Anda di halaman 1dari 8

MODUL PERKULIAHAN

DISTINCTIVE STRATEGIC
MANAGEMENT

Oleh :
DR. MUDJI SABAR, MBA

KONSEP-KONSEP MANAJEMEN
STRATEJIK :
SEBUAH PENGANTAR

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
MM Kode MK DR. MUDJI SABAR, MBA
FEB

Abstract Kompetensi
Modul ini bertujuan untuk menjelaskan Mahasiswa mampu memahami,
dan mendiskusikan dengan para menjelaskan, dan menerapkan
mahasiswa konsep-konsep dasar konsep-konsep dasar manajemen
manajemen stratejik. stratejik yang meliputi :
Hasil akhir yang diharapkan dari para
mahasiswa adalah kemampuan 1. Pengertian manajemen stratejik
menyusun langkah-langkah 2. Manfaat manajemen stratejik
manajemen stratejik dalam praktik 3. Pengaruh globalisasi dan lingungan
bisnis. terhadap praktik bisnis
4. Langkah-langkah manajemen
stratejik :
 Analisis lingkungan
 Formulasi strategi
 Implementasi strategi
 Evaluasi dan pengendalian

MODUL-1

KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEJIK

POKOK BAHASAN

1. Studi tentang manajemen stratejik


a. Fase-fase manajemen stratejik
b. Manfaat manajemen stratejik

2. Pengaruh globalisasi dan lingkungan terhadap praktik bisnis


a. Dampak globalisasi terhadap praktik bisnis
b. Dampak kepedulian lingkungan terhadap praktik bisnis

3. Teori adaptasi organisasi

4. Penciptaan organisasi pembelajaran

5. Model dasar manajemen stratejik

a. Analisis lingkungan
b. Formulasi sttrategi
c. Implementasi strategi
d. Evaluuasi dan pengendalian

6. Pengambilan kkeputusan stratejik

ILUSTRASI : ECOMAGINATION

Keberhasilan perusahaan bukanlah sesuatu yang begitu saja terjadi. Sebaliknya,


keberhasilan hari ini merupakan hasil dari serangkaian upaya yang secara sistematis
dilakukan oleh perusahaan tersebut dalam jangka panjang. Keberhasilan bukan karena
perusahaan itu terus mengulang-ulang cara-cara tradisional yang aman dalam

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


2 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
melaksanakan praktik bisnis. Tetapi, seringkali dihasilkan oleh keberanian untuk mengambil
tindakan stratejik yang acapkali penuh risiko.

General Electric (GE) berani meluncurkan program yang dinilai penuh risiko dari perspektif
manajemen stratejik. Mereka memperkenalkan apa yang disebut dengan “Ecomagination”.
Konsep ini barangkali adalah kombinasi antara ekonomi dengan imaginasi – gagasan
visioner ekonomik yang dikaitkan dengan tuntutan masa depan. Tuntutan itu adalah
kepedulian masyarkat untuk mampu menciptakan produk-produk yang ramah lingkungan,
produk-produk yang tidak boros bahan baku, sekaligs hemat dan tidak merusak lingkungan.

Ecomagination adalah komitmen GE untuk mewujudkan tantangan lingkungan masa depan,


yaitu kebutuhan terhadap sumber-sumber energi yang lebih bersih, lebih efisien, dan dapat
mengurangi emisi. Singkat kata, GE berkeinginan untuk meningkatkan profitabilitas mereka
dengan cara mengembangkan “green business”.

Ecomagination merupakan komitmen yang mendorong terwujudnya perubahan stratejik


pengelolaan perusahaan. GE, di era 1980-an, sangat dimusuhi oleh kaum
“environmentalists” karena selalu mencemari lingkungan sungai dengan limbah
polychlorinated biphenyls (PCBs), terlalu mengeksploitasi sumber daya alam, khususnya
batu bara untuk energi pembangkit tenaga nuklir yang merusak lingkungan alam (hutan),
dan juga dituduh kurang memiliki kepedulian sosial bagi masyarakat. Pada saat itu, ukuran
keberhasilan GE sangat bertumpu kepada ukuran profitabilitas dan ukuran-ukuran keuangan
semata-mata. Kini, GE telah berubah dalam pengelolaan bisnis. Ukuran keberhasilan bukan
lagi semata-mata disandarkan pada parameter keuangan, tetapi juga memasukan
parameter lingkungan dan sosial.

GE, melalui CEO-nya Jeffrey Immelt, telah melakukan tindakan stratejik yang berorientasi ke
masa depan. Kebijakan ini masih banyak diragukan orang. Ecomagnation bukan sesuatu
yang murah, namun belum tentu dapat menghasilkan keuntungan yang memuaskan para
pemangku kepentingan internalnya, terutama owners. Immelt berani mengambil risiko
terhadap reputasi pribadinya apabila konsep yang dia perkenalkan ternyata tidak berhasil.

Namun, apa yang terjadi, inisiatif GE kemudian doikuti oleh FedEx. Peusahaan ini ingin
mengurangi emisi kendaraan operasionalnya dengan memperkenalkan clean burning hybrid
trucks rata-rata 3000 unit per tahun. Tindakan ini telah menghasilkan pengurangan emisi
karbon sebesar 250.000 ton. Memang harga truk tersebut lebih mahal daripada harga truk
konvensional mereka, yaitu 75% lebih mahal, dan hal ini memerlukan waktu 10 tahun untuk
pengembalian modal. Tetapi, manajemen tetap berani mengambil keputusan stratejik
tersebut untuk masa depan yang lebih baik.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


3 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Diskripsi di atas merupakan salah satu contoh praktik manajemen stratejik dalam
pengelolaan perusahaan/bisnis. Konsep ini tidak berorientasi pada masa kini, apalagi masa
lalu. Tetapi, justru menyongsong masa depan. Oleh karena itu, manajemen berani
mengambil risiko (tentu sudah dipertimbangkan masak-masak) untuk mewujudkan
keberhasilan berkelanjutan di masa depan.

Kata kunci : trade off antara 3 variabel keberhasilan, yaitu : profitabilitas (ekonomi),
akseptabilitas sosial (sosial), dan sustainabilitas (lingkungan).

PENGERTIAN MANAJEMEN STRATEJIK

Manajemen stratejik adalah serangkaian kebijakan dan tindakan perusahaan untuk


menentukan keberhasilan kinerrja perusahaan jangka panjang. Dalam konteks ini,
pendekatan SWOT sangat relevan untuk diaplikasikan. Manajemen harus menguasai
analisis eksternal dan internal perusahaan untuk mampu merancang kebijakan dan tindakan
yang berorientasi pada keberhhasilan jangka panjang.

FASE-FASE MANAJEMEN STRATEJIK

Menghadapi dinamika lingkungan dan untuk mempertahankan eksistensi perusahaan, maka


manajemen dituntut mampu melakukan tindakan manajerial yangefektif. Untuk itu,
diperlukan 4 fase stratejik untuk dilaksanakan oleh manajemen, yaitu :

Fase-1 : Basic Financial Pllanning

Fase-2 : Forecas-based Planning

Fase-3 : Externally Oriented Planning

Fase-4 : Strategic Management

Semua langkah perencanaan merupakan interaktif internal perusahaan. Semua orang di


semua lapisan kini terlibat dalam perencanaan, bukan lagi merupakan monopoli top

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


4 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
management. Perencanaan bukan lagi proses tunggal yang berrsifat top-down, tetapi multi
proses baik bersifat vertikal maupun horizoontal.

GE merupakan salah satu pioneer dalam perencanaan stratejik.

MANFAAT MANAJEMEN STRATEJIK

Terdapat 3 manfaat utama manajemen stratejik, yaitu :

1. Clearer sense of strategic vision for the firm

Dengan mamahami manajemen stratejik, manajemen akan lebih peka terhadap visi
stratejik perusahaan. Kebijakan dan tindakan yang akan diambil oleh manajemen akan
lebih diwarnai oleh pertimbangan-pertimbangan tentang keumngkinan yang akan terjadi
di masa depan. Manajemen akan lebih piawai dalam mengaplikasikan analisis
lingkungan eksternal dan internal dalam upayanya merumuskan strategi.

2. Sharper focus on what is strategically important

Manajemen akan lebih tajam dalam menentukan fokus permasalahan yang dihadapi
perusahaan. Selain itu, manajemen juga akan lebih mampu menentukan skala
prioritas, memilih yang lebih stratejik dari semua aspek / hal yang dinilai penting oleh
perusahaan.

3. Improved understanding of a rapidly changing environment

Manajemen akan lebih piawai memahami perubahan lingkungan dan mengambil


langgkah stratejik yang lebih tepat untuk kebrlangsungan perusahan.

Manajemen stratejik berbicara tentang posisi empirik perusahaan saat ini, bukan posisi yang
diharapkan. Apabila tidak dilakukan penyesuaian terhadap kemungkian perubahan
lingkungan, maka harus dapat diramalkan tenttang apa yang akan dialami oleh perusahaan
dalam kurun waktu 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun, dan 10 tahun ke depan.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


5 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam menyikapi perubahan lingkungan, langkah-langkah stratejik appakah yang harus
diammbil manajemen, disertai kalkulasi tentang risiko-risiko yang harus dibayar untuk
melaksanakan pilihan tindakan stratejik tersebut.

GLOBALISASI

Globalisasi adalah proses perluasan pasar dan perusahaan hingga menembus batas-batas
teritorial negara. Hal ini terjadi karena dipicu oleh pperkembanngan teknologi komunikasi
dewasa ini. Merk-merk ternama merupakan contoh globalisasi produk dan perusahaan.

Pasar dari produk mereka kini tak lagi terbatas pada masyarakat di wilayah negara asal
produk tersebut, melainkan mengembang menjadi masyarakat dunia.

Dampak yang dirasakan akibat adanya globalisasi adalah kesamaan terhadap apa yang
dikonsumsi/dimakan, dilihat, dipakai, digunakan, dirasakan oleh masyarakat dunia. Produk
kini menjadi milik semua orang di seluruh wilayah dunia.

KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN

Kepedulian masyarakat dunia terhadap lingkungan yang lebih sehat telah berpengaruh
terhadap orientasi produk. Produk yang dinilai bagus, kini, tak lagi produk yang dapat
menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Keberrhasilan sebuah produk dinilai
dari 3 variabel,, yaitu ekonomi, sosial, dan lingkungan. Artinya, produk itu harus dapat
menghasilkan keuntungan ekonomik (economically profitable), dapat diterima secara sosial

(socially acceptable), dan menciptakan keberlanjutan lingkungan (environmentally


sustainable)

ORGANISASI PEMBELAJARAN

Tantangan terhadap organisasi bisnis dewasa ini adalah bahwa perusahaan harus
merupakan suatu institusi yang mampu bergerak secara dinamis. Perusahaan harus peka
terhadap perubuhan lingkungan, baik lingkkungan eksternal maupun lingkungan internal
perusahaan. Perubahan nilai tukar, liberalisasi ekonomi, perkembangan perusahaan
multinasional, perkembangan teknologi tentu menuntut kecepatan dan ketepatan adaptasi
perusahaan agar dapat mempertahankan eksistensinya.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


6 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selain itu, aspek-aspek internal, seperti : perubahan CEO, restrukturisai organisasi, turn
over karyawan, konflik antara manajemen dengan serikat pekerja juga akan memicu
perubahan situasional yang memerlukan perumusan strategi baru yang lebih tepat bagi
perusahaan.

Organisasi dituntut untuk terus belajar dari berbagai situasi yang berkembang dan dituntut
mampu melakukan penyesuaian/adaptasi untuk menjaga eksistensi perusahaan. Tipe
organisasi seperti ini lazim disebut sebagai “Organisasi Pembelajaran”. Semua karyawan
harus diberi kesempatan untuk berkembang, dilatih, dididik, dimutasikan, dipromosikan,
diberi tantangan baru agar mereka termotivasi untuk dapatt tumbuh dan berkembang, baik
dalam keterampilan, keahlian, maupun wawasan mereka.

Aktivitas Utama Organisasi Pembelajaran

• Mampu menyyelesaiakan ppermasalahan dengan cara sistematis

• Suka bereksperimen dengan mencoba-coba pendekatan baru dalam menyelesaikan


permasalahan yang dihadapi

• Selalu belajar dari pengalaman terbaik (dan juga pengalaman buruk) dari perusahaan
sendiri maupun perusahan lain

• Mampu secara cepat dan tepat men-transfer pengetahuan dan ppengalaman ke seluruh
jajaran organisasi perusahaan.

MODEL DASAR MANAJEMEN STRATEJIK

Terdapat 4 elemen manajemen stratejik yang harus dikuasasi oleh manajemen perusahaan,
yaitu :

 Analisis lingkungan (eksternal dan internal) untuk mengetahui peluang, tantangan,


kekuatan dan kelemahan
 Formulasi strategi : memilih strategi yang paling tepat sesuai dengan hasil analisis
lingkungan tersebut
 Implementasi strategi : melaksanakan pilihan strategi secara konsisten
 Evalusi dan pengendalian : melakukan evaluasi terhadap implementasi strategi untuk
merumuskan dan melakukan tindakan korektif yang diperluukan.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN STRATEJIK

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


7 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keputusan stratejik adalah keputusan yang diambil untuk menentukan kinerja pperusahaan
jangka panjang. Terdapat beberapapendekatan dalam merumuuskan pengambiilan
kepputusan stratejik, misalnya pendekatan rasional (pendekatan yang berbasis kepada
perhitungan matematis), pendekatan emosional (pendekatan berdasarkan apa yang
dirasakan tepat oleh ppengambil kepputusan berrdasarkan penngalaman masa lalu).

Selain itu, Mintzberg mempperkenalkan model pengambilan keputusan sebagai berikut :

• Entrepreneurial mode

• Adaptive mode

• Planning mode

• Logical incrementalism

Daftar Pustaka

Wheelen, Thomas L., Hunger, J. David. 2012. 13th Edition. Strategic Management and
Business Policy Toward Global Sustainability. Chapter-1. Pearson Education. New Jersey.
USA.

2012 Nama Mata Kuliah dari Modul


8 Dosen Penyusun
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai