Anda di halaman 1dari 10

Daftar Riwayat Singkat Atlet Rounders, Bulu Tangkis dan Tenis Meja Baik Nasional

Maupun Internasional

1. Atlit Rounders Nasional dan Internasional

Naufal Rahman

Muhammad Naufal Rahman atlet Timnas Softball U-19 seusai berhasil membawa Indonesia tiga
besar di Kejuaraan Asian Men U-19 Softball Championship di Hong Kong 2017. (Dok.
Muhammad Naufal Rahman)

Sosok Atlet Muda Softball Bandung

Salah satu pemain sekaligus atlet muda softball asal Kota Bandung yang berhasil dijumpai
ayobandung.com adalah Muhammad Naufal Rahman atau yang akrab disapa dengan sebutan
Ipay.

Dilahirkan di Kota Bandung pada 7 Januari 1998, Ipay merupakan atlet softball muda asal
Bandung yang pernah meraih prestasi di berbagai kejuaran. Salah satunya adalah gelaran
kejuaraan Asian Junior Men U-19 Softball Championship 2017, dengan masuk level tiga besar.

Saat ditanya tentang awal kariernya sampai dengan kejuaraan-kejuaraan yang pernah diraih
bersama timnya, pria dengan perawakan tinggi ini terlihat sangat antusias.  Ia mengaku memulai
awal karirnya di softball saat duduk di kelas VIII SMP Negeri 2 Bandung dan kemudian
melanjutkannya di SMA Negeri 8 Bandung.

Saat itu ia yang pernah menjadi atlet sepakbola, memutuskan untuk berhenti karena cedera
engkel bagian kanan dan engkel bagian kiri. Ia kemudian mulai tertarik dengan teman-temannya
yang bermain softball.

“Sebenernya saya ingin menjadi pemain sepakbola. Namun, apa daya saat itu cideranya
lumayan. Alhasil sejak saat itu tertarik pingin pindah ke softball karena banyak temen yang
mainnya, siapa tau bisa nyumbang piala kejuaran” ujar Ipay kepada ayobandung.com di
kediamannya Jl. Mukti Selatan I No. 3 pada Senin (17/6/2019).

Keterbatasan sebuah peralatan ketika awal menggeluti cabang olahraga ini, tidak membuat Ipay
putus semangat. Dengan kondisi seperti itu, ia berpikir keras untuk bisa mendapatkan peralatan
softball. Akhirnya Ipay memutuskan untuk meminjam sejumlah uang kepada teman-temannya.

“Jujur, awal saya masuk dan latihan tidak punya alat. Sampai meminjam uang ke temen-temen
untuk beli alatnya dulu” ujar Ipay saat  ditanya mengenai awal mula karirnya.

Awal keisengannya tersebut nyatanya berhasil membulatkan pikiran dan nuraninya untuk serius


menggulati cabang olahraga itu. Ipay pun akhirnya terpilih menjadi pemain untuk mengikuti
kejuaraan Indonesia Little League. Pada saat itu timnya menduduki posisi di peringkat tiga.

“Asli tidak menyangka bakal dipanggil, pasalnya saya baru latihan kurang lebih sebulan. Ya dari
situ tertarik dan ingin serius dapet prestasi yang banyak dari softball” lanjut Ipay.

Kejuaran yang Pernah Diraih


Sejak saat itu, Ipay mulai tertarik dengan berbagai kejuaran softball, baik itu tingkat sekolah,
daerah, provinsi, nasional, dan bahkan sampai dengan kejuaraan internasional pernah
digelutinya. Seperti pada 2016. TTahun menjadi tahun yang begitu menawan bagi Ipay. Pasalnya
di tahun tersebut dirinya dipercaya mengikuti empat kejuaraan secara berurutan.

Seperti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Baseball U-19  dengan raihan Juara 1 bersama timnya,
Indonesia BFA International Championship dengan target merubah posisi Indonesia, Kejuaraan
Sluger Cup dengan perolehan Juara 1, dan Kejurnas Softball dengan perolehan Juara 2 pada saat
itu. Hal tersebut sangat di luar dugaan Ipay sendiri.

