Anda di halaman 1dari 2

TUGAS RUTIN STUDI KELAYAKAN BISNIS BAB 3

NAMA : FITRI AVELINA NAPITUPULU


NIM : 7171210009
KELAS : MANAJEMEN A 2017
MATKUL : STUDI KELAYAKAN BISNIS

CONTOH SOAL PENETAPAN HARGA BERDASARKAN BIAYA

A. Cost Plus Pricing Method


Cost-Plus Pricing Method adalah metode penetapan harga jual produk dengan
cara menambahkan biaya total produksi dengan nilai marginnya. Dengan kata lain, cost
plus pricing merupakan strategi yang sangat sederhana dalam menetapkan harga barang
dan jasa. Dalam menetapkan harga biaya plus, perusahaan bisa menambahkan biaya
material langsung, biaya overhead, hingga biaya tenaga kerja. Persentase markup inilah
yang akan diambil sebagai laba.
Adapun formula dari metode cost-plus pricing method adalah sebagai berikut:
BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL
Contoh Soal:
Seorang kontraktor bangunan menghitung-hitung bahwa untuk membangun dan
menjual lima buah rumah yang sejenis, akan dikeluarkan sejumlah biaya dengan rincian
sebagai berikut:

Biaya material: Rp25.000.000


Biaya tenaga kerja: Rp10.000.000
Biaya lain (seperti sewa kantor, penyusutan alat-alat, gaji pimpinan, dsb.): Rp5.000.000
Sehingga jumlah total biaya adalah Rp40.000.000
Apabila ia menghendaki laba sebesar 20% dari biaya total, maka:
Harga jual total = biaya total + laba
= Rp40.000.000 + (20% x Rp40.000.000)
=Rp48.000.000
Dengan demikian, masing-masing rumah akan dijual seharga Rp9.600.000
didapat dari perhitungan (Rp48.000.000/5) dengan laba sebesar Rp1.600.000 didapat
dari perhitungan (Rp8.000.000/5). Jika rumah-rumah tersebut tidak semuanya laku, maka
ada kemungkinan laba akan turun, atau bahkan menderita kerugian.
Namun perlu diketahui bahwa pada umumnya kontraktor baru melaksanakan
pembangunan setelah memperoleh pesanan atau kontrak, jadi barang yang dibuat
sebenarnya sudah terjual pada saat kontrak pesanan disetujui. Karena metode penetapan
harga cost plus pricing method ini menggunakan faktor biaya sebagai dasar
perhitungannya, maka ada baiknya sejak awal usaha, Anda sudah mulai rajin menghitung
dan mencatatkan biaya yang diperlukan selama proses produksi.

B. Mark-Up Pricing Method ( Penetapan Harga Mark-Up)


Penetapan harga mark‐up ini hampir sama dengan penetapan harga biaya plus.
Penetapan harga mark‐up ini sering digunakan oleh pedagang atau perusahaan dagang.
Caranya lebih sederhana. Anda membeli barang dagangan, kemudian harga jualnya
ditentukan setelah menambah harga beli dengan sejumlah mark‐up, seperti rumus di
bawah ini:
Harga Beli + Mark Up = Harga Jual
Contohnya:
Anda sebagai pedagang membeli barang seharga Rp. 300.000,00. Kemudian anda
ingin keuntungan Rp. 100.000,00,
Jadi produk dijual = Rp. 300.000,00 + Rp. 100.000,00
= Rp. 400.000,00.

Anda mungkin juga menyukai