Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL ILMIAH

IDENTIFIKASI BAKTERI YANG BERASAL DARI SUNGAI


BATANG BUNGO DI DESA TANJUNG GEDANG
KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI
SEBAGAI BAHAN PENGAYAAN
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

OLEH :
Anggiana Uli Hsb
A1C413022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI
NOVEMBER, 2017

Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 1


Identifikasi Bakteri yang Berasal dari Sungai Batang Bungo
di Desa Tanjung Gedang Kabupaten Bungo Provinsi Jambi
Sebagai Bahan Pengayaan Praktikum Mikrobiologi

Oleh :

Anggiana Uli Hsb1), Harlis2), Retni S. Budiarti3)


1)
Mahasiswa Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA, FKIP Universitas Jambi
2)3)
Dosen Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Jambi
Email: 1) anggianahsb@yahoo.com

Sungai Batang Bungo merupakan sungai yang memiliki peran penting bagi
aktivitas masyarakat sekitar, khususnya warga Tanjung Gedang yang masih
menggunakan sungai tersebut untuk melakukan kegiatannya sehari-hari seperti
mandi, cuci dan kakus. Permasalahan yang ada pada daerah tersebut adalah terjadi
pencemaran pada air sungai Batang Bungo. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran
masyarakat setempat dalam menjaga kebersihan sungai, seperti halnya masyarakat
masih membuang sampah langsung ke badan sungai, dan menjadikan sungai sebagai
tempat pembuangan limbah rumah tangga, pembuangan kotoran manusia maupun
hewan, maka besar kemungkinan bahwa masyarakat Tanjung Gedang mudah terkena
penyakit seperti yang telah dibuktikan dengan adanya data-data penyakit dari
Puskesmas setempat. Selain itu telah dijelaskan juga oleh berita Jambi Update bahwa
adanya aktivitas pertambangan emas yang akan berdampak buruk bagi kesehatan
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus bakteri yang terdapat
pada sungai Batang Bungo di desa Tanjung Gedang Kabupaten Bungo Provinsi
Jambi. Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif. Pelaksanaan penelitian ini dapat
melalui beberapa tahapan yaitu pengambilan sampel, isolasi dan pemurnian bakteri
serta identifikasi bakteri yang mengacu pada buku Bergey Manual of Determinative
Bacteriology. Hasil penelitian ini didapatkan 6 isolat yang ditandai dengan kode
isolat bakteri A1, A2, A3, A4, A5, A6 dan terdapat 5 genus bakteri yang berbeda
yaitu, genus Paracoccus, Actinomycetes, Dermatophilus, Clostridium, dan Bacillus.

Jambi, November 2017


Mengetahui dan Menyetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Harlis, M.Si Retni S Budiarti, S.Pd., M.Si


NIP. 196211041991022001 NIP. 196909171994032002
Identification of Bacteria Derived from Batang Bungo River
in Tanjung Gedang Village, Bungo District, Jambi Province
As a Microbiology Practical Enrichment Material

Anggiana Uli Hsb1), Harlis2), Retni S. Budiarti 3)


1)
Biology Student, e-mail: anggianahsb@yahoo.com
2)
Thesis Advisors

by:
Anggiana Uli Hsb

Abstract. Batang Bungo River is a river that has an important role for the activities
of surrounding communities, especially the residents of Tanjung Gedang who still
use the river to perform daily activities such as bathing, washing and latrines.
Problems that exist in the area is pollution occurs in the river water Batang Bungo.
This is because the lack of awareness of local communities in maintaining the
cleanliness of the river, as well as people still throw garbage directly into the river
body, and make the river as a place of household waste disposal, human and animal
waste disposal, it is probable that the people of Tanjung Gedang easily affected by
diseases such as which has been proven by the existence of disease data from the
local health center. In addition it has also been explained by Jambi Update news that
gold mining activities that will be bad for public health. This study aims to determine
the genus of bacteria found in the river Batang Bungo in the village of Tanjung
Gedang Bungo District Jambi Province. The type of research is descriptive
explorative. The implementation of this research can be through several stages of
sampling, isolation and purification of bacteria and bacterial identification referring
to Bergey Manual of Determinative Bacteriology. The results of this study showed 6
isolates marked with the isolate codes of bacteria A1, A2, A3, A4, A5, A6 and there
are 5 different genera of bacteria, namely Paracoccus genus, Actinomycetes,
Dermatophilus, Clostridium, and Bacillus.

