Bayangkan diri Anda berjalan di sepanjang pantai di pantai timur Amerika Serikat.

 Udara
berbau garam laut dan matahari menghangatkan tubuh Anda. Tiba-tiba, peringatan muncul di
ponsel Anda. Depresi tropis telah terbentuk menjadi badai. Tekanan atmosfer turun hingga
hampir 15% di bawah rata-rata. Akibatnya, para peramal memperkirakan curah hujan deras,
angin lebih dari 100 mph, dan kerusakan jutaan dolar. Ketika Anda bersiap untuk mengungsi,
Anda bertanya-tanya: Bagaimana penurunan tekanan yang begitu kecil dapat menyebabkan
perubahan cuaca yang begitu parah?

Gambar 14.1. 114.1.1: Peta tekanan ini (kiri) dan foto satelit (kanan) digunakan untuk
memodelkan jalur dan dampak Badai Arthur saat melakukan perjalanan ke Pantai Timur Amerika
Serikat pada Juli 2014. Model komputer menggunakan persamaan gaya dan energi untuk
memprediksi cuaca yang sedang berkembang pola. Para ilmuwan secara numerik mengintegrasikan
persamaan yang tergantung waktu ini, bersama dengan anggaran energi dari energi surya
gelombang panjang dan pendek, untuk memodelkan perubahan di atmosfer. Peta tekanan di
sebelah kiri dibuat menggunakan Weather Research and Forecasting Model yang dirancang di Pusat
Penelitian Atmosfer Nasional. Warna-warna mewakili ketinggian permukaan tekanan 850-
mbar. (kredit kiri: modifikasi pekerjaan oleh Pusat Nasional untuk Penelitian Atmosfer; kredit kanan:
modifikasi pekerjaan oleh NRL Monterey Marine Meteorology Division,

Tekanan adalah fenomena fisik yang bertanggung jawab atas lebih dari sekedar
cuaca. Perubahan tekanan menyebabkan telinga "meletus" saat lepas landas di pesawat
terbang. Perubahan tekanan juga dapat menyebabkan penyelam scuba menderita gangguan
fatal yang dikenal sebagai "belokan," yang terjadi ketika nitrogen terlarut dalam air tubuh
pada kedalaman ekstrim kembali ke keadaan gas dalam tubuh saat penyelam
muncul. Tekanan terletak di jantung fenomena yang disebut daya apung, yang menyebabkan
balon udara panas naik dan mengapung. Sebelum kita dapat sepenuhnya memahami peran
yang dimainkan tekanan dalam fenomena ini, kita perlu membahas keadaan materi dan
konsep kepadatan.

Kontributor

 Samuel J. Ling (Universitas Negeri Truman), Jeff Sanny (Universitas Loyola

Marymount), dan Bill Moebs dengan banyak penulis yang berkontribusi. Karya ini
dilisensikan oleh Fisika Universitas OpenStax di bawah  Lisensi Atribusi Creative
Commons (oleh 4.0) .

Picture yourself walking along a beach on the eastern shore of the United States. The air
smells of sea salt and the sun warms your body. Suddenly, an alert appears on your cell
phone. A tropical depression has formed into a hurricane. Atmospheric pressure has fallen to
nearly 15% below average. As a result, forecasters expect torrential rainfall, winds in excess
of 100 mph, and millions of dollars in damage. As you prepare to evacuate, you wonder:
How can such a small drop in pressure lead to such a severe change in the weather?

Figure 14.1.114.1.1: This pressure map (left) and satellite photo (right) were used to model
the path and impact of Hurricane Arthur as it traveled up the East Coast of the United States in July
2014. Computer models use force and energy equations to predict developing weather patterns.
Scientists numerically integrate these time-dependent equations, along with the energy budgets of
long- and short-wave solar energy, to model changes in the atmosphere. The pressure map on the
left was created using the Weather Research and Forecasting Model designed at the National Center
for Atmospheric Research. The colors represent the height of the 850-mbar pressure surface. (credit
left: modification of work by The National Center for Atmospheric Research; credit right:
modification of work by NRL Monterey Marine Meteorology Division, The National Oceanic and
Atmospheric Administration)

Pressure is a physical phenomenon that is responsible for much more than just the weather.
Changes in pressure cause ears to “pop” during takeoff in an airplane. Changes in pressure
can also cause scuba divers to suffer a sometimes fatal disorder known as the “bends,” which
occurs when nitrogen dissolved in the water of the body at extreme depths returns to a
gaseous state in the body as the diver surfaces. Pressure lies at the heart of the phenomena
called buoyancy, which causes hot air balloons to rise and ships to float. Before we can fully
understand the role that pressure plays in these phenomena, we need to discuss the states of
matter and the concept of density.

Contributors

 Samuel J. Ling (Truman State University), Jeff Sanny (Loyola Marymount

University), and Bill Moebs with many contributing authors. This work is licensed by
OpenStax University Physics under a Creative Commons Attribution License (by
4.0).