Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PEMASARAN USAHA BISNIS TOKO KELONTONG

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada bagian pendahuluan ini akan dijelaskan latar belakang mengapa kami
memutuskan untuk menekuni bidang usaha toko kelontong sebagai suatu usaha yang
diyakini sebagai sebuah bidang usaha yang menguntungkan yang signifikan. Dengan
catatan dikelola secara serius dan profesional.
Keputusan kami untuk membuka usaha bisnis toko kelontong merupakan alternatif
yang tepat atau bisa dibilang usaha ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan
minimarket yang sekarang banyak bertebaran. Sebab, toko kelontong bisa didirikan
hampir di mana saja, bahkan di tempat-tempat yang tidak terjangkau oleh jaringan
minimarket. Selain itu juga usaha ini cukup menjanjikan jika kita perhatikan. Terbukti
banyak keluarga yang hidup berkecukupan berkat membuka toko.
Adapun keuntungan/kemudahan dalam membuka usaha toko kelontong yaitu :

 Bisa mendapat kredit atau penangguhan pembayaran dari produsen produk


tertentu, sehingga dapat menghemat modal.
 Toko yang sudah terkenal dan berkinerja baik akan didatangi salesman. Jadi
anda tidak perlu repot-repot mencari barang belanjaan.
 Perusahaan sering memberikan imbalan uang kepada toko yang mau
memajang barang promosinya.
 Toko yang menjalin hubungan dnegan salesman akan mengetahui
perkembangan produk terbaru. Sehingga toko tidak ketinggalan trend pasar.
 Toko sering kebanjiran contoh produk (sample) ketika perusahaan
meluncurkan produk barunya.
 Toko dapat mengembalikan barang rusak atau kadaluawarsa ke
perusahaannya, manakala menjalin hubungan baik dengan perusahaan
melalui salesmannya. Sehingga resiko dalam dapat diminimalkan.

Jadi apabila kita lihat di atas toko yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari
merupakan pilihan yang tepat sebab untuk memulai usaha toko tidak membutuhkan
modal besar dan keahlian khusus. Meskipun sudah banyak toko-toko yang ada,
namun kami tidak takut untuk membuka usaha ini. Menurut kami, asalkan ramah
dalam pelayanan dan harus sedikit murah dari toko-toko lain dalam menjual aneka
kebutuhan sehari-hari. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian dan keuletan, serta
kualitas dari barang-barang yang kami jual. Dengan alasan itulah kami membuat
usaha ini.

Visi dan Misi

Adapun visi dan misi dari usaha bisnis toko kelontong ini adalah :

 Visi. Menjadikan toko yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada


konsumennya serta memberikan kepuasan yang lebih bagi pelanggan.
 Misi. Adapun yang menjadi misi dari usaha ini adalah berusaha mengecilkan
tingkat pengangguran, mampu menjamin kepuasan konsumen dan juga
berusaha memberikan pelayanan sebaiknya kepada konsumen.

Manfaat Usaha

Manfaat/benefit dari usaha ini yang bersifat financial benefit dan social benefit. Bersifat
financial benefit sebab kami bisa mendapat keuntungan dari satu jenis barang tetapi
dengan semakin banyaknya jumlah barang yang dibeli oleh konsumen maka kami
akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar, sedangkan yang dimaksud dengan
bersifat social benefit ialah masyarakat atau konsumen bisa mendapatkan barang-
barang kebutuhan pokok dengan cepat, berkualitas baik, harga murah dan pelayanan
yang baik, aman, ramah, sopan, dan santun.

ASPEK PASAR dan PEMASARAN

Produk & Segmentasi

Produk usaha ini adalah menjual produk kebutuhan sehari-hari, misalnya: minyak
goreng, beras, kopi, gula, permen, snack, kerupuk, obat, tissue, dan sebagainya.
Dengan segmentasi pasar adalah warga perumahan dan perkampungan disekitar
lokasi usaha tersebut.
Sedangkan untuk produk sendiri dikarenakan belum mengenal agen atau distributor
dari produk-produk yang akan dijual, kami langsung mendatangi mereka. Dengan
membeli barang langsung dari distributor atau agen harga yang kami dapatkan jauh
lebih murah. Untuk selanjutnya kami tidak akan perlu untuk membeli barang karena
banyak salesmen yang menawarkan dan mengirim produknya ke usaha kami.

