Johan Setlawan
Amitya Kumara
Dicky HastJarJo
INTISARI
seling dan kondisi seleksi pada beberapa faktor dari SN/, yaitu Kebaikan
dalam uji beda terhadap hasil tes 46 subjek mahasiswa baru Fakultas
keenam faktor dalam SN/ dapat dijawab dengan tidak jujur secara
Indonesia.
PENGANTAR
Johan Setiawan ada/ah alumnus Fakultas
UGM. Sarjana Psikologi diperoleh dari cam situasi, serta untuk kelompok subjek
dari Program Pases Sarjana UGM (1990). survei, tes psikologi paling banyak diguna·
Dicky llast/ar/o eaeten dosen Psikologi bimbingan, seleksi. dan penempatan (Oak·
UGM. Mendapatkan gelar Sarjana Psiko· land, 1995). Indonesia sebagai negara
logi dari UGM tahun 1981. Gelar M.A. yang sedang berkembang tampaknya 1uga
(1990) dan Ph.D. (1991) dtoeroten dari The menunjukkan keadaan dan kebutuhan
lnstrumen-instrumen pengukuran psi· dones a i men jadi tes "Survei Nilai·nilai In·
yang paling banyak digunakan adalah kue has l i te s "Survei Nilai-nilai Interpersonal"
sioner untuk pengukuran kepribadian. Ma· pada individu dala m kondisi ju jur dan kon
salah potensial yang dihadapi dalam pema dis i seleks i (tidak jujur).
METODE
waban secara tidak jujur (Anastasi, 1988;
Cattel, Eber, & Tatsuoka, 1992; Comrey, Peneli1ian dila kukan da am l dua studi
1993). Ketidakjujuran semacam ini merupa· dengan dua kelompok sub ek j dan perla
kan kasus khusus dari pola jawaban yang kuan yang be rbeda.
Eksperimen 1
Kluger, Reilly & Russell. 1991; Trent dkk
daiam Kiugei. Reiiiy & Russell. 1991 ). Ja Subjek penelrnan d alam eksperimen 1
waban yang tidak jujur pahng sering dijum adalah 42 mahasiswa yang terdm da ri
pai dalam situasi di mana tes digunakan mahasiswa tingkat I (angkatan tahun 1995)
nunjuk kan bahwa permasa ahan l ketidak Eunike Foundation Yogyakarta. Subjek di·
jujuran mutlak per u l d ihadapi dan dipe bagi menjadi dua kelompok. yakni kelom·
psikologis yang baik, sebab validitas e m secara acak. Desain eks perimen yang di·
satu da ri be rbagai usaha yang telah di· Pada pengukuran posies, kelompok
laku kan untu k meng atasi masa ah l iru eoa eks perimen diben perlakuan berupa "slmu-
lah dengan m e nggunakan b entuk tes 1asi kondisi seleksi xaryawan". Perlakuan
forced choice (prllhan yang dipaksakan ). ini diberikan dengan menciptakan kondi si
Oengan latar belakang pentingnya pengen yang menyerupai kondisi seleksi sekretaris
ke pribadian, peneliuan ini berusaha men ja ta mengasu msikan bahwa mereka ingin
wab permasalahan: "Apakah ada perte diterima dalam pekerjaan tersebut. Ps1-
daan has ii tes ya ng be rbentuk forced choi· ko es t yang diadakan dipandang sebagai
ce ant ara individu da am l kond s i i no nnal alat untuk menyeleksi para ca on l karyawan
(jujur) dibandi ngkan dengan 1ndividudalam berdasarkan suatu kriteria sekretaris yang
kondi si i
d sto rsi mo tivasi (tidak [ujur]?" baik. Subjek dijanjik an akan menda pat
Secara o perasional, l
a at tes da am l imbalan Rp 5.000,· jika hasil tesnya masuk
vey of fnterpersonaf Values yang oraoap memani pulasi motivasi subjek agar rnela
i
tas kan k e dalam kon teks masya rakat In· kukan fake-good (berpura-pura baik) di
Pada pengukuran postes untuk kelom ditujukan untuk mengukur enam faktor nuar
pok kontrol, subjek dimlnta menqeriakan nilai antar pribadi. yailu: Dukungan {Sup
tes SNI dengan sejujur-jujurnya sesuai de port [S]), Konformitas (Conformity (CJ),
ngan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Penghormatan (Recognition (AJ). Kebe
Postes diberikan 14 hari sesudah pretes basan (Independence (JJ), Kebaikan Hali
baik untuk kelompok kontrol maupun ke· (Benevolence [BJ), dan Kepemimpinan
Subjek penelitian dalam eksperimen 2 jana bahasa lnggris dan seorang sarjana
adalah 46 mahasiswa tingkat I (tahun aja sastra Indonesia. SJV hasil adaptasi dina
ran 1994/1995) Fakultas Teologia Univer makan Skala Nilai-nilai Interpersonal (SNl).
