NPM : 0319013391
1. A. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim,
kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa
seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).
B. Karena lingkungan adalah sebuah kesatuan yang meliputi berbagai makhluk hidup beserta
seluruh komponen disekitarnya. Komponen lingkungan ini meliputi komponen fisik, kimia, sosial
budaya, komponen lainnya.
Makhluk hidup tidak hanya tinggal secara pasif di habitanya. Mereka secara terus-menerus
berinteraksi dengan berbagai komponen yang ada di sekitarnya. Kondisi lingkungan akan sangat
mempengaruhi setiap organisme yang ada. Demikian pula sebaliknya. Terdapat miliaran
interaksi antara tanaman, hewan, tanah, air, suhu, cahaya, komponen lainnya. Semua saling
berkaitan, saling mempengaruhi.
C Interaksi antar Individu, Interaksi antar Populasi, Interaksi antar Komunitas, Interaksi antar
Komponen Abiotik, Interaksi antar Komponen Biotik, Interaksi antar Komponen Biotik dan
Abiotik
Ekosistem terumbu karang juga memiliki banyak peranan, baik dari segi ekologi dan sosial
ekonomi. Jika dilihat dari segi ekologi, terumbu karang merupakan habitat bagi banyak biota laut
yang merupakan sumber keanekaragaman hayati. Selain itu, terumbu karang juga mampu
meningkatkan produktivitas perikanan. Terumbu karang juga berperan melindungi pantai dari
gempuran ombak hingga ancaman abrasi.
Sementara itu dari segi sosial ekonomi, terumbu karang mampu meningkatkan pendapatan
masyarakat pesisir baik dari hasil perikanan maupun dari sektor pariwisata.
Pada literatur lain menyebutkan bahwa terkait dengan sebagian besar kondisi hutan
mangrove yang di beberapa pesisir Indonesia yang semakin parah, serta melihat dengan
adanya berbagai peraturan yang telah dicanangkan sebagai payung dalam pengelolaan
hutan mangrove, maka dibuat program kegiatan "pengelolaan dan rehabilitasi mangrove"
yang tepat dan siap atau mudah untuk diterapkan. Adapun program yang perlu
dilkakukan tersebut seyogyanya terdiri dari beberapa komponen, antara lain adalah
sebagai berikut:
4. Dapat menyerap bahan pencemar sehingga di perairan ini juga berpeluang terjadinya perangkap
bahan tercemar (pollutant trap)
Dan sebagai penyaring alami bahan bahan organic yang dpat menyuburkan daerah tersebut
(sediment trap)
5. Rantai makanan terdiri dari produsen, konsumen, konsumen puncak, dan pengurai
(dekomposer).
1) Produsen adalah makhluk hidup autotrof yang bisa menghasilkan makanan sendiri
dengan cara fotosintesis. Tumbuhan adalah produsen utama dalam rantai makanan.
2) Konsumen adalah pemakan makhluk hidup lain. Konsumen pertama biasanya
merupakan hewan herbivora atau omnivora sedangkan konsumen berikutnya biasanya
hewan karnivora atau omnivora.
3) Konsumen puncak adalah konsumen terakhir dengan kemungkinan menjadi mangsa
sangat kecil. Biasanya hewan ini tergolong predator, terkuat, dan buas. Contoh
konsumen puncak adalah elang, paus pembunuh, dan singa.
4) Pengurai adalah makhluk hidup yang menguraikan makhluk hidup lain yang telah
mati. Contohnya adalah jamur dan bakteri.
Rantai makanan di ekosistem sawah.
6. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh sistem timbal balik yang tidak
terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan.
7. Proses evaporasi dimulai dengan cairan pada molekul yang memperoleh energi yang
cukup untuk melakukan perubahan wujud (menguap). Energi yang dimaksud ini adalah
energi panas yang diperoleh dari lingkungan, yang akan mengubah molekul air menjadi
uap.
Proses evaporasi kerap terjadi pada permukaan cairan, namun pada kenyataannya
evaporasi juga dapat terjadi pada tubuh atau substansi yang bervolume. Saat penguapan
sudah terjadi, maka tekanan uap ini akan jadi lebih rendah dari hasil tekanan atmosfer di
sekitarnya. Ini dikenal dengan istilah kondensasi.
Kondensasi ini pada dasarnya adalah kebalikan dari proses terjadinya penguapan. Ini
mungkin terjadi jika suhu uap berubah menjadi substansi dingin. Sehingga, proses
menguap akan berganti menjadi mengembun, membuat substansi kembali ke bentuk
asalnya, yakni berbentuk cair.