            “Ga nyangka ajasih ditahun itu dapet dipercaya dikejuaran-kejuaran yang cukup besar
bagi atlet baru seperti saya” tutur Ipay sembari menawarkan minuman yang telah disediakan.

            Tidak hanya berhenti distu saja, di tahun selanjutnya Ipay dipercaya lagi bersama timnya
untuk mencatat sejarah baru di tahun 2017. Diantaranya kejuaraan Asian Junior Men U-19
Softball Championship yang saat itu diselenggarkan di Hong Kong dengan perolehan masuk
peringkat tiga besar. Ipay juga menuturkan bahwa kejuaran tersebut sangatlah berarti dan penuh
perjuangan serta kenangannya meskipun tidak diposisi pertama.

            “Saya rasa hal tersebut sudah patut untuk dibanggakan, karena semua proses waktu itu
udah dilakukan semaksimal mungkin”. Ujar Ipay.

            Dalam waktu dekat-dekat ini, Ipay membenarkan bahwa dirinya sedang sibuk akan
latihan untuk Prapon dan Sea Games mendatang. Karena sudah dari beberapa waktu lalu, Ipay
bersama timnya digenjot untuk latihan secara rutin.

Manny Ramirez

Nama Lengkap : Manny Ramirez Alias : Tempat Lahir : Santo Domingo, Republik
Manuel Aristides Ramirez Onelcida Dominika

Profesi : Olahragawan Tanggal Lahir : Selasa, 30 Mei 1972


Zodiac : Gemini

Warga Negara : Amerika-Dominika

BIOGRAFI

Manuel Aristides Ramirez Onelcida alias Manny merupakan olahragawan berprestasi yang
dilahirkan pada tanggal 30 Mei 1972. Dia berasal dari Santo Domingo, Republik Dominika.
Cabang olahraga yang ia geluti adalah permainan kasti / baseball.

Prestasinya yang cemerlang sempat tergores oleh berita miring / negatif tentang dirinya. Manny
Ramirez disebut-sebut sebagai salah satu dari dari 104 pemain baseball lainnya di Liga Utama
(Major League) yang mengonsumsi obat-obatan terlarang sebagai suplemen yang dapat
meningkatkan performanya selama bertanding disepanjang tahun 2003. Yang sekedar kabar
burung tanpa bukti, ternyata menjadi kenyataan.Pada tahun 2009, Manny Ramirez diberhentikan
atau diskors tidak boleh mengikuti 50 permainan selanjutnya setelah dia melanggar nilai-nilai
fair play dan sportifitas dalam dunia olahraga, yakni dengan mengonsumsi Human Chorionic
Gonadotropin (HCG), sebuah obat yang sebenarnya dimanfaatkan untuk menjaga kesuburan
wanita. Hukuman tersebut ternyata tidak membuatnya jera. Di tahun 2011, Manny Ramirez
diberitakan melakukan pelanggaran dengan kasus sama penggunaan obat-obatan terlarang.
Karirnya yang seringkali terganjal oleh hukuman dan skorsing, ia akhirnya memutuskan untuk
menggantungkan sepatu dari olahraga baseball pada tangga 8 April 2011.

Ketika memasuki pendidikan atas SMA, Manny Ramirez menimba ilmu di George Washington
High School, namun dia tidak pernah lulus dan memilih putus sekolah disaat dia masih berumur
19 tahun. Meskipun begitu, dia tampil menonjol di SMA-nya dalam permainan baseball hingga
ia mendapatkan julukan "New York City Public School Player of the Year" pada tahun 1991
setelah melakukan 650 pukulan dengan 14 diantaranya Home Runs dalam 22 pertandingan.
Manny Ramirez bahkan dimasukkan ke dalam "New York City Public School Athletic Hall of
Fame" pada tahun 1999.

Beberapa tim baseball yang pernah ia bela antara lain : Boston Red Sox (2001-2008 / tim
pertama yang ia bela dan mulai debutnya di Liga Utama) dan Los Angeles Dodgers dari tahun
(2008-2010), Chicago White Sox (2010), Tampa Bay Rays (2011), Oakland Athletics (tim Liga
Minor) sejak tanggal 20 Februari 2012.

