Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................6
2.1 Pengertian Inovasi................................................................................................6
2.2 Jenis-jenis Inovasi.................................................................................................7
2.3 Pengertian Resiko ................................................................................................8
2.4 Jenis-jenis Resiko………………...……………………………………………....9
2.5 Sumber-sumber Resiko…………………………………………………………..10
2.6 Mengatasi Resiko dalam Inovasi Bisnis…………………………………………11

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………12


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...13

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Inovatif Dan Resiko merupakan dua hal yang berbeda dalam definisinya namun kedua
saling mempunyai hubungan.Setiap inovatif tidak bisa lepas dari adanya resiko. Jadi, bagi
seorang wirausaha pasti memiliki resiko dalam setiap inovasi yang dimiliki untuk
mengembangkan usaha yang di embannya. Untuk itu sebuah usaha harus memiliki solusi
untukresiko dari inovasi agar resiko dapat diatasi dan usaha dapat maju dan bersaing.

Pada upaya pengembangan inovasi sebagai kemampuan berdaya saing didalam


kompetisi, maka terdapat prasyarat penting dalam penggunaan inovasi pada sebuah
organisasi.Sesuai dengan teori klasik Schumpeter tentang makna dasarnya inovasi yang diartikan
sebagai daya dorong pertumbuhan dan perkembangan ekonomi melalui upaya pengenalan
teknik, cara, metode terbaru dalam peningkatan output dan produktifitas.Melalui perspektif
tersebut, result inovasi nantinya adalah berupa relasi atas dampak yang ditimbulkan secara
ekonomi, sehingga sebuah inovasi memiliki nilai komersial bagi konsumen.Entrepreneur sebagai
karakter jelas mengadopsi berbagai nilai prinsip, salah satunya absorpsi resiko, karena
penciptaan nilai baru yang bisa dieskalasi secara ekonomis membutuhkan biaya riset yang tidak
sedikit, dan tetap memiliki potensi untuk gagal dipasar.Hal itu membuat seorang wirausahawan
memiliki kemampuan pengelolaan resiko, lebih dari sekedar berani mengambil resiko, dimana
resiko tertimbang atas suatu aktifitas harus disertai dengan berbagai skema back up plan sebagai
langkah mitigasi atas probabilitas kegagalan.

Pada titik inilah, inovasi menjadi perpaduan dari kepentingan inovator yang tiada lain
diartikan sebagai entrepreneur oleh Schumpeter. Pengembangan inovasi dan lingkungan yang
menstimulasi lahirnya inovator memerlukan prasyarat akan ruang kebebasan.Namun dalam
menjalankan strategi tersebut pasti selalu ada resiko yang datang,Setiap inovasi memiliki risiko
tersendiri yang dapat muncul dari teknologi yang digunakan maupun hasil penggunaan. Oleh
karena itu, persiapan perlu dilakukan secara tepat untuk mencegah dampak buruknya.Contohnya

2
ialah penggunaan internet sebagai sarana pemantauan yang berpotensi menjadi ancaman privasi.
Dalam kasus ini, sistem keamanan informasi harus disiapkan untuk melindungi masyarakat dari
potensi ancaman tersebut.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud Inovasi?


2. Apa Saja jenis-jenis Inovasi?
3. Apa yang dimaksud resiko?
4. Apa saja jeni-jenis resiko?
5. Apa saja sumber-sumber resiko?
6. Bagaimana mengatasi resiko dalam bisnis?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Untuk Mengetahui Pengertian Inovasi.
2. Untuk Mengetahui jenis-jenis Inovasi.
3. Untuk Mengetahui pengertian Resiko
4. Untuk Mengetahui jenis-jenis Resiko
5. Untuk Mengetahui sumber-sumber Resiko
6. Untuk Mengetahui bagaimana resiko dalam inovasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Inovasi


