Kelas: 1SIL
NIM: 1210620044
Di era globalisasi ini, informasi menjadi kekuatan yang kuat dalam mempengaruhi pola
pikir manusia selama ini, dilihat banyaknya informasi-informasi di luar sana yang simpang siur
tidak diketahui asalnya. Pada kenyataannya masyarakat Indonesia lebih memilih kebudayaan
asing yang dianggap lebih unik dan praktis. Sedangkan budaya kita sudah banyak yang luntur
akibat kurangnya generasi-generasi muda sekarang yang melestarikan. Masyarakat secara tidak
sadar tidak hanya mengangkat ilmu pengetahuan dan teknologi Barat dari kebudayaan, tetapi
meniru semua gaya yang berkaitan dengan orang Barat. Bahkan masih banyak sebagian orang
masih kurang memahami arti penting bahasa Indonesia dan sastra. Mengingat di era globalisasi
ini, ketahanan bahasa Indonesia beserta karya-karyanya mulai menurun kecintaannya dan
kebanggaan masyarakat kepada bahasa persatuan di negeri ini.
Keberadaan bahasa Indonesia semakin lama semakin pudar karena banyak orang Indonesia,
menggunakan bahasa Indonesia, seperti bahasa gaul dan bahasa asing. Terutama dikalangan
remaja, dan tak jarang orang berpendidikan juga ikut memakainya. Bahasa asing tersebut
antara lain bahasa Inggris, China, Korea, dan sebagainya. Ironisnya orang Indonesia justru
sangat bangga apabila menguasai bahasa asing daripada menguasai bahasa sendiri. Seharusnya
masyarakat Indonesia bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi.
Dengan itu mereka dapat menyampaikan pikirannya dengan sempurna kepada orang lain yang
dapat mewakili perasaan dan pikirannya saat itu. Bahkan mereka juga bisa menyampaikan itu
semua dalam bentuk karya sastra, guna mengapresiasikans sebuah karya sastra di kehidupan di
era globalisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamana upaya melestarikan bahasa dan Sastra Indonesia di era globalisasi?