KARIR : Pemain Baseball Liga Minor dan Liga Utama

PENGHARGAAN

 12× All-Star di tahun 1995, 1998, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004, 2005, 2006,
2007, dan 2008
 2× World Series champion di tahun 2004 dan 2007
 9× Silver Slugger Award pada tahun 1995, 1999, 2000, 2001, 2002, 2003, 2004,
2005, dan 2006
 World Series MVP di tahun 2004    2× AL Hank Aaron Award pada tahun 1999 dan
2004

2. Atlet Bulu Tangkis Nasional dn Internasional

Liem Swie King

Nama Lengkap : Liem Swie King Tempat Lahir : Kudus, Jawa Tengah

Alias : King Smash Tanggal Lahir : Selasa, 28 Februari 1956

Profesi : Olahragawan Zodiac : Pisces

Agama : Kristen Warga Negara : Indonesia

BIOGRAFI

Liem Swie King adalah salah satu pemain bulu tangkis legendaris Indonesia asal Kudus. Ia telah
puluhan kali mengharumkan nama Indonesia yang terkenal dengan pukulan jumping smash dan
mendapat julukan sebagai King Smash.

Menurut informasi dari kerabat dekatnya, Liem Swie King sebenarnya bermarga Oei, bukan
marga Liem. Pergantian marga seperti ini pada masa zaman Hindia Belanda biasa terjadi. Pada
masa itu, seorang anak di bawah usia ketika memasuki wilayah Hindia Belanda (Indonesia
sekarang) harus ada orang tua yg menyertainya, bila anak itu tidak beserta orang tua aslinya,
maka oleh orang tuanya akan dititipkan kepada "orang tua" yang lain, "orang tua" ini bisa saja
bermarga sama atau berbeda dengan aslinya.

Sejak kecil, King sudah bermain bulu tangkis atas dorongan orang tuanya di Kudus. Ia juga
masuk ke dalam klub PB Djarum yang telah banyak melahirkan para pemain nasional. King
berhasil meraih berbagai prestasi selama 15 tahun berkiprah di bulu tangkis. Pertama kali, King
meraih Juara I Yunior se-Jawa Tengah (1972). Pada usia 17 tahun (1973), ia menjuarai Pekan
Olahraga Nasional.

Setelah itu, King direkrut masuk pelatnas yang bermarkas di Hall C Senayan. Ia pun meraih
Juara Kejurnas 1974 dan 1975. Sementara itu, di kejuaraan internasional, King meraih Juara II
All England (1976 & 1977), tiga kali menjadi juara All England (1978, 1979, 1981), peraih
medali emas Asian Games di Bangkok 1978, dan tiga medali emas Piala Thomas (1976, 1979,
1984) dari enam kali membela tim Piala Thomas.

Pebulu tangkis asal Kudus ini juga sempat menjadi buah bibir ketika menantang Sang
Legendaris Rudy Hartono di final All England tahun 1976, yang waktu itu usianya masih 20
tahun. Setelah itu, Liem Swie King menjadi penerus kejayaan Rudy.

Setelah pensiun dari dunia bulu tangkis pada tahun 1988, King terjun di dunia hotel dan spa
milik mertuanya di Jalan Melawai Jakarta Selatan. Setelah itu, ia melebarkan sayap dengan
membuka usaha griya pijat kesehatan berkantor di Kompleks Perkantoran Grand Wijaya Centre
Jakarta Selatan. Ia juga membuka usaha griya pijat kesehatan Sari Mustika. Kini, King telah
membuka griya pijatnya di tiga lokasi, Grand Wijaya Centre, Jalan Fatmawati Jakarta Selatan,
dan Kelapa Gading Jakarta Utara.

Pebulu tangkis yang pernah terjun ke dunia film sebagai bintang film Sakura dalam Pelukan ini
kini tinggal bersama isteri dan tiga orang anaknya Alexander King, Stevani King dan Michele
King, dimana yang lucu adalah ternyata anak-anaknya tidak tahu bahwa King merupakan
seorang pahlawan bulu tangkis Indonesia. Karier King di dunia perfilman berlanjut ketika Nia
Zulkarnaen dan Ari Sihasale, pemilik rumah produksi Alenia, menjadikan kehebatan Liem Swie
King dalam dunia bulu tangkis Indonesia sebagai inspirasi untuk membuat film tentang bulu
tangkis.

