Anda di halaman 1dari 6

Membuka Usaha Toko Alat Tulis  Selly Ice on December 14, 2018

Secara sederhana, bisnis ini umumnya tergolong usaha dagang (jual-beli), tapi ada juga yang
bersifat jasa seperti percetakan.

Target Pembeli dan Jenis Barang yang Harus Ada

Dengan mengetahui target pembeli, list barang atau jasa yang perlu disiapkan juga lebih jelas.
Jangan lupa pertimbangkan juga lokasi usaha karena itu bisa jadi pertimbangan dalam
menyediakan sampingan yang sejalan dengan usaha alat tulis.

1. Pelajar
Buku tulis (buku tulis, buku tulis kotak, buku tulis halus, buku tulis not balok, buku agenda,
buku gambar), alat tulis umum (bolpen, pensil, jangka, penghapus, tip ex, penggaris, stabilo),
pensil warna, crayon, kotak pensil dll
2. Mahasiswa
Buku tulis (buku tulis bergaris, buku tulis polos, binder, loose leaf, kertas mili, folio bergaris,
kertas hvs), alat tulis umum (seperti kebutuhan pelajar), alat kebutuhan sesuai jurusan
(contoh, DKV: butuh watercolour, colour wheel, tabung gambar. Teknik & Akuntansi:
kalkulator), Flash disk, CD/DVD kosong, kotak CD/DVD, dll
3. Rumah tangga
Notes, alat tulis (bolpoin, pensil, penggaris, spidol, penghapus, tip ex), lakban, selotip,
tempat selotip, gunting, cutter, isi cutter
4. Perkantoran dan Industri
Buku tulis, alat tulis, kertas ncr, buku khusus (buku folio panjang, buku surat jalan, kwitansi),
stempel, organizer, alat arsip (klip kertas, map berbagai ukuran, akko/paper fastener, lemari
arsip), tinta printer, kertas hvs, kertas cetak foto, kertas sticker/label, stabilo, flash disk, hard
disk, CD/DVD kosong + kotaknya, spidol, pemotong kertas
5. Industri kreatif
Buku tulis & gambar, alat tulis, cat, kuas, spidol, brush pen, penggaris khusus, dll
6. Hobby khusus
Kertas decal, cat khusus gundam, kerajinan tangan rumahan (clay polimer, clay air dry,
vernis), peralatan spray paint (alat spray paint, cat spray paint), gabus.
Biasanya orang-orang berpandangan kalau modal besar tuh bisa apa aja. Jangan mudah percaya
sebelum belajar, cari info dan paham faktanya, modal besar juga belum tentu lancar kalau
dikelola dengan kurang tepat.

Sebagai gambaran sederhana bisa melihat sisi plus minus dari masing-masing lokasi penjualan:

Keuntungan Offline:
1. Mudah digabung dengan usaha lain seperti fotokopi, percetakan, dan toko buku.
2. Kalau lokasi bagus dan barang sesuai, pengunjung selalu ada aja.
3. Pembeli lebih senang karena bisa melihat dan memilih langsung barang yang diinginkan.
Kelemahan Offline:

1. Perlu menyediakan tempat dan etalase, ini adalah biaya.


2. Kalau lokasi kurang memadai atau barang kurang sesuai pembeli, agak sepi.
3. Modal lebih besar dibanding toko online.
4. Jam operasional toko terbatas.

Keuntungan Online:

1. Tersedia beragam marketplace dengan puluhan juta pengunjung harian.


2. Cukup sediakan gudang penyimpanan bila nyetok produk.
3. Ga harus nyetok, dropship pun bisa.
4. Toko bisa diakses pembeli 24 jam penuh. Termasuk pemesanan barang.
Kelamahan Online:

1. Persaingan harga bisa mencekik karena ada ratusan bahkan ribuan seller lain dengan
produk yang sama dijual pada range harga yang kompetitif.
2. Dana bisa tertahan oleh marketplace bila terjadi suatu hal yang dianggap melanggar
ketentuan.

Tentang Penyimpanan dan Etalase

PENYIMPANAN
Tidak semua barang bisa dipajang dalam etalase sekaligus, untuk toko online, semua barang
menghabiskan sepanjang waktunya dalam tempat penyimpanan sebelum dipacking dan kirim.
Kenapa penyimpanan (gudang) penting dan dibahas di sini?