Keywords: Batang Bungo river, Bacteria, Identification


PENDAHULUAN

Air termasuk sumber daya alam sering menyebabkan pertumbuhan bakteri


yang dapat diperbarui, akan tetapi air juga anaerob seperti Clostridium dan
dapat dengan mudah terkontaminasi dari Desulvovibrio (Fardiaz, 1992:39-40).
adanya aktivitas manusia. Maka dari itu Sungai Batang Bungo merupakan
dalam penggunaan air tidak selalu sungai yang memiliki peran penting bagi
menguntungkan bagi makhluk hidup yang aktivitas masyarakat sekitar, khususnya
menggunakannya, air juga dapat tercemar, warga Tanjung Gedang yang
salah satunya disebabkan oleh memanfaatkan sungai tersebut sebagai
pembuangan sampah yang sembarangan, aktivitas sehari-hari seperti mandi,
air comberan maupun air limbah lainnya, mencuci, dan kakus, selain itu juga di
yang dapat menyebabkan dan gunakan sebagai pembuangan limbah
menimbulkan efek buruk seperti penyakit rumah tangga dan penambangan
pada manusia maupun makhluk hidup emas.Permasalahan yang ada pada daerah
lainnya (Darmono, 2008:28). tersebut adalah telah terjadi pencemaran
Menurut Dwiyatmo (2007:12), pada air sungai Batang Bungo. Hal ini
pencemaran air merupakan perubahan dapat dilihat dari data-data yang ada di
keadaan maupun kondisi di suatu tempat puskesmas terdekat yang menyatakan
pembuangan air seperti pada danau, lautan, bahwa adanya penyakit gatal-gatal pada
sungai dan pada air tanah yang disebabkan kulit dan penyakit diare yang telah lama
oleh aktivitas manusia. Banyak sekali dirasakan warga daerah Tanjung Gedang
faktor-faktor dan penyebab tercemarnya yang dikarenakan tercemarnya air sungai
air, akan tetapi secara umum terdapat dua Batang Bungo. Selain itu juga dijelaskan
proses pencemaran air yaitu proses dalam berita Jambi Update bahwa adanya
pencemaran air secara langsung dan tidak penambangan emas tanpa izin di daerah
langsung. Proses pencemaran air secara setempat juga dapat berdampak buruk bagi
langsung akan berdampak meracuni lingkungan.
dengan adanya bahan pencemar yang Penelitian yang telah
dapat mengganggu kesehatan bagi dilakuan oleh Aldino (2015:31)
manusia, tumbuhan, hewan, tanah, udara identifikasi bakteri pada aliran sungai
maupun mengganggu keseimbangan Batanghari di daerah Penyengat Olak
ekologis kualitas air. Sedangkan proses Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi
pencemaran secara tidak langsung dengan diperoleh 6 isolat yaitu Actinomycetes,
adanya beberapa zat kimia yang bereaksi Clostridium, Bacillus, Streptococcus,
di udara, tanah maupun air, sehingga dapat Shigella, dan Dermatophilus. Penelitian
menyebabkan pencemaran. serupa juga dilakukan Mogea (2010:48)
Beberapa aktivitas mikroorganisme dengan judul bakteri Coliform di perairan
patogenik yang dapat membahayakan teluk Doreri, Manokwari aspek
kesehatan bagi makhluk hidup yaitu pencemaran laut dan identifikasi spesies
bakteri patogen yang sering ditemukan di diperoleh 2 isolat yaitu Eschericia colidan
dalam perairan misalnya pada air yang Coliform. Penelitian lainnya dilakukan
terpolusi oleh kotoran manusia dan hewan Munir, dkk. (2004:71) dengan judul isolasi
yang mengandung bakteri yang berasal dan identifikasi bakteri pendegradasi
dari kotoran seperti Escherichia coli, koprostanol dari lingkungan sungai,
Streptococcus fekal, dan Clostridium muara, dan perairan pantai banjir kanal