Film yang diberi judul "King" memang bukan bercerita tentang kisah kehidupan King, akan
tetapi dalam film tersebut King menjadi inspirasi bagi seorang ayah yang kagum pada King, lalu
memotivasi putranya untuk bisa menjadi juara seperti King.

Pada bulan Mei 2004, International Badminton Federation (sekarang Badminton World
Federation) memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Lim Swie King.

PENDIDIKAN  Juara II PON 1973


 Juara Kejurnas 1974, 1975
 SD, Kudus (1968)  Tunggal Internasional:
 SMP, Kudus (1971)  1974: Semi Finalis Asian Games
 SMA, Kudus (1974) Tehran
 1976: Finalis All England Open,
KARIR Finalis Kejuaraan Asia
 1977: Finalis All England Open,
 Bintang film Sakura dalam Pelukan Juara Denmark Open, Juara Swedia
 Pengusaha hotel (pekerjaan kini) Open, Juara SEA Games
 Atlet Bulutangkis  1978: Juara All England Open, Juara
Asian Games Bangkok
PENGHARGAAN  1979: Juara All England Open
 1980: Finalis Kejuaraan Dunia,
Nasional: Finalis All England
 1981: Juara All England Open, Semi
 Juara I Yunior se-Jawa Tengah Finalis World Games St.Clara, Juara
(1972) SEA Games
 1982: Finalis Asian Games New  1987: Juara Asia (bersama Bobby
Dehli, Juara Piala Dunia Ertanto); Juara SEA Games, Juara
 1983: Finalis Kejuaraan Dunia, Juara Japan Open, Juara Indonesia Open,
Indonesia Open, Juara Malaysia Juara Taiwan Open, Finalis Thailand
Open Open (bersama Eddy Hartono)
 1984: Finalis All England Open,
Finalis World Badminton Grand Prix Beregu Internasional:
 1985: Semi Finalis All England
Open  1976: Juara Piala Thomas
 Ganda Internasional:  1977: Juara SEA Games
 1983: Finalis SEA Games (bersama  1978: Juara Asian Games
Hadibowo)  1979: Juara Piala Thomas, Juara
 1984: Juara Piala Dunia (bersama SEA Games
Kartono Hariamanto)  1981: Finalis SEA Games
 1985: Juara Piala Dunia, Juara  1982: Finalis Piala Thomas, Finalis
Indonesia Open, Semi Finalis Asian Games
Kejuaraan Dunia , Finalis SEA  1983: Juara SEA Games
Games (bersama Kartono  1984: Juara Piala Thomas
Hariamanto)  1985: Juara SEA Games
 1986: Juara Piala Dunia, Semi  1986: Finalis Piala Thomas, Semi
Finalis Asian Games Seoul (bersama Finalis Asian Games
Bobby Ertanto); Juara Indonesia  1987: Juara SEA Games
Open (bersama Kartono Hariamanto)

Kento Momota

(桃田 賢斗 Momota Kento, lahir di Prefektur Kagawa, Jepang, 1 September 1994; umur 26
tahun) adalah seorang pemain bulu tangkis yang berasal dari Jepang. Dia dikenal dengan
gerakan-gerakan eksplosif dan gaya bermain yang tidak terduga.
Dia memenangkan semua pertandingan saat Jepang meraih gelar Piala Thomas pada tahun 2014,
bermain sebagai tunggal putra kedua di belakang Kenichi Tago. Dia adalah pemain bulu tangkis
Jepang pertama yang berhasil menjuarai Singapura Terbuka. Dengan kemenangan ini, dia
menjadi pemain Jepang pertama yang berhasil meraih gelar Super Series di nomor tunggal putra.
Pada tahun 2015, di Piala Sudirman, dia mengulangi lagi prestasi di Piala Thomas untuk
membantu Jepang meraih juara kedua di turnamen tersebut. Dia kembali membuat sejarah di
Kejuaraan Dunia BWF 2015 yang berlangsung di Istora Senayan, Jakarta. Pencapaiannya dalam
turnamen ini membuat dia menjadi pemain Jepang pertama yang meraih medali di nomor
tunggal putra dalam kejuaraan dunia. Di Indonesia Terbuka 2015, yang juga diselenggarakan di
Istora Senayan, dia menjadi pemenang setelah mengalahkan pemain bulu tangkis asal Denmark,
Jan Ø. Jørgensen, dengan skor 16–21, 21–19, 21–7. Selain itu, dia adalah pemenang BWF World
Super Series Final edisi 2015 di Dubai. Dia berpartisipasii di Asian Games 2014 di Incheon,
serta Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2016 di Hyderabad, India.
3. Atlet Tenis Meja Nasional dan Internasional

