Anda di halaman 1dari 17

Foto:

Ludmilla Ivanovna Tourischeva


     
SEMUA PROFIL BERITA FOTO

Nama Lengkap : Ludmilla Ivanovna Tourischeva


Alias : No Alias
Profesi : Olahragawan
Tempat Lahir : Grozny, Russian SFSR, Soviet Union
Tanggal Lahir : Selasa, 7 Oktober 1952
Zodiac : Balance

No Relation

BIOGRAFI
Ludmilla Ivanovna Tourischeva adalah mantan pesenam wanita terkenal dan dan sangat berbakat dari Uni Soviet.
Sebagai pesenam profesional, Tourischeva tercatat banyak memenangi berbagai kejuaraan dunia dan mungkin
sudah tak terhitung lagi medali perunggu hingga emas yang berhasil dikumpulkan atlit kelahiran 1952 ini dari
berbagai gelaran senam tingkat dunia.

Memulai karir di dunia senam pada usia 13 tahun, Tourischeva belajar di bawah asuhan Vladislav Rastorotsky,
pelatih kenamaan Uni Soviet yang juga melahirkan banyak sekali pesenam tingkat dunia seperti Natalia
Shaposhnikova dan Natalia Yurchenko. Pada 1967, Tourischeva mengikuti kejuaraan senamnya yang pertama di
tingkat nasional dan berkat bakat serta latihan tekun yang tidak kenal lelah, pesenam yang saat itu masih berusia
teramat muda ini sudah berhasil menyabet medali emas pertamanya. Setahun kemudian, pesenam kelahiran kota
Grozny ini membuat debut internasional dengan tampil di Olimpiade Musim Panas Meksiko, sekaligus menyabet
meali emas pertama dari kejuaraan tingkat dunia.

Pasca Olimpiade Meksiko, Ludmilla Tourischeva seperti tidak berhenti mencetak prestasi. Dari gelaran Olimpiade
yang pernah diikuti, pesenam tangguh ini berhasil mengumpulkan total 4 medali emas, 3 perak dan 2 perunggu.
Sepanjang kejuaraan dunia senam, Tourischeva adalah pendulang 7 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Dalam ajang
final piala dunia, pesenam elit ini merajai berbagai nomor dengan 5 medali emas. Dan untuk tingkat Eropa, hanya
segelintir pesenam tangguh lain yang bisa menandingi perolehan Tourischeva dengan 8 emas, 2 perak dan 4
perunggu.

Hingga akhir karir sebagai atlit dan kemudian menjadi pelatih senam terkemuka di mantan negara tirai besi ini, nama
Ludmilla Ivanovna Tourischeva tercatat sebagai 1 dari 2 wanita (seorang lagi adalah pesenam Yelena Shushunova)
yang berhasil memenangi Grand Slam semua kejuaraan tingkat dunia.

Riset dan Analisi: Meilia Hardianti - Mochamad Nasrul Chotib

KARIR
 Atlet senam

PENGHARGAAN
 Penghargaan Women In Sport dari International Olympic Committee
 International Gymnastics Hall of Fame, 1998
Akinori Nakayama
Nama Lengkap
Akinori Nakayama
Alias
No Alias
Tempat Lahir
Aichi, Jepang
Tanggal Lahir
Senin, 1 Maret 1943
Zodiak
Pisces
Warga Negara
Jepang
Relation
-
Biografi
Akinori Nakayama adalah seorang pesenam Jepang yang menjadi memimpin tim kuat
Jepang pada 1960-an dan 1970-an. Dia lahir di Aichi, 1 Maret 1943. Alumni Universitas
Chukyo ini merupakan peraih medali emas Olimpiade. Prestasinya dalam dunia
olahraga senam adalah dengan meraih enam medali emas, dua medali perak dan dua
medali perunggu.

Saat ini Nakayama menjabat sebagai Wakil Presiden dari Asosiasi Senam Jepang.
Nakayama adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam timnya di tahun 1968
dan 1972 pada olimpiade musim panas.

Medali yang diraih olehnya menjadikannya sebagai salah satu pemenang medali
olimpiade teratas dalam sejarah olahraga senam dengan memenangkan kompetisi tim
dalam 5 pertandingan di tahun 1960, 1964,1968, 1972 dan terakhir di tahun 1976.
Secara keseluruhan, dia mengumpulkan sepuluh medali olimpiade. Prestasi itu
menempatkan dia menjadi pemenang Olimpiade top dalam sejarah.

Tahun 2005, Nakayama dinobatkan ke dalam International Gymnastics Hall of Fame.