Karena bisa menambah “nilai” bisnis kita di mata pembeli. Yaitu umumnya untuk:


1. Memudahkan pemeriksaan stok.
Di marketplace online, seller bisa terkena penalty (contoh: di tokopedia, poin badge
seller berkurang) apabila membatalkan pesanan karena barang kosong. Biasanya saat ada
pesanan yang sedang tidak ada stok, seller akan mengirim pesan dan menanyakan barang
pengganti supaya order tidak dibatalkan. Itu kalau pembeli mau tukar. Kalau ga mau?
Resiko seller untuk refund dan kena penalty.
2. Melindungi dari debu dan perusak barang (benturan, rayap, air, dll)
Tidak ada customer yang senang membeli barang yang tidak terlihat baru. Hampir semua
tidak toleran dengan barang yang debuan, penyok, cat terkelupas, kertas terlipat, lusuh
kecuali karena sangat kepepet jadi terpaksa.
Apa mau stok susah habis dan laku karena kondisi barang gak oke? Masa kita harus nunggu
pembeli “kepepet” itu yang seminggu pun belum tentu ada sekali.
Tips dan info yang bisa bermanfaat: simpanlah produk dalam kontainer plastik besar.
Kontainer plastik punya semua fungsi yang dibutuhkan, yaitu: anti rayap, anti air, anti benturan
dan kedap udara (bebas debu). Kontainer plastik varian warna hitam umumnya lebih murah
dibanding yang bening.
ETALASE OFFLINE
Nah… Etalase standar yang kita temui sehari-hari di toko adalah etalase yang terbuat dari kaca
dengan rangka aluminium. Tapi tahukah kamu? Penampilan toko juga bisa berpengaruh
terhadap penjualan? Silahkan lihat 2 gambar di bawah ini dan nilailah mana yang nampak lebih
atraktif.
 Etalase Dari Kayu

 Etalase Aluminium Toko Kelontong

Mohon maaf perbandingan gambarnya terlalu mencolok, hehe, bagai langit dan bumi, nanti
yang lebih sebanding bisa dilihat pada gambar berikutnya.

Omong-omong soal etalase, ada alternatif lain untuk rak pajangan produk, yaitu menggunakan
furniture kayu. Ini lumrah dipakai oleh toko buku besar

Catatan perihal furniture:


Furniture kayu ada banyak ragamnya, jangan berekspektasi terlalu tinggi pada rak kayu murah.
Umumnya hanya menggunakan bahan murah seperti jati belanda sedangkan kekuatannya
untuk menahan beban jelas di bawah kayu jati.

Solusi lain bila ingin etalase yang nampak lebih premium dengan motif kayu khusus seperti di
Gramedia atau Kinokuniya, carilah furniture dengan bahan plywood berlapis HPL. Harganya
relatif terjangkau dibanding furniture berlapis kulit kayu asli (veneer) padahal penampilan
secara kasat mata sangatlah mirip.
oke, itu untuk etalase offline, bagaimana dengan…

ETALASE ONLINE
Dibahas belakangan karena simple saja, biar otaknya ga kerja keras terus mikirin ini itu, yang

mudah saya tuliskan belakangan   Nah, etalase online adalah tampilan yang berupa
gambar, ini cukup sederhana karena alat dan bahan cukup mudah didapat:
Bermodalkan 2 benda itu saja, kita sudah bisa memotret foto yang rapi dan bagus. Tidak perlu
kamera DSLR atau mirrorless, digital camera atau smartphone 1 jutaan juga sudah cukup untuk
menghasilkan gambar yang profesional.

Perijinan? Perpajakan?
Hal yang dianggap momok seram bin ribet justru adalah hal yang mudah ga pake ruwet. Untuk
memiliki ijin usaha, cukup bermodalkan KTP dan NPWP saja agar bisa registrasi di oss.go.id.
Usaha yang terdaftar akan mendapatkan NIB (Nomor Induk Berusaha).
Tampilan website OSS (One Single Submission)
Membuat NPWP Pribadi hanya butuh KTP. Bahkan bisa mengajukan pembuatan tanpa perlu ke
kantor pajak (ajukan NPWP secara online).
Usaha yang terdaftar bisa didaftarkan sebagai UKM atau usaha perseorangan (Usaha Dagang).
Pajaknya bagaimana?

Karena tergolong UKM, maka mengikuti aturan terbaru yaitu PPh Final dengan tarif 0,5% dari
omset. Aturan ini berlaku selama peredaran bruto tidak melebihi 4,8 milyar setahun.

Catatan: Sebelum mendaftar di oss ada baiknya untuk mempelajari Klasifikasi Baku Lapangan
Usaha Indonesia. Karena saat pembuatan NIB nanti pasti akan diminta kode KBLI ini. Silahkan
cek link berikut: KBLI Terbaru. Umumnya KBLI untuk usaha alat tulis yang bukan skala besar
akan diawali dengan angka 47xxx (3 digit berikutnya menyesuaikan).

Pencatatan? Pembukuan?

Pembahasan yang panjang ini saya rasa kurang sekali untuk dijelaskan hanya dalam 1 artikel.

Maka di sini saya jelaskan poin-poin penting mengenai pengelolaan toko ini di bagian
administrasi dan keuangannya.

Pencatatan Barang

Hal utama yang wajib ada di toko alat tulis skala kecil adalah memiliki kartu stok barang dan
daftar barang.

Kartu stok berfungsi untuk mencatat jumlah barang masuk/keluar bertujuan untuk mengetahui
sisa barang secara cepat.

Daftar barang bisa dituliskan pada buku tersendiri. Tujuannya adalah mengetahui ada barang
apa saja di dalam toko. Kalau dikombinasikan dengan kartu stok, maka bisa dilihat barang mana
saja yang laku dan tidak laku. Kontrol ini penting supaya tidak ada tumpukan stok mati di toko.

Pencatatan Transaksi

Semua pembelian dan penjualan DICATAT dengan lengkap dan terperinci. Adapun pembelian
bisa saja dilakukan secara kredit, maka perlu ada buku hutang. Secara umum harus ada catatan
ini:
 Buku Penjualan

 Buku Pembelian

 Buku Hutang

 Nota Kontan

 Kwitansi

 Buku Catatan Kas Masuk/Keluar selain transaksi jual beli (seperti bayar PLN, PDAM,
sewa toko, dll)

Semua lebih mudah apabila menggunakan aplikasi komputer/smartphone, lebih bagus lagi bila
menggunakan aplikasi khusus untuk dagang. Bagian ini akan dijelaskan secara rinci dalam
kesempatan berikutnya.

Butuh Karyawan tidak?

Ini harus ditanyakan ke diri sendiri, karena ada sangat banyak faktor yang mempengaruhi.
Apakah modal cukup? Perputaran uang memadai untuk menggaji karyawan? Laba bagaimana?
Umumnya toko alat tulis kecil yang saya tahu, dikelola oleh anggota keluarga, masih jarang
yang secara khusus merekrut karyawan.

Beli Stok Barang Dimana?

Yak, bagian ini saya jamin adalah salah satu tanda tanya besar bagi pebisnis yang baru memulai
usahanya, terutama dalam bisnis alat tulis ini. Kulakan dimana? Beli darimana? Bingung?
Cari Penjual Murah

Di tiap kota pasti ada sentra khusus dimana orang-orang beli/kulakan barang dagangan. Nah
kalau di Surabaya ada yang namanya Pasar Turi dan Pasar Atom (mohon maaf kurang tau
sentra grosir ATK di daerah lain). Di sana kita bisa menemui banyak sekali ragam barang yang
dijual dengan harga grosir, selisihnya lumayan banget untuk dijual lagi. Asal pinter nawar ^^

Nah ada satu hal nih yang saya kurang suka, yaitu kita kesulitan untuk order barang yang sama
berulang-ulang, kecuali barang itu memang sudah laku dari jaman baheula sampai sekarang.

Misalnya nih bolpoin faster, bolpoin pilot, penggaris butterfly. Ada aja yang jual. Nah, suatu
ketika kita dapat nih barang bagus, buku tulis tapi sampulnya lucu-lucu. Eh ternyata bukunya
laku, banyak anak sekolah yang suka. Maka baliklah kita ke tempat kulakan, dan cari lagi. Apa
yang terjadi? kecewa, karena penjual grosirnya juga tidak tahu kapan supplier ngadakan produk
yang sama lagi. Di toko sebelah ada, tapi dimahalin karena banyak yang cari… Hmm… Kita yang
repot jadinya. -ini pengalaman nyata lho-

Pusat Grosir Online


Berdasarkan ilustrasi kasus di atas, pemilik toko membutuhkan jembatan penghubung dengan
produsen/distributor besar yang relasinya sangat dekat dengan pabrik produsen. Yes,
terkadang produsen juga tidak tahu produk tertentu buatan mereka ternyata sangat diminati,
namun karena sudah masuk design cetak baru, maka yang seharusnya “laris” itu jadi hilang di
pasaran.
Ya, ada sangat banyak marketplace yang menghubungkan pembeli dengan distributor kecil,
distributor besar, bahkan pada produsen itu sendiri. Salah satu contohnya adalah ralali.com
yang khusus menghubungkan antara Bisnis dengan Bisnis. Dengan kata lain, bisa beli grosir
yang memang diperuntukkan pelaku bisnis (penjual/distributor).

Anda mungkin juga menyukai