Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rina Nurhayati

NIM : 174260032
Kelas : Reguler A
Mata Kuliah : Pemograman Mobile

FLUTTER

Flutter merupakan sebuah SDK untuk pengambangan aplikasi mobile


yang dikembangkan oleh Goolge untuk membangun aplikasi yang memiliki
kinerja tinggi serta dapat dipublikasi ke platform Android dan iOS dari
codebase tunggal. Versi pertama Flutter dikenal sebagai “Sky” dan berjalan
pada sistem operasi Android. Diresmikan pada perhelatan Dart developer
summit tahun 2015, dengan tujuan untuk mampu merender grafis secara
konsisten pada 120 bingkai per detik.

Flutter ditulis dengan Bahasa pemograman C, C++, Dart,


menggunakan Skia milik Google sebagai mesin render2D, dan Blikn
digunakan untuk sistem render serta didukung dengan Mojo IPC. Flutter
dapat dijalankan sistem operasi android 4.1 atai lebih dan ios 8 atau lebih
tinggi. Aplikasi dari Flutter juga dapat dijalankan pada Android emulator
serta ios emulator.

Flutter menggunakan mesin render bawaanya sendiri pada saat


menampilkan widgetnya. Berbeda dengan framework cross-platform seperti
React Native, Fuse, Native Script dsb yang menggunakan webviw untuk
menampilkan widgetnya. Karena tidak menggunakan UI bawaan dari OEM
yang tertanam pada device, maka Flutter akan memiliki tampilan UI yang
Konsisten dan unik pada semua platform saat mobile aplikasi dipublikasikan.

Keunikan Flutter

Ada begitu banyak kerangka yang bisa digunakan untuk


mengembangkan aplikasi lintas platform, seperti React Native, Nativescript,
dan Fuse. Namun yang membedakannya adalah, Flutter tidak menggunakan
Webview maupun widget bawaan, Flutter punya mesin render sendiri untuk
menampilkan widgetnya, hal ini menguntungkan developer yang ingin
memiliki tampilan UI unik yang konsisten pada semua perangkat karena
tidak bergantung pada widget bawaan OEM.
perbedaan membuat aplikasi android menggunakan Android Studio (native)
dengan Flutter.

1. Ada fitur hot reload yang disediakan oleh Flutter.

Ini akan membuat kita ngoding android terasa seperti ngoding web.
Setiap ada perubahan, kita tidak perlu kompilasi atau build ulang untuk
melihat hasilnya. Sedangkan pada Android Studio, kita harus melakukan
build APK di setiap kali kita ingin men-debug dan melihat hasil aplikasi pada
emulator.
Kadang proses ini memakan waktu yang cukup lama, apalagi spek komputer
yang digunakan tidak terlalu tinggi.

2. Kemudian perbedaan berikutnya dari bahasa pemrograman yang


digunakan.

Flutter menggunakan bahasa pemrograman Dart, sedangkan Android


Studio menggunakan bahasa pemrograman Java dan Kotlin.

3. Aplikasi yang kita buat dengan Flutter dapat di-build ke Android dan iOS.

Sedangkan Android Studio hanya bisa di-build ke Android saja.


Ini untungnya belajar Flutter, sekali coding aplikasi bisa digunakan pada
Android dan iOS.
Enak bukan?

Contoh-contoh aplikasi yang dibangun dengan Flutter :


– Alibaba (Android)
– Google AdWords (Android)
– App Tree (Android)
– Topline (Android)
– Hamilton (Android dan iOS)
Keunggulan Flutter

- Animasi Super Smooth


- IDE terkenal
- Mudah Dipelajari.
- Penggunaan Object Oriented Programming (OOP)
- Hot Reload, build mobile apps untuk debug lebih cepat.

Kekuranga Flutter

- Tidak adanya JSX.


- File APK dan IPA lebih besar.
- Logika animasi lebih sulit.
- Environtment pengembang masih dalam perkembangan.

Anda mungkin juga menyukai