Abdul Rozak Fachruddin


Agama : Islam

Tempat Lahir : Kulonprogo, Yogyakarta

Tanggal Lahir : Senin, 14 Februari 1916

Zodiac : Aquarius

Warga Negara : Indonesia


Nama Lengkap : Abdul Rozak Fachruddin

Alias : A.R. Fachruddin | Pak A.R. Ayah : K.H. Fachruddin


Ibu : Maimunah binti K.H. Idris
Profesi : Tokoh Agama
BIOGRAFI

Kyai Haji Abdul Rozak atau juga dikenal dengan nama A.R. Fachruddin atau Pak A.R. adalah
seorang tokoh Islam Indonesia yang pernah menjadi ketua umum Pengurus Pusat
Muhammadiyah. Dia menjadi pemegang rekor paling lama dalam memimpin Muhammadiyah
yaitu selama 22 tahun (1968-1990).

A.R. Fachruddin lahir pada tanggal 14 Februari 1916 di Kulonprogo, Yogyakarta. Ayahnya,
K.H. Fachruddin adalah seorang Lurah Naib atau Penghulu di Puro Pakualaman yang diangkat
oleh kakek Sri Paduka Paku Alam VIII sementara ibunya bernama Maimunah binti K.H. Idris
adalah keturunan Raden Pakualaman.

Pada tahun 1923, untuk pertama kalinya A.R. Fachruddin bersekolah formal di Standaard School
Muhammadiyah Bausasran, Yogyakarta. Namun, tak berapa lama kemudian dia diminta kembali
ke desanya oleh ayahnya setelah usaha batik ayahnya mengalami kebangkrutan. Pada tahun
1925, A.R. Fachruddin kembali meninggalkan desanya dan bersekolah di Standaard School
(Sekolah Dasar) Muhammadiyah Kotagede, Yogyakarta.

Setelah menyelesaikan sekolahnya di sana, A.R. Fachruddin langsung melanjutkan ke Madrasah


Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Baru belajar dua tahun di Muallimin, ayahnya
memanggilnya untuk pulang ke desa Bleberan. Akhirnya dia memutuskan untuk menetap
sementara waktu di desanya sembari belajar kepada beberapa kiai di sana, seperti pada K.H.
Abdullah Rosad dan K.H. Abu Amar. 

Pada tahun 1930, ayah A.R. Fachruddin meninggal di Bleberan dalam usia 72 tahun. Tiga tahun
kemudian, A.R. Fachruddin masuk belajar di Madrasah Darul Ulum Muhammadiyah Wanapeti,
Sewugalur. Selanjutnya pada tahun 1935 A.R. Fachruddin melanjutkan sekolahnya ke Madrasah
Tablighschool (Madrasah Muballighin) Muhammadiyah. Setelah menyelesaikan seluruh
rangkaian studinya, A.R. Fachruddin mulai mengabdikan ilmunya. Pada tahun 1935, A.R.
Fachruddin dikirim (dibenum) oleh Hoofdbestuur Muhammadiyah ke Talangbalai dengan tugas
mengembangkan gerakan dakwah Muhammadiyah. Di sana, dia mendirikan Sekolah Wustha
Muallimin Muhammadiyah setingkat SMP. Pada tahun 1941, ia pindah ke Sungai Batang,
Palembang sebagai pengajar HIS (Hollandcse Inlanders School) Muhammadiyah yang setingkat
dengan SD.

