Anda di halaman 1dari 20

KETETAPAN

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Nomor : 002/TAP/AD-ART/BPM-POLINES/2020
Tentang
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020/2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


BADAN PERWAKILAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI SEMARANG,

MENIMBANG : Bahwa untuk menjamin terlaksananya Kegiatan Badan Perwakilan


Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang periode 2020/2021 perlu
ditetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Perwakilan Mahasiswa
MENGINGAT :a. Pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Perwakilan Mahasiswa dalam sidang Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Badan Perwakilan Mahasiswa 2020
b. Pengesahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Perwakilan Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang 2020
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA POLITEKNIK NEGERI
SEMARANG TAHUN 2020/2020

ANGGARAN DASAR
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG PERIODE 2020/2021

MUKADIMAH
Bahwa sesungguhnya suatu perjuangan tidak akan bisa berjalan dengan baik tanpa
adanya kuasa Allah SWT sebagai sang penguasa atas segala alam ini dan juga yang maha
pemilik ilmu pengetahuan sehingga mahasiswa mampu meningkatkan keimanan dengan
ilmu dan rasa saling memiliki sesama mahasiswa tanpa melupakan semangat kekeluargaan.
Mahasiswa sebagai warga negara yang berperan aktif dalam perjuangan dan
pergerakan kemerdekaan, sudah selayaknya sadar akan pentingnya hak dan kewajiban serta
tanggung jawabnya kepada umat manusia, bangsa dan negara sebagai insan akademis yang
profesional.
Menyadari betapa pentingnya peran mahasiswa tersebut, sudah selayaknya mahasiswa
Politeknik Negeri Semarang dengan semangat bergerak untuk berjuang mewujudkan masa
depan Almamater Politeknik Negeri Semarang, bangsa dan tanah air Melalui Tri Dharma
Perguruan Tinggi yaitu mengabdi dan mengamalkan ilmunya.
Perjuangan pergerakan mahasiswa akan selalu ada, karena mahasiswa sebagai agen
perubahan, kekuatan moral, dan sebagai bekal masa depan untuk mewujudkan cita-cita
perjuangan bangsa. Maka dari itu untuk mewujudkan keinginan luhur tersebut, diperlukan
sebuah wadah bersama yang mengawasi, menampung dan mengkoordinasikan segala
kegiatan mahasiswa khususnya di lingkup Politeknik Negeri Semarang. Hal tersebut juga
bertujuan untuk mempersatukan mahasiswa Politeknik Negeri Semarang serta sebagai wadah
dalam menampung aspirasi mahasiswa agar terwujudnya mahasiswa yang beriman dan
bertakwa, mencetak kader-kader pemimpin yang berintegritas tinggi, memadukan segenap
kompetensi mahasiswa dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa, demi terwujudnya
stabilitas kehidupan mahasiswa Politeknik Negeri Semarang.
Dengan keyakinan dan kemuliaan hati serta tekad yang kuat agar dapat terlaksana
dengan usaha-usaha yang terencana dan penuh dengan kebijaksanaan, maka dengan ini di
bentuklah suatu organisasi sebagai wadah yang dapat mewujudkan usaha yang di rencanakan,
wadah ini bernama Badan Perwakilan Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang, menurut
anggaran dasar sebagai berikut:

BAB I
KETENTUAN UMUM

Bagian Kesatu
Istilah

Pasal 1
(1) POLINES adalah Politeknik Negeri Semarang;
(2) KBM adalah Keluarga Besar Mahasiswa;
(3) GBHK adalah Garis Besar Haluan Kegiatan;
(4) UU adalah Undang-Undang;
(5) KM adalah Kongres Mahasiswa;
(6) SI adalah Sidang Istimewa;
(7) ORMAWA adalah Organisasi kemahasiswaan;
(8) BPM POLINES adalah Badan Perwakilan Mahasiswa;
(9) BEM adalah Badan Eksekutif Mahasiswa;
(10) HMJ adalah Himpunan Mahasiswa Jurusan;
(11) UKM adalah Unit Kegiatan Mahasiswa;
(12) LPM adalah Lembaga Pers Mahasiswa
(13) PEMIRA adalah Pemilihan Raya;
(14) PDH adalah Pakaian Dinas Harian; dan
(15) PDL adalah Pakaian Dinas Lapangan.
Bagian Kedua
Susunan dan Kedudukan

Pasal 2
BPM POLINES terdiri atas perwakilan mahasiswa dari setiap jurusan yang dipilih melalui
mekanisme PEMIRA.

Pasal 3
BPM POLINES merupakan lembaga yang memegang kekuasaan legislatif dan yudikatif
dalam KBM POLINES.

Bagian Ketiga
Asas, Landasan, dan Sifat

Pasal 4
(1) BPM POLINES berasaskan pancasila.
(2) BPM POLINES berlandaskan AD/ART KBM POLINES dan GBHK KBM POLINES.
(3) BPM POLINES bersifat independen.

BAB II
FUNGSI DAN HAK

Bagian Kesatu
Fungsi

Pasal 5
(1) BPM POLINES mempunyai fungsi:
a. legislasi;
b. yudikasi;
c. anggaran;
d. advokasi, dan
e. pengawasan.
(2) Keempat fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dijalankan dalam kerangka
representasi mahasiswa.

Pasal 6
(1) Fungsi legislasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a dilaksanakan
sebagai perwujudan BPM POLINES selaku pemegang kekuasaan menyusun dan
menetapkan undang-undang dalam KBM Polines.
(2) Fungsi Yudikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dilaksanakan
sebagai tindaklanjut atas fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan AD/ART KBM
POLINES, GBHK KBM POLINES, UU KBM POLINES serta peraturan perundang-
undangan lainnya.
(3) Fungsi anggaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c dilaksanakan
untuk menghimpun, mengelola, dan menetapkan pembagian Dana Kemahasiswaan
serta menentukan mekanisme pencairan Dana Kemahasiswaan.
(4) Fungsi advokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf d dilaksanakan
dalam rangka menyerap, mengelola, dan memperjuangkan hak dan aspirasi
mahasiswa.
(5) Fungsi pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf e
dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan AD/ART KBM POLINES,
GBHK KBM POLINES, UU KBM POLINES serta peraturan perundang-undangan
lainnya.

Bagian Kedua
Hak

Pasal 7
(1) Dalam melaksanakan fungsinya, BPM POLINES mempunyai hak :
a. interpelasi;
b. angket; dan
c. menyatakan pendapat.
(2) Hak interpelasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah hak BPM
POLINES untuk meminta keterangan kepada Ormawa mengenai pelaksanaan
program kerja maupun kebijakan Ormawa.
(3) Hak angket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah hak BPM POLINES
untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu peraturan perundang-
undangan, pelaksanaan program kerja, maupun pengambilan kebijakan yang
dilakukan oleh Ormawa yang diduga melanggar peraturan perundang-undangan.
(4) Hak menyatakan pendapat sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf c adalah
hak BPM POLINES untuk menyatakan pendapat atas :
a. tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat
(2) dan hak angket sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3); atau
b. dugaan bahwa Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil Presiden Mahasiswa
melakukan pelanggaran norma berat atau perbuatan tercela maupun apabila
terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden Mahasiswa dan/atau Wakil
Presiden Mahasiswa.

BAB III
WEWENANG DAN TUGAS

Bagian Kesatu
Wewenang

Pasal 8
BPM POLINES berwenang :
a. membentuk dan mengubah serta mengesahkan UU KBM POLINES dan Ketetapan
BPM POLINES;
b. membahas setiap RUU bersama Presiden Mahasiswa untuk mendapatkan persetujuan
bersama;
c. mengesahkan UU KBM POLINES bersama Presiden Mahasiswa;
d. menetapkan program legislasi KBM POLINES;
e. menafsirkan AD/ART KBM POLINES, GBHK KBM POLINES, dan UU KBM
POLINES;
f. menetapkan pembagian Dana Kemahasiswaan;
g. membuat mekanisme pencairan Dana Kemahasiswaan;
h. menyetujui penggunaan dana kemahasiswaan yang digunakan oleh Ormawa KBM
POLINES sesuai peraturan yang berlaku;
i. mengawasi dan mengontrol kinerja BEM dan LPM;
j. mengeluarkan memorandum 1 kepada BEM apabila tidak dapat melaksanakan tugas
atau menyimpang dari AD/ART KBM POLINES, GBHK KBM POLINES, dan UU
KBM POLINES dengan batas waktu 14 x 24 jam. Apabila sampai batas waktu
tersebut BEM tidak dapat memperbaiki kesalahan maka dikeluarkan memorandum 2
dengan batas maksimal 7 x 24 jam. Apabila sampai batas waktu tersebut tidak dapat
memperbaikinya maka BPM POLINES berhak untuk menyelenggarakan SI untuk
meminta pertanggungjawaban BEM;
k. mengangkat Wakil Presiden Mahasiswa menjadi Presiden Mahasiswa baru di dalam
SI dan disahkan oleh institusi apabila Presiden Mahasiswa berhenti ditengah masa
jabatannya;
l. mengawasi dan mengontrol kinerja HMJ dan UKM melalui kementerian BEM;
m. mengenakan sanksi kepada setiap mahasiswa atau ormawa yang melakukan
pelanggaran, terhadap AD/ART dan GBHK KBM POLINES, UU KBM POLINES
dan peraturan peraturan yang berlaku;
n. menilai Laporan Pertanggungjawaban BEM; LPM; HMJ; dan UKM;
o. menyelenggarakan KM maupun SI KBM POLINES; dan
p. mengadakan musyawarah perwakilan ormawa untuk mengevaluasi seluruh KBM
POLINES dengan dihadiri perwakilan setiap ormawa.

Bagian Kedua
Tugas

Pasal 9
BPM POLINES bertugas :
a. menyusun, membahas, menetapkan, dan menyebarluaskan program legislasi kampus;
b. menyusun, membahas, dan menyebarluaskan rancangan undang-undang;
c. mengelola dan mempertanggungjawabkan iuran dana kemahasiswaan kepada KBM
POLINES;
d. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan AD/ART KBM POLINES, GBHK
KBM POLINES, UU KBM POLINES, dan peraturan perundangan – undangan
lainnya yang berlaku;
e. menyelesaikan sengketa antar Ormawa KBM POLINES;
f. menyerap, menghimpun, menampung, dan menindaklanjuti aspirasi mahasiswa
POLINES;
g. memberikan laporan pertanggungjawaban kepada institusi melalui mekanisme forum;
dan
h. melaksanakan tugas lain yang diatur dalam undang-undang.

BAB IV
KEPENGURUSAN

Pasal 10
(1) Pengurus BPM POLINES adalah wakil mahasiswa jurusan yang terpilih dalam PEMIRA
POLINES yang telah dilantik dan disahkan oleh Institusi POLINES.
(2) Masa kepengurusan BPM POLINES adalah satu periode kepengurusan.

BAB V
KEDAULATAN

Pasal 11
Kedaulatan tertinggi merupakan hasil sidang BPM POLINES yang dilaksanakan sesuai
AD/ART KBM POLINES dan GBHK KBM POLINES.

BAB VI
ALAT KELENGKAPAN

Bagian Kesatu
Alat Kelengkapan BPM POLINES

Pasal 12
(1) Alat kelengkapan BPM POLINES terdiri atas :
a. pimpinan;
b. badan dan komisi;
(2) Dalam menjalankan tugasnya, alat kelengkapan BPM POLINES dibantu oleh unit
pendukung yang tugasnya diatur dalam peraturan BPM POLINES.
(3) Unit pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yaitu staff ahli.

Bagian Kedua
Pimpinan

Pasal 13
(1) pimpinan BPM POLINES merupakan organ kelembagaan yang bertugas menjalankan
dan mengkoordinasi fungsi, wewenang, dan tugas BPM POLINES.
(2) pimpinan BPM POLINES terdiri atas :
a. ketua;
b. wakil ketua ; dan
c. sekretariat jenderal.

Bagian Ketiga
Badan atau Komisi

Pasal 14
(1) Badan atau komisi adalah organ kelembagaan yang dibentuk untuk memudahkan
fungsi dan tugas BPM POLINES yang jumlah dan bidang disesuaikan dengan
kebutuhan.
(2) Badan atau komisi terdiri atas :
a. ketua badan atau komisi; dan
b. anggota badan atau komisi sesuai dengan kebutuhan dalam menjalankan
tugasnya.
(3) Ketua badan atau komisi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) huruf a
bertanggung jawab atas badan atau komisi yang dipimpinnya; berhak
meyelenggarakan dan memimpin sidang badan atau komisi; dan melaporkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan tugasnya kepada pimpinan BPM POLINES.
(4) Anggota badan atau komisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b
berkewajiban menjalankan tugas dan fungsi badan atau komisi.
(5) Dalam menjalankan tugasnya, setiap badan atau komisi memiliki tugas dan
wewenang untuk berkoordinasi dengan seluruh pimpinan , badan, dan komisi.
(6) Badan atau komisi BPM POLINES terdiri atas:
a. Badan Anggaran, bidang anggaran; pengawasan;
b. Badan Legislasi, bidang legislasi; pengawasan;
c. komisi 1, bidang kemahasiswaan; pengawasan;
d. komisi 2, bidang hubungan eksternal; pengawasan;
e. komisi 3, bidang kelembagaan ormawa; pengawasan;
f. komisi 4, bidang rumah tangga; pengawasan.

BAB VII
KEGIATAN

Pasal 15
Jenis-jenis kegiatan yang ada pada BPM POLINES tidak boleh menyimpang dari asas,
bentuk, sifat dan tujuan BPM POLINES yaitu :
a. Meningkatkan wawasan berpikir dan kreativitas mahasiswa POLINES;
b. menjembatani aspirasi Mahasiswa dan Ormawa POLINES serta kerjasama untuk
meningkatkan profesionalisme dalam rangka pembangunan POLINES pada khususnya
dan bangsa pada umumnya.

BAB VIII
KEUANGAN
Pasal 16
Keuangan BPM POLINES berasal dari:
a. iuran anggota;
b. dana Ormawa;
c. dana Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN); dan
d. sumber dana lainnya.
BAB IX
ATRIBUT

Pasal 17
BPM POLINES memiliki atribut:
a. lambang;
b. bendera;
c. PDH;
d. PDL.

BAB X
SIDANG BPM POLINES

Pasal 18
Macam-macam sidang yang diselenggarakan oleh BPM POLINES:
a. sidang paripurna
b. sidang pleno;
c. sidang istimewa;
d. sidang pertanggungjawaban;
e. sidang komisi;
f. sidang umum.

BAB XI
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 19
Perubahan Anggaran Dasar BPM POLINES hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar
atau sidang yang disetujui sekurang-kurangnya 2/3 anggota yang hadir.

BAB XII
ATURAN TAMBAHAN

Pasal 20
Hal-hal yang belum tercantum dalam Anggaran Dasar diatur dan dijelaskan dalam Anggaran
Rumah Tangga atau ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan asas, bentuk, sifat
dan tujuan organisasi.
BAB XIII
PENUTUP

Pasal 21
Segala ketentuan dan pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan Pancasila, AD/ART
KBM POLINES, GBHK KBM POLINES dan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
ANGGARAN RUMAH TANGGA
BADAN PERWAKILAN MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
PERIODE 2020/2020

BAB I
KEANGGOTAAN

Bagian Kesatu
Anggota

Pasal 1
1) Anggota BPM POLINES merupakan perwakilan mahasiswa dari setiap jurusan yang
dipilih melalui mekanisme PEMIRA.
2) masa jabatan anggota BPM POLINES adalah satu periode kepengurusan, setelah itu
dapat dipilih kembali pada periode berikutnya sesuai aturan yang berlaku;
3) anggota BPM POLINES tidak diperkenankan merangkap jabatan pengurus BEM, HMJ,
UKM, dan LPM, jika terbukti melanggar yang bersangkutan harus dinonaktifkan
jabatannya dari kepengurusan Ormawa tersebut;
4) pemberhentian anggota BPM POLINES diatur oleh mekanisme internal BPM POLINES
dan diketahui oleh KBM POLINES.

Bagian Kedua
Kehilangan Status Keanggotaan

Pasal 2
Keanggotaan BPM POLINES hilang apabila:
1) meninggal dunia;
2) tidak menjadi Mahasiswa aktif POLINES;
3) yang bersangkutan dengan sadar menyatakan pengunduran diri dan telah disetujui oleh
Ketua BPM POLINES atas kesepakatan forum anggota BPM POLINES;
4) hilang akal;
5) selesai masa jabatan di BPM POLINES POLINES.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Bagian Kesatu
Hak

Pasal 3
Anggota BPM POLINES berhak :
a. mengajukan usul rancangan undang – undang ;
b. menyampaikan usul dan pendapat;
c. mengajukan pertanyaan;
d. memberikan pertimbangan; dan
e. mewakili mahasiswa Polines baik didalam maupun ke luar sesuai dengan undangan.

Bagian Kedua
Kewajiban

Pasal 4
Anggota BPM POLINES wajib :
a. menaati AD/ART BPM POLINES;
b. menjaga nama baik BPM POLINES dan institusi POLINES;
c. melaksanakan fungsi dan tugas masing-masing sesuai dengan arahan kerja BPM
POLINES;
d. menjalin kesolidan antar pengurus BPM POLINES dengan tetap menjaga
profesionalitas kerja;
e. setiap anggota BPM POLINES wajib menjalankan tugas dan wewenang sebagai wakil
Mahasiswa yang bertanggung jawab.

Bagian Ketiga
Sanksi Anggota BPM POLINES

Pasal 5
(1) pengurus dapat dikenakan sanksi apabila tidak memenuhi kewajibannya sebagai
anggota BPM POLINES;
(2) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya diatur dalam Kode Etik BPM
POLINES.

BAB III
WEWENANG DAN TUGAS ALAT KELENGKAPAN BPM POLINES

Bagian Kesatu
Pimpinan
Ketua

Pasal 6
(1) Ketua, bertugas:
a. Bertanggungjawab penuh terhadap aktivitas dan kinerja BPM selama kepengurusan;
b. Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja BPM;
c. Menyusun rencana serta memberikan pengarahan dan pendampingan dalam
berjalannya roda organisasi pada tiap badan dan komisi BPM;
d. Mengontrol, memantau, memonitor dan mengoptimalkan fungsi tiap alat kelengkapan;
e. Mengambil kebijakan strategis tertinggi BPM;
f. Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan lembaga formal kemahasiswaaan di
POLINES;
g. Menginformasikan kinerja dan kegiatan BPM kepada pihak terkait;
h. Melaporkan segala sesuatu yang berkaitan dengan tugasnya pada sidang pleno BPM;
i. Memberikan surat keputusan yang menyangkut masalah keorganisasian;
j. Bertanggung jawab atas stabilitas dan ketahanan internal pengurus BPM POLINES;
dan
k. Membuat laporan pertanggungjawaban akhir periode kepengurusan.
(2) Ketua, berwenang :
a. Ketua BPM memiliki hak prerogatif untuk menentukan struktur Organisasinya;
b. Memberhentikan pengurus BPM atas dasar dan sesuai mekanisme yang berlaku;
c. Mengambil kebijakan tertinggi di BPM;
d. Mewakili nama BPM dan menjadi juru bicara di setiap kelembagaan;
e. Mengambil keputusan dalam hal darurat, mendesak, dan penting dengan terlebih
dahulu melakukan kordinasi dan menyampaikan hasilnya kepada anggota BPM; dan
f. Ketua BPM memiliki wewenang penuh untuk mengkoordinasikan secara integral
seluruh struktur organisasinya, dengan mekanisme kerja yang sudah diatur.

Bagian Kedua
Wakil Ketua

Pasal 7
(1) Wakil Ketua , bertugas:
a. Menggantikan tugas dan wewenang ketua apabila ketua sedang tidak di tempat
(berhalangan);
b. Membantu ketua dalam mengurusi segala urusan kemahasiswaan, urusan internal dan
eksternal BPM, urusan legislasi serta urusan anggaran dan pengawasan;
c. Membantu ketua dalam menjaga stabilitas dan ketahanan internal pengurus BPM;
d. Membantu dan/atau menggantikan ketua untuk urusan internal maupun eksternal
KBM;
e. Bertanggung jawab atas pendelegasian BPM pada kegiatan internal maupun eksternal
KBM;
f. Bersama Ketua mengadakan kordinasi terhadap pelaksanaan tugas badan & komisi di
BPM;
g. Memberikan masukan dan evaluasi kepada ketua terkait perkembangan dan kemajuan
BPM serta badan atau komisi yang dinaungi; dan
h. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada ketua BPM.
(2) Wakil Ketua, berwenang :
a. Memberikan masukan dan evaluasi kepada ketua terkait perkembangan dan kemajuan
BPM;
b. Bersama dengan ketua dan komisi 2, menentukan delegasi bpm untuk suatu kegiatan
di dalam maupun diluar kampus;
c. Bersama dengan ketua dan sekretariat jenderal, menentukan delegasi bpm untuk suatu
kegiatan di dalam kampus; dan
d. Mempunyai wewenang mengusulkan persidangan atas temuan yang sebelumnya telah
ditentukan klarifikasi terhadap pengurus BPM yang terbukti melakukan pelanggaran
kode etik.

Bagian Ketiga
Sekretariat Jenderal

Pasal 8
(1) Sekretariat jenderal, bertugas:
a. Menyelenggarakan oprec staff ahli;
b. Mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan internal BPM;
c. Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepada ketua BPM;
d. Menyusun Laporan Pertanggungjawaban BPM akhir periode kepengurusan;
e. Membuat dan mensosialisasikan Kode Etik dan Tata Tertib BPM;
f. Menjalankan kesekretariatan dan tertib administrasi BPM;
g. Menjalankan administrasi keuangan internal BPM; dan
h. Menotulensi segala bentuk catatan administratif BPM.
(2) Sekretariat jenderal berwenang:
a. Memberikan pengarahan mengenai kesekretariatan kepada pengurus BPM;
b. Melakukan penarikan, pengumpulan, dan pengalokasikan dana internal BPM; dan
c. Memberikan rekomendasi kepada Ketua dan Wakil Ketua mengenai pemberian sanksi
terhadap staf ahli atas pelanggaran yang dilakukannya.

Bagian Keempat
Badan Anggaran

Pasal 9
(1) Badan Anggaran , bertugas :
a. Melakukan fungsi Budgeting dan Audit atas seluruh dokumen dan operasional KBM;
b. Membuat mekanisme pengawasan ormawa termasuk proposal dan LPK ORMAWA;
c. Melaksanakan fungsi pengawasan dan aspirasi melalui kementerian keuangan dan
kementerian kesekretariatan BEM terhadap kegiatan yang menggunakan anggaran
ormawa sesuai kebutuhan;
d. Membuat laporan keuangan analisis pada akhir kepengurusan sabagai bahan
rekomendasi;
e. Melakukan pengelolaan dan distribusi anggaran kemahasiswan pada seluruh alat
kelangkapan KBM;
f. Membuat, mengarsip, dan melaporkan segala bentuk dokumen keuangan atas Dana
Ormawa;
g. Memberikan masukan dan evaluasi kepada wakil ketua terkait perkembangan dan
kemajuan badan;
h. Berkoordinasi dg ketua dan wakil dalam menyelesaikan permasalahan tugas dan
wewanang badan; dan
i. Bersama ketua BPM menyeleksi dan meloloskan program kerja seluruh ormawa
dalam satu periode kepengurusan.
(2) Badan Anggaran, berwenang:
a. Bersama ketua menentukan koordinator anggaran Ormawa masa kerja satu periode;
b. Berkoordinasi dengan kementerian keuangan dan kementerian kesekretariatan BEM
untuk menerapkan sistem satu pintu dalam pengecekan proposal dan LPK di BEM;
c. Mendampingi kementerian keuangan BEM polines untuk melakukan pencairan dana;
d. Bersama dengan kementerian kesekretariatan BEM untuk menerapkan sistem satu
pintu dalam pengecekan proposal dan LPK;
e. Bertanggung jawab atas teraturnya keuangan KBM POLINES;
f. Bertanggung jawab atas transparasi dana ormawa; dan
g. Memanggil dan bekerjasama dengan pihak terkait dalam hal klarifikasi dan audit
keuangan.

Bagian Kelima
Badan Legislasi

Pasal 10
(1) Badan Legislasi bertugas :
a. Mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan legislasi;
b. Merumuskan peraturan-peraturan berkaitan dengan kesejahteraan mahasiswa dan
ormawa;
c. Merekomendasikan presidium saat sidang;
d. Mengadakan pelatihan sidang baik pengurus maupun undangan organisasi
kemahasiswaan lain;
e. Melakukan drafting terhadap program legislasi/undang-undang/peraturan lain;
f. Bersama dengan seluruh anggota BPM untuk melakukan pembahasan draft yang telah
dibuat;
g. Melakukan pemantauan dan peninjauan terhadap pelaksanaan AD/ART serta Undang-
Undang;
h. Melakukan pengawasan melalui kementerian Riset dan Penalaran terhadap kegiatan
ORMAWA yang menggunakan anggaran ormawa sesuai kebutuhan;
i. Memberikan masukan dan evaluasi kepada wakil ketua terkait perkembangan dan
kemajuan badan;
j. Berkoordinasi langsung dengan ketua dan/atau wakil ketua dalam menyelesaikan
permasalahan yang terkait dengan tugas dan wewenang badan; dan
k. Membuat laporan pertanggungjawaban akhir periode kepengurusan.
(2) Badan Legislasi , berwenang :
a. Membuat dan merumuskan draft undang-undang;
b. Memberikan masukan dan evaluasi kepada ketua terkait perkembangan dan kemajuan
badan;
c. Bersama dengan anggota BPM melakukan pembahasan draft yang telah dibuat;
d. Melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan pihak terkait untuk menerima
masukan mengenai Program Legislasi;
e. Melakukan riset atau kunjungan kerja pada masa reses untuk menjaring aspirasi
legislasi dengan persetujuan Ketua; dan
f. Melakukan inventarisasi dan evaluasi Undang-Undang hasil Prolekum.

Bagian Keenam
Komisi I

Pasal 11

(1) Komisi I, bertugas :


a. Sebagai perwakilan utama masing-masing jurusan;
b. Berkoordinasi dg HMJ menyelesaikan permasalahan akademik maupun bidang
lainnya di tingkat jurusan;
c. Membuat inventarisasi aspirasi, baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan;
d. Menampung dan menyalurkan segala aspirasi dari mahasiswa untuk disampaikan
kepada institusi;
e. Menyediakan wadah penampungan dan mengusahakan upaya-upaya guna menyerap,
mengelola, dan memperjuangkan hak dan aspirasi mahasiswa POLINES;
f. Mengadakan kegiatan temu penyerapan aspirasi dengan mahasiswa berkordinasi
dengan HMJ;
g. Melakukan pengawasan melalui kementerian ekonomi kreatif, kementerian minat
bakat, dan kementerian PSDM BEM terhadap kegiatan ormawa yang menggunakan
anggaran ormawa sesuai kebutuhan;
h. Memberikan masukan dan evaluasi kepada wakil ketua terkait perkembangan dan
kemajuan komisi;
i. Berkoordinasi langsung dengan ketua dan/atau wakil ketua dalam menyelesaikan
permasalahan yang terkait dengan tugas dan wewenang komisi; dan
j. Membuat laporan pertanggungjawaban akhir periode kepengurusan.
(2) Komisi I , berwenang :
a. Memberikan masukan dan evaluasi kepada ketua terkait perkembangan dan kemajuan
komisi;
b. Memiliki wewenang penuh untuk mengkoordinasikan secara integral seluruh kegiatan
komisi I, dengan mekanisme kerja yang sudah diatur;
c. Berkoordinasi dengan BEM dan HMJ dalam bidang advokasi dan pengawasan;
d. Bersifat pro aktif dalam berkoordinasi dan menindaklanjuti hal-hal berkenaan dengan
kebijakan Institusi yang berkaitan langsung dengan kepentingan mahasiswa
POLINES; dan
e. Menggali informasi dari Institusi dan mengawal kebijakan terkait riset akademik dan
kesejahteraan mahasiswa;

Bagian Ketujuh
Komisi II
Pasal 12
(1) Komisi II, bertugas :
a. Mengurusi segala sesuatu yang berkaitan dengan hubungan eksternal BPM;
b. Menjadi delegasi atau perwakilan BPM di luar kampus bersama dengan ketua
dan/atau wakil ketua;
c. Mengelola Media resmi BPM sebagai basis informasi serta Koordinator akses keluar
masuk segala informasi
d. Mencari informasi berkaitan dengan civitas akademika polines melalui koordinasi
dengan seluruh komisi;
e. Menjalin komunikasi dan jaringan baik di dalam maupun di luar kampus;
f. Mengadakan studi banding sesuai kebutuhan pengurus;
g. Menyelenggarakan training legislatif;
h. Melakukan pengawasan melalui kementerian luar negeri dan kominfo BEM terhadap
kegiatan ORMAWA yang menggunakan anggaran ormawa sesuai kebutuhan;
i. Memberikan masukan dan evaluasi kepada wakil ketua terkait perkembangan dan
kemajuan komisi;
j. Berkoordinasi langsung dengan ketua dan/atau wakil ketua dalam menyelesaikan
permasalahan yang terkait dengan tugas dan wewenang komisi; dan
k. Membuat laporan pertanggungjawaban akhir periode kepengurusan.
(2) Komisi II, berwenang :
a. Memberikan masukan dan evaluasi kepada Ketua terkait perkembangan dan kemajuan
Komisi;
b. Memiliki akses untuk segala info yang masuk dan keluar melalui BPM POLINES;
c. Memberikan informasi yang berkaitan dengan mahasiswa, ormawa serta
pendelegasian; dan
d. Mengadakan kajian strategis guna mengawal Isu terkini dalam cara pandang
legislative.

Bagian Kedelapan
Komisi III

Pasal 13
(1) Komisi III, bertugas :
a. Merumuskan Organisasi pembentukan Komisi Pemilihan Raya (KPR) dan Badan
Pengawas Pemilihan Raya (BPPR) POLINES bersama dengan wakil ketua;
b. Membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan kerja
sama antara BPM dan Ormawa/Pihak lain;
c. Menghimpun aspirasi terkait kebijakan Organisasi Kemahasiswaan;
d. Melakukan fungsi yudikasi sebagai tindaklanjut atas fungsi pengawasan yang
dilakukan; dan
e. Melakukan pengawasan melalui Kementerian Sospol dan Sosmas BEM terhadap
kegiatan ORMAWA yang menggunakan anggaran Ormawa sesuai kebutuhan.
(2) Komisi III, berwenang :
a. Memberikan masukan dan evaluasi kepada Ketua terkait perkembangan dan kemajuan
Komisi;
b. Mengawal kebijakan Institusi terkait dengan Organisasi Kemahasiswaan;
c. Mengawal isu, kebijakan ormawa, dan rencana strategis kampus;
d. Merekomendasikan peraturan dalam ruang lingkup organisasi kemahasiswaan;
e. Merumuskan rencana strategis Ormawa KBM Polines; dan
f. Menyesuaikan dan memastikan SOP serta Peraturan terlaksana dengan baik dan benar
oleh Ormawa.

Bagian Kesembilan
Komisi IV

Pasal 14
(1) Komisi IV , bertugas :
a. Bertanggungjawab penuh terhadap pengelolaan fasilitas dan sarana BPM;
b. Mengurus inventaris kantor yang berhubungan dengan rumah tangga BPM;
c. Melakukan inventarisasi asset serta perawatan alat inventaris BPM;
d. Melakukan perapian, penyusunan, dan penggunaan asset BPM;
e. Menetapkan kebijakan kerumahtanggan BPM; dan
f. Melakukan pengawasan melalui Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Agama
BEM terhadap kegiatan ORMAWA yang menggunakan anggaran Ormawa sesuai
kebutuhan.
(2) Komisi IV, berwenang:
a. Memberikan masukan dan evaluasi kepada Ketua terkait perkembangan dan kemajuan
Komisi; dan
b. Melakukan kordinasi dengan badan dan komisi lain yang berhubungan dengan
masalah kerumahtanggaan BPM;

BAB IV
SIDANG

Pasal 15
Merupakan sidang pada forum tertinggi dalam BPM POLINES yang berwenang menetapkan
AD/ART BPM POLINES serta Undang-undang dan/atau peraturan lainnya.

Bagian Pertama
Sidang Paripurna

Pasal 16
Sidang Paripurna adalah rapat Anggota BPM POLINES yang dipimpin oleh pimpinan BPM
POLINES dan merupakan forum tertinggi dalam melaksanakan wewenang dan tugas BPM
POLINES.
Bagian Kedua
Sidang Pleno

Pasal 17
Sidang pleno adalah sidang yang dihadiri sekurang kurangnya ½+1 anggota BPM POLINES
untuk mengambil keputusan yang mengikat seluruh anggota BPM POLINES dan/atau
pengesahan Ketetapan BPM POLINES.

Bagian Ketiga
Sidang Istimewa

Pasal 18
SI merupakan sidang khusus yang dilaksanakan untuk :
a. meminta pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa dan Wakil Presiden Mahasiswa
apabila tidak menjalankan tugasnya (setelah adanya memorandum)
b. merubah hasil yang telah ditetapkan pada KM
c. melaksanakan perubahan AD/ART KBM POLINES

Bagian Keempat
Sidang Pertanggungjawaban

Pasal 19
Merupakan sidang pertanggungjawaban BEM ke BPM POLINES, LPM ke BPM POLINES
dan BPM POLINES ke Institusi selama masa kepengurusan yang dilaksanakan akhir
kepengurusan.

Bagian Kelima
Sidang Komisi

Pasal 20
Sidang komisi adalah forum yang diselenggarakan untuk membahas segala sesuatu yang
berkaitan dengan tugas dan wewenang masing-masing komisi.

Bagian Keenam
Sidang Umum

Pasal 21
(1) sidang umum adalah sidang yang diselenggarakan untuk memutuskan masalah-
masalah yang berkaitan dengan KBM POLINES.
(2) sidang umum di anggap sah apabila dihadiri minimal 2/3 dari anggota BPM
POLINES dan disepakati minimal 2/3 peserta yang hadir

BAB V
LAMBANG DAN ATRIBUT
Bagian Kesatu
Lambang

Pasal 22
(1) lambang BPM POLINES;

(2) arti lambang BPM POLINES.


a. nama BADAN PERWAKILAN MAHASISWA merepresentasikan perwakilan
mahasiswa lima jurusan sebagai sarana pengembangan kepribadian dan
menampung aspirasi mahasiswa POLINES yang berorientasi pada visi dan misi
POLINES
b. kuncup melati yang sedang mekar melambangkan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan 8 daun bunga melambangkan bulan Agustus
sebagai bulan kelahiran POLINES
c. keris melambangkan ciri khas kedaerahan Jawa Tengah dimana POLINES berada
dan Luk 5 adalah jumlah jurusan yang ada saat POLINES diresmikan mandiri
d. bangunan Industri/perusahaan adalah lambang pengembangan sumber daya
manusia profesional, 6 menandakan tanggal kelahiran POLINES dan 10 adalah
tahun kelahiran yakni 82 (1982-8+2)
e. nama POLITEKNIK NEGERI SEMARANG adalah nama resmi Politeknik

Bagian Kedua
Atribut

Pasal 23
(1) atribut BPM POLINES berupa Tanda Pengenal, Lencana, Bendera, atau segala
sesuatu yang berhubungan dengan BPM POLINES
(2) penetapan sebagai atribut disepakati oleh seluruh anggota BPM POLINES
(3) PDH
(4) PDL

BAB VI
ATURAN TAMBAHAN

Anda mungkin juga menyukai