MATA KULIAH KEPERAWATAN PALIATIF CARE MENJELANG AJAL
Nama : Elfa El Yana
Npm : 1814201110021
S1 Keperawatan Reguler A
Penyampaian berita duka ( bentuk komunikasi )
Scenario kasus : Seorang perempuan 30th yang didiagnosa dokter dengan kanker leukimia stadium 4
Perawat : “Selamat siang Ibu”
Klien : ”Selamat siang sus” Perawat : “Perkenalkan saya perawat Elfa, Apa benar ini dengan Ibu Tina?” Klien : “Iya sus benar dengan saya sendiri” Perawat : “Boleh saya duduk bu?” Klien : “Boleh sus, silahkan” Perawat : “Ibu ingin duduk atau tetap berbaring?” Klien : “Duduk saja sus, saya lebih nyaman berbicara sambil duduk” Perawat : “Baik bu, saya bantu ya (sambil membantu klien duduk)” Klien : “Terimakasih sus” Perawat : “Bagaimana kabar ibu hari ini?” Klien : “Lebih baik sus” Perawat : “Alhamdulillah kalau begitu ya bu, Begini Ibu saya di sini ingin menyampaikan informasi terkait dengan penyakit yang ibu derita, sebelumnya apa ibu ingin ditemani oleh salah satu anggota keluarga?” Klien : “Iya sus, ada suami saya didepan boleh minta tolong dipanggilkan?” Perawat : “Tunggu sebentar bu, saya panggilkan ( sambil berjalan keluar ruangan Memanggil suami klien) ( Suami klien duduk di sisi tempat tidur yang lain berhadapan dengan perawat ) Perawat : “Ini benar dengan suaminya Ibu Tina ya?” Suami : “Iya sus benar” Perawat : “Mohon maaf ini dengan bapak siapa?” Suami : “Nama saya Bapak Fatoni sus” Perawat : “Baik Bapak Fatoni, maksud kedatangan saya kemari adalah ingin Membicarakan terkait kondisi Ibu Tina saat ini, sebelumnya saya ingin bertanya apa yang bapak dan ibu ketahui tetang kondisi Ibu Tina saat ini?” Klien : “Yang saya tau saya sering merasakan nyeri sendi, kulit saya terlihat pucat, saya juga mersasakan mudah kelelahan dan terkadang juga sesak nafas sus” Perawat : “Dengan gejala-gejala yang ada, menurut ibu penyakit apa yang mungkin terjadi?” Klien : “Saya kurang tau sus, yang pasti saya sangat cemas dengan kondisi saya saat ini” Perawat : “Jika kondisi ini mengarah pada suatu hal yang serius, apakah ibu dan bapak ingin mengetahui lebih lanjut?” Suami : “Saya ingin tau bagaimana kondisi istri saya” Perawat : “Bagaimana dengan ibu sendiri apa ibu siap mendengar apapun yang saya sampaikan terkait kondisi ibu?” Klien : “Iya sus, saya siap” Perawat : “Baiklah bapak ibu, maafkan saya harus menyampaikan mengenai hal ini, saya khawatir berita ini tidak baik, berdasarkan pemeriksaan BMP atau pemeriksaan dengan mengambil sampel cairan dibelakang tulang ibu dan hasil lab kemarin, didapatkan hasil dokter mendiagnosa bahwa ” bahwa ibu atau istri bapak sedang menderita kanker leukimia stadium 4” (Perawat sambil memegang tangan klien) (Seketika klien menangis dan suaminya merangkulnya, perawat pun diam sejenak untuk memberi jeda pada klien untuk meluapkan perasaannya) Perawat : “Luapkan saja perasaan ibu dan bapak tentang apa yang baru saya sampaikan” (klien masih menangis tanpa berbicara begitu juga suaminya) Perawat : “Ini coba ibu minum terlebih dulu supaya lebih tenang” (sambil memberi minuman yang ada di meja) Suami : “Terima kasih sus” (sambil memeberi minum ke istrinya) Perawat : “Saya dapat merasakan bahwa ini merupakan situasi yang sulit bagi bapak dan ibu tapi ini merupakan kenyataan yang harus bapak dan ibu ketahui, supaya kita bisa segera merencanakan apa tindakan yang harus dilakukan selanjutnya” (perawat sambil menyodorkan tissu pada klien dan suami) Suami : “Saya ingin yang terbaik untuk istri saya sus” Perawat : “Iya pak, kami akan membantu dengan semaksimal mungkin” Suami : “Apa yang harus kami lakukan sus?” Perawat : “Sebenarnya ada terapi untuk kanker namun sayangnya sampai saat ini terapi kanker seperti radiasi atau kemoterapi tidak dapat menyembuhkan kanker ibu secara sempurna. Tapi masih ada tata laksana yang bisa kami lakukan untuk membuat kualitas hidup istri bapak lebih baik, misalnya mengurangi gejala, kontrol nyeri atau transfuse darah” Klien : “Saya sedih sus, saya takut jika umur saya sudah tidak panjang lagi” Perawat : “Saya faham bagaimana perasaan ibu, tapi ibu tidak boleh sedih dan putus asa seperti itu, banyak keluarga yang mendukung terutama suami ibu. Ibu harus tetap semangat dan yakin bahwa kondisi ibu akan membaik, urusan maut kita serahkan saja pada Tuhan, kita hanya bisa berusaha yang terbaik dan sambal tetap berencana untuk kemungkinan terburuk” (sambil memegang Pundak klien) Suami : “Saya dan istri siap menjalani pengobatan selanjutnya guna kondisi yang lebih baik sus” Perawat : “Baik, apa itu artinya bapak dan ibu setuju untuk mengikuti pengobatan tahap selanjutnya?” Klien : “Iya sus, kami setuju” Perawat : “Baik bapak dan ibu cukup sampai di sini pembicaraan kita pada hari ini, selanjutnya dokter yang akan menyampaikan apa saja pengobatan yang akan bapak dan ibu lakukan” Suami : “Iya sus terimakasih banyak” Perawat : “Sama-sama pak bu saya permisi dulu” ( sambil berjabat tangan dan tersenyum )