Aspek Pemasaran

Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah dengan memilih tempat usaha harus
mudah dilihat, mudah dicapai, mudah dicari. Dan ini berarti harus dekat dengan
pembeli. Jangan mencari tempat hanya karena murah, namun juga harus karena
strategis. Membuat toko di pinggir jalan adalah keputusan terbaik agar dapat dilihat
oleh banyak orang.
Untuk penjualan yang awal, kami mempromosikan dengan metode klasik word of
mouth kepada tetangga dekat maupun teman-teman yang tinggal di daerah dekat
toko. Kami juga akan memasang semacam papan nama yang lumayan besar untuk
dipajang di depan toko kami.
Dalam kebijakan pemasaran harga pokok ialah di hitung dengan biaya produk barang
di tambah tenaga kerja dan untuk perlengkapan seperti nota pulpen dan plastik. Harga
jual yang telah di perhitungkan hanya mendapat keuntungan Rp. 500,- per barang.
Cara pendistribusian produk adalah dengan cara promosi harga murah dan
pemberian hadiah seperti gelas, piring, sendok, kalender dll untuk pembelian perdana
dan bisa menjadi langganan tetap kita,
Aspek Manajemen

Usaha ini merupakan usaha kecil yang tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak.
Sebab itu untuk tenaga kerja kami dapat memperkerjakan salah satu anggota
keluarga dulu dan apabila usaha semakin maju maka kami dapat memperkerjakan
1(satu) orang tenaga kerja.

Analisis SWOT

Sebelum melaksanakan suatu usaha baru kita perlu mengetahui hal-hal atau aspek-
aspek yang berpengaruh terhadap usaha tersebut. Hal tersebut diantaranya adalah
aspek kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunities), dan
ancaman (threath). Dengan melakukan analisis terhadap hal-hal tersebut diharapkan
usaha akan berjalan lancar dan sukses. Berikut adalah penjelasan dari beberapa
aspek-aspek yang dijelaskan diatas:

 Kekuatan
o Produk sembako adalah produk yang pasti dibutuhkan oleh semua
orang. Ini berarti ada kebutuhan atau ada pasarnya. Sehingga tidak
perlu khawatir soal ada atau tidak yang membutuhkan sembako.
o Tempat yang strategis sehingga memungkinkan orang-orang untuk
melihat.
o Dibandingkan dengan toko kelontong lain yang ada di lingkungan kami,
toko kami menyediakan kebutuhan lebih lengkap.
o Walaupun harga bahan pokok naik, tak menjadi masalah karena bahan
pokok sangat dibutuhkan.
o Jumlah karyawan yang dibutuhkan tidak begitu besar.
 Kelemahan
o Jika melakukan kesalahan dalam pelayanan terhadap konsumen dapat
menghilangkan kepercayaan pelanggan.
o Banyak yang membuka usaha ini sehingga banyak persaingan yang
terjadi, apalagi masalah perbedaan harga yang hanya sedikit dapat
menurunkan pelanggan.
o Lahan untuk menyimpan dan memajang kebutuhan masih kecil
sehingga toko kami terlihat seperti penuh dan terkadang menjadi
kendala bagi pembeli untuk melihat barang yang akan mereka beli.
o Karena baru dalam berbisnis kita belum memiliki informasi dan relasi
supplier yang sanggup menyediakan produk-produk dengan harga
murah.
 Kesempatan
o Memberikan keuntungan yang cukup.
o Prospek dan peluangnya cukup besar untuk dikembangkan karena
semua orang membutuhkan bahan-bahan pokok seperti beras, gula,
minyak, dan lain-lain.
o Dengan semakin bertambahnya kepala keluarga, memungkinkan
potensi penjualan akan semakin naik.
 Ancaman
o Banyaknya toko sembako yang muncul membuat pelanggan semakin
sedikit dan bisa-bisa koleps.
o Persaingan dalam pemasaran yang semakin ketat.

ANALISIS KEUANGAN

Analisis Permintaan – Penawaran dan Persaingan Usaha

Menurut pengamatan dan survei yang dilakukan di lingkungan tenpat kami membuka
usaha toko kelontong ini, kami mendapatkan data sebagai berikut :

 Jumlah kepala keluarga di lingkungan kami sebanyak 300 kepala keluarga


 Pendapatan rata-rata setiap keluarga adalah sebesar Rp 1.000.000,-
 Persentase biaya hidup dan pendapatan adalah sebesar 80% atau
Rp 800.000,- per bulan
 Rata-rata biaya hidup untuk kebutuhan pokok per bulan adalah 25% dari biaya
hidup utama atau 25% * Rp 480.000,- yaitu Rp 120.000,-
 Dari pengeluaran yang dibelanjakan di lingkungan sendiri tersebut, 40%
dibelanjakan kepada pedagang keliling dan 60% dibelanjakan di toko kelontong
atau sebesar 60% * Rp 120.000,- yaitu sebesar Rp 72.000,-
 Saat ini terdapat satu toko kelontong lain yang terdapat di lingkungan kami
 Jika pengeluaran belanja itu dibagi dua dengan toko kelontong yang lain maka
potensi permintaan kebutuhan hidup sehari-hari untuk berbelanja di toko kami
adalah sebesar Rp 36.000,- per kepala keluarga per bulan atau setara dengan
Rp 10.800.000,- per bulan.

Analisis Keuangan

Sulit untuk diperkirakan analis keuangan usaha toko kelontong. Karena pengeluaran
dan pemasukan yang diperoleh setiap harinya tidak teratur. Berikut ini kalkulasi
anggaran :
Modal Awal
Peralatan
Persediaan barang dagangan Rp 2.500.000,-
Rak, Etalase dan Showcase Rp 4.000.000,-
Kalkulator dan timbangan Rp 500.000,-
Jumlah Rp 7.000.000,-
Peralatan mengalami penyusutan selama 1 tahun (12 bulan) pemakaian dengan
rincian 1/12 *Rp 7.000.000,- = Rp 583.500,-
Perlengkapan
Alat tulis, kwitansi dan kantong plastik Rp 100.000,-

Biaya operasional per bulan


Biaya sewa tempat Rp 700.000,-
Belanja barang dagangan Rp 5.000.000,-
Biaya listrik Rp 150.000,-
Biaya transportasi belanja Rp 150.000,-
Biaya perlengkapan Rp 100.000,-
Biaya penyusutan peralatan Rp 583.500,-
Biaya gaji Rp 200.000,-
Biaya lain-lain Rp 100.000,-
Jumlah Rp 6.983.500,-

Omset per bulan


Penjualan per hari rata-rata Rp 300.000,-
Omset per bulan @ Rp 300.000 * 30 hari = Rp 9.000 .000,-

Laba/(Rugi) bersih per bulan


Rp 9.000.000 – Rp 6.983.500 = Rp 2.016.500

Return of Investement (ROI)


(Modal awal : laba bersih per bulan) = ± 3,5 bulan

KESIMPULAN

Diharapkan dengan adanya rencana pemasaran usaha ini dapat membuka wawasan
pembaca untuk juga berkeinginan membuka usaha karena kondisi krisis saat ini.
Karena sesungguhnya peluang bisnis itu tidak jauh dari kehidupan kita karena itu kita
tidak perlu bersusah payah mencarinya. Jika memang kita siap menerima peluang
usaha tersebut, tentu akan datang dengan sendirinya
Kenyataannya betapa sulit kita bisa menemukan peluang usaha yang cocok bagi kita.
Permasalahannya memang bukan tidak adanya peluang usaha tetapi diri kita
yang tidak siap atau tidak mempersiapkan diri menangkap peluang usaha yang ada
di sekitar kita. Ada beberapa permasalahan yang menyebabkan diri kita tidak siap
menerima peluang usaha di sekitar kita, sehingga peluang usaha tidak nampak di
hadapan kita. Salah satunya adalah menganggap remeh pada hal-hal kecil yang
sebenarnya memiliki potensi besar. Biasanya kita tidak telaten menekuni bisnis yang
keuntungannya recehan, meski sebuah bisnis mendatangkan keuntungan recehan
tetapi jika dihitung kuantitas barang yang besar tentu keuntungan akan berlipat ganda

Anda mungkin juga menyukai