sitas Kristen Outa Wacana Yogyakarta. Valldilas SNI ditentukan dengan (a) vali
Desain eksperimen yang digunakan adalah ditas isl. yakni dengan melihat cakupan, re
Sebelum ditenma sebagai mahasiswa Fa tes daJam mengukur keseluruhan domain
kultas Teofoqra. subjek diberi serangkaian aspek yang hendak diukur. Sejumlah pakar
tes untuk se!eksi masuk (pretes). di antara dan praktisi tes di Yogyakarta merekomen
nya adalah SNI. Oalam kondisr seleksi dasikan bahwa SNI mempunya, aitem
masuk ini subjek secara alami akan terdis aitem yang adaptif untuk dipakai dalam
torsl motivasinya dalam mengerjakan tes konteks masyarakat Indonesia dan repre
SNI karena berharap ingin diterima di Fa sentatif mewal<ili domain konstruk masing
tahu bahwa ketika menqerjakan SNI pada validity), dengan mencari korelasi anlara
saal seleksi dahulu. subjek sadar atau tidak skor res SNJ dengan skor Comrey Person
telah memberikan jawaban yang terdistorsi ality Scales (CPS) edisi bahasa Indonesia
oleh motivasi untuk ditenma di Fakultas yang dil<enakan pada subjek yang sama.
lag1 mengerjakan tes SNI dengan sejujur tertemu dan SNt dengan CPS mempunyat
jujumya. Subjek juga d,beri tahu bahwa ha· konstruk yang sama, misalnya skala kon
sil tes akan diper1akukan secara konfiden formitas (nitai untuk melakukan apa yang
sial. Semua penjelasan tersebut diberikan dipandang benar oleh lingkungan sosiat)
dengan tujuan untuk menghilangkan motif dari SNI berkorelasi positif (r=0,495;
lnstrumen Yang digunakan pada eks nerimaan dan pencarian terhadap dukung
perimen 1 dan eksperimen 2 adalah Survei an kelompok) dan CPS, skala kebaikan han
Nilai-nilai Interpersonal (SNI) yang diadopsi (nilai untuk menolong. berbagi, dan me
dan Survey of Interpersonal Values (SIV). ngerjakan sesuatu bagi orang lain) dari SNI
SIV disuSun o!eh Leonard V. Gordon dan berkoretasr positif (r=0,350; p<0,01} de
terdiri dari 30 kelompok pernyataan forced ngan skala empati {ciri kepribadian yang
choice, dengan tiap-tiap kelompok pernya ditandai oleh kesediaan untuk menolong,
taan terdiri atas tiga pernyataan (triad). mengabdikan dirt. dan melayani orang lain)
Reliabi1itas SNI ditentukan berdasarl<an baikan Hati (t=·2,54, p<0,05). Sekor ke
dation dan 37 siswa SMA Budya Wacana dengan kelompok kontrol (M=18.5250).
korelasi bergerak antara 0,721 untuk faktor Eksperimen dan Postes Kelompok
mimpinan.
Variabel Nila1 t p
HASIL
Tabel 1
Uji perbedaan antara pretes kelompok skor pretesnya. maka dilakukan koreksi
eksperimen dan pretes kelompok kontrol secara statistik dengan anatisis kova,ian.