perfringens. Selain itu ada juga sampah Timur Semarang pada Monsun Timur
organik yang mengumpul di perairan yang diperoleh 3 isolat bakteri murni yaitu
Branhamella, Bacillus, dan isolasi bakteri, pemurnian bakteri, dan
Achromobacter. identifikasi bakteri.
Salah satu mata kuliah di program 1. Sterilisasi Alat dan Bahan
studi pendidikan biologi adalah Alat dan bahan berupa media
mikrobiologi. Mikrobiologi merupakan bakteri yang akan digunakan dalam
ilmu yang memperlajari tentang kehidupan penelitian ini disterilkan terlebih dahulu
seperti morfologi, fisiologi, dan jasad menggunakan autoklaf pada suhu 121ºC
renik. Jasad renik adalah organisme yang dan tekanan uap 15 lbs selama 15 menit,
berukuran kecil atau mikroskopis sebagai agar tidak terjadi kontaminasi dari
uniseluler atau multiseluler. Salah satu mikroorganisme lain yang tidak
makhluk hidup yang bersifat mikroskopis diinginkan.
adalah bakteri (Sri, 2015:100). Untuk 2. Pengambilan Sampel Air Sungai
membuktikan teori-teori yang dipelajari Pengambilan sampel dilakukan
dalam suatu mata kuliah, perlu dengan menggunakan metode purposive
dilakukannya sebuah kegiatan pratikum sampling. Prosedur yang dilakukan pada
untuk menambah pemahaman yang lebih saat pengambilan sampel dimulai dari tiga
nyata pada materi yang diajarkan. Untuk titik dibagian pinggiran sungai yaitu
mendukung suatu kegiatan pratikum bagian hulu, tengah dan hilir tepian
diperlukan adanya pengayaan yang dimuat sungai. Pengambilan sampel menggunakan
dalam suatu penuntun pratikum agar botol gelap, kemudian diambil air dengan
pratikum dapat terlaksana dengan baik. memasukan botol sampel ke sungai
Pentingnya penelitian ini dalam dengan berlawanan arus, setelah terisi
mikrobiologi adalah untuk menambah ditutup kembali jangan sampai ada
bahan pengayaan pratikum mengenai gelembung, Kemudian dikemas dan
teknik pembiakan bakteri dan pewarnaan dimasukan botol sampel tersebut ke dalam
gram bakteri dengan menggunakan air toples pendingin yang telah berisi ice pack,
sungai, seperti air sungai batang Bungo. tujuannya agar menghambat pertumbuhan
Berdasarkan uraian dan latar belakang di mikroba dan tidak terjadi kontaminasi saat
atas penulisberkeinginan untuk melakukan dibawa ke laboratorium Biologi FKIP
penelitian yang berjudul Universitas Jambi.
yaitu“Identifikasi Bakteri yang Berasal 3. Pembuatan Media
dari Sungai Batang Bungo di Desa Media yang dipergunakan dalam
Tanjung Gedang Kabupaten Bungo penelitian ini berupa media padat dan
Provinsi Jambi Sebagai Bahan media cair, dengan cara pembuatannya
Pengayaan Praktikum Mikrobiologi”. sebagai berikut :
a. Nutrient Agar (NA)
Tujuan dari penelitian ini adalah b. Nutrient Broth
untuk mengetahui bakteri yang terdapat c. Starch Agar
pada sungai Batang Bungo di Desa d. Nutrien Gelatin
Tanjung Gedang Kabupaten Bungo e. SIM Agar
Provinsi Jambi. f. MR-VP Broth
g. Simmons Citrate Agar
METODE PENELITIAN h. Trypticase Soy Agar
Jenis penelitian ini adalah i. Bromtimol Blue Laktosa Broth
deskriptif eksploratif dengan cara j. Bromtimol Blue Dekstrosa Broth
pengidentifikasian bakteri yang ada di k. Bromtimol Blue Sukrosa Broth
sekitar sungai Batang Bungo di daerah 4. Pengenceran Sampel
Tanjung Gedang Provinsi Jambi. Pengenceran sampel dilakukan
Penelitian dilakukan dengan beberapa mulai dari 10-1 sampai 10-10 dengan
tahapan, yakni pengambilan bakteri, mencampurkan larutan NaCl 0,85% yang

Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 6


dimasukkan ke morfologi dan uji fiksasi, lalu alkohol 95%
dalam setiap biokimia. Adapun ditetesi denan dengan cara
tabung reaksi tahapan larutan kristal ditetesi selama
sebanyak 9 ml identifikasi violet, dibiarkan 10 detik sampai
dan larutan bakteri yang akan 1 menit. Setelah zat warna ungu
sampel sebanyak dilakukan dalam itu, kaca objek tidak terlihat
1 ml sehingga penelitian ini dimiringkan guna lagi. Dicuci
diperoleh sebagai berikut : untuk membuang dengan akuades
sampel. a. Pengamatan zat warna ungu lalu beri pewarna
5. Pembiakan Isolat Koloni berlebih, lalu safranin selama 1
Bakteri Bakteri dibilas dengan menit, lalu kaca
Pembiaka Pengamat aquades dengan objek untuk
n bakteri an koloni bakteri cara dialirkan dari membuang
dilakukan mulai ini dilakukan botol semprot. pewarna safranin
dari pengenceran dengan Selanjutnya, berlebih, dan
10-5 sampai 10-10 mengamati koloni diberi larutan dibilas dengan
pada media NA, bakteri yang iodium dan aquades.Setelah
kemudian terbentuk dalam dibiarkan selama itu, diamati
diinkubasi media NA saat 1 menit, lalu kaca dengan
selama 24-48 pengisolasian dan objek menggunakan
jam pada suhu dihitung jumlah dimiringkan mikroskop
300C. isolat bakteri untuk membuang (Cappucino dan
6. Adaptasi yang tumbuh larutan iodium Sherman,
Pertumbuhan pada media NA. yang berlebih dan 2014:75).
Bakteri Indikator dalam bilas dengan c. Pewarnaan
Koloni pengamatan aquades. Spora
bakteri yang koloni bakteri ini Kemudian, dicuci Pengamat
telah tumbuh di yaitu mengamati dengan an bakteri dengan
media NA di bentuk, warna, pewarnaan spora
pindahkan ke tepi dan untuk
tabung reaksi permukaan dari mengetahui isolat
yang berisi koloni bakteri. bakteri tersebut
media NA lalu b. Pewarnaan memiliki spora.
diinkubasi Gram Pewarnaan ini
selama 24-48 jam Pengamat dibuat dengan
pada suhu 30ºC. an bakteri dengan mengambil
7. Identifikasi pewarnaan gram koloni pada
Bakteri dilakukan untuk setiap isolat
Tahap mengetahui dengan membuat
pengidentifikasia bakteri tersebut preparat ulas dan
n ini mengacu termasuk dalam dibiarkan
pada buku bakteri gram mengering
Bergey Manual positif atau gram dengan
Of negatif. melakukan
DeterminativeBa Pewarnaan ini fiksasi panas,
cteriology. dilakukan dengan lalu digenangi
identifikasi cara koloni apusan dengan
bakteri dilakukan bakteri yang melakit hijau dan
melalui beberapa diperoleh dibuat tempatkan di atas
tahapan dipreparat ulas penangas air
pengamatan kemudian di selama 2-3 menit,
Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 7
lalu dipreparat Sulfida sistem imunitas dan juga terasa
didinginkan dan yang rendah nyeri saat
dibilas dengan HASIL DAN (Yattim, menelan air ludah
akuades, PEMBAHASAN 2006:96). maupun makanan.
diberikan Hasil Menurut Hal ini dapat
pewarna penelitian yang Komala terjadi
tandingan didapat ialah (2012:85) koloni dikarenakan
safranin selama berupa dari kebiasaan
30 detik, dibilas pengamatan Actinomycetes masyarakat yang
dengan akuades. morfologi koloni berwarna putih masih
Setelah itu bakteri, dan pada saat menggunakan air
dikeringkan pewarnaan gram, berumur 24-48 sungai untuk
menggunakan pewarnaan jam genus ini menggosok gigi,
kertas saring dan spora, dan uji dapat disebut membuang air
diamati dengan biokimia. mikroba ludah dan dahak
mikroskop Berdasarkan pencemar pada ke sungai serta
(Cappucino dan hasil penelitian air, genus ini digunakan juga
Sherman, yang telah dapat untuk berkumur,
2014:87). dilakukan menginfeksi bukan tidak
d. Uji Biokimia didapatkan 6 makhluk hidup mungkin bakteri
1. Hidrolisis isolat bakteri dengan cara Actinomycetes ini
Starch yang ditandai masuk melalui akan ikut masuk
(Amilum) dengan kode membran mukosa kedalam rongga
2. Hidrolisis isolat bakteri dan saluran mulut dan
Gelatin yaitu A1, A2, pencernaan diteruskan ke
3. Fermentasi A3, A4, A5 dan bagian atas. saluran
Karbohidrat A6. Kemudian Berdasark pencernaan,
4. Produksi Indol didapatkan 5 an uraian diatas, dengan
5. Tes Katalase genus bakteri besar melakukan
6. Tes Methyl yang berbeda kemungkinan aktivitas yang
Red yaitu bahwa manusia berkelanjutan
7. Tes Voges Paracoccus, akan mengalami maka besar
Proskauer Actinomycetes, penyakit yang kemungkinan
8. Tes Dermatophilus, berkaitan dengan masyarakat
Pemanfaatan Clostridium, dan penyebarannya tersebut dapat
Sitrat Bacillus. yang berada dengan mudah
9. Tes Hidrogen disekitar mukosa terkena penyakit.
1. Genus Actinomycetes atau rongga 2. Genus
Actinomycetes yang dapat mulut, dapat Paracoccus
Genus menyebabkan dilihat dari Semua
Actinomycetes penyakit seperti adanya data-data makhluk hidup
termasuk bakteri infeksi pada dipuskesmas sangat bergantung
anaerob gram tulang, biasanya setempat, adapun pada lingkungan
positif, bakteri berasal dari gejala yang sekitar, demikian
ini terdapat di infeksi di rahang ditimbulkan yaitu pula pada
antara gigi, pada bawah dan seperti makhluk hidup
gigi berlobang rongga mulut. mengalami nyeri yang kasad mata
dan radang gusi. Hal ini akan perut atau sakit seperti halnya
Ada beberapa mengakibatkan pada saluran mikroorganisme.
spesies dari infeksi bagi orang pencernaan, gusi Mikroba
genus yang mempunyai membengkak, umumnya dapat
Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 8
bersifat baik lingkungan. itu juga dapat kotoran manusia
maupun buruk Genus memproduksi yang tempatnya
terhadap Paracoccus. enterotoksin berdekatan
berasal dari yang dapat dengan tempat
famili menyerang pemandian, hal
Rhodobacterace saluran ini
a yang termasuk pencernaan. memungkinkan
bakteri kokus Infeksi bakteri terjadinya
dan gram ini dapat melalui penularan gejala-
negatif. hewan ternak gejala penyakit
Menurut dan melalui luka yang akan
Chairani yang terbuka dan ditimbulkan.
(2016:31) memar. Kumala Selain itu bakteri
menjelaskan (2004:36) juga ini juga dapat
bahwa Genus menjelaskan menyebabkan
Paracoccus bahwa beberapa diare dan
berperan sebagai genus keracunan
pelarut fosfat Clostridium makanan,
dalam tanah. dapat penularan bisa
Bakteri pelarut menyebabkan saja terjadi saat
fosfat memiliki penyakit seperti menelan
peranan penting keracunan makanan yang
dalam makanan, terkontaminasi
memperbaiki penyakit tetani oleh tanah dan
tanaman dan juga diare. tinja, dimana
budidaya yang Keterang makanan tersebut
mengalami an diatas sebelumnya
defisiensi fosfor. menjelaskan disimpan dengan
3. Genus bahwa genus cara yang
Clostridium Clostridium ini memungkinkan
Menurut dapat hidup bakteri untuk
Komala salah satunya berkembangbiak,
(2012:81) genus pada feses dan selain itu
Clostridium saluran penularan bakteri
biasanya banyak pencernaan ini juga bisa
ditemukan manusia. Melihat didapatkan dari
ditanah, udara, kebiasaan masyarakat yang
air tawar, feses masyarakat yang masih mencuci
dan saluran masih peralatan rumah
pencernaan menggunakan air tangga dengan
manusia. Fardiaz sungai sebagai menggunakan air
(1992:170) tempat sungai.
menambahkan pembuangan
bahwa beberapa 4. Genus tergolong genus
genus Bacillus Bacillus. Genus
Clostridium Berdasark Bacillus berasal
bersifat patogen an hasil dari family
dan dapat penelitian yang Bacillaceae yang
menyebabkan telah dilakukan, termasuk bakteri
keracunan diapatkan hasil batang dan gram
makanan. Selain isolat A4 yaitu positif. Menurut
Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 9
Sumardi mencemari tanah sungai, selain itu makanan yang
(2012:308) genus kemungkinan cara bakteri dipanaskan terus
Bacillus akan menempel mengkontaminasi menerus bakteri
memiliki pada rerumputan makanan bisa
karakteristik atau tanaman juga melalui akan
tumbuh lainnya dan angin dan lalat
menyebar, termakan oleh yang kemudian mengkontaminasi
pinggiran koloni ternak. Manusia menempel pada makanannya.
rata, berbentuk dapat terinfeksi makanan tersebut 5. Genus
bulat dan tidak melalui salah satu sehingga terjadi Dermatophilus
beraturan, dari ketiga kontaminasi Berdasark
berwarna putih, kemungkinan antara bakteri dan an hasil
dan memiliki yaitu melalui makanan yang penelitian yang
permukaan yang kulit, melalui kurang terjaga telah dilakukan,
cembung. inhalasi atau kehigienitasnya, diapatkan hasil
Komala melalui ingesti. disamping itu isolat A3 yaitu
(2012:80) Jenis yang juga tergolong genus
menambahkan lainnya juga Dermatophilus.
beberapa dapat Genus
organisme ini menyebabkan Dermatophilus
biasa ditemukan penyakit seperti berasal dari
di tanah dan diare, dan family
makanan, keracunan pada Dermatophilacea
kotoran, dan air makanan. e yang termasuk
tawar yang Berdasark bakteri batang
terkontaminasi. an pernyataan dan gram positif.
Jewetz diatas yang Menurut Anonim
(2013:175) menyatakan (2017c:177)
menjelaskan bahwa genus menjelaskan
bahwa ada Bacillus dapat bahwa genus
beberapa genus menginfeksi Dermatophilus
Bacillus yang hewan dan juga termasuk gram
bersifat patogen, manusia melalui positif, bentuk
seperti Bacillus kulit dan koloni yang
anthracis yang makanan yang tumbuh
dapat menyebabkan bervariasi tetapi
menyebabkan penyakit diare, umumnya
penyakit antrak mual, dan gatal- berbentuk bulat
pada makhluk gatal pada kulit, dengan pinggiran
hidup. Anthrax hal ini dapat yang tidak rata,
terutama dilihat dari data- berwarna putih
menyerang data dipuskesmas keabu-abuan.
hewan ternak setempat. Sifat biokimianya
sapi, kambing, Penularan ini beberapa dapat
domba/biri-biri, terjadi bisa saja memfermentasi
kuda. disebabkan oleh karbohidrat
Penularannya aktivitas seperti glukosa,
dapat mealui masyarakat yang maltose dan
endospora dari masih mencuci fruktosa, dan
Bacillus beras dengan dapat
anthracis yang menggunakan air memproduksi
Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 10
indol. lepas dari terhadap Penyengat
Genus permukaan kulit mikroorganis Olak
Dermatophilus maka akan me lain di Kabupaten
ialah penyakit tampak berwarna dalam air Muaro
yang ditandai kemerah. sungai Batang Jambi
dengan Penularan Bungo di Desa Provinsi
terjadinya penyakit ini lain, dan Jambi,
keradangan pada dapat melalui diharapkan Skripsi,
jaringan kontak langsung kepada Universitas
epidermis kulit. atau secara tidak masyarakat di Jambi.
Penyakit ini langsung melalui daerah Jambi.
dapat bersifat lalat. Tanjung
akut maupun Gedang untuk Anonim. 2017c.
kronis, yang PENUTUP menyadari Diakses 5 Mei
dapat 1. Berdasarkan bahwa 2017.
menyerang sapi, hasil pentingnya Dermatop
kambing, penelitian menjaga hilosis.
domba, kuda tentang lingkungan http://isikn
dan juga identifikasi sekitar dengan as.com/im
manusia. Tanda- bakteri yang tidak age/3/3b/P
tanda dari gejala berasal dari membuang eny
penyakit ini sungai batang sampah akit_Derm
diawali dengan bungo di sembarangan atophilus.
terjadinya daerah dan selalu Pdf
peradangan pada Tanjung menjaga Cappuccino, J, G.,
lapisan Gedang kebersihan dan
epidermis kulit Kabupaten sekitar, agar Sherman,
yang kemudian Bungo tidak terjadi N. 2014.
berkembang Provinsi penyakit yang Manual
menjadi papula Jambi dapat dapat Laboratori
dan pustula. disimpulkan merugikan um
Papula dan bahwa masyarakat di Mikrobiolo
pustula ini diperoleh daerah gi Edisi 8.
akhirnya genus bakteri Tanjung Jakarta.
membentuk sebanyak 5 Gedang ECG.
keropeng atau genus Kabupaten
kudis yang berbeda, Bungo Chairani, O. 2016.
kering, tebal, yaitu: genus Provinsi Identifikasi
keras dengan Paracoccus, Jambi. Bakteri
tepi yang tidak Tanah di
teratur, dan Dermatophil DAFTAR Kebun
apabila us, RUJUKAN Botani
keropeng atau Clostridium, Biologi
kudis tersebut dan Bacillus. Aldino. 2015. FKIP
Saran penelitian Identifikasi Universitas
Pemanfaatan terhadap Bakteri Jambi.
1. Penelitian ini bakteri yang Pada Jurnal Bio-
dapat berperan Aliran site. 2(1):1-
dilanjutkan spesifik dalam Sungai 51.
untuk penyakit dan Batanghari
melakukan penelitian di Daerah Darmono. 2008.
Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 11
Lingkunga Jewetz, Melnick Kedoktera Teluk
dan n Trisakti. Doreri,
n Hidup Adlebergs 23(1):34- Manokwar
. 2013. 38. i Aspek
dan Medical Pencemara
Munir, M. n Laut dan
Mikrobiol
Pencemar Afiati, N. Identifikas
ogy.
Sabdono, i Species.
United
an. A. 2004. Jurnal
States.
Isolasi dan Ilmu
The
Jakarta. Identifikas Kelautan.1
McGraw-
i Bakteri 5(1): 47-
Hill
UI-Press. Pendegrad 52.
Companie
asi
s.
Dwiyatmo, K. Koprostan Yattim, F. 2006.
2007. Komala, P. ol dari Penyakit
Pencemar 2012. Lingkunga Tulang
an Identifikas n Sungai, dan
Lingkunga i Mikroba Muara, Persendi
n dan Anaerob dan an.
Penangan Dominan Perairan Jakarta.
annya. Pada Banjir Pustaka
Yogyakart Pengolaha Kanal Populer
a. Citra Aji n Limbah Timur Obor.
Pratama. Cair Semarang
Pabrik pada
Fardiaz, S. 2011. Karet Monsum
Polusi Air Dengan Timur.
dan Sistem Jurnal
Udara. Multi Soil Ilmu
Cetakan Layering Kelautan.
Keempatb (MSL). 9(2):67-
elas. Jurnal 73.
Yogyakart Teknik
a. Penerbit Sri, H. 2015.
Lingkunga
Kanisius. n. 9(1):74-
Mikrobiologi
88.
Kumala, W. Kesehatan.
2004.
Penyebab Yogyakarta.
Diare dan
Kolitis Andi Offset.
Pseudome
mbranosa Tururaja T. dan
Akibat Mogea R.
Konsumsi 2010.
Antibiotik Bakteri
a yang Coliform
Irasional. di
Jurnal Perairan

Anggiana Uli Hsb (A1C413022) Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi 12

Anda mungkin juga menyukai