Anda di halaman 1dari 3

7.

Bahasa itu Unik


- Unik  mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain.
- Bahasa dikatakan unik  setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak dimiliki
oleh bahasa lainnya.
- Ciri khas ini bisa menyangkut sistem bunyi, sistem pembentukan kata, sistem pembentukan
kalimat, atau sistem-sistem lainya.
- Salah satu keunikan bahasa Indonesia adalah bahwa tekanan kata tidak bersifat morfemis,
melainkan sintaksis; kalau pada kata tertentu di dalam kalimat kita berikan tekanan, maka
makna kata itu tetap. yang berubah adalah makna keseruluhan kalimat :
Contoh : dia menangkap ayam. Tekanan diberikan pada dia, maka makna kalimat itu
adalah bahwa yang melakukan tindakan menangkap ayam adalah dia, bukan orang lain.
- Tekanan pada kata menangkap, maka yang di lakukan dia adalah bukan tindakan lain,
melainkan menangkap, bukan mengurung atau menyembelih.
- Pada kata ayam, maka makna kalimat itu adalah yang di tangkap oleh dia adalah ayam,
bukan kucing atau tikus.
 -Berbeda dengan bahasa batak dan bahasa inggris kalau tekanan diberikan pada suku kata
pertama maknanya akan berbeda dengan kalau diberikan pada suku kata ke dua :
Contoh : bahasa Batak
‘bontar ‘darah’ bon’tar ‘putih’
‘bagas ‘rumah’ ba’gas ‘keras’
bahasa Inggris
‘import ‘impor’ im’port ‘mengimpor’
‘insult ‘penghinaan’ in’sult ‘menghina
- Salah satu keunikan bahasa Jawa : yang dimulai dengan konsonan /b/, /b/, /g/, /k/, /p/, dan /t/
 pengucapannya selalu didahului oleh konsonan nasal yang homorgan dengan konsonan 8.
Contoh : Bandung – mBandung gopek – nggopek tendang – te-ndang
Depok – nDepok lompat – lo-mpat tongkat – to-ngkat

8. Bahasa Universal
 Ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini.
- Karena bahasa itu berupa ujaran, maka ciri universal dari bahasa yang paling umum
bahwa bahasa itu mempunyai bunyi bahasa yang terdiri dari vokal dan konsonan.
- Bukti lain dari keuniversalan bahasa  bahwa setiap bahasa mempunyai satuan-satuan
bahasa yang bermakna; kata, frase, klause, kalimat, dan wacana.

9. Bahasa itu Produktif


- Kata Produktif  bentuk ajektif dari kata benda produksi.
- Arti Produktif  “banyak hasilnya”, atau elbih tepat “terus-menerus menghasilkan”.

- Bahasa itu dikatakan produktif  meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan
unsur-unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya
tidak terbatas. Meski secara relatif, sesuai dengan sistem yang berlaku dalam bahasa itu.
- Umpanya, kalau ambil fonem-fonem bhs indo /a/, /i/, /k/, dan /l/; dari keempat fonem itu
dapat dihasilkan sebagai satuan-satuan bahasa:
Contoh: /i/-/k/-/a/-/t/
/k/-/i/-/t/-/a/
/k/-/i/-/a/-/t/
/k/-/a/-/i/-/t/
/k/-/a//t/-/i/
- Keproduktifan bahasa ada batasannya, dan dibedakan dengan 2 macam, yaitu:
1. keterbatasan pada tingkat parole  ketidaklaziman atau kebelumlaziman bentuk-bentuk
yang dihasilkan.
Contoh: dalam bhs indo, bentuk mecantikkan dan bentuk memperbetuli tidak berterima
karena belum lazim atau tidak lazim (menjelekkan dan memperbiki itu berterima)
2. keterbatasan pada tingkat langue  dibatasi karena kaidah atau sistem yang berlaku.
Contoh: bentuk yang tidak mungkin jadi kata bahasa indonesia, yaitu : /k/-/t/-/i/-/a/. Karena
menurut sistem fonologi bhs indonesia tidak ada urutan fonem tk atau kt.

10. Bahasa itu bervariasi


- Mengenai variasi bahasa ini ada 3 istilah :
1. idiolek  variasi atau ragam bahasa yang bersifat perseorangan.
2. dialek  variasi bahasa yg digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat pada suatu
tempat atau suatu waktu. (bahasa Jawa dialek Tegal)
3. ragam  variasi bahasa yang digunakan dalam situasi, keadaan, atau untuk keperluan
tertentu. (Untuk situasi Formal : ragam baku / ragam standar. Tidak formal : Ragam tidak
baku / ragam non standar)

11. Bahasa itu bersifat Dinamis


 dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu selalu berubah, maka
bahasa menjadi ikut berubah, menjadi tidak tetap, menjadi dinamis. Perubahan itu dapat
terjadi pada tataran fonologi,morfologi, sintaksis, semantik, maupun leksikon.
- Dalam bidang fonologi, bahasa indo dulu belum mengenal fonem /f/, /kh/, dan /sy/; ketiga
fonem itu dianggap sama dengan /p/, /k/, dan /s/.
Contoh: fikir – pikir khabar – kabar masyarakat - masarakat

12. bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial


13. Bahasa itu merupakan identitas penuturnya
 Saat berkomunikasi dengan orang asing, mereka dengan mudah menebak Anda orang
indonesia karena bahasa yang kita gunakan adalah, bahasa Indonesia.
- identifikasi seperti itu dikendalikan oleh langgam dan struktur bahasa yang kita gunakan.
Itulah cara bahasa memperlihatkan identitas penuturannya.
Contoh: Seorang disebut orang betawi ketika ngomong bahasa indonesia dengan langgam
betawinya. (pade ke mane orang-orang)
https://slideplayer.info/slide/13372096/

Anda mungkin juga menyukai