Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang suatu
kebenaran (fakta) dan kejadian di masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya
sesuatu yang mengandung unsur-unsur sejarah yang umumnya disampaikan dalam urutan
kronologis.
Teks cerita sejarah ditulis berdasarkan urutan waktu dan peristiwa secara runtun dan
sistematis dalam penyusunan sejumlah kejadian berdasarkan data peristiwa sejarah
Teks cerita sejarah menceritakan ulang peristiwa yang telah lampau mulai dari awal
kejadian hingga akhir kejadian secara runtun
c. Reorientasi
Reorientasi merupakan tahapan yang berisikan pendapat pribadi dari penulis, biasanya
bersifat komentar terhadap sejarah yang sudah ditulis. Jadi pada urutan struktur ini
penulis bisa menulis apa saja yang besifat komentar dan bisa juga ajakan atau
sebagainya yang masih berhubungan dengan cerita sejarah tersebut.
- Ayah merapikan diri dan menyisir rambutnya kemudian berangkat ke kantor untuk
bekerja
- Ibu membersihkan ruang tamu lalu menyapu halaman rumah
Teks cerita sejarah berisi fakta-fakta yang memuat nilai sejarah pada masa lalu yang
disajikan dengan data serta pengetahuan yang luasdari penulisnya
Sejarah Fiksi:
1) Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk
cerita. Penulisnya disebut novelis
2) Cerpen adalah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Cenderung padat dan
langsung pada tujuan nya dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang umumnya
lumayan panjang.
3) Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan
sesuatu yang benar-benar terjadi.
4) Roman adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan perbuatan
pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman bisa juga disebut kisah
percintaan.
Sejarah Non-Fiksi:
1) Biografi adalah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
2) Autobiografi adalah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
3) Cerita Perjalanan adalah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
4) Catatan Sejarah adalah teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang
menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.
Sejarah Fiksi :
Sejarah Non-Fiksi :
2. Unsur Ekstrinsik : yaitu unsur – unsur yang secara langsung membangun sebuah
teks cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :
Perbedaan :
Tokoh yang nyata atau benar-benar ada tokoh tidak nyata atau hanya rekaan
Alur cerita yang digunakan merekrontruksi Alur cerita yang ditulis berdasarkan
peristiwa sejarah yang pernah terjadi rekayasa pengarang
Isi terikat oleh fakta sejarah Isi tidak terikat oleh fakta sejarah,
merupakan fiksi
Sebagai ilmu pengetahuan Untuk menghibur pembaca karena
berbentuk karya sastra
b) Nilai sosial
Niai sosial adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan relasi antar manusia di dalam
masyarakat. Nilai sosial dalam teks cerita atau novel sejarah dapat diketahui dengan
membaca isi atau percakapan didalam novel.
c) Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan konsep masalah dasar yang
sangat penting dan bernilai, kesenian, kepercayaan, dan upacara adat.
d) Nilai religius
Nilai religious adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan.
e) Nilai kepahlawanan
3. Frasa Adverbia atau kata keteranagan : kata yang menunjukan kejadian atau
peristiwa, waktu, dan tempat. Keterangan berfungsi memberi informasi tambahan
dalam suatu kalimat. Keterangan juga dinyatakan dengan menggunakan preposisi atau
kata depan dan juga konjungsi,
Contohnya :
- Indonesia merdeka pada tahun 1945
Keterangan dapat terletak pada bagian awal, tengah, dan akhir kalimat kecuali antara
predikat atau objek.
Contohnya :
4. Verba aksi : kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh subjek.
Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu.
ciri-ciri verba aksi : menjelaskan sesuatu yang dilakukan subjek, verba aksi sebagai
predikat dalam kalimat, verba aksi dapat digunakan dalam bentuk imperatif,
jeniskalimat yang mengandung verba aksi yaitu kalimat perintah.
Contoh kalimat verba aksi :
- Rudi membaca buku di kamar
- Matikan lampu itu!
Teks cerita sejarah banyak menggunakan dialog. Kalimat langsung ditandai dengan
tanda petik ganda(“ “). Tanda petik ganda digunakan pada kalimat langsung. Tokoh
dalam cerita menyatakan kalimatnya secara lisan kepada lawan bicaranya.
Contoh;
Sedangkan kalimat tak langsung tidak menggunakan tanda petik dua (“”). Digunakan
sebagai cara untuk menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang.
Contoh kalimat tak langsung yang digunakan dalam cerita atau teks cerita sejarah:
- Menurut sang patih, galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan ia telah
melihat banyak botol dan benda benda yang ia tak tahu nama dan gunanya.
- Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semuapenjelasan
Kendit Galih tentang masalah itu.
Teks cerita sejarah sering menggunakan bahasa kias. Bahasa kiasan adalah bahasa
atau kata yang berarti indah namun tidak menggambar makna yang
sesungguhnya,hanya sekedar kiasan dari makna tersebut. Makna kias biasanya
terdapat pada kata bermakna simbolik maupun ungkapan.
Kata bermakan simbolik, yaitu symbol yang dipakai yang memang telah dikenal untuk
menggambarkan sesuatu yang dinyatakan tokoh.
Contoh:
1. Raden Wijaya Membeku. Tangis istri-istrinya meledak. Ratu Gayatri dengan
wajah lembutnya berusaha menenangkan kakak-kakaknya.
Maka makna kata simbolik terdapat pada kata membeku. Yang berarti
meninggal.
Ungkapan, yaitu kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus
Contoh :
Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran. Majas yang sering
digunakan dalam cerita teks sejarah ada 4, yaitu :
a) Majas perbandingan.
1. Majas personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan
memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati sehingga seperti manusia
atau benda hidup
Contoh :
penaku tak bisa berhenti berlari. Karena begitu banyak hal yang ingin
kutulis
2. Majas metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung (tanpa kata penghubung) dengan sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
Banyaklah membaca karena buku adalah jendela dunia
3. Majas hiperbola adalah majas yang menuliskan sesuatudengan kata yang
berlebihan cenderung tidakmasuk akal untuk mendapatkan kesan atau efek-
efek tertentu
Contoh :
Desingan peluru yang bertubi-tubi itu terasa mengoyak hati yang rindu
ini.
b) Majas penegasan
1. Majas pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan kata yang
sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena sudah terkandung dalam kata
yang diterangkan.
Contoh :
Naiklah keatas jika kau tidak takut ketinggian
2. Majas repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan
mengulang kata atau berbagai kata berkali-kali
Contoh :
Terus, terus, maju, kuyakin kamu pasti bias
c) Majas pertentangan
1. Majas antithesis adalah majas pertentangan yangmelukiskan sesyatu dengan
mempergunakankepanduan kata yang berlawanan makna.
Contoh :
Kaya atau miskin, bukanlah ukuran nilai seseorang
2. Majas paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatuseolah-
olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak bertentangan karena
objeknya berlainan.
Contoh :
Hatiku sunyi menetap di kota metropolitan yang ramai
d) Majas sindiran
1. Majas ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan
sebaliknya dengan maksud untuk menyindir seseorang.
Contoh :
“ pagi sekali kamu bangun”padahal waktu menunjukkan jam satu siang
j. Membuat Teks Cerita Sejarah
a) Langkah –Langkah Menyusun Kerangka Teks Cerita Sejarah
1. Mencari informasi mengenai peristiwa sejarah
- Mengumpulkan bukti-bukti sejarah berupa fakta
2. Mengumpulkan cerita-cerita mengenai sejarah
- Mencatat data-data yang diperoleh
3. Menentukan cerita sejarah yang akan ditulis
- Ambilah cerita sejarah yang mengandung fakta paling banyak
4. Membuat urutan peristiwa dalam cerita sejarah
- Mengurutkan peristiwa sejarah dengan benar
5. Menyusun kerangka cerita
- Jembatan untuk membuat cerita sejarah
6. Membuat narasi cerita sejarah baerdasarkan informasi dan urutan
peristiwa yang telah dikumpulkan
- Dinarasikan dengan gaya bahasa pengarang
Kisah perjuanagn gadis remaja yang berusaha melawan kanker yang ganas.
Gadis malang itu bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke.
Usianya 13 tahun. Dia sangat bersemangat dan periang. Dia tinggal bersama kedua
kakak laki-lakinya bernama Chiki dan Chika. Dia juga tinggal bersama ayahnya
bernama pak Joddy.
Pada suatu hari, Keke tertular penyakit mata dari kakaknya. Keke mengira
hanya penyakit mata biasa. dia tidak khawatir dengan penyakit mata itu. Sudah
beberapa hari penyakit matanya tidak juga sembuh. saat Keke bermain bola voli
dengan teman temannya, tiba-tiba dia jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke rumah
sakit. saat peristiwa itulah ayahnya mengetahui bahwa anak perempuannya terkena
penyakit kanker yang sangat ganas yaitu kanker jaringan lunak. penyebab timbulnya
kanker ini belum diketahui.
Dokter rmemberikan saran agar Keke segara menjalani oprasi agar nyawa
Keke bisa diselamatkan. Akan tetapi, sang ayah ingin mencari jalan lain untuk
menyembuhkan anak kesayangannya itu. Apabila Keke dioperasiakan ada resiko
sebagian wajah dan mata kiri Keke akan hilang. sang ayah berulang kali melalukan
pengobatan alternatif untuk menyembuhkan Keke. Sayangnya, tidak ada satu pun
yang dapat menyelamatkan putrinya itu. Kondisi Keke justru semakin memburuk.
Keke yang tidak mengetahui bahwa dia mengidap kanker pun curiga mengenai
penyakit yang dideritanya.
Ayah Keke bukan tipe orang yang gampang menyerah. Pada akhirnya, ayah
Keke bertemu dengan dokter spesialis yang dapat menyembuhkan putrinya itu. Dokter
itu awalnya menyarankan untuk melakukan operasi. Akan tetapi, pak joddy bersikeras
untuk mencari jalan lain selain operasi. Akhirnya, dokter menyarankan untuk
melakukan kemoterapi. Meskipun dengan kemoterapi, tidak menjamin penyakit keke
akan sembuh total. Ayah Keke pun menyetujui saran itu. Semua proses dan tahapan
kemoterapi harus dijalani Keke. Dia selalu tabah dalam menahan rasa sakit akibat efek
dari terapinya itu. Akhirnya, Keke dapat sembuh untuk sementara waktu.
Dari kisah keke kita belajar menjadi pribadi yang tidak pernah menyerah dan
menyelesaikan pertandingan dalam hidup kita hingga garis akhir dengan sekuat
mungkin.
Disadur dari : Agne Danovar, surat kecil untuk tuhan, Jakarta, inandra
published, 2008.