Artikel
Fuad Fawadhil,
Gusdizuriadi
fuadfawadhil@gmail.com
gusdizuriadi59826@gmail.com
Publish: 15 April 2020
Kode: A-001
PENDAHULUAN
Di balik kemajuan pesatnya Kotlin, terdapat pengembang - pengembang hebat dan kreatif
dari JetBrains. Kotlin dikembangkan oleh lebih dari 50 developer pimpinan Andrey
Breslav. Mereka semua terinspirasi dari bahasa pemrograman yang sudah ada seperti
Java, Scala, JavaScript, C# dan juga Groovy. Apa yang membedakan? Salah satunya,
JetBrains memastikan bahwa Kotlin sangat mudah dipelajari.
Karena tergolong proyek open-sources, Kotlin dapat bebas kita gunakan secara gratis.
Kotlin dikembangkan di bawah lisensi Apache 2.0 dan kode sumbernya bisa Anda akses
di laman GitHub-nya. Kita pun bisa berkontribusi dengan mengirimkan pull request ke
repository-nya.
Kotlin dapat digunakan untuk berbagai macam pengembangan aplikasi, baik itu server
atau backend, website, maupun mobile Android. Bahkan saat ini tengah
dikembangkan Kotlin/Native. Apa uniknya? Kotlin/Native memungkinkan developer
untuk menggunakannya sebagai bahasa pemrograman dalam pengembangan aplikasi di
platform lain seperti embedded system, desktop, macOS, dan iOS. Bahkan tak menutup
kemungkinan Kotlin juga bisa digunakan untuk data science dan machine learning.
Menarik, bukan?
Dukungan tools untuk Kotlin , sangat kuat. Kita bisa dengan mudah menggunakan Kotlin
pada IDE seperti IntelliJ IDEA, Android Studio, Eclipse, dan NetBeans. Anda pun bisa
menggunakan perintah terminal untuk mengkompilasi dan menjalankan Kotlin. Begitu
pula untuk build tools. Pada JVM kita bisa menggunakan Gradle, Maven, Ant, atau Kobalt.
Tersedia juga beberapa build tools yang menargetkan JavaScript.
Compatibility
Kotlin sepenuhnya kompatibel dengan JDK 6. Ini memastikan bahwa aplikasi yang
dibangun dengan Kotlin dapat berjalan pada perangkat Android yang lebih lama
tanpa ada masalah. Android Studio pun mendukung penuh pengembangan dengan
bahasa Kotlin.
Performance
Dengan struktur bytecode yang sama dengan Java, aplikasi yang dibangun dengan
Kotlin dapat berjalan setara dengan aplikasi yang dibangun dengan Java. Terdapat
juga fitur seperti inline function pada Kotlin yang membuat kode yang dituliskan
dengan lambda bisa berjalan lebih cepat dibandingkan kode yang sama dan
dituliskan dengan Java.
Interoperability
Semua library Android yang tersedia, dapat digunakan pada Kotlin.
Compilation Time
Kotlin mendukung kompilasi inkremental yang efisien. Oleh karena itu,
proses build biasanya sama atau lebih cepat dibandingkan dengan Java.
1. KotlinAndroidExtensions
Merupakan sebuah ekstensi yang memungkinkan Anda untuk menyingkirkan
pemanggilan findViewById() saat proses binding view dalam kode Anda. Ia akan
tergantikan properti yang dihasilkan oleh kompiler sintetis.
2. Anko
Sebuah library yang menyediakan kumpulan wrapper untuk API Android, serta
DSL (Domain Spesific Language) yang memungkinkan Anda mengganti
file .xml layout Anda dengan kode Kotlin. Namun disayangkan, terhitung sejak
akhir tahun 2019, library ini sudah tidak lagi didukung dengan baik oleh tim
pengembangan Kotlin.
3. AndroidKTX
Android KTX membuat pengembangan aplikasi Android dengan Kotlin lebih
ringkas, menyenangkan, dan idiomatis berkat fitur-fitur Kotlin.
Perkembangan Kotlin pada Android pun bisa dibilang sangat cepat. Bahkan pada acara
Google I/O 2019 lalu, Google mengumumkan Kotlin First!, yaitu menetapkan Kotlin
sebagai bahasa pemrograman nomor 1 (satu) untuk Android. Hampir semua update pada
Android saat ini sudah menggunakan Kotlin pada dokumentasinya. Tim Android juga
merilis Android Jetpack yang merupakan sekumpulan library yang dapat digunakan untuk
memanfaatkan fitur bahasa Kotlin dengan lebih advanced. Semua dokumentasi juga
disediakan dengan sangat jelas dan lengkap.
Referensi
[1]. https://kotlinlang.org/docs/reference/android-overview.html
[2]. https://www.dicoding.com/academies/80/tutorials/4042
[3]. https://www.dicoding.com/academies/80/tutorials/4032
[4]. https://developer.android.com/kotlin/
BIBILOGRAFI PENULIS
Fuad Fawadhil dilahirkan dua puluh satu tahun yang lalu dikota yg
memiliki pertambangan minyak yg cukup besar yakni di kota
Dumai, Riau. Saat pertama kali menulis di catatan ini saya sedang
menyelesaikan studi diperguruan tinggi pada Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Angkatan 2016. Hobi dan minat
saya adalah mengeksplor minat dan bakat dibidang teknologi AI, programming, juga
menyukai penelitian yang berkaitan dengan keamanan data.
Sultan Syarif Kasim Riau Angkatan 2018. Hobi dan minat saya adalah di bidang Musik dan
Android programming.