Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya saya tidak
sanggup untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “ TUBERKULOSIS”. Saya harap
makalah ini dapat memberi manfaat serta berguna bagi masyarakat kedepannya. Kritikan dan
saran dari pembaca juga saya harapkan supaya kedepan makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, saya selaku penulis memohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima Kasih
Alfurqan Maradjabessy
Daftar Isi
Kata Pengantar
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
TB Paru merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dengan angka mortalitas dan morbiditas
yang terus meningkat. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kemiskinan, malnutrisi,
tempat kumuh, perumahan dibawah standar, dan perawatan kesehatan yang tidak adekuat.
Mikobakterium tuberkulosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia.
Pada tahun 1993 WHO mencanangkan kedaruratan global penyakit TB,karena pada
sebagian besar negara di dunia penyakit TB tidak terkendali. Ini disebabkan banuaknya penderita
yang tidak berhasil disembuhkan terutama penderita menular terutama pendertita TB menular
(BTA Positif).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Tuberculosis dan penyebabnya
2. Manifestasi klinik dari Tuberculosis
3. Pengobatan pada pasien TB
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu TB dan penyebabnya
2. Untuk mengetahui manifestasi Klinik dari TB
3. Untuk mengetahui pengobataan pada pasien TB
BAB II
PEMBAHASAAN
Penyakit TB merupakan penyakit yang infeksi yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium
Tuberkulosa bakteri ini berbentuk batang dan bersifat asam sehingga dikenal juga sebagai basil
tahan asam (BTA). Mycobacterium adalah bakteri berbentuk batang yang tahan asam (yaitu,
bakteri tersebut memiliki banyak kandungan lipid kompleks yang siap berikatan dengan
pewarnaan Ziehl-Neelsen [carbol fuchsin] dan resisten terhadap penghapusan warna). M.
tuberculosis hominis bertanggungjawab pada sebagian besar kasus tuberkulosis; sumber infeksi
biasanya ditemukan pada orang-orang dengan penyakit paru aktif. Transmisi biasanya langsung,
melalui inhalasi organisme di udara dari bulir-bulir udara yang timbul dari batuk atau sekresi
terkontaminasi dari orang yang terinfeksi. Tuberkulosis orofaring dan usus diperoleh dari minum
susu yang terkontaminasi oleh infeksi Mycobacterium bovis saat ini jarang di negara maju,
namun sering ditemukan pada negara dengan sapi yang menderita tuberkulosis dan penjualan
susu yang tidak terpasteurisasi. Mycobacterium yang lain, terutama Mycobacterium avium
complex, tidak terlalu virulen dibandingkan M. tuberculosis dan jarang sekali menyebabkan
penyakit pada orang yang imunokompeten. Namun, bakteri ini dapat menyebabkan penyakit
pada 10% hingga 30% pasien dengan AIDS.2
B. Manifestasi Klinik dari Tuberkulosis
Kategori I
Dilihat pada table 1 dan 2 untuk pasien baru
Pasien baru dengan BTA positif
Pasien TB paru BTA (-), gambaran radiologi (+)
Pasien TB ekstra paru
Pada kategori I ini, resimen yang digunakan adalah 2RHZE/4RH, 2RHZE/6HE atau
2RHZE/4R3H3.
Kategori II
Pasien kambuh
Pasien gagal
Pasien default
Pasien kategori II ini, regimen yang diberikan adalah 2RHZES/1RHZE untuk fase
intensif selama menunggu hasil uji resistensi. Jika hasil sudah ada, untuk fase lanjutan
mengikuti hasil uji resistensi tersebut. Bila tidak ada uji resistensi diberikan 5RHE. Untuk
kasus gagal pengobatan, paling baik sebelum hasil uji resistensi keluar di berikan OAT.10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran saya sebagai penulis mengharapkan agar kedepannya lebih banyak lagi sosialisasi
tentang penyakit Tuberkulosis pada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui seperti apa
gejala dari penyakit tuberculosis serta pencegahan dan penanganannya bagaimana
DAFTAR PUSTAKA
1. Kumar A.A. 2015. Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi 9. Jakarta : Elsevier.
2. Guyton, Arthur C., & Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC.
3. Sherwood, Lauralee. 2009. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.