Hingga kini dia menjadi salah satu atlit yang paling dihormati dalam dunia senam.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic


Karir
 Atlit Senam
 Wakil Presiden dari Asosiasi Senam Jepang
Penghargaan
 KEJUARAAN DUNIA 1966

Pemegang medali emas & Juara Dunia:


- Lantai Latihan
- Bar Horisontal
- Tim
 OLYMPIC GAMES, 1968

Pemegang medali emas Olimpiade & Juara:


- Masih Rings
- Paralel Bar
- Bar Horisontal
- Tim
Perak Olimpiade
- Lantai Latihan
Perunggu Mendali
- All Around

 KEJUARAAN DUNIA 1970

Pemegang medali emas & Juara Dunia:


- Lantai Latihan
- Masih Rings
- Paralel Bar
- Tim
Perak Olimpiade
- Bar Horisontal
Perunggu Mendali
- All Around
 OLYMPIC GAMES 1972

Pemegang medali emas Olimpiade & Juara:


- Masih Rings
- Tim
Perak Olimpiade
- Lantai Latihan
Perunggu Mendali
- All Around

 Dilantik ke dalam Hall of Fame Senam Internasional, 2005


Nama: Yulianti

Lahir: Tanjungkarang, 26 Juni 1980

Pendidikan: - SDN 4 Kampung Sawah Lama


- SMP Ragunan Jakarta
- SMA Ragunan Jakarta
- Sarjana Manajemen UBL

Ayah: Nuriyanto (alm.)


Ibu: Siti Samila (alm.)
Saudara: - Rudi Prayitno
- Ferry Yanto
- Juli Yanto
Anak: Fatiha Alita Akbar (1 tahun 10 bulan)
Pekerjaan: PNS Dinas Pertambangan Provinsi Lampung

Prestasi: - PON XIII 1993, Jakarta, 1 perak 3 prunggu


- Seagcon Junior 1993, Thailand, 1 perunggu
- Seagcon 1995, Jakarta, 2 perak 2 perunggu
- SEA Games Chiangmai, 1995, 1 perunggu
- PON XIV 1996, Jakarta, 3 emas 2 perak
- SEA Games 1997, Jakarta, 1 emas 1 perak
- ASEAN School 1998, Malaysia, 2 emas 2 perak
- PON XV 2000, Surabaya, 4 emas
- Seagcon 2000, Medan, 2 emas 2 perak 2 perunggu
- SEA Games 2001, Kuala Lumpur, 2 perak
- SEA Games 2003, Hanoi, 2 perak
- PON XVI 2004, Palembang, 4 emas
Rifda Irfanaluthfi
Atlet Indonesia
Lahir: Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Indonesia, 16 Oktober 1999

Rifda Irfanaluthfi adalah seorang atlet senam asal Indonesia. Ia dilahirkan di Jakarta, 16


Oktober 1999. Gadis berusia 17 tahun ini merupakan pesenam artistik Indonesia.
Pada SEA Games 2017 yang berlangsung di Malaysia, Rifda berhasil membawa pulang
emas untuk Indonesia lewat cabang senam artistik nomor balok keseimbangan (beam),
Rabu (23/8/2017). Sebelumnya pada SEA Games 2015 di Singapura, dirinya berhasil
meraih medali perak di cabang senam lantai.
Prestasi yang diraih Rifda dimulai sejak masa juniornya yaitu ketika ia berhasil
memenangkan dua medali emas di PON Remaja di tahun 2014 untuk mewakili provinsi
DKI Jakarta.
Setahun sesudahnya yaitu tahun 2015, ia memulai debut internasionalnya dengan
mengikuti kejuaraan senam di Doha, Qatar pada tanggal 25 Maret 2015. Saat itu ia
mengikuti tiga nomor yaitu meja lompat, balok keseimbangan, dan senam lantai.
Namun sayang, dewi keberuntungan belum ada pada dirinya, ia tidak lolos ke babak
final dengan rentang skor berkisar antara 11 poin.
Bulan Juni 2015, Rifda berpartisipasi dalam SEA Games 2015 di Singapura. Pada
babak kualifikasi itu, Rifda berhasil lolos ke final serba bisa perorangan di peringkat
kelima, dan kemudian lolos ke final untuk tiga alat yaitu, meja lompat di peringkat
pertama, balok keseimbangan di peringkat kedua, dan senam lantai di peringkat kelima.
Peringkat kelima itu Rifda dapat setelah terjatuh di alat balok keseimbangan dan senam
lantai dengan nilai total 49,600. Menduduki peringkat keempat di meja lompat setelah
jatuh di lompatan kedua, peringkat empat lagi di balok keseimbangan setelah jatuh di
salah satu skill. Tetapi kemudian berhasil memenangkan medali perak di nomor senam
lantai setelah menduduki peringkat kedua di belakang pesenam Malaysia, Farah Ann
Abdul Hadi dengan selisih nilai hanya 0,033, menjadi satu-satunya pesenam Indonesia
yang berhasil meraih medali di Singapura.
Karirnya di dunia senam artistik ia lanjutkan pada bulan Juli, Rifda mengikuti Kejuaraan
Senam Artistik Asia 2015 di Tokyo, Jepang. Rifda bertanding di dua nomor terbaiknya
yaitu Balok keseimbangan, dan Senam lantai. Saat itu putri pasangan Utu Solihin dan
Yulies Andriana ini berhasil menduduki peringkat keenam untuk balok
keseimbangan dan menjadi cadangan pertama (peringkat 9) untuk nomor senam lantai.
Setelah berhasil memenangkan tiga medali emas pada PON Pelajar di bulan
September dan dua emas yang sebelumnya berhasil dimenangkan di PON Remaja
pada tahun 2014 mewakili Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pemuda dan Olahraga
Daerah DKI Jakarta mengirimkan Rifda ke Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2015
di Glasgow, Skotlandia.
Di Glasgow, lulusan Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan ini menduduki peringkat
ke 126 dari 191 pesenam yang mengikuti kompetisi serba bisa di babak kualifikasi,
dengan total nilai 48,332 setelah jatuh di alat palang bertingkat dan balok
keseimbangan, dan tidak berhasil lolos ke Test Event Olimpiade Rio.
Foto:

Vitaly Venediktovich Scherbo

Nama Lengkap : Vitaly Venediktovich Scherbo


Alias : No Alias
Profesi : Olahragawan
Tempat Lahir : Minsk
Tanggal Lahir : Kamis, 13 Januari 1972
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Uni Sovyet

Istri : Irina
Anak : Katrina

BIOGRAFI
Vitaly Venediktova Scherbo, lahir 13 Januari 1972 di Minsk, adalah mantan pesenam asal Belarusia. Ia adalah salah
satu pesenam pria paling sukses sepanjang masa, ia adalah satu-satunya pesenam pria yang pernah memenangkan
gelar juara dunia pada semua 8 perlombaan (individu tahun 1993, Tim pada tahun 1991, Lantai tahun 1994, 1995
dan 1996, Horisontal Bar tahun 1994, Bar Paralel pada tahun 1993 dan 1995, memukul kuda pada tahun 1992,
Rings pada tahun 1992, Vault pada tahun 1993 dan 1994).
Scherbo diperkenalkan dengan dunia senam saat ia berusia tujuh tahun oleh ibunya dalam upaya untuk
menyalurkan energi tak terkendali yang dimiliki putranya yang masih kecil. Para pelatih di klub setempat mengakui
bakatnya, dan mengatur agar Scherbo dapat dikirim ke sekolah asrama negara untuk atlet muda. Di sana ia
membuat kemajuan besar sebagai pesenam, tetapi menolak untuk tunduk kepada setiap disiplin. Hal ini membuat
para pelatih di asrama merasa senang dan marah pada saat bersamaan.
Scherbo tampil pertama kali di ajang internasional pada 1990-1991, ketika dia berkompetisi untuk tim Uni Soviet di
Kejuaraan Dunia dan Piala Dunia. Dia meraih medali perak bersama rekan setimnya Grigori Misutin; mencetak 10,0
sempurna di lemari besi di Kejuaraan Eropa tahun 1990; dan menjadi bintang di Goodwill Games di Seattle. Tetapi
karena perilakunya yang kurang baik dan tidak disiplin, pelatih Tim menganggapnya tidak akan mampu meraih
medali dari rekan tim yang lebih berpengalaman dan dapat diandalkan.
Namun, seperti yang dilakukannya berkali-kali sepanjang karirnya, ia membuktikan kepada pelatih dan penonton
bahwa anggapan mereka salah. Scherbo memenangkan enam dari delapan medali emas pada tahun 1992
Olimpiade di Barcelona, Spanyol. Sebelumnya, hanya Michael Phelps dan Mark Spitz yang pernah memenangkan
medali emas lebih banyak dalam Permainan tunggal, dan hanya Phelps dan Eric Heiden telah memenangkan lima
medali emas sebagai individu pada Permainan tunggal.
Scherbo yang muncul dengan kesombongan dan kemampuan yang luar biasa menjadikan seluruh dunia pada saat
itu menoleh padanya, secara instan Scherbo menjadi sangat terkenal. Segera setelah Olimpiade 1992, Scherbo
menikah dengan Irina, dan keduanya memiliki seorang putri Kristina. Namun, kehidupan Scherbo tidak berjalan
dengan tenang, dan keluarganya sering menjadi korban. Apartemen mereka telah dibobol di mana uang, barang
berharga, dan memorabilia Olimpiade dicuri. Untungnya, tidak ada orang di rumah pada saat itu, dan enam medali
emas dari Barcelona tersimpan dengan aman di rumah ibunya.
Pada tahun 1996, Irina mengalami kecelakaan mobil yang mengerikan. Dia tergelincir dari jalan dan menabrak
pohon. Dia menderita patah tulang ganda untuk rusuknya dan panggul, mengalami koma, dan luka dalam yang
sangat parah hingga dokter mengatakan kepada suaminya bahwa ia hanya memiliki 1 dari 100 kesempatan untuk
bertahan. Kecelakaan ini membuat Schebo mengalami depresi sehingga berat badannya naik sekitar 15 pounds dan
membuatnya menjadi pecandu minuman.
Setelah satu bulan, Irina akhirnya terbangun dari komanya, dan bersikeras agar suaminya melanjutkan pelatihan
untuk musim Olimpiade mendatang. Seiring dengan kesembuhan istrinya, Scherbo sama mulai mendapatkan
kembali kondisi fisik dan kembali meraih juara Dunia pada tahun 1996. Scherbo telah merencanakan untuk kembali
bertanding Kejuaraan Dunia tahun 1997, namun kecelakaan sepeda motor yang mematahkan tangannya memaksa
Scherbo untuk pensiun dari dunia ke-atlet-an. Saat ini, Scherbo tinggal dan bekerja di Las Vegas di mana ia memiliki
dan menjalankan gimnasium sendiri.
 
