Anda di halaman 1dari 4

INTERPRETASI KEBIJAKAN

Disusun Oleh:
Rema Rufaidah Qisthi, S.KG
1931111320070

Dosen Pembimbing: Prof. Dr. drg. Rosihan Adhani, S.Sos. MS

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
a. KEBIJAKAN
Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor:
HK.02.04/II/963/2012 Tentang Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
(UKGS).

b. TUJUAN KEBIJAKAN
Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) yang dibuat
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor:
HK.02.04/II/963/2012 bertujuan untuk memberikan acuan bagi petugas
kesehatan dan petugas lintas sektor terkait dalam penyelenggaraan
program UKGS guna mewujudkan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang bermutu, merata dan terjangkau.
Dalam terciptanya penyelenggaraan UKGS yang optimal
diperlukannya suatu pedoman pelaksanaan bagi petugas kesehatan
sehingga Kementerian Kesehatan RI menerbitkan buku Pedoman
Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah yang bertujuan sebagai
pedoman bagi pelaksana kesehatan gigi dan mulut di daerah yang
pelaksanaannya di sesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan daerah
tanpa mengabaikan target Indonesia Sehat.
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) adalah upaya kesehatan
masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang ditunjang
dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kuratif bagi individu.
Tujuan umum dari UKGS adalah tercapainya derajat kesehatan gigi dan
mulut peserta didik yang optimal. Adapun tujuan khusus pelaksanaan
UKGS antara lain meningkatnya pengetahuan, sikap dan tindakan peserta
didik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, meningkatnya peran
serta guru, dokter kecil, orang tua dalam upaya promotif-preventif serta
terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut.
c. KONSEKUENSI/DAMPAK
Upaya Kesehatan Masyarakat pada UKGS berupa kegiatan yang
terencana, terarah dan berkesinambungan.
a. Intervensi perilaku yaitu:
- Penggerakan guru, dokter kecil, orang tua murid melalui
lokakarya/pelatihan.
- Pendidikan kesehatan gigi oleh guru, sikat gigi bersama dengan
menggunakan pasta gigi berfluor, penilaian kebersihan mulut oleh
guru/dokter kecil.
- Pembinaan oleh tenaga kesehatan.
b. Intervensi lingkungan
- Fluoridasi air minum (bila diperlukan)
- Pembinaan kerjasama lintas program/lintas sektor melalui TP
UKS.
Upaya kesehatan perorangan pada UKGS berupa intervensi
individu pada peserta didik yang membutuhkan perawatan kuratif.
Ruang lingkup program UKGS sesuai dengan Tiga Program Pokok
Usaha Kesehatan Sekolah (TRIAS UKS) yang meliputi; pendidikan
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan
sekolah sehat, maka ruang lingkup UKGS yaitu:
1. Penyelenggaraan Pendidikan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi
pemberian pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, demonstrasi
cara memelihara kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut, penanaman
kebiasaan pola hidup sehat dan bersih agar dapat diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Penyelenggaraan Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bentuk
pemeriksaan & penjaringan kesehatan gigi dan mulut peserta didik,
penyuluhan kesehatan gigi dan mulut perorangan,
pencegahan/pelindungan terhadap penyakit gigi dan mulut, perawatan
kesehatan gigi dan mulut, rujukan kesehatan gigi dan mulut.
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah kerjasama antara
masyarakat sekolah (guru, murid, pegawai sekolah, orang tua murid).
Kebijakan pedoman pelaksanaan UKGS memiliki beberapa
prioritas upaya, antara lain:
1. Untuk mencapai derajat kesehatan gigi dan mulut yang
optimal, Usaha Kesehatan Gigi Sekolah harus diutamakan pada upaya
meningkatkan kemampuan self care (pelihara diri) melalui kegiatan
UKGS yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, di bawah
binaan Puskesmas dan TP UKS.
2. Upaya kesehatan masyarakat berupa upaya promotif – preventif
dilaksanakan oleh tenaga non-profesional terutama oleh guru /
dokter kecil.
3. Upaya kesehatan perorangan dilaksanakaan oleh tenaga profesional
(dokter gigi, perawat gigi).

d. EVALUASI/REKOMENDASI
Dalam rangka terwujudnya program UKGS yang optimal maka
diperlukan kebijakan yang mengatur adanya monitoring dan evaluasi
setiap rangkaian program UKGS sehingga pihak pelaksana kegiatan dapat
mengoptimalkan program tersebut dan melaksanakan program UKGS
secara berkesinambungan. Selain itu, diperlukannya pengambilan langkah-
langkah yang tepat dalam menentukan kebijakan sesuai dengan masalah
yang ada di puskemas masing-masing.
Program penjaringan yang berorientasi pada kegiatan preventif
yang dimuat dalam Pedoman Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
pada Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor:
HK.02.04/II/963/2012 perlu untuk dikembangkan menjadi sebuah sistem
yang tidak hanya bergerak pada aktivitas oleh pemberi layanan tetapi juga
pada pemberdayaan masyarakat (Empowering Community) sebagai bentuk
rensponsiveness dari masalah kesehatan gigi yang merupakan masalah
bersama sehingga untuk mengatasinya harus dilakukan secara bersama-
sama sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai