Anda di halaman 1dari 3

Mengenal Struktur Bakteri, dari Kapsul sampai Plasmid

Bakteri merupakan makhluk hidup yang termasuk ke dalam kingdom Monera. Ciri-ciri
umumnya adalah memiliki 1 sel (uniseluler), tidak memiliki membran pada inti sel
(prokariot), dan dapat diamati dengan mikroskop cahaya. Kali ini, kita akan mempelajari
bakteri sejati, yaitu eubacteria.

Berbeda dengan archaebacteria yang juga termasuk ke dalam kingdom Monera, eubacteria
memiliki peptidoglikan pada dinding selnya. Pada eubacteria juga terdapat cyanobacteria,
yaitu ganggang hijau-biru yang dapat berfotosintesis. Tapi, bentuk bakteri itu sebenarnya
seperti apa sih? Dan bagaimana bakteri bisa bertahan hidup sebagai organisme uniseluler?
Nah, di artikel kali ini, kita akan membahas struktur dan fungsi-fungsi pada bagian tubuh
bakteri.

Jika kita perhatikan gambar di atas, kita bisa membagi struktur pada bakteri menjadi dua,
yaitu struktur luar dan struktur dalam. Struktur luar terdiri dari dinding sel, kapsul, membran
sel, flagela, dan pili. Sementara itu, struktur dalam terdiri dari sitoplasma, nukleoid, ribosom,
dan plasmid.

Kapsul

Sel bakteri dapat menghasilkan lendir ke permukaan selnya. Lendir tersebut tersusun dari air
dan polisakarida dan biasanya terdapat pada bakteri saprofit. Lendir yang terkumpul
kemudian menebal dan membentuk kapsul yang tersusun atas glikoprotein. Kapsul dan
lapisan lendir berfungsi sebagai lapisan pelindung, menjaga sel dari kekeringan, membantu
melekatkan diri pada substrat, dan menunjukkan virulensi suatu bakteri. Kapsul pada bakteri
patogen juga berfungsi untuk perlindungan diri dari sistem imun sel inang.

Contoh bakteri yang memiliki kapsul adalah Escherichia coli dan Streptococcus pneumonia.
Dinding Sel

Dinding sel pada eubacteria tersusun dari peptidoglikan, yaitu sejenis polisakarida yang
berikatan dengan protein. Serupa dengan kapsul, dinding sel juga berfungsi sebagai lapisan
pelindung dan juga untuk mempertahankan bentuk sel bakteri.

Berdasarkan lapisan dinding selnya, ahli bakteriologi asal Denmark Hans Christian Gram
mengelompokkan bakteri menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
Bakteri Gram positif memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang akan berwarna ungu jika
diberi pewarna Gram. Sementara itu, bakteri Gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan
yang tipis dan akan berwarna merah atau merah muda jika diberi pewarna Gram.

Membran Sel/Membran Plasma

Membran sel atau membran plasma tersusun dari fosfolipid dan protein. Sifatnya
semipermeabel dan berfungsi untuk mengatur keluar-masuknya zat ke dalam dan ke luar sel
bakteri.

Pili

Pili merupakan rambut-rambut halus yang tumbuh dari dinding sel. Mirip dengan flagela, tapi
ukurannya lebih pendek dan bentuknya kaku. Fungsinya adalah untuk membantu perlekatan
pada substrat dan penyaluran materi genetik pada saat konjugasi.

Flagela

Flagela yang juga disebut bulu cambuk terdapat pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat
gerak. Flagela hanya dimiliki oleh bakteri yang berbentuk batang, koma (vibrio), dan spiral.

Sitoplasma

Sitoplasma merujuk kepada cairan tidak berwarna yang tersusun dari air, bahan organik
(protein, karbohidrat, lemak), garam mineral, enzim, ribosom, dan asam nukleat. Sitoplasma
merupakan tempat terjadinya reaksi metabolisme pada bakteri.

Ribosom

Ribosom adalah organel kecil yang berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein.

Nukleoid

Nukleoid adalah nukleus semu tempat berkumpulnya DNA kromosomal bakteri.

Plasmid

Plasmid berfungsi dalam rekayasa genetika sebagai vektor yang membawa gen asing yang
ingin disisipkan pada bakteri.

Anda mungkin juga menyukai