

a. Kelompok Matapelajaran Wajib


Kelompok Matapelajaran Wajib merupakan bagian dari pendidikan umum
yaitu pendidikan bagi semua warganegara bertujuan memberikan
pengetahuan tentang bangsa, sikap sebagai bangsa, dan kemampuan
penting untuk mengembangkan kehidupan pribadi peserta didik,
masyarakat dan bangsa. Struktur kelompok matapelajaran wajib dalam
kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah adalah sebagai
berikut:

Keterangan:
o Matapelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok matapelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B adalah
kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
o Satu jam pelajaran tatap muka 45 menit per minggu dan mapel yang
memiliki alokasi waktu belajar 2 jp/minggu berarti memiliki beban belajar
tatap muka 2 X 45 menit per minggu; mapel yang memiliki alokasi waktu
belajar 3jp/minggu berarti memiliki beban belajar tatap muka 3 X 45 menit
per minggu; dan seterusnya
o Muatan Lokal dapat memuat Bahasa Daerah
o Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu dari yang
telah ditetapkan dalam struktur di atas
o Kegiatan ekstra kurikulum terdiri atas Pramuka (wajib), UKS, PMR, dan
lainnya sesuai dengan kebutuhan peserta didik di masing-masing satuan.
o Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah
minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
o Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Aliyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian
Agama.

b. Kelompok Matapelajaran Peminatan


Kelompok matapelajaran peminatan bertujuan (1) untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik mengembangkan minatnya dalam
sekelompok matapelajaran sesuai dengan minat keilmuannya di perguruan
tinggi, dan (2) untuk mengembangkan minatnya terhadap suatu disiplin
ilmu atau ketrampilan tertentu.

c. Pilihan Kelompok Peminatan dan Pilihan Matapelajaran Lintas


Kelompok Peminatan
Kurikulum Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar
berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik
melakukan pilihan dalam bentuk pilihan Kelompok Peminatan dan pilihan
Matapelajaran antar Kelompok Peminatan. Kelompok Peminatan yang dipilih
peserta didik terdiri atas kelompok Matematika dan Ilmu Alam, Ilmu-ilmu Sosial,
dan Ilmu Budaya dan Bahasa.
Sejak medaftar ke SMA, di Kelas X seseorang peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan mana yang akan dimasuki. Pemilihan Kelompok
Peminatanberdasarkan nilai rapor SMP/MTs, nilai ujian nasional SMP/MTs,
rekomendasi guru bimbingan dan konseling di SMP, hasil tes penempatan
(placement test) ketika mendaftar di SMA, dan tes bakat minat oleh psikokog.
Pada semester kedua di Kelas X, seorang peserta didik masih mungkin mengubah
Kelompok Peminatan, berdasarkan hasil pembelajaran di semester pertama dan
rekomendasi guru bimbingan dan konseling.
Semua matapelajaran yang terdapat pada satu Kelompok Peminatan wajib
diikuti oleh peserta didik. Selain mengikuti seluruh matapelajaran di Kelompok
Peminatan, setiap peserta didik harus mengikuti matapelajaran tertentu untuk
lintas minat dan/atau pendalaman minat sebanyak 6 jam pelajaran di Kelas X dan
4 jam pelajaran di Kelas XI dan XII. Matapelajaran lintas minat yang dipilih
sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII. Di Kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan antar Kelompok Peminatan per minggu 6 jam pelajaran, dapat
diambil dengan pilihan sebagai berikut:

 Dua matapelajaran (masing-masing 3 jam pelajaran) dari satu Kelompok


Peminatan yang sama di luar Kelompok Peminatan pilihan, atau
 Satu matapelajaran di masing-masing Kelompok Peminatan di luar
Kelompok Peminatan pilihan.

Khusus bagi Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya, selain pola
pilihan yang di atas, di Kelas X, peserta didik dapat melakukan pilihan sebagai
berikut:
 Satu pilihan wajib matapelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain
(Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) sebagai bagian dari
matapelajaran wajib Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya.
 Dua mapel (masing-masing 3 jam pelajaran) dari matapelajaran Bahasa
Asing Lainnya, atau
 Satu matapelajaran Bahasa Asing Lainnya (3 jam pelajaran) dan satu
matapelajaran dari Kelompok Peminatan Ilmu Alam dan Matematika atau
Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial, atau
 Satu matapelajaran di kelompok peminatan Matematika dan Ilmu Alam
dan satu Matapelajaran di kelompok Ilmu-ilmu Sosial, atau
 Dua matapelajaran di salah satu kelompok peminatan Matematika dan
Ilmu Alam atau di kelompok peminatan Ilmu-ilmu Sosial.

Di Kelas XI dan XII peserta didik Kelompok Peminatan Ilmu Bahasa dan
Budaya dapat memilih satu matapelajaran (4 jam pelajaran) dari Bahasa Asing
Lainnya atau satu matapelajaran di Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam atau Ilmu-ilmu Sosial.
KESIMPULAN
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban dunia.

Dalam salinan lampiran 1 peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 35


tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 58
tahun 2014 tentang kurikulum 2013 sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
menjelaskan tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum sekolah menengah
pertama/madrasah tsanawiyah.

Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah terdiri atas (a)


Kelompok Matapelajaran Wajib yaitu kelompok A dan kelompok B; (b)Kelompok
Matapelajaran C yaitu pilihan Kelompok Peminatan terdiri atas Matematika dan Ilmu Alam,
Ilmu-ilmu Sosial, dan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya; dan (c)Khusus untuk MA, selain
pilihan ketiga kelompok peminatan tersebut, dapat ditambah dengan peminatan lainnya yang
diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama.

Anda mungkin juga menyukai