Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR

“STERILISASI ALAT DAN BAHAN”

Disusun Oleh

Nama : Nurul Huda

NPM : E1G018061
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Kelompok : IV (Empat)
Hari/Tanggal : Jum’at/13 Maret 2019
Dosen : 1. Tuti Tutuarima,STP.M.Si
2. Ir. Hasanudin , M.SC
Koass : Ria Ropiani ( E1G017036)

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme
yang terdapat pada atau didalam suatu benda. Ketika anda untuk pertama kalinya melakukan
pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya anda telah menggunakan salah satu
sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai
dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar. Untungnya tersedia berbagai
metode lain yang efektif (Hadioetomo, 1993).

Ada tiga cara yang umum digunakan dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan
bahan kimia dan penyaringan (Filtrasi). Bila panas digunakan bersama – sama dengan uap air
maka disebut sterilisasi panas lembut atau sterilisasi basah, bila tanpa kelembapan maka
disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering (Hadioetomo, 1993).

Peralatan yang ada dalam laboratorium pun haruslah steril agar dapat menunjang
pekerjaan yang berhubungan dengan mikroorganisme dan hal tersebut merupakan syarat
mutlak. Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan digunakan harus bebas dari
mikroorganisme yang tidak diingikan yang dapat merusak media atau koloni suatu
mikroorganisme yang diinginkan.  Adapun peralatan yang umumnya digunakan di dalam
laboratorium mikrobiologi antara lain : Media yaitu; cair, semi solid, solid (agak miring
(siant), agak tegak (deep), agak cawan(plate)) dan peralatan yaitu;  autoklaf, tabung kultur,
cawan petri, jarum inokulasi, pipet, waterbath, inkubator, dan lemari pendingin
(Suriawira,2005). Hal itulah yang melatar belakangi kami melakukan praktikum sterilisasi
alat dan bahan.

1.2.Tujuan
1. Mahasiswa mengenal berbagai macam teknik sterilisiasi
2. Mahasiswa mampu melakukan sterilisasi peralatan dan media pertumbuhan
mikroorganisme.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi merupakan salah satu metode menggunakan uap air pada suhu 211oC
selama beberapa waktu tertentu. Tujuan pemanasan adalah memusnahkan bakteri patogen dan
spora bakteri elostridium bolulinum yang berbahaya. Metode sterilisasi yang paling umum
dilakukan adalah menggunakan kaleng atau kemasan tetra pack (Yuyun dan Gunaisa, 2011)
Sterilisasi dalam pengertian medis merupakan suatu proses dengan metode tertentu
dapat memberikan hasil akhir, yaitu suatu bentuk keadaan yang tidak dapat ditunjukkan lagi
adanya mikroorganisme hidup. Metode sterilisasi cukup banyak, namun alternatif yang dipilih
sangat bergantung pada keadaan serta kebutuhan setempat. Apapun pilihan metodenya,
hendaknya tetap menjaga kualitas hasil sterilisasi. Kualitas hasil sterilisasi peralatan medis
perlu dijaga terus mengingat risiko kontaminasi kembali saat penyimpanan dan terutama pada
saat akan digunakan dalam tindakan medis (Darmadi, 2008).
Sterilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan oven. Sterilisasi
dengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca. Dalam
keadaan kering, struktur protein bersifat lebih sabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk
mematikan organism diperlukan suhu panas kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama bila
dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembap (Gunawan A. W, 2008).
Metode sterilisasi steam yaitu dengan cara penguapan dalam tekanan meresap
kedalam benda yang permeabel dan menyebabkan koagulasi protein selular, yang dapat
mematikan mikroba dan spora. Dan metode sterilisasi kimiawi caranya yaitu dengan
menghentikan metabolisme protein seluler sehingga mematikan mikroba dan spora (Baradero,
et al., 2009).
Sterilisasi dengan tekanan, metode sterilisasi yang biasa dilakukan untuk semua kirgi
dan instrumen genggam adalah menggunakan autoklaf uap atau kimia. Instrument yang telah
dibungkus kasa diautoklafkan selama 20 menit pada suhu 121ºC dan tekanan 15 psi. Ini akan
membunuh semua bakteri, spora, dan virus (Walton dan Torabinejad, 2008).
BAB III

METODELOGI

3.1. Alat dan Bahan

3.1.1. alat 3.1.2. Bahan

Alkohol

1. Peralatan gelas ( Erlemeyer, cawan petri, tabung reaksi)


2. Peralatan logan ( pinset, jarum ose, jarum ent)
3. Bunsen
4. Autoklaf
5. oven

3.2. Prosedur Kerja


3.2.1. Sterilisasi menggunakan oven
1. mencuci peralatan kemudian dikeringkan. membungkus semua peralatan dengan kertas.
Untuk peralatan yang terbuka, menyumbat terlebih dahulu bagian mulutnya dengan kapas
steril.
2. Memasukan semua peralatan ke dalam oven, susun dengan rapi.
3. Menyalakan oven, mengatur suhu pada 1650C selama 2 jam.
3.2.2. sterilisasi menggunakan Autoclave
1. Mengeringkan peralatan yang telah dicuci tad, membungkus semua peralatan dengan
kertas. Untuk peralatan yang terbuka, menyumbat terlebih dahulu bagian mulut dengan kapas
steril.
2. Memasukan semua peralatan ke dalam autoclave, menyusun dengan rapi. Membiarkan
pengatur uap terbuka sampai uap air banyak yang keluar dan menutip kembali sehingga
tekanan perlahan naik sampai mencapai 2 atm dan suhu mencapai 1210C selama 15 menit
3.2.3. Strilisasi menggunakan pemijaran
Mencelupkan alat-alat logam tahan panas seperti pinset, jarum ent, jarum ose, atau
pisau skalpel dicelupkan kedalam alkohol 95%. Lalu memanaskan di atas api bunsen (api
lampu spiritus) sampai memijar. Celup dengan alkohol 95 % dan lewatkan diatas nyala api
sampai alkoholnya mengering.
BAB IV
HASIL

4.1. Hasil
BAB V

PEMBAHASAN

Sterilisasi adalah sebuah proses untuk menghilangkan bakteri yang ada pada peralatan
baik itu yang bersifat patogen maupun apatogen. Dalam melakukan suatu pengamatan
terhadap obyek mikrobiologi mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan yang steril
agar hasil pengamatan yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini
kontaminasi bakteri lain pada hasil pengamatan sangat tidak diinginkan. Dalam praktikum ini
kami melakukan sterilisasi alat-alat laboratorium.
Menurut Edi Sumarno, Kita bisa mensterilkan peralatan yang ada menggunakan
alkohol, larutan ini mampu membersihkan bakteri yang ada pada peralatan yang telah
terkontaminasi. Cara ini dilakukan dengan cara membasahi kapas dengan sedikit alkohol,
kemudian mengoleskan pada peralatan yang akan dibersihkan, untuk peralatan gelas yang
sulit untuk melakukan pengelapan pada bagian dalamnya, cukup dengan cara menuangkan
beberapa mili liter pada peralatan dan menggoyangkan peralatan tersebut hingga seluruh
permukaan bagian dalamnya terbilas oleh larutan alkohol. Kami menggunakan alkohol pada
alat alat kaca dan logam sebelum dimasukkan kedalam oven. Namun, tidak semua alat dapat
menggunakan alkohol. Contohnya, seperti petridish tidak bisa menggunakan alkohol karena
dapat merusak permukaan dari pertidis itu sendiri

Menurut Indra, Sterilisasi panas kering yaitu sterilisasi dengan menggunakan udara
panas. Karakteristik sterilisasi kering adalah menggunakan oven suhu tinggi (170-180’C)
dengan waktu yang lama (1-3 jam). Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari
kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. Sebelum dimasukkan ke dalam oven alat/bahan
teresbut dibungkus, disumbat atau dimasukkan dalam wadah tertutup untuk mencegah
kontaminasi ketika dikeluarkan dari oven. Hal itu sama dengan yang kami lakukan setelah
alat-alat di bersihkan menggunakan alkohol, kemudia alat-alat tersebung dibungkus
menggunakan kertas, jika alat memiliki lubang maka tutup lah lubang menggunakan kapas,
sehingga bakteri tidak dapat masuk kedalam alat tersebut. Kemudian oven alat-alat yang telah
dibungkus rapi dengan kertas selama 2 jam sengan suhu lebih daro 1000C.
BAB VI

PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Teknik sterilisasi antara lain secara fisik, kimia, dan mekanik.Sterilisasi secara fisik dapat
dilakukan menggunakan udara panas atau uap air panas dengan tekanan tinggi dengan
temperatur uap 1210C. Sterilisasi secara kimia menggunakan desinfektans, larutan
alkohol, larutan formalin latutan AMC, karena dapat membunuh mikroba dengan tekanan
osmotiknya. Sterilisasi secara mekanik yaitu menggunakan saringan atau filter.
2. Sterilisasi alat untuk media tumbuh organisme bisa menggunakan alkohol, dengan cara
mengusap kapas dengan menggunakan alkohol. Kemudian di masukkan ke dalam oven,

5.2. Saran

Disarankan untuk praktikan melakukan sterilisasi dengan teliti pada saat membungkus
alat menggunakan kertas. Jika saat sterilisasi tidak dilakukan dengan benar akan
menyebabkan mikroorganisme akan sulit tumbuh pada media.
DAFTAR PUSTAKA

Baradero, M., Dayrit, M.W., dan Siswadi, Y. 2009. Prinsip dan Praktik Keperawatan
Perioperatif. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Darmadi. 2008. Infeksi Nosokomial Problematika dan Pengendaliannya.
Salemba Medika. Jakarta.

Gunawan, A. W. 2008. Usaha Pembibitan Jamur. Penebar Swadaya


Walton, R.E., dan Torabinejad, M. 2008. Prinsip dan Praktik Ilmu Endodonsia Edisi Tiga.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Yuyun, A., dan Gunaisa, D. 2011. Cerdas mengemas produk makanan &
minuman. AgromediaPustaka. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai