Anda di halaman 1dari 15

Teks Cerita Sejarah

A. Mengenal teks cerita sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang suatu
kebenaran (fakta) dan kejadian di masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya
sesuatu yang mengandung unsur-unsur sejarah yang umumnya disampaikan dalam urutan
kronologis.

a. Unsur- Unsur Yang Terkandung Dalam Teks Cerita Sejarah


- Tokoh
- Nama Tempat
- Peristiwa

b. Ciri – Ciri Teks Sejarah

Ciri – ciri teks sejarah, diantaranya :

a) Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.

Teks cerita sejarah ditulis berdasarkan urutan waktu dan peristiwa secara runtun dan
sistematis dalam penyusunan sejumlah kejadian berdasarkan data peristiwa sejarah

b) Bentuk teks recount (cerita ulang)

Teks cerita sejarah menceritakan ulang peristiwa yang telah lampau mulai dari awal
kejadian hingga akhir kejadian secara runtun

c) Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.


a. Orientasi
Orientasi yaitu tahapan atau struktur paling pertama disampaikan dalam pembuatan
teks cerita sejarah. Isi pada bagian struktur ini yaitu berisi tahapan pembukaan cerita
sejarah dan sedikit menyinggung ke tema sejarah yang akan dibahas.
b. Urutan Peristiwa
Pada urutan struktur ini berisikan tahapan urutan peristiwa yang berdasarkan dengan
sumber seperti rekaman peristiwa yang berurutan dari waktu pertama terjadinya
peristiwa sejarah tersebut. Jadi pada tahap struktur ini harus benar-benar hati-hati,
karena pada tahap ini inti dari sejarah tersebut diceritakan.

c. Reorientasi
Reorientasi merupakan tahapan yang berisikan pendapat pribadi dari penulis, biasanya
bersifat komentar terhadap sejarah yang sudah ditulis. Jadi pada urutan struktur ini
penulis bisa menulis apa saja yang besifat komentar dan bisa juga ajakan atau
sebagainya yang masih berhubungan dengan cerita sejarah tersebut.

d) Sering menggunakan konjungsi temporal.

Teks cerita sejarah menggunakan konjungsi temporal. Maksud dari konjungsi


temporal adalah kata konjungsi (kata hubung) yang menjelaskan hubungan waktu antara
dua hal atau peristiwa yang berbeda. Kata konjungsi temporal berarti kata hubung yang
berkaitan dengan waktu.

- Ayah merapikan diri dan menyisir rambutnya kemudian berangkat ke kantor untuk
bekerja
- Ibu membersihkan ruang tamu lalu menyapu halaman rumah

e) Isi berupa fakta.

Teks cerita sejarah berisi fakta-fakta yang memuat nilai sejarah pada masa lalu yang
disajikan dengan data serta pengetahuan yang luasdari penulisnya

c. Jenis – Jenis Teks Sejarah

Sejarah Fiksi:

1) Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk
cerita. Penulisnya disebut novelis
2) Cerpen adalah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Cenderung padat dan
langsung pada tujuan nya dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang umumnya
lumayan panjang.
3) Legenda adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh sebagian orang merupakan
sesuatu yang benar-benar terjadi.
4) Roman adalah jenis karya sastra berbentuk prosa yang melukiskan perbuatan
pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman bisa juga disebut kisah
percintaan.

Sejarah Non-Fiksi:

1) Biografi adalah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
2) Autobiografi adalah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
3) Cerita Perjalanan adalah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
4) Catatan Sejarah adalah teks yang menceritakan fakta atau kejadian masa lalu yang
menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.

 Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi

Sejarah Fiksi :

- Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata.


- Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
- Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
- Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.

Sejarah Non-Fiksi :

- Tersusun oleh fakta yang objektif.


- Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan fakta.
- Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.

d. Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah


a. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi)
Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat
maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para
tokoh,menata adegan, dan hubungan antartokoh.
b. Penguangkapan peristiwa
Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah,
pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.
c. Menuju konflik (rising action)
Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehobohan, ataupun keterlibatan berbagai
situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh.
d. Puncak konflik (turning point,komplikasi)
Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan
mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa
tokohnya. Misalanya, apakah kemudian dia berhasil menyelesaikan masalahnya atau
gagal.
e. Penyelesaian (evaluasi, resolusi)
Sikap akhir cerita, padabagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap
ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengealami peristiwa puncak itu.
Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir yang dialami tokoh utama
f. Koda
Bagian ini berupa berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita,yang fungsinya
sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bias disampaikan langsung oleh
pengarangatau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap
novel tidak memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebih banyak menyerahkan
simpulan akhir ceritanya itu kepada para pembaca. Mereka dibiarkan menebak-nebak
sendiri penyelesaian ceritanya.

e. Unsur Intrinsik Dan Unsur Ekstrinsik Cerita Teks Sejarah


1. Unsur Intrinsik , yaitu unsur – unsur yang secara langsung membangun sebuah teks
cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :
a. Tema , adalah ide pokok sebuah cerita. Dalam teks cerita sejarah tema yang biasa
ditulis adalah tokoh – tokoh agama, pejuang, asal mula suatu tempat, dan lain
sebagainya.
b. Alur (Plot), merupakan unsur intrinsic teks cerita sejarah yang penting. Plot adalah
serangkaian peristiwa dalam cerita yang mempunyai hubungan sebab akibat. Alur
dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
c. Alur maju adalah serangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan waktu
kejadian atau cerita bergerak ke depan.
d. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang urutannya tidak sesuai dengan
urutan kejadian atau cerita bergerak mundur (flashback)
e. Alur campuran adalah serangkaian peristiwa yang urutannya merupakan campuran
antara alur maju dan alur mundur.
f. Penokohan adalah pelukisan gambaran jelas tentang sesorang dalam sebuah cerita.
Dalam teks cerita sejarah tokoh yang biasa digunakan adalah pahlawan nasional
atau tokoh penting disuatu daerah.
g. Sudut pandang, merupakan salah satu unsur yang digolongkan sebagai sarana
cerita. Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang
sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar dan berbagai peristiwa
yang terjadi. Pada teks cerita sejarah, sudut pandang yang digunakan adalah orang
ketiga, yaitu pengarang.
h. Latar, dapat berupa tempat, waktu dan suasana.

2. Unsur Ekstrinsik : yaitu unsur – unsur yang secara langsung membangun sebuah
teks cerita sejarah. Unsur intrinsik terdiri dari :

a. Rekaman kebesaran, ketinggian, dan kegemilangan pemerintah.


Teks cerita sejarah lahir di Istana dan dikarang oleh penulis golongan istana yang
mempunyai daya kreatif tinggi untuk merekam kebesaran, ketinggian, dan
gemilangan pemerintah.
b. Dari segi corak penceritaan, teks cerita sejarah mengandung dua corak penceritaan
yaitu fakta sejarah dan mitos.
c. Unsur Bias, ciri sikap bias oleh pengarang atau penyalin terhadap suatu perisitwa
uga merupakan satu ciri teks cerita sejarah.
d. Unsur keagamaan, Dalam teks cerita sejarah, unsur agama sangat kuat. Misalnya
di Innesia banyak sejarah yang merujuk tentang perkembangan agama di
Indonesia.
e. Unsur Politi, Dalam teks cerita sejarah biasanya terdapat konflik tentang perebutan
kekuasaan atau daerah kekuasaan yang berhubungan dengan politik.
f. Unsur ekonomi, Teks cerita sejarah biasanya menceritakan kehidupan ekonomi
pada zaman itu, misalnya berdagang, mencari ikan dan bertani.
g. Unsur sosial, dalam teks cerita sejarah, biasanya terdapat jenjang social, misalkan
antara raja dan rakyat atau antara penguasa dan rakyat.
f. Persamaan dan Perbedaan Teks Cerita Sejarah dan Teks Sejarah
Persamaan :
 Isinya sama-sama berkaitan tentang sejarah
 Tulisandibuat dengan informasi berdasarkan fakta
 Menceritakan kisah yang terjadi pada masa lalu
 Berlatar waktu dan tempat pada masa lalu

Perbedaan :

Teks Sejarah Teks Cerita Sejarah

Tokoh yang nyata atau benar-benar ada tokoh tidak nyata atau hanya rekaan

Alur cerita yang digunakan merekrontruksi Alur cerita yang ditulis berdasarkan
peristiwa sejarah yang pernah terjadi rekayasa pengarang
Isi terikat oleh fakta sejarah Isi tidak terikat oleh fakta sejarah,
merupakan fiksi
Sebagai ilmu pengetahuan Untuk menghibur pembaca karena
berbentuk karya sastra

g. Nilai Yang Terkandung Dalam Teks Cerita Sejarah


a) Nilai moral
Moral dalam kamus besar bahasa Indonesia merupakan ajaran baik maupun buruk
yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Nilai
moral dapat ditemukan pada narasi ataupun dialog yang terkandung didalam cerita
atau novel sejarah.

b) Nilai sosial
Niai sosial adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan relasi antar manusia di dalam
masyarakat. Nilai sosial dalam teks cerita atau novel sejarah dapat diketahui dengan
membaca isi atau percakapan didalam novel.
c) Nilai budaya
Nilai budaya adalah nilai yang berhubungan dengan konsep masalah dasar yang
sangat penting dan bernilai, kesenian, kepercayaan, dan upacara adat.

d) Nilai religius
Nilai religious adalah nilai yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan Tuhan.

e) Nilai kepahlawanan

Nilai kepahlawanan adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan perjuangan dalam


memperjuangkan sesuatu

h. Langkah-Langkah Mengidentifikasi Nilai-Nilai Dalam Teks Cerita


Sejarah
a) Membaca
Bacalah cerita dalam novel sejarah secara saksama
b) Menganalisis
Analisilah perbuatan tokoh dalam cerita
c) Menumukan nilai
Temukan nilai-nilai yang terkandung cerita tersebut
d) Menyimpulkan
Simpulkanlah nilai-nilai yang terkandung dalam cerita dalam novel tersebut dalam
bahasamu sendiri.

i. Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah


1. Pronomina (kata ganti) : kata yang dipakai untuk menggantikan benda dan menamai
seseorang atau sesuatu secara tidak langsung. Pronomina dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Pronominal persona
Kata ganti yang dipakai untuk mengacu pada orang. Contohnya : ia, -nya, mereka,
kita, dan kami. Pronomina persona dapat digunakan sebagai penunjuk sudut pandang.
Sudut pandang merupakan salah satu unsur yang digolongkan sebagai sarana cerita.
Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana
untuk menyajikan tokoh yang membentuk peristiwa dalam cerita.
b) Pronominal penunjuk
Pronominal atau kata ganti yang dipakai untuk mengacu pada tempat,waktu atau
suatu peristiwa. Contohnya : ini, itu, di sini, di sana, dan di situ.
2. Frasa Adjektiva (kata sifat): kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat dengan
menambahkan kata lain yang berfungsi untuk menerangkan. Contohnya : Amat,
sekali, harus, paling, lebih, betapa, dan lain sebagainya.
Ada 3jenis adjektiva :
a) Frasa adjektiva modifikatif atau membatasi, adjektiva ini memiliki unsur inti dan
unsur keterangan.
Contoh kalimatnya :
- Peserta morli meranai itu sangat cantik
- Bima hebat benar dalam bermain bola
b) Frasa adjektiva koordinatif atau menggabungkan, adjektiva ini tidak ada yang
menjadi unsur keterangan.
Contoh kalimat :
- Kelas XII IPA 3 aman tentram.
c) Frasa adjektiva apositif, frasa ini bersifat memberikan keterangan tambahan pada kata
yang diterangkan.
Contoh kalimat :
- Srikandi cantik, ayu rupawan, diperistri oleh Arjuna.

3. Frasa Adverbia atau kata keteranagan : kata yang menunjukan kejadian atau
peristiwa, waktu, dan tempat. Keterangan berfungsi memberi informasi tambahan
dalam suatu kalimat. Keterangan juga dinyatakan dengan menggunakan preposisi atau
kata depan dan juga konjungsi,
Contohnya :
- Indonesia merdeka pada tahun 1945

Keterangan dapat terletak pada bagian awal, tengah, dan akhir kalimat kecuali antara
predikat atau objek.

Contohnya :

- Kemarin kami membeli buku (benar)


- Kami membeli buku kemarin (benar)
- Kami kemarin membeli buku (salah)
- Kami membeli kemarin buku (salah)

4. Verba aksi : kata yang berfungsi menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh subjek.
Menunjukan perbuatan fisik atau peristiwa, contohnya menulis, mengepel, menyapu.

ciri-ciri verba aksi : menjelaskan sesuatu yang dilakukan subjek, verba aksi sebagai
predikat dalam kalimat, verba aksi dapat digunakan dalam bentuk imperatif,
jeniskalimat yang mengandung verba aksi yaitu kalimat perintah.
Contoh kalimat verba aksi :
- Rudi membaca buku di kamar
- Matikan lampu itu!

5. Konjungsi Temporal (kata sambung waktu): berfungsi menata urutan peristiwa


yang diceritakan. Umumnya banyak menggunakan kata penghubung
temporal.konjungsi temporal berfungsi untuk menjelaskan hubungan waktu antara
dua hal atau peristiwa di dalam cerita
6. Konjungsi kausalitas menjelaskan bahwa suaatu peristiwa terjadi karena suatu sebab
tertentu, bila anak kalimat ditandai oleh konjungnsi sebab, maka induk kalimat
merupakan akibatnya. Jadi konjungsi kausalitas adalah konjungsi yang
menghubungkan sebab dan akibat.
7. Kalimat langsung dan tidak langsung

Teks cerita sejarah banyak menggunakan dialog. Kalimat langsung ditandai dengan
tanda petik ganda(“ “). Tanda petik ganda digunakan pada kalimat langsung. Tokoh
dalam cerita menyatakan kalimatnya secara lisan kepada lawan bicaranya.

Contoh;

8. “mana surat itu?”


9. Ampun, gusti adipati, patik takut maka patik bakar”

Sedangkan kalimat tak langsung tidak menggunakan tanda petik dua (“”). Digunakan
sebagai cara untuk menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang.

Contoh peryataan yang menyatakan kalimat tak lansung diantaranya:


- Mengatakan bahwa
- Menceritakan tentang
- Menurut
- Mengungkapkan
- Menanyakan
- Menyatakan
- Menuturkan

Contoh kalimat tak langsung yang digunakan dalam cerita atau teks cerita sejarah:

- Menurut sang patih, galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan ia telah
melihat banyak botol dan benda benda yang ia tak tahu nama dan gunanya.
- Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semuapenjelasan
Kendit Galih tentang masalah itu.

8. Bahasa kias dalam teks cerita sejarah

Teks cerita sejarah sering menggunakan bahasa kias. Bahasa kiasan adalah bahasa
atau kata yang berarti indah namun tidak menggambar makna yang
sesungguhnya,hanya sekedar kiasan dari makna tersebut. Makna kias biasanya
terdapat pada kata bermakna simbolik maupun ungkapan.

Kata bermakan simbolik, yaitu symbol yang dipakai yang memang telah dikenal untuk
menggambarkan sesuatu yang dinyatakan tokoh.

Contoh:
1. Raden Wijaya Membeku. Tangis istri-istrinya meledak. Ratu Gayatri dengan
wajah lembutnya berusaha menenangkan kakak-kakaknya.
Maka makna kata simbolik terdapat pada kata membeku. Yang berarti
meninggal.

Ungkapan, yaitu kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus

Contoh :

2. “Adi bromo mengapa engkau keras kepala ?”


Keras kepala bermakna susah dinasehati
9. Majas Yang Digunakan Dalam Cerita Teks Sejarah

Majas atau gaya bahasa adalah cara pengarang atau seseorang dalam mempergunakan
bahasa sebagai alat mengekspresikan perasaan dan buah pikiran. Majas yang sering
digunakan dalam cerita teks sejarah ada 4, yaitu :
a) Majas perbandingan.
1. Majas personifikasi adalah majas yang melukiskan suatu benda dengan
memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati sehingga seperti manusia
atau benda hidup
Contoh :
 penaku tak bisa berhenti berlari. Karena begitu banyak hal yang ingin
kutulis
2. Majas metafora adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan perbandingan
langsung (tanpa kata penghubung) dengan sifat yang sama atau hampir sama.
Contoh :
 Banyaklah membaca karena buku adalah jendela dunia
3. Majas hiperbola adalah majas yang menuliskan sesuatudengan kata yang
berlebihan cenderung tidakmasuk akal untuk mendapatkan kesan atau efek-
efek tertentu
Contoh :
 Desingan peluru yang bertubi-tubi itu terasa mengoyak hati yang rindu
ini.
b) Majas penegasan
1. Majas pleonasme adalah majas penegasan yang menggunakan kata yang
sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi karena sudah terkandung dalam kata
yang diterangkan.
Contoh :
 Naiklah keatas jika kau tidak takut ketinggian
2. Majas repetisi adalah majas penegasan yang melukiskan sesuatu dengan
mengulang kata atau berbagai kata berkali-kali
Contoh :
 Terus, terus, maju, kuyakin kamu pasti bias
c) Majas pertentangan
1. Majas antithesis adalah majas pertentangan yangmelukiskan sesyatu dengan
mempergunakankepanduan kata yang berlawanan makna.
Contoh :
 Kaya atau miskin, bukanlah ukuran nilai seseorang
2. Majas paradoks adalah majas pertentangan yang melukiskan sesuatuseolah-
olah bertentangan, padahal maksud sesungguhnya tidak bertentangan karena
objeknya berlainan.
Contoh :
 Hatiku sunyi menetap di kota metropolitan yang ramai
d) Majas sindiran

1. Majas ironi adalah majas sindiran yang melukiskan sesuatu yang menyatakan
sebaliknya dengan maksud untuk menyindir seseorang.

Contoh :
 “ pagi sekali kamu bangun”padahal waktu menunjukkan jam satu siang
j. Membuat Teks Cerita Sejarah
a) Langkah –Langkah Menyusun Kerangka Teks Cerita Sejarah
1. Mencari informasi mengenai peristiwa sejarah
- Mengumpulkan bukti-bukti sejarah berupa fakta
2. Mengumpulkan cerita-cerita mengenai sejarah
- Mencatat data-data yang diperoleh
3. Menentukan cerita sejarah yang akan ditulis
- Ambilah cerita sejarah yang mengandung fakta paling banyak
4. Membuat urutan peristiwa dalam cerita sejarah
- Mengurutkan peristiwa sejarah dengan benar
5. Menyusun kerangka cerita
- Jembatan untuk membuat cerita sejarah
6. Membuat narasi cerita sejarah baerdasarkan informasi dan urutan
peristiwa yang telah dikumpulkan
- Dinarasikan dengan gaya bahasa pengarang

b) Langkah –Langkah Membuat Kerangka Teks Cerita Sejarah


1. Menentukan peristiwa sejarah dan tokoh sejarah
2. Mengumpulkan data mengenai peristiwa sejarah
3. Membuat struktur cerita sejarah
4. Menyusun struktur menjadi sebuah kerangka teks cerita sejarah

c) Langkah – Langkah Membuat Teks Cerita Sejarah


1. Kita harus menentukan peristiwa sejarah dan tokoh sejarah
- Kisah seorang tokoh gadis remaja pejuang kanker bernama Keke
2. Kita harus mengumpulkan data mengenai peristiwa sejarah
- Membaca sumber referensi dari berbagai buku dan sumber lainnya
3. Membuat struktur cerita sejarah dari data yang sudah dikumpulkan
a. Orientasi
Sosok Keke beserta latar belakang keluarganya.
b. Komplikasi
Awal mula Keke mengalami sakit yang awalnya diduga hanya sakit mata
biasa
c. klimaks
Keke divonis kanker ganas. Walaupun sempat membaik, tetapi keadaanya
kembali memburuk
d. reorientasi
perjuangan Keke mengikuti ujian walau dengan kondisi yang sangat
memprihatinkan
e. koda
menarik pelajaran dari kisah yang sangat mengharukan dan inspiratif

d) Menyusun struktur menjadi sebuah kerangka teks cerita sejarah

Kisah perjuanagn gadis remaja yang berusaha melawan kanker yang ganas.
Gadis malang itu bernama Gita Sesa Wanda Cantika yang biasa dipanggil Keke.
Usianya 13 tahun. Dia sangat bersemangat dan periang. Dia tinggal bersama kedua
kakak laki-lakinya bernama Chiki dan Chika. Dia juga tinggal bersama ayahnya
bernama pak Joddy.
Pada suatu hari, Keke tertular penyakit mata dari kakaknya. Keke mengira
hanya penyakit mata biasa. dia tidak khawatir dengan penyakit mata itu. Sudah
beberapa hari penyakit matanya tidak juga sembuh. saat Keke bermain bola voli
dengan teman temannya, tiba-tiba dia jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke rumah
sakit. saat peristiwa itulah ayahnya mengetahui bahwa anak perempuannya terkena
penyakit kanker yang sangat ganas yaitu kanker jaringan lunak. penyebab timbulnya
kanker ini belum diketahui.

Dokter rmemberikan saran agar Keke segara menjalani oprasi agar nyawa
Keke bisa diselamatkan. Akan tetapi, sang ayah ingin mencari jalan lain untuk
menyembuhkan anak kesayangannya itu. Apabila Keke dioperasiakan ada resiko
sebagian wajah dan mata kiri Keke akan hilang. sang ayah berulang kali melalukan
pengobatan alternatif untuk menyembuhkan Keke. Sayangnya, tidak ada satu pun
yang dapat menyelamatkan putrinya itu. Kondisi Keke justru semakin memburuk.
Keke yang tidak mengetahui bahwa dia mengidap kanker pun curiga mengenai
penyakit yang dideritanya.

Ketika berobat di Banten, Keke mengetahui pernyakit yang dideritannya.


Pemilik klinik pengobatan itu tidak sengaja memberitahu penyakit yang diderita Keke.
Hati Keke hancur. Akan tetapi Keke tidak menunjukkan perasaan itu kepada orang-
orang yang mengantarnya.

Ayah Keke bukan tipe orang yang gampang menyerah. Pada akhirnya, ayah
Keke bertemu dengan dokter spesialis yang dapat menyembuhkan putrinya itu. Dokter
itu awalnya menyarankan untuk melakukan operasi. Akan tetapi, pak joddy bersikeras
untuk mencari jalan lain selain operasi. Akhirnya, dokter menyarankan untuk
melakukan kemoterapi. Meskipun dengan kemoterapi, tidak menjamin penyakit keke
akan sembuh total. Ayah Keke pun menyetujui saran itu. Semua proses dan tahapan
kemoterapi harus dijalani Keke. Dia selalu tabah dalam menahan rasa sakit akibat efek
dari terapinya itu. Akhirnya, Keke dapat sembuh untuk sementara waktu.

Beberapa bulan kemudian, keke dinyatakan kembali terinfeksi dengan penyakit


yang sama. Mendengar hal itu Keke hanya bisa pasrah. Dia pun coba membuat hati
ayahnya bergembira dengan menghiburnya. Dia siap menjalani segala cobaan yang
diberikan tuhan kepadanya, walaupun itu semua hanyalah kebohongan. Sebenarnya,
hati Keke belum siap untuk menerima semua cobaan itu. Peristiwa itulah yang
membuat gadis 15 tahun itu tetap kuat sampai dengan akhir hidupnya. Para dokter dari
luar negeri pun sudah tidak sanggup untuk menangani penyakit yang diderita Keke.
Dia pun tetap bersemangat menjalani sisa hidupnya.

Keke tetap mengikuti ujian yang diadakan sekolahnya. Ia mendapat peringkat


ketiga. Keke memilki semangat yang sangat luar biasa, walaupun saat ujian dia dalam
keadaan lumpuh. Pada hari terakhir ujian, ia dibantu pak Iyus. Keke merasa tidak
dapat menggerakkan tangannya lagi. Akhirnya keke meninggal pada tanggal 25
desember pukul 23.00.

Dari kisah keke kita belajar menjadi pribadi yang tidak pernah menyerah dan
menyelesaikan pertandingan dalam hidup kita hingga garis akhir dengan sekuat
mungkin.

Disadur dari : Agne Danovar, surat kecil untuk tuhan, Jakarta, inandra
published, 2008.

Anda mungkin juga menyukai