NIM : 7171210009 KELAS : MANAJEMEN A 2017 MATKUL : STUDI KELAYAKAN BISNIS
CONTOH SOAL PENETAPAN HARGA BERDASARKAN BIAYA
A. Cost Plus Pricing Method
Cost-Plus Pricing Method adalah metode penetapan harga jual produk dengan cara menambahkan biaya total produksi dengan nilai marginnya. Dengan kata lain, cost plus pricing merupakan strategi yang sangat sederhana dalam menetapkan harga barang dan jasa. Dalam menetapkan harga biaya plus, perusahaan bisa menambahkan biaya material langsung, biaya overhead, hingga biaya tenaga kerja. Persentase markup inilah yang akan diambil sebagai laba. Adapun formula dari metode cost-plus pricing method adalah sebagai berikut: BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL Contoh Soal: Seorang kontraktor bangunan menghitung-hitung bahwa untuk membangun dan menjual lima buah rumah yang sejenis, akan dikeluarkan sejumlah biaya dengan rincian sebagai berikut:
Biaya material: Rp25.000.000
Biaya tenaga kerja: Rp10.000.000 Biaya lain (seperti sewa kantor, penyusutan alat-alat, gaji pimpinan, dsb.): Rp5.000.000 Sehingga jumlah total biaya adalah Rp40.000.000 Apabila ia menghendaki laba sebesar 20% dari biaya total, maka: Harga jual total = biaya total + laba = Rp40.000.000 + (20% x Rp40.000.000) =Rp48.000.000 Dengan demikian, masing-masing rumah akan dijual seharga Rp9.600.000 didapat dari perhitungan (Rp48.000.000/5) dengan laba sebesar Rp1.600.000 didapat dari perhitungan (Rp8.000.000/5). Jika rumah-rumah tersebut tidak semuanya laku, maka ada kemungkinan laba akan turun, atau bahkan menderita kerugian. Namun perlu diketahui bahwa pada umumnya kontraktor baru melaksanakan pembangunan setelah memperoleh pesanan atau kontrak, jadi barang yang dibuat sebenarnya sudah terjual pada saat kontrak pesanan disetujui. Karena metode penetapan harga cost plus pricing method ini menggunakan faktor biaya sebagai dasar perhitungannya, maka ada baiknya sejak awal usaha, Anda sudah mulai rajin menghitung dan mencatatkan biaya yang diperlukan selama proses produksi.
B. Mark-Up Pricing Method ( Penetapan Harga Mark-Up)
Penetapan harga mark‐up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya plus. Penetapan harga mark‐up ini sering digunakan oleh pedagang atau perusahaan dagang. Caranya lebih sederhana. Anda membeli barang dagangan, kemudian harga jualnya ditentukan setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark‐up, seperti rumus di bawah ini: Harga Beli + Mark Up = Harga Jual Contohnya: Anda sebagai pedagang membeli barang seharga Rp. 300.000,00. Kemudian anda ingin keuntungan Rp. 100.000,00, Jadi produk dijual = Rp. 300.000,00 + Rp. 100.000,00 = Rp. 400.000,00.