Foto:

Ágnes Keleti

Nama Lengkap : Ágnes Keleti


Alias : Agnes Klein
Profesi : -
Tempat Lahir : Budapest, Hungaria
Tanggal Lahir : Minggu, 9 Januari 1921
Zodiac : Capricorn
Warga Negara : Hungaria

Suami : Istvan Sarkany, Robert Biro


Anak : Daniel , Raphael

BIOGRAFI
Agnes Keleti lahir di Budapest, Hungaria, 9 Januari 1921. Di adalah atlet wanita yang paling sukses dalam sejarah
olimpiade. Dia berhasil meraih sepuluh medali dari tiga olimpiade. Agnes menempati peringkat ketiga sebagai atlet
wanita dengan medali olimpiade terbanyak sepanjang masa. Juga menduduki posisi keempat sebagai atlet wanita
yang memenangkan medali emas olimpiade.
Agnes mulai mengikuti latihan senam saat usia empat tahun.
Ketika 16 tahun dia memenangkan suatu ajang nasional untuk pertama kalinya. Pada 1940 dia berharap bisa
mengikuti olimpiade, namun karena adanya agresi Nazi akhirnya dibatalkan. Olimpiade pertama setelah Perang
Dunia II berlangsung pada tahun 1948, tapi karena cedera dia hanya bisa meraih medali perak.

Pada tahun 1952 saat dia berusia 31, Agnes akhirnya berkompetisi di Olimpiade Helsinki. Dia memenangkan medali
emas di senam Lantai, perak dalam kompetisi Tim Gabungan, dan perunggu di kelas kedua tangan Apparatus-Team
and Uneven Parallel Bars. Dia juga urutan keempat pada Beam Balance dan posisi keenam di Individual All-Around.
Pada olimpiade 1956, Agnes kembali memenangkan medali emas di beberapa kelas senam.Dia juga memenangkan
medali perak dalam tim gabungan.
Dia hijrah ke Israel dan menjadi pelatih di sana. Agnes merupakan pelatih tim senam Israel nasional serta guru
pendidikan jasmani di Institut Pendidikan Jasmani dan Olahraga Wingate dan Universitas Tel-Aviv. Agnes
menanamkan pengetahuan dan pengalaman pada pesenam muda.  Pada tahun 1959 menikah dengan Robert Keleti
Biro, seorang guru pendidikan jasmani Hungaria yang dia temui di Israel. Pasangan ini memiliki dua putra, yakni
Daniel dan Rafael.
Atas invasi Uni Soviet pada tahun yang sama, Keleti dan 44 atlit Hungaria lainnya terpaksa mengungsi ke Australia
melalui suaka politik, sebelum ia memutuskan untuk pindah ke Israel setahun kemudian. Pensiun sebagai pesenam
profesional, Keleti bekerja sebagai instruktur di Universitas Tel Aviv dan Institut Olahraga Wingate.
Pasca kejatuhan komunisme di Hungaria, peraih penghargaan International Jewish Sports Hall of Fame (1981) ini
sempat kembali ke Hungaria dan memperoleh banyak simpati dan apresiasi publik dari masyarakat di negara
kelahirannya tersebut. Simpati dan apresiasi dunia internasional diwujudkan melalui penghargaan International
Gymnastics Hall of Fame yang diterima Keleti pada 2002, atau sebelas tahun setelah tanah airnya terlebih dulu
menganugrahi pesenam sekaligus ibu dua anak ini dengan penghargaan Hungarian Sports Hall of Fame.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

KARIR
 Atlet senam
 Guru pendidikan jasmani di Institut Pendidikan Jasmani dan Olahraga Wingate dan Universitas Tel-Aviv

PENGHARGAAN
 International Jewish Sports Hall of Fame 1981
 Hungarian Sports Hall of Fame 1991
 The International Gymnastics Hall of Fame 2002
Foto:

Boris Anfiyanovich Shakhlin

Nama Lengkap : Boris Anfiyanovich Shakhlin


Alias : Boris Shakhlin
Profesi : Olahragawan
Tempat Lahir : Ishim, Rusia SFSR, Uni Soviet
Tanggal Lahir : Sabtu, 27 Februari 1932
Zodiac : Pisces
Warga Negara : Rusia

No Relation

BIOGRAFI
Lahir tanggal 27 Februari 1932, Boris Shakhlin merupakan salah seorang atlit senam profesional yang terkenal untuk
cabang senam pelana dan senam lantai. Shakhlin lahir di Ishim, Rusia, yang sebelumnya merupakan bagian dari Uni
Soviet sebelum negara ini akhirnya runtuh dan terpecah-pecah. Pria yang telah mulai berlatih senam sejak usia dini
(13 tahun) ini sempat dianggap tidak sesuai untuk menjadi atlet senam karena ukuran badannya yang terlampau
tinggi untuk standar pesenam profesional kala itu.