Inovasi merupakan ide, praktik, atau objek yang dianggap baru oleh manusia atau unit
adopsi lainnya. Teori ini meyakini bahwa sebuah inovasi terdifusi ke seluruh masyarakat dalam
pola yang bisa diprediksi. Beberapa kelompok orang akan mengadopsi sebuah inovasi segera
setelah mereka mendengar inovasi tersebut. Sedangkan beberapa kelompok masyarakat lainnya
membutuhkan waktu lama untuk kemudian mengadopsi inovasi tersebut. Ketika sebuah inovasi
banyak diadopsi oleh sejumlah orang, hal itu dikatakan  atau meledak.
Everett M. Rogers Mendefisisikan bahwa inovasi adalah suatu ide, gagasan, praktek
atau objek/benda yang disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau
kelompok untuk diadopsi.
Menurut Stephen Robbins inovasi sebagai suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau proses dan jasa.
Van de Ven, Andrew H mengemukakan Inovasi adalah pengembangan dan
implementasi gagasan-gagasan baru oleh orang dimana dalam jangka waktu tertentu melakukan
transaksi-transaksi dengan orang lain dalam suatu tatanan organisasi.
Menurut Kuniyoshi Urabe Inovasi bukan merupakan kegiatan satu kali pukul (one time
phenomenon),melainkan suatu proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses
pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari mulai penemuan gagasan sampai
implementasinya di pasar. Inovasi umumnya berawal dari pencarian peluang, yang baik berada
di dalam maupun luar perusahaan atau industri. Peluang internal perusahaan atau industri
meliputi peristiwa tak terduga, keanehan proses, perbedaan antara harapan dan hasil, kebutuhan
proses, dan perubahan struktur pasar atau industri. Peluang eksternal perusahaan atau indutsri
termasuk perubahan demografi, perubahan persepsi, dan pengetahuan baru.

4
2.2 Jenis-Jenis Inovasi
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya kesempatan yang menjadi obyek.
Inovasi beresifat konseptual dan perseptual, dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat
bertanya dan mendengar orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan
segenap kemampuan otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan
pendapat orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk
memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya sederhan dan
terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas dan cermat. Inovasi lebih banyak
melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran. Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan
perpaduan yang terdiri dari 1% inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada
umumnya bekerja dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan
menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu
Inovasi terdiri dari empat jenis, diantaranya penemuan, pengembangan, duplikasi dan
sintesis.
1. Penemuan.
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Ex, penemuan pesawat terbang oleh wright
bersaudara, telepon oleh alexander graham bell dll.
2. Pengembangan.
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini
menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray
Kroc.
3. Duplikasi.
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi
bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki
konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan
gigi oleh Dentaland.
4. Sintesis.
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini
meliputi engambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk

5
sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis
pada arloji oleh Casio.

2.3 Pengertian dari Resiko


Resiko adalah suatu keadaan yang tidak pasti dan terdapat unsur bahaya, akibat atau
konsekuensi yang bisa terjadi akibat proses yang sedang berlangsung maupun kejadian yang
akan datang.Semua aktivitas individu maupun organisasi pasti mengandung risiko di dalamnya
karena mengandung unsur ketidakpastian. Risiko tersebut bisa terjadi karena tidak ada atau
kurangnya informasi tentang hal yang akan terjadi di masa mendatang, baik itu hal yang
menguntungkan atau merugikan.
Untuk lebih memahami apa arti risiko, maka kita bisa memperhatikan beberapa pendapat ahli
tentang definisi risiko. Berikut ini adalah pengertian risiko menurut para ahli:

1. COSO
Menurut COSO ERM 2004, pengertian resiko adalah kemungkinan terjadinya sebuah
peristiwa yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
2. Prof Dr.Ir. Soemarno, M.S
Menurut Soemarno pengertian resiko adalah suatu kondisi yang timbul karena
ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi.
3. Arthur Williams dan Richard, M.H
Menurut Arthur Williams dan Richard, M.H, pengertian resiko adalah suatu variasi dari
hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu.
4. Griffin
Menurut Griffin pengertian resiko adalah ketidakpastian tentang peristiwa masa depan
atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan.
5. Hanafi
Menurut Hanafi (2006:1), pengertian resiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang
dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan
datang.

6
6. A. Abas Salim
Menurut A. Abas Salim, pengertian resiko adalah ketidakpastian (uncertainty) yang
mungkin mengakibatkan peristiwa kerugian (loss).
7. Subekti
Menurut Subekti pengertian resiko adalah kewajiban memikul kerugian yang disebabkan
karena suatu kejadian diluar kesalahan salah satu pihak.
8. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Pengertian risiko menurut KBBI adalah segala kemungkinan terjadinya peristiwa yang
dapat merugikan perusahaan.

2.4 Jenis-Jenis Resiko dalam perusahaan

Menurut Jorion (1997) ada tiga jenis risiko dalam suatu perusahaan, yaitu:

1. Risiko Bisnis (Business Risk)

Pengertian resiko bisnis adalah risiko yang dihadapi perusahaan terhadap kualitas dan
keunggulan produk mereka yang beredar di pasar. Munculnya inovasi di bidang teknologi,
desain produk, dan pemasaran, mengakibatkan adanya ketidakpastian pada berbagai aktivitas
bisnis.

2. Risiko Strategi (Strategic Risk)

Pengertian resiko strategi merupakan risiko yang dihadapi perusahaan akibat dari adanya
perubahan fundamental pada lingkungan ekonomi atau politi. Risiko ini sulit untuk diprediksi
karena sangat berkaitan dengan berbagai hal makro di luar perusahaan. Contohnya kebijakan
ekonomi negara, kebijakan politik, dan lain-lain.

3. Risiko Keuangan (Financial Risk)

Pengertian resiko keuangan adalah risiko yang muncul karena adanya pergerakan pasar finansial
yang tidak bisa diprediksi. Risiko ini berhubungan dengan kerugian yang mungkin dialami pasar
finansial, misalnya kegagalan “defaults” dalam obligasi finansial, kerugian karena pergerakan
tingkat suku bunga.

Selain itu, jenis risiko juga dapat diklasifikasian berdasarkan konsekuensi yang diakibatkan.
Berikut ini jenis risiko berdasarkan konsekuensi yang diakibatkannya:

7
 Risiko yang tidak bisa diterima (Unacceptable Risk), yaitu risiko yang harus
dihilangkan atau bila memungkinakan ditransfer pada pihak lain karena tidak dapat
diterima.
 Risiko yang tak diinginkan (Undesirable Risk), yaitu jenis risiko yang
membutuhkan penanganan/ mitigasi risiko sampai pada level yang dapat diterima.
 Risiko yang dapat diterima (Acceptable Risk), yaitu risiko yang dapat diterima
karena dampaknya masih dalam batas yang dapat diterima.
 Risiko yang dapat diabaikan (Negligible Risk), yaitu risiko yang dampaknya sangat
kecil sehingga dapat diabaikan.

2.5 Sumber-sumber resiko 

1. Politik (Political), yaitu risiko yang berasal dari kebijakan politik. Contoh;
kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik, perubahan ideologi, peraturan, dan lain-
lain.
2. Lingkungan (Environmental), yaitu risiko yang berasal dari lingkungan sekitar.
Contoh; pencemaran, perizinan, opini publik, kebijakan internal/ perusahaan, dampak
lingkungan hidup, dan lain-lain.
3. Perencanaan (Planning), yaitu risiko yang berasal dari proses perencanaan bisnis.
Contoh; persyaratan perizinan, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini
publik.
4. Pemasaran (Marketing), yaitu risiko yang bersumber dari proses pemasaran.
Contoh; permintaan (perkiraan), persaingan, kepuasan pelanggan, tren, dan lain-lain.
5. Ekonomi (Economic), yaitu risiko yang bersumber dari kebijakan ekonomi. Contoh;
kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi, suku bunga, kurs mata uang.
6. Keuangan (financial), yaitu risiko yang bersumber dari keuangan perusahaan.
Contoh; Kebangkrutan, keuntungan, asuransi.
7. Alami (natural), yaitu risiko yang bersumber dari alam. Contoh; kondisi tanah,
cuaca, gempa, temuan situs arkeologi.
8. Proyek (Project), yaitu risiko yang berasal dari kegiatan proyek. Contoh; strategi
pengadaan, persyaratan unjuk kerja, standar, kepemimpinan, rencana kerja, dan lain-
lain.
9. Teknis (Technic), yaitu risiko dari hal-hal teknis. Contoh; kelengkapan desain,
efisiensi operasional, keandalan.
10. Manusia (Human), yaitu risiko yang sumbernya dari manusia. Contoh; kesalahan
melakukan prosedur, tidak kompeten, kelalaian, kelelahan, budaya, dan lain-lain.

8
11. Kriminal (Criminal), yaitu risiko karena adanya potensi tindak kriminal. Contoh;
perusakan, pencurian, penipuan, korupsi.
12. Keselamatan (Safety), yaitu risiko yang berhubungan dengan keselamatan kerja.
Contoh; zat berbahaya, tabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan ledakan.

2.6 Mengatasi Resiko dalam Inovasi bisnis

1. Identifikasi Risiko
Untuk bisa mengelola risiko, seorang manajer harus melakukan identifikasi terhadap
kemungkinan risiko-risiko yang akan dialami perusahaan dalam menjalankan inovasi
yang direncanakan. Tidak semua bidang bisnis memiliki jenis risiko yang sama sehingga
dalam upaya identifikasi risiko perlu disesuaikan terhadap maksud dan tujuan inovasi
tersebut dibuat.Identifikasi paling dasar bisa dilakukan dengan mengontrol kelancaran
arus kas, pasokan bahan baku, integritas SDM hingga kemungkinan adanya bencana
alam.

2. Penilaian Risiko
Setelah Anda membuat daftar kemungkinan risiko yang akan dialami perusahaan, Anda
bisa membuat penilaian dari setiap risiko tersebut. Tahap ini bisa dilakukan dengan
memberikan penilaian mulai dari yang berisiko tinggi, sedang dan rendah.Selain itu
jangan lupa untuk memberi penilaian risiko kritikal dimana risiko ini berdampak besar
untuk melumpuhkan perusahaan.

3. Rencana Penanggulangan
Upaya selanjutnya, Anda perlu membuat rencana penanggulangan dari setiap risiko yang
sudah diidentifikasi, terutama pada risiko kritikal. Rencana penanggulangan ini bertujuan
untuk mempersiapkan perusahaan jika dikemudian hari mengalami risiko seperti yang
sudah diperkirakan. Umumnya tahap ini bisa dilakukan dengan mengasuransikan
perusahaan, kesehatan karyawan dan lainnya.

4. Monitoring dan Evaluasi


Langkah terakhir yang harus Anda lakukan adalah melakukan monitoring dan evaluasi
terhadap setiap rencana inovasi yang telah disusun. Tujuannya untuk mengetahui mana
rencana yang berjalan dengan efektif dan mana yang kemungkinan tidak maksimal dan
malah menimbulkan masalah dan kerugian.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap inovasi memiliki risiko tersendiri yang dapat muncul dari teknologi yang digunakan
maupun hasil penggunaan. Oleh karena itu, persiapan perlu dilakukan secara tepat untuk
mencegah dampak buruknya. Contohnya ialah penggunaan internet sebagai sarana pemantauan
yang berpotensi menjadi ancaman privasi. Dalam kasus ini, sistem keamanan informasi harus
disiapkan untuk melindungi masyarakat dari potensi ancaman tersebut.
“Hal utama untuk mengatasi risiko inovasi adalah Mampu Menganalisa Resiko Yang Akan
Terjadi melalui inovasi itu sendiri.” Maksudnya ialah kecepatan pengembangan inovasi
perusahaan setidaknya harus sejajar dengan kecepatan inovasi yang ada. Dengan begitu,
perusahaan dapat memanfaatkan tren inovasi tersebut dengan baik.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://click.crmsindonesia.org/risikoinovasi.php
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-risiko.html
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/9441/Penerapan-Manajemen-Risiko-Berinisiatif-
Menjadi-Kreatif-Sekaligus-Inovatif.html

11

Anda mungkin juga menyukai