dilakukan dengan uji-t untuk sampel· Hasil analisis menunjukkan adanya penga
sampel independen. Hasil analisis menun ruh efek utama yang signifikan (F=3,737,
jukkan tidak adanya perbedaan yang p<0.06). Sekor Kebaikan Hatt kelompok
kontrol pada lima faktor SNI (Dukungan. (M=16,6190). Sekor Kepemimpinan kelom
(M=13,4750). DISK US I
dalam eksperimen 2 jauh lebih besar dari wa teologia) jauh lebih heterogen dari pada
1 (kondisi buatan) subjek tidak melakukan Subjek pada eksperimen 2 memiliki per
sisten la tidak akan kehilangan apa-apa; bang serta berasal dari suku dan daerah
sedangkan jika seseorang gagal pada yang sangat beragam; sedangkan pada
kehilangan kesempatan untuk diterima terdiri dari wanita. dan berasal dari Yogya
menjadi mahasiswa dari fakultas yang di karta dan sekitamya. Perbedaan komposisi
inginkannya. Sejalan dengan pemikiran ini, yang sangat mencolok ini tentu saja mem
usaha dan produktivitas untuk memberi kelompok. Kelompok subjek yang homo
jawaban yang tidak jujur tergantung pada gen dapat mengarah pada respon jawaban
imbalan yang diperoleh sebagai hasil dari yang memusat dan ketompok subjek yang
usaha yang dilakukan. lmbalan yang pa heterogen berakibat respon jawabannya
ling langsung untuk suatu hasil tes yang menyebar (faktor yang menjadi sasaran
Kedua. bagi subjek penelitian sasaran antara kondisi ketidakjujuran yang artifisial
faking eKspenmen 1 lebih jelas daripada dan yang natural, dengan lebm banyak me
diKan kesekretariatan untuk memperkira penilaian yang leblh tepat. Hal-hal yang per
kan karakteristik sekretaris yang baik di lu dikontrol dan diusahakan keseta-raannya
bandingkan dengan seorang lulusan SLTA semaksimal mungkin arrtara lain adalah:
mahasiswa teologi yang baik. Logika irn faking, taraf kejelasan subjek terhadap
diduKung juga oleh terkonsentrasinya faktor sasaran faking dan kondisi demograftk
nya dua) pada eksperimen 1 , yang secara dan materi eksperimen ini ternyata di
subjek memiliki pemahaman yang selaras hipotesis yang menduga bahwa tidak ada
mengenai karakteristlk apa yang perlu perbedaan hasil tes "Survei Nilai-nilai ln
disesuaikan. Jika asumsi ini benar. maka terpersonal" pada individu dalam kondtsr
secara tidak langsung hal ini mendukung konseling (jujur) dan kondisi seleksi karya
kesimpulan Kluger. Reilly, & Russell (1991) wan (tidak jujur). Dengan demikian metode
tentang adanya )Ob-specific bias, yaitu bias forced choice yang diharapkan mengatasi
yang diakibatkan oleh informasi yang dimi atau paling tidak mengurangi ketidakjujuran
liki tentang suatu pekertaan tertentu. ternyata diketanui tldak efektil. Suatu in
Ketiga, banyaknya faktor yang terxon ventori lain yang disusun berdasarkan me
taminasi jawaban-Jawaban yang tidak jujur tode forced choice dengan dua pilihan,
eksperimem 1 adalah karena secara demo- ule (EPPS), juga menunjukkan kerentanan
terhadap laking (Kirchner dalam Guion, kontrol, terdiri dari kelompok usia remaja
1965; Kirchner, Dunnette, & Mousleyda!am akhir dan dewasa awal dengan tingkat
Guion {1965) menyatakan bahwa ke lulus dari SLTA. Adalah mungkin jika subjek
suksesan dari metode forced choice ter yang d i gunakan diamb i l dan k elompok
gantung pada kesetaraan nilai social de popufasr yang berbeda akan menghasilkan
sirability {harapan sosral) dan masmq perbedaan dalam mtensttas dan pola ke
masing aitem yang akan saling dipasang cenderungan ket1dakjujuran dari yang di
kan. Dalam konstruksi tes aslinya, usaha tunjukkan oleh hastl penelitian mi.
bagi berbagai kelompok sampel. Aitem cukup setara dalam variabel-variabel de
aitem maupun triad-triad yang tersusun ini mografis dan kondisi eksperimantalnya. Hal
telah tiga kali direvisi. Suatu triad baru dr rni memungkinkan trmbutnya tanggapan
kian SIV yang asf masih terbuka bag1 l<e dmqan yang dilakukan jadi terbatas.
mungkinan ketrdaklujuran Suatu studr Ketiga, generalisasi dan hasil yang di
koretasional antara Survey of Interpersonal peroleh dalam pene!itian ini terbatas pada
ability Scale menunjukkan adanya korelasi dengan subjek penelitian, dan pada metode
yang positif dengan faktor Kebaikan Hali forced choice dan instrumer. yang analog
Campbell, D.T. & Stanley, J.C. 1966 Ex Values. United States of America: Sci
(Edits).
Kluger, A.N., Reilly, R.R. & Russell. C.J.
Faust. D., Hart, K., & Guilmette, T.J. 1988. Brooks/Cole Pu�ishing Co.
Norvick. R.M. 1986. Standaras for Eau Waiters. G.D. White, T.W. dan Greene, A.L.
* * *