Namun Shakhlin berhasil menepis keraguan banyak pihak terhadap dirinya. Selama puluhan tahun berkarir di dunia
profesional, pesenam kelahiran 1932 ini telah memperoleh 10 penghargaan dari partisipasinya dalam berbagai
kejuaraan dunia. Hanya dari keikutsertaan dalam kejuaraan dunia Olimpiade saja, Shakhlin total telah
mengumpulkan 7 medali emas, 4 medali perak, dan 2 medali perunggu. Prestasi ini membuatnya menjadi salah satu
olahragawan yang paling banyak memperoleh medali pada pertandingan yang disebut sebagai Les Jeux Olympiques
dalam bahasa Perancis ini.

Memasuki usia ke 35 tahun, pesenam kelahiran Ishim ini memutuskan untuk menggantung pakaian senamnya
selamanya. Sebab pengambilan keputusan ini adalah serangan jantung yang diderita Shakhlin tidak lama sebelum ia
memutuskan untuk pensiun dari dunia olahraga. Setelah semua pintu olahraga senam profesional tertutup bagi
dirinya, Shakhlin bergabung dengan sebuah komite bernama FIG Men’s Technical Committee dan terus
mengabdikan dirinya pada komite tersebut hingga 1992. Di samping itu, pria bernama lengkap Boris Anfiyanovich
Shakhlin ini juga membaktikan diri sebagai salah satu staf pengajar pada Universitas Kiev di Ukraina.

Kerja keras dan profesionalisme Shakhlin dibuktikan dari berbagai penghargaan yang diterima semasa hidupnya.
Tercatat berkebangsaan Rusia ini pernah menerima The Red Banner of Labor pada 1956, the Order of Lenin pada
1960, dan the Mark of Honor tepat empat tahun berikutnya. Shakhlin juga mendapat gelar Warga Negara Teladan
dari kota kelahirannya, Ishim, dan kota tempat dia diadopsi, Kiev. Shakhlin juga pernah memperoleh gelar the
Honored Master of Sport (1955), Internasional Official (1968), dan menjadi anggota CPSU sejak tahun 1964.

Boris Anfiyanovich Shakhlin, pesenam tangguh asal Rusia ini, menutup mata pada 30 Mei 2008.

Riset dan Analisis     : Meilia Hardianti

KARIR
 mantan pengajar di Universitas Kiev

PENGHARGAAN
 1955) the Honored Master of Sport
 (1956) Red Banner of Labor
 (1960) Order of Lenin
 (1968) Internasional Official
Foto:

Nadia Elena Com


     
SEMUA PROFIL BERITA FOTO

Nama Lengkap : Nadia Elena Com


Alias : No Alias
Profesi : Olahragawan
Tempat Lahir : Onesti, Romania
Tanggal Lahir : Minggu, 12 November 1961
Zodiac : Scorpion
Hobby : Senam

Ayah : Gheorghe
Ibu : Stefania-Alexandrina
Saudara : Adrian
Suami : Bart Conner
Anak : Dylan Paul Conner

BIOGRAFI
Nadia Elena Comaneci lahir di Onesti, Rumania, pada tanggal 12 November 1961. Nadia pertama kali mengenal
senam pada saat dia berada di Taman Kanak-Kanak. Selanjutnya dia bergabung dengan klub senam pertamanya
pada tahun 1967. Pada tahun 1969, Nadia diterima di Sekolah Tinggi Senam, dimana dia berkenalan dengan pelatih
senam Bela Karolyi (bersama dengan istrinya Marta Karolyi).
 
Nadia dengan dilatih oleh Bela Karolyi  berlaga di kompetisi nasional pertamanya pada tahun 1970, sebagai anggota
tim Onesti. Di kompetisi ini, Nadia memenangkan Junior National All-Around Title pada tahun 1971 dan 1972. Pada
tahun 1970, Nadia memenangkan kompetisi internasional pertamanya di Ljubljana, Yugoslavia, Pada Januari 1975,
Nadia memenuhi persyaratan untuk bisa bersaing di tingkatan senam senior, dan pada bulan Mei 1975 Nadia
memenangkan Senior National All-Around  pada European Championships, yang diselenggarakan di Skien,
Norwegia. Dalam kompetisi ini, nadia berhasil mendapatkan medali emas untuk kategori palang seimbang, palang
tidak sejajar dan lompatan. Nadia juga memperoleh medali perak untuk kategori senam lantai. Semenjak
kemenangannya di European Championships, Nadia terus menorehkan prestasinya, beragam medali berhasil dia
peroleh terutama medali emas. Kemenangan Nadia yang paling gemilang adalah saat dia berhasil memperoleh
medali emas untuk kategori All-Around di Olimpiade. Hal ini menjadikan Nadia dielu-elukan oleh rakyat Rumania.
Nadia dianggap sebagai pahlawan nasional karena dia adalah atlit senam termuda Rumania pertama yang berhasil
memperoleh emas untuk kategori All-Around di Olimpiade.
Nadia resmi pensiun dari kompetisi senam pada tahun 1984, pada usia 22, dia kemudian bekerja untuk Federasi
Senam Rumania sebagai pelatih Tim Nasional Junior.
Pada bulan November 1989, Nadia pindah ke Amerika Serikat karena adanya kerusuhan yang berkembang di
Rumania. Pada November 1994 Nadia kembali ke Rumania. Pada tanggal 26 April 1996, Nadia dengan Bart Conner.
Bertahun-tahun menunggu. Akhirnya pada 3 Juni 2006, Nadia dan Bart dikaruniai kelahiran seorang anak laki-laki
yang diberi nama Dylan Paul Conner. Nadia menerbitkan sebuah buku pada bulan Desember 2003. Buku ini
menjawab berbagai pertanyaan yang telah diterima oleh Nadia dari seluruh penggemarnya selama bertahun-tahun.
Riset dan Analisa: Fathimatuz Zahroh

PENDIDIKAN
 Taman Kanak-Kanak (1967)
 Sekolah Tinggi Senam (1969) 

PENGHARGAAN
Olympic Games

 Gold (1976) Montréal All-Around


 Gold (1976) Montréal Uneven Bars
 Gold (1976) Montréal Balance Beam
 Gold (1980) Moscow Balance Beam 
 Gold (1980) Moscow Floor
 Silver (1976) Montréal Team
 Silver (1980) Moscow Team
 Silver (1980) Moscow All-Around
 Bronze (1976) Montréal Floor
World Championships

 Gold (1978) Strasbourg Balance Beam


 Gold (1979) Ft. Worth Team
 Silver (1978) Strasbourg Team
 Silver (1978) Strasbourg Vault
European Championships

 Gold (1975) Skien All-Around


 Gold (1975) Skien Uneven Bars
 Gold (1975) Skien Balance Beam 
 Gold (1975) Skien Vault 
 Gold (1977) Prague All-Around 
 Gold (1977) Prague Uneven Bars 
 Gold (1979) Copenhagen All-Around
 Gold (1979) Copenhagen Vault
 Gold (1979) Copenhagen Floor
 Silver (1975) Skien Floor 
 Silver (1977) Prague Vault
 Bronze (1979) Copenhagen Balance Beam
Summer Universiade

 Gold (1981) Bucharest Team


 Gold (1981) Bucharest All-Around
 Gold (1981) Bucharest Uneven Bars 
 Gold (1981) Bucharest Vault
 Gold (1981) Bucharest Floor
 
Perhargaan Kehormatan :

 Anggota International Gymnastics Hall of Fame..


 Peringkat kesembilan dalam daftar Sports Illustrated dalam daftar 100 Atlit Wanita Paling Hebat
(pesenam peringkat tertinggi).
 Peringkat keempat dalam Top 20 Atletik Paling Berprestasi dalam 150 tahun lalu melalui survei yang
dipublikasikan di situs Forbes.com (November 2005).
 Atlit dengan Kepribadian yang Paling Dikagumi di Rumania (Agustus 2006)
Atlet Senam Agus Adi Prayoko. (foto: istimewa)

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet senam artistik putra Agus Prayoko memperoleh poin


tertinggi di nomor vault atau meja lompat SEA Games 2019 untuk mempersembahkan
medali emas kedua dari senam untuk Kontingen Indonesia, Rabu.

Agus menutup SEA Games terakhirnya itu dengan medali emas setelah
mengumpulkan poin 14.734, rata-rata dari dua lompatan yang ia lakukan.

"Nilai plusnya di lompatan pertama, biasanya saya lompatan pertama stepnya lebih
besar, hari ini lebih kecil," kata Agus.

Atlet kelahiran Kediri 30 tahun itu unggul tipis dari atlet tuan rumah Carlos Edriel Yulo
yang terpaut hanya 34 poin. Sementara medali perunggu nomor vault diraih Thanh
Tung Le dari Vietnam. 

Agus senang bisa menutup kiprah di SEA Games dengan prestasi terbaik. "Insya Allah
ini SEA Games terakhir saya," kata dia.

Sebelumnya Indonesia pada Selasa mendapat emas pertama dari senam artistik lewat
penampilan Rifda Irfanaluthfi di nomor vault putri.

