Anda di halaman 1dari 16

Proposal Usaha Pakaian Remaja

Proposal Usaha Pakaian Remaja

Disusun Oleh : Septiani Putri

Alamat lengkap perusahaan :


(Jl. Raya Jatiwaringin No. 39 Jakarta Timur)
No. Telepon: 0899788999 No. Fax: 7998762

I. Latar Belakang
Usaha pakaian remaja merupakan bisnis yang memiliki
prospek cerah. Hal ini didasarkan pada semakin berkembangnya
dan tingginya kebutuhan masyarakat terutama remaja terhadap
pelayanan yang berhubungan dengan kebutuhan fashion,
terutama kaum wanita sangat perfect dalam memilih busana. maka
kami berinisiatif untuk membuka suatu usaha distro yang up to
date dan mengerti akan kebutuhan masyarakat.
Daerah Jatiwaringin menjadi tempat pilihan kami karena sangat
tepat untuk membuka usaha distro, dan hingga saat ini sangat
sedikit sekali atau boleh dikatakan belum ada tempat yang
memberi pelayanan kebutuhan fashion di sekitar.
Lokasi usaha butik ini sangat strategis dan mudah dijangkau
karena dekat dengan pusat keramaian. Sehingga akan sangat
memungkinkantercapainya target keuntungan.
II. Tujuan
Tujuan kami membuat proposal adalah agar pelaku usaha
memperoleh gambaran secara detail tentang hal-hal yang harus
dilakukan dalam pengembangan usaha,agar pelaku usaha dapat
membandingkan antara cita-cita, harapan, dengan realita yang
terjadi dengan usaha sedang dijalankan, dan agar pelaku usaha
dapat mengembangkan strategi dan menguji dtrategi yag
diharapkan dari sudut pandang orang lain.

III. Produk
Produk yang kami jual adalah pakaian-pakaian remaja dengan
mengikuti trend yang ada tetapi tidak terpaku pada mode barat.
Beberapa contoh pakaian yang akan kami tawarkan adalah blazer,
blouse, cardigan, sweater, dan masih banyak lagi. Pakaian yang
akan kami tawarkan memiliki kualitas yang sangat baik dan dengan
style yang menarik.

IV. Target Konsumen


Target konsumen kami adalah :
 Pembeli individu
 Pelajar sekolah
 Remaja

V. Strategi Harga Pasar


Harga yang ditawarkan bervariasi & relatif murah dengan
harapan dapat dijangkau oleh semua kalangan, terutama kalangan
pelajar. Harga yang ditawarkan sangat kompetitif & bersaing
dengan tempat-tempat lain.Kami menggunakan strategi harga
penertasi, strategi harga multiple-unit price, dan dan strategi
harga lining pricing untuk memberikan cangkupan harga yang
berbeda pada lini produk yang berbeda.

VI. Konsep Promosi


Target dari pendirian butik ini adalah remaja yang mungkin
tertarik & datang ke distro kemudian memesan atau membeli
produk kami. Promosi dilakukan dengan cara:
 Penyebaran brosur ditempat umum.
 Personal selling, memberi contoh baju hasil produksi kami
kepada calon pelanggan.
Dan strategi-strategi lain, yaitu :
 Melakukan promosi lewat internet.
 Menggunakan online marketing.
 Memasang papan iklan di lokasi strategis lainnya.
 Menggunakan strategi word of mounth.
 Menambahkan logo atau slogan khusus pada produk
 Menerapkan promosi silang (Cross-promote)
 Tidak menggunakan strategi promosi yang sudah sering
digunakan untuk produk lainnya.

VII. Strategi Penjualan


Strategi penjualan kami adalah dengan cara :
 Kualitas produk atau layanan jasa yang diberikan
 Pelayanan yang baik pada saat proses penjualan
 Promosi dan promosi
VIII. Laporan Keuangan
Biaya produksi per tahun terdiri dari:
1. Modal Awal produksi:
Renovasi Awal & Desain Rp. 20.000.000,-
Interior
Kulakan baju grosir Rp. 600.000.000,-
Biaya Soft Opening dan Rp. 5.000.000,-
Promosi awal
Biaya gaji karyawan tahun Rp. 60.000.000,-
pertama
Jumlah Modal Rp. 685.000.000,-
Produksi =

2. Biaya lain-lain
Listrik Rp. 12.000.000,-
Asuransi Rp. 11.000.000,-
Transportasi Rp. 6.500.000,-
Administrasi Rp. 4.500.000,-
Pajak Rp. 2.750.000,-
Pemeliharaan gedung dan Rp. 6.000.000,- +
peralatan
Jumlah biaya lain- Rp. 42.750.000,-
lain =

Total seluruh biaya produksi (1 + 2)


Jumlah modal produksi Rp. 710.000.000,-
Jumlah biaya lain-lain Rp. 42.750.000,-
+
Total Rp. 667.250.000,-
=
3. Proyeksi Aliran Kas
Untuk distro kami proyeksi keuntungan kotor adalah 30% dari
penghasilan. Rata-rata untuk distro kami ini, akan mampu menjual
sekitar 950 lebih juta pertahun, sehingga jika diambil keuntungan
bersih pertahun adalah sekitar 250 – 300 juta pertahun.
Sehingga, pada tahun kedua, kami sudah bisa balik modal. Dan
tahun ke 3, 4 dan seterusnya, kami tinggal mengumpulkan untung
dan kemungkinan besar kami gunakan untuk ekspansi ke luar
daerah.

4. Perencanaan Laba Rugi


 Biaya tetap
Penyusutan gedung dan peralatan Rp. 7.000.000,-
Gaji pegawai Rp.
60.000.000,- +
Jumlah = Rp. 67.000.000,-

 Biaya variable/ produksi


Kulakan baju grosir Rp.
600.000.000,-
Jumlah = Rp.
600.000.000,-

 Biaya-biaya lain
Listrik Rp. 12.000.000,-
Asuransi Rp. 11.000.000,-
Transportasi Rp. 6.500.000,-
Administrasi Rp. 4.500.000,-
Pajak Rp. 2.750.000,- +
Total Modal Rp. 36.700.000,-
Produksi
TOTAL MODAL (PENGELUARAN) (Rp.
703.700.000,-)
 Pendapatan
Penjualan aneka pakaian Rp.
dan aksesoris 960.000.000,-
TOTAL Rp.
PENDAPATAN = 960.000.000,-

 PROYEKSI LABA/RUGI (KEUNTUNGAN)


Total Pendapatan Rp.
960.000.000,-
Total modal / Pengeluaran (Rp.
703.700.000),- +
TOTAL KEUNTUNGAN Rp.
BERSIH = 256.300.000,-

IX. SDM yang Dibutuhkan

X. Waktu Operasional
Waktu untuk melakukan pelayanan usaha distro ini dibuka dari
pukul 09.00 pagi sampai dengan pukul 21.00.

XI. Lokasi

Lokasi yang dipilih merupakan tempat yang strategis di


Perumahan Angin Mamiri karena berada tidak jauh dari Pusat
Kota, lokasi mudah terlihat dan berada di jalan utama perumahan
yang merupakan jalan lalu lalang masyarakat sekitar sehingga
dapat dengan mudah dicari dan didatangi

XII. Perhitungan Fisik Metode FIFO, Average selama tahun


2019
1 Januari Pembelian 200 unit@ Rp 55.000
13 Januari Penjualan 100 unit@ Rp 50.000
31 Januari Pembelian 50 unit@ Rp 55.000
10 Februari Penjualan 100 unit@ Rp 50.000
27 Februari Pembelian 25 unit@ Rp 55.000
30 Maret Penjualan 20 unit@ Rp 50.000
12 April Pembelian 30 unit@ Rp 55.000
30 April Penjualan 15 unit@ Rp 50.000
1 Mei Pembelian 10 unit@ Rp 55.000
31 Mei Penjualan 20 unit@ Rp 50.000
15 Juni Pembelian 40 unit@ Rp 55.000
21 Juli Penjualan 20 unit@ Rp 50.000
30 Agustus Pembelian 25 unit@ Rp 55.000
25 September Penjualan 30 unit@ Rp 50.000
23 Oktober Pembelian 50 unit@ Rp 55.000
30 November Penjualan 40 unit@ Rp 50.000
20 Desember Pembelian 30 unit@ Rp 55.000