Pada tahun 1944, A.R. Fachruddin memutuskan untuk kembali ke Yogyakarta. Di sana A.R.
Fachruddin terus aktif berdakwah dalam Muhammadiyah sambil terus belajar kepada para
assabiqunal awwalun Muhammadiyah. Keterlibatan A.R. Fachruddin di pusat Muhammadiyah
membuatnya dipercaya untuk menjadi Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota
Yogyakarta, kemudian menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY, selanjutnya
menjadi anggota Dzawil Qurba Pimpinan Pusat Muhammadiyah, sampai akhirnya dipercaya
memimpin Muhammadiyah hingga akhirnya dia memimpin selama kira-kira 22 tahun (1968-
1990). Pada usia 19 tahun, A.R. Fachruddin meninggal dunia tepatnya pada tanggal 17 Maret
1995 di Rumah Sakit Islam Jakarta. Jenazahnya kemudian dimakamkan di TMP Kuncen,
Yogyakarta.
PENDIDIKAN

 Standaard School (Sekolah Dasar) Muhammadiyah Bausasran, Yogyakarta


 Standaard School Muhammadiyah Prenggan, Kotagede, Yogyakarta
 Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta
 Madrasah Wustha Muhammadiyah Wanapeti, Sewugalur, Kulonprogo
 Madrasah Darul Ulum Muhammadiyah Wanapeti, Sewugalur 
 Madrasah Tablighschool (Madrasah Muballighin) Muhammadiyah

Ma Long

Nama asli 马龙
Julukan The Dictator, The Dragon[1]
Kebangsaan  Tiongkok
20 Oktober 1988 (umur 32)[2]
Lahir
Anshan, Liaoning, China[3]
Gaya bermain Right-handed, shakehand grip
(2019) DHS W968 , DHS Hurricane
Equipment(s) 3 National (FH, Black), DHS
Hurricane 3 National (BH, Red)
Peringkat
1
tertinggi
Peringkat
3 (Maret 2020)
sekarang
Klub Shandong Weiqiao
Tinggi 1.75 m[4]
Berat 72 kg

 Ma Long (Hanzi sederhana: 马龙; Hanzi tradisional: 馬龍; Pinyin: Mǎ Lóng; lahir 20
Oktober 1988; umur 32 tahun) adalah pemain tenis meja asal Tiongkok.[2] Juara
Olimpiade dan Dunia saat ini, ia berada di peringkat nomor 3 di dunia (per Maret 2020[5])
oleh Federasi Tenis Meja Internasional (ITTF). Dia telah memegang peringkat nomor 1
untuk total 64 bulan (dan 34 bulan berturut-turut dari Maret 2015), terbanyak oleh setiap
pemain pria dalam sejarah tenis meja.[6] Ma dilahirkan di Anshan, Liaoning, Cina. Dia
memenangkan rekor 5 turnamen Tur Dunia ITTF berturut-turut berturut-turut, termasuk
35 set beruntun, dan rekor total 28 gelar Tur Dunia ITTF. Sejak 2014, ia telah menjadi
kapten Tim Pria Tenis Meja Nasional Tiongkok.
 Setelah kemenangan besar di Tunggal Putra di Olimpiade Rio 2016, Ma Long menjadi
pemain kelima yang menyelesaikan karier Grand Slam (memenangkan Olimpiade,
Kejuaraan Dunia, dan Piala Dunia ), bergabung dengan Jan-Ove Waldner dan Liu
Guoliang, Kong Linghui, dan Zhang Jike. Selain itu, ia menjadi pemain pria pertama (dan
secara keseluruhan ia kedua) di dunia yang memenangkan setiap gelar tunggal di tenis
meja. Catatan-catatan ini telah membuat banyak orang menganggapnya sebagai pemain
terbesar sepanjang masa.
Rekam medali
Turnamen 1 2 3
Olympic Games 3 0 0
World Championships 12 1 3
World Cup 8 1 3
Total 23 2 6
Olympic Games
Emas 2012 London Team
Emas 2016 Rio de Janeiro Singles
Emas 2016 Rio de Janeiro Team
World Championships
Emas 2006 Bremen Team
Emas 2008 Guangzhou Team
Emas 2010 Moscow Team
Emas 2011 Rotterdam Doubles
Emas 2012 Dortmund Team
Emas 2014 Tokyo Team
Emas 2015 Suzhou Singles
Emas 2016 Kuala Lumpur Team
Emas 2017 Düsseldorf Singles
Emas 2018 Halmstad Team
Emas 2019 Budapest Singles
Emas 2019 Budapest Doubles
Perak 2009 Yokohama Doubles
Perunggu 2009 Yokohama Singles
Perunggu 2011 Rotterdam Singles
Perunggu 2013 Paris Singles
World Cup
Emas 2009 Linz Team
Emas 2010 Dubai Team
Emas 2011 Magdeburg Team
Emas 2012 Liverpool Singles
Emas 2013 Guangzhou Team
Emas 2015 Dubai Team
Emas 2015 Halmstad Singles
Emas 2018 London Team
Perak 2014 Düsseldorf Singles
Perunggu 2008 Liège Singles
Perunggu 2009 Moscow Singles
Perunggu 2017 Liège Singles
Asian Games
Emas 2006 Doha Team
Emas 2010 Guangzhou Singles
Emas 2010 Guangzhou Team
Emas 2014 Incheon Doubles
Emas 2014 Incheon Team
Perunggu 2006 Doha Doubles
Asian Championships
Emas 2005 Jeju-do Team
Emas 2007 Yangzhou Doubles
Emas 2007 Yangzhou Team
Emas 2009 Lucknow Singles
Emas 2009 Lucknow Doubles
Emas 2009 Lucknow Mixed doubles
Emas 2009 Lucknow Team
Emas 2011 Macau Singles
Emas 2011 Macau Team
Emas 2013 Busan Singles
Emas 2013 Busan Team
Emas 2015 Pattaya Team
Emas 2017 Wuxi Team
Perak 2007 Yangzhou Singles
Perak 2013 Busan Doubles
Perunggu 2005 Jeju-do Mixed doubles
Perunggu 2011 Macau Doubles
Asian Cup
Emas 2008 Sapporo Singles
Emas 2009 Hangzhou Singles
Emas 2011 Changsha Singles
Emas 2014 Wuhan Singles
ITTF World Tour Grand Finals
Emas 2006 Hong Kong Doubles
Emas 2008 Macau Singles
Emas 2009 Macau Singles
Emas 2011 London Singles
Emas 2015 Lisbon Singles
Emas 2016 Doha Singles
Perak 2011 London Doubles
Perak 2013 Dubai Singles
Perunggu 2007 Beijing Singles
Perunggu 2007 Beijing Doubles
China National Games
Emas 2013 Liaoning Singles
Emas 2013 Liaoning Mixed doubles
Emas 2017 Tianjin Singles
Perak 2009 Shandong Singles
Perak 2017 Tianjin Doubles
Perunggu 2005 Jiangsu Singles
Perunggu 2005 Jiangsu Doubles
Perunggu 2009 Shandong Team
Perunggu 2013 Liaoning Team
All China Table Tennis Championships
Emas 2010 Zhangjiagang Doubles
Emas 2011 Jiangsu Singles
Emas 2011 Jiangsu Team
Emas 2012 Zhangjiagang Mixed doubles
Emas 2012 Zhangjiagang Team
Emas 2015 Haerbing Doubles
Emas 2018 Anshan Team
Perak 2004 Wuxi Singles
Perak 2006 Nanjing Doubles
Perak 2007 Wuxi Singles
Perak 2007 Wuxi Doubles
Perak 2008 Zhangjiagang Mixed doubles
Perak 2014 Hubei Singles
Perak 2014 Hubei Doubles
Perak 2016 Anshan Mixed doubles
Perunggu 2006 Nanjing Singles
Perunggu 2007 Wuxi Team
Perunggu 2008 Zhangjiagang Singles
Perunggu 2008 Zhangjiagang Doubles
Perunggu 2008 Zhangjiagang Team
World Junior Championships
Emas 2003 Santiago Team
Emas 2004 Kobe Singles
Emas 2004 Kobe Team
Perak 2003 Santiago Mixed doubles
Perak 2004 Kobe Doubles
Perak 2004 Kobe Mixed Doubles
Asian Junior Championships
Emas 2004 New Delhi Singles
Emas 2004 New Delhi Mixed doubles
Emas 2004 New Delhi Team
Perak 2003 Hyderabad Doubles
Perak 2004 New Delhi Doubles

Anda mungkin juga menyukai