Rifda juga telah mengemas medali perak di nomor All Around untuk Indonesia di SEA
Games 2019 ini.
Atlet senam Malaysia, Farah Ann Abdul Hadi. Jika Anda saat ini tengah berada di Kuala Lumpur,
Malaysia, pasti akan menemukan banyak spanduk dan baliho promosi SEA Games 2017. Di antara
wajah-wajah yang tampak di baliho promosi yang terlihat di sejumlah stasiun LRT (Line Rapid
Transportation), ada satu yang pasti membuat kaum Adam tak tahan untuk tidak melirikkan matanya. 
Dia adalah Farah Ann Abdul Hadi. Atlet senam Malaysia yang memang menjadi ikon dari SEA Games
2017. Pesenam 23 tahun memang pantas dimajukan sebagai ikon SEA Games. Selain cantik, Farah Ann
juga cukup berprestasi. Pada SEA Games 2015 di Singapura, dia menyabet 2 medali emas dari total
enam medali yang dipersembahkannya untuk Malaysia. Atlet kelahiran Mei 1994 terpilih jadi salah satu
dari 10 atlet tercantik dan terganteng yang berlaga di SEA Games 2017 versi FOX Asia. Atlet
Indonesia Lindswell Kwok, penyumbang emas dari Wushu, juga terpilih menjadi salah satu yang
tercantik di pesta olahraga kali ini versi media tersebut. 00:00/00:00 Pemilihan wanita blasteran
Malaysia-Kanada ini sebagai ikon yang mempromosikan SEA Games 2017 ini boleh jadi merupakan
penegasan Kementerian Belia dan Sukan Malaysia terhadap kritik dari kalangan konservatif Malaysia
terhadap sang atlet. © REUTERS Farah Ann Abdul Hadi saat tampil di SEA Games 2015. Dua tahun lalu,
Farah Ann dikritik habis-habisan oleh kalangan konservatif Malaysia karena mengenakan leotard saat
tampil di cabang senam SEA Games 2015. Baju senam ini memang tidak menutup bagian pinggang ke
bawah dari Farah Ann, yang termasuk aurat yang harus ditutup dalam ajaran Islam. Sebagai seorang
muslim, dalam pandangan mereka, Farah tak pantas melakukannya. Dikutip dari Telegraph, Harussani
Zakaria, seorang ulama Malaysia pernah berkata, ”Senam tidak diperuntukkan bagi wanita muslim.
Karena olahraga ini mengekspos aurat dan itu terlarang di agama Islam. Jika seorang wanita muslim
ingin tampil di olahraga senam, mereka harus mengenakan pakaian yang menutup seluruh tubuhnya,
yang tidak akan cocok untuk berolahraga.” © The StarFarah Ann (kiri) mempersembahkan medali emas
bersama tim senam indah Malaysia di SEA Games 2017. Namun, kritikan Zakaria kala itu langsung
dibalas oleh Menpora Malaysia, Khairy Jamaluddin. Sang menteri menegaskan bahwa apa yang
dikenakan Farah sudah sesuai regulasi. Atlet punya hak untuk mengenakan pakaian yang mereka
inginkan. “Di cabang senam, Farah sudah memukau para juri dan mempersembahkan emas. Urusan
pakaiannya biar Yang Maha Esa yang memutuskan. Bukan Anda. Jangan ganggu atlet kami,” tegas
Jamaluddin seperti dikutip Daily Mail.
Aliya Mustafina via russiangymnastics

Sumber.com - Senam artistik merupakan salah cabang olahraga yang paling populer di
setiap perhelatan Olimpiade dari satu edisi ke edisi lainnya. Cabor senam artistik ini
selalu menampilkan para pria atau wanita yang memiliki kemampuan untuk melenturkan
seluruh bagian badannya dan mencoba menari di berbagai rintangan yang harus mereka
lalui.
Senam artistik sendiri dibagi atau dibedakan menjadi dua yaitu senam artistik putra dan
senam artistik putri. Nomor alat yang dipertandingkan tidak sepenuhnya sama antara
putra dengan putri.
Untuk artistik putri sendiri alat yang dipertandingkan ada 4 yaitu lantai (floor exercise),
meja lompat (vaulting), palang bertingkat (uneven bars) dan balok keseimbangan
(balance beam). 
Sedangkan untuk artistik putra ada 6 alat yaitu lantai (floor), meja lompat (vaulting),
gelang-gelang (stil rings), kuda pelana (pomel horse) , palang sejajar (parallel bars) dan
palang tunggal (horizontal bar).
Berbicara mengenai senam artistik, tim redaksi sumber.com tertarik untuk membahas
profil singkat dari atlet senam artistik yang berasal dari Rusia, Aliya Mustafina. Gadis
lentur peraih medali emas Olimpiade London 2012 ini meraih prestasi di usianya yang
saat itu baru menginjak angka 18 tahun.
Atlet wanita kelahiran 30 September 1994 ini merupakan bagian dari Timnas rusia yang
mewakili negaranya di Olimpiade 2012 lalu dari cabang olahraga senam artistik.
Aliya memang telah menggeluti dunia senam artistik ini sejak kecil, setelah beranjak
remaja ia berlatih di CSKA, Moskow, Rusia dengan pelatih Aleksandr Aleksandrov, Olga
Sikorro dan Sergei Zelikson.
Karier Mustafina sebagai pesenam artistik dimulai pada tahun 2007, saat itu ia terjun di
kompetisi junior internasional, di mana ia mampu meraih medali perak di semua nomor
yang dikompetisikan, uneven bars, vault, balance beam and floor.
Aliya Mustafina saat masih berusia 11 tahun via youtube/Russian Gymnastics
 
Dua tahun berselang (2009), Mustafina dinobatkan sebagai juara all-around di kejuaran
nasional Rusia. Dia juga berhasil menjadi yang terbaik di semua alat artistik putri yang
dikompetisikan. Mustafina kemudian kembali mengikuti kejuaraan dunia di tahun 2010,
ia berhasil mendapatkan total 5 medali di kejuaraan dunia tersebut. Pada tahun 2011,
Mustafina mengikuti kejuaraan di American Cup di mana ia berhasil menempati posisi
kedua di kejuaraan all-round.
Simone Biles (Reuters)
Rio de Janeiro (ANTARA News) - Pesenam Amerika Serikat Simone Biles ditjaya
pada nomor senam lantai untuk merebut emas keempat sehingga menyamai
rekor koleksi emas senam terbanyak dalam satu Olimpaide, Selasa malam waktu
Brasil, di Olimpiade Rio de Janeiro.

Sehari setelah gagal merebut emas pada nomor balok keseimbangan sehingga
memupus impian menciptakan rekor baru Olimpiade dengan lima medali emas,
Biles bangkit untuk memenangkan nomor senam lantai dengan mengumpulkan
15,966 poin.

Aly Raisman dari AS mendapat medali perak setelah mengoleksi 15,500 poin,
sedangkan atlet Inggris Amy Tinkler kebagian perunggu setelah mempesona
penonton di bawah iringan lagu "Pretty Woman".

Namun yang menjadi bintang tetaplah Biles yang berusia 19 tahun.

"Simone adalah pesenam yang hebat, menakjubkan bisa berada di sana untuk
bersaing melawan dia," kata Tinkler.

Biles sendiri menjadi perempuan pertama dalam 32 tahun terakhir yang


mengumpulkan empat medali emas cabang senam dalam satu Olimpiade
setelah menggondol emas dari nomor all around, kuda-kuda lompat, dan senam
lantai.

"Gila banget. Saya kira apa yang sudah saya capai adalah pengalaman yang
menakjubkan," kata Biles.

Biles menjadi atlet senam putri kelima sepanjang sejarah yang merebut empat
medali emas sekaligus.

Atlet pertama yang mencetak pencapaian itu adalah pesenam Uni Soviet Larisa
Latynina (Olimpiade Melbourne 1956), pesenam Hungaria Agnes Keleti
(Melbourne 1956), pesenam Ceko Vera Caslavska (Mexico City 1968) dan
pesenam Rumania Ecaterina Szabo (Los Angeles 1984), demikian Reuters.
Alexandra Rose Raisman (lahir 25 Mei 1994) adalah seorang pesenam Amerika, model
dan dua kali Olimpiade. Dia adalah kapten tim senam Olimpiade wanita AS "Fierce Five"
dan "Lima Lima" tahun 2012 yang memenangkan kompetisi tim masing-masing.
Raisman adalah peraih medali perak untuk Olimpiade all-around 2016 dan peraih
medali perak lantai.
Pada Olimpiade 2012 di London, ia memenangkan medali emas di kompetisi tim dan
lantai, serta medali perunggu di balok keseimbangan, menjadikannya pesenam Amerika
paling berhias di Olimpiade. Pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, ia memenangkan
medali emas di ajang tim, menjadikannya dan rekan satu timnya Gabby Douglas satu-
satunya orang Amerika dengan medali emas tim back-to-back. Raisman juga
memenangkan medali perak di latihan all-around dan di lantai.
Raisman juga anggota tim Amerika pemenang emas di Kejuaraan Dunia 2011 dan 2015.
Raisman juga memiliki karir modeling yang sukses, muncul di Sports Illustrated
Swimsuit Issue pada 2017 dan 2018.
Judul pekerjaan
Pesenam Olimpiade London senam wanita Yuka, peraih medali emas grup umum

Warga Negara
Amerika Serikat

Ulang tahun
25 Mei 1994

Tempat Lahir
Boston, Massachusetts

Karier
Medali perak di grup wanita keseluruhan dari Kejuaraan Dunia 2010 Rotterdam.
Medali emas di grup Kejuaraan Dunia 2011 Tokyo keseluruhan, dan medali
perunggu berdasarkan kategori item Yuka Olimpiade London 2012 memenangkan
medali emas di Yuka dan overall grup. Rata-rata adalah medali
perunggu, tempat ke-4 secara keseluruhan pribadi. 157 cm.
McKayla Rose Maroney (lahir 9 Desember 1995) adalah seorang pesenam artistik
pensiunan Amerika. Dia adalah anggota tim senam wanita Amerika yang dijuluki Fierce
Five di Olimpiade Musim Panas 2012, di mana dia memenangkan medali emas di tim
dan satu medali perak individu di ajang vault. Maroney juga merupakan anggota tim
Amerika pemenang emas di Kejuaraan Dunia 2011 di mana dia memenangkan medali
emas di tim dan kompetisi kubah. Dia mempertahankan gelar Dunia dan memenangkan
medali emas di lemari besi di Kejuaraan Dunia 2013, menjadi pesenam wanita
AS pertama yang mempertahankan gelar lemari besi Kejuaraan Dunia.
Sebuah foto dirinya dengan ekspresi "tidak terkesan", diambil setelah memenangkan
medali perak di Olimpiade 2012, menjadi meme internet. Pada 2016, ia pensiun dari
senam kompetitif.
Judul pekerjaan
Pesenam Olimpiade London Senam wanita peraih medali emas grup umum

Warga Negara
Amerika Serikat

Ulang tahun
9 Desember 1995

Tempat Lahir
Aliso Viejo California

Nama asli
Maroney McKayla Rose

Karier
Kejuaraan Dunia 2011 meraih dua mahkota untuk brankas dan grup secara
keseluruhan. Olimpiade London, yang berpartisipasi pada usia 16 tahun 2012,
memenangkan medali emas di grup secara keseluruhan dan medali perak di
brankas. Kemenangan pertama di Vault Kejuaraan Dunia 2013. 160 cm, 46 kg.

Anda mungkin juga menyukai