TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Higiene
2015).
9
10
2015).
telah diolah dengan tata cara yang benar sehingga sifat dan zat gizinya
(Musfirah, 2014).
2014).
2013).
berikut:
selanjutnya.
penyakit.
14
yang rusak atau busuk dan tidak cocok untuk dikonsumsi manusia
(Whariyah, 2015).
lebih lanjut.
Istilah makanan jajanan tidak jauh dari istilah junk food, fast food,
dan street food karena istilah tersebut merupakan bagian dari istilah
dibagi menjadi tiga kelompok yaitu faktor terkait makanan, faktor personal
anak karena jajanan menyumbangkan energi dan zat gizi yang diperlukan
sehingga sumbangan energi dan protein dari makanan jajanan terhadap total
(Rachmawati, 2013).
praktik sanitasi yang tidak baik karena E. coli bisa dipindah sebarkan
16
a. Makanan utama seperti: nasi rames, nasi rawon, nasi pecel. Dan lain lain;
lain sebagainya;
d. Buah buahan segar seperti mangga, durian dan lain lain (Agreteksos,
mengolah makanan serta sumber lain yang telah tercemar oleh kuman
2014).
pada media dan terdapat gas saat dikultur pada media EMB-A, hasil
higiene dan sanitasi rumah makan dan restoran mengatur angka bakteri
contoh minuman.
usus dan menimbulkan kolitis (radang usus besar) atau gejala demam,
sakit kepala, kejang perut dan diare berdarah. E. coli juga dapat
19
dihasilkan lebih banyak pada saat bakteri mati (Gea, 2009 dalam
Kampunu, 2014).
(Kampunu, 2013).
gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka penjual maupun suatu
Selain itu juga menjual kue tradisional dan makanan nusantara lainnya
(Made, 2013).
2006).
swasta berupa tempat usaha yang berbentuk toko, kios, los, dan
dengan usaha skala kecil, modal kecil dan melalui proses jual beli
tersebut.
pedagang tersebut memiliki hak atas stan yang telah dimiliki, dan
di pasar modern.
(kelompok hasil bumi dan buah‐ buahan) c.) Kelompok kotor yang
bau dan basah (kelompok sayur dan bumbu) d.) Kelompok bau,
Tempat berjualan atau lebih sering disebut stan, dipilih dengan cara
undian (stan yang ada adalah stan milik sendiri dengan membayar
tidak hanya satu saja tetapi dapat beberapa kios sesuai dengan
1) Pasar eceran
24
2) Pasar grosir
3) Pasar induk
(Nurhayati, 2014).
1) Pasar regional
masyarakatnya.
2) Pasar kota
4) Pasar lingkungan
5) Pasar khusus
cukup baik. Sementara itu dari 6 sampel makanan jajanan cucur yang
mengandung E. coli.
Ada
E.Coli
Kandungan
Pedagang Kue Escherichia Pemeriksaan
Kue Basah coli dalam Lab
Kue basah
Tidak ada
E.Coli
Hygiene Sanitasi
1.Sentra Pedagang
2.Kondisi pedagang makanan
Memenuhi
jajanan kue
Syarat
3.Cara penyajian makanan
Kepmenkes RI No.
jajanan kue
942/Menkes/SK/VII/
4. Tingkat pengetahuan
2003 Tidak memenuhi
pedagang
syarat
Sumber: Modifikasi Kepmenkes No. 942 tahun 2003 dan Pratiwi (2012)
Gambar 1. Kerangka Teori
29
G. Kerangka Konsep
basah.
Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan
1. Keadaan lokasi
tempat jualan
2. Kondisi
pedagang
makanan
Keberadaan
jajanan kue Escherichia coli pada
3. Higiene Kue Basah
penyajian
makanan
jajanan kue
Keterangan:
30
= Variabel Bebas
= Variabel Terikat
Kepmenkes 942/MENKES/SK/VII/2003