Setelah dilakukan perhitungan fisik pada tahun 2019 terdapat


barang sisa digudang sebanyak 100 unit
 Hitung metode FIFO, LIFO, Average
Jawaban:
 FIFO
30 Agustus 35 unit@ Rp 55.000
27 Februari 30 unit@ Rp 55.000
1 Januari 35 unit@ Rp 55.000 +

100 unit@ Rp 55.000 = Rp 5.500.000


 Average
Metode rata-rata sederhana
Kuantitas akhir= 460 unit-345 unit = 115 unit
Harga rata-rata= ( Rp 55.000×8) = Rp 440.000:8 = Rp
55.000
Nilai persediaan= 100 × Rp 55.000 = Rp 5.500.000

XII. Penutup

Demikian proposal ini saya susun, saya menyimpulkan bahwa


berdirinya lapangan usaha ini karena kebutuhan masyarakat dan
permintaan pasar yang sangat mendukung perkembangan usaha
ini. Saya menyadari bahwa tiada yang sempurna di dunia ini
kecuali yang Maha Kuasa.Dalam pembuatan proposal ini
tentunya masih banyak kekurangan,untuk itu saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun guna lebih baiknya
penyusunan proposal yang selanjutnya.

Akhir dari penulisan proposal ini saya ucapkan terima kasih


kepada semua pihak yang telah ikut serta berpartisipasi dalam
penyusunan proposal dan pendirian

Proposal Kewirausahaan “KERAJINAN TANGAN UNTUK


TOPLES HIAS DAN CELENGAN KECE DARI BARANG BEKAS’’

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Usaha adalah suatu bentuk kegiatan yg dapat menghasilkan uang
& dapat meningkatkan taraf hidup seseorang untuk menjadi lebih baik.
Suatu usaha yg kita jalani dapat menghasilkan laba semaksimal mungkin
jika kita tekun dan kreatif dalam menjalani usaha tersebut.
Banyak cara yg dilakukan oleh seseorang dalam memulai atau
menjalani kegiatan usaha seperti sistem retail atau membuat sendiri
produk yg dijual. Kegiatan usaha dengan cara membuat sendiri, produk
yg dijual akan lebih banyak kelebihannya dibandingkan sistem atau
kegiatan usaha lain. Selain produk yg dijual menarik minat , tentu cara
ini lebih mudah dalam menafsirkan atau menargetkan laba dengan total
produk yg akan dijual ke konsumen.
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka saya tertarik untuk
melakukan kegiatan usaha dengan menggunakan cara memproduksi
sendiri produk yg akan saya tawarkan berupa kerajinan tangan “ Toples
hias dari toples bekas, busa boneka bekas& kain perca serta kain
faneldan celengan kece dari toples bekas ”.
B . Visi
Menjadikan barang bekas memiliki nilai jual.
Kepuasaan konsumen atas produk merupakan hal yang saya utamakan.
C. Misi
Memperkenalkan Toples hias dan celengan kece khususnya yg terbuat
dari barang bekas ke masyarakat.
Menciptakan hiasan yg lucu, cantik, dan menarik dengan harga yg
terjangkau’
C. Tujuan Kegiatan Usaha
Tujuan saya memilih jenis usaha ini yaitu :
1.Mendapatkan keuntungan.
2.Menarik minat konsumen untuk merasakan produk yang saya buat,
agar mencapai target penjualan.
3. Dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
4.Memanfaatkan barang-barang yang tidak terpakai.
D.Maksud Kegiatan Usaha
Dari hal membuka usaha ini saya bermaksud ingin menyalurkan ilmu
yang saya miliki yaitu Kemampuan di bidang kerajinan tangan, di dunia
usaha bentuk dari pengalaman dan menambah wawasan atas ilmu yang
telah saya ketahui dari sekolah saya dulu dan orang –orang terdekat
dan ingin berinovasi dengan barang yang tidak terpakai sehingga bisa di
gunakan kembali dan di manfaatkan dengan memiliki nilai jual dengan
menggunakan toples bekas dan kain perca serta busa bekas boneka buat
bahan utamanya dalam usaha membuat kerajian tangan ini memiliki
kesabaran untuk proses pembuatannya dan keuletan dalam membuat
usaha ini.

BAB II
Pra Produksi
A. Profil
Kerajinan tangan dari untuk toples hias dan celengan kece dari barang
bekas yaitu usaha yang sangat menggiyurkan bagi pengraji kerjinan
tangan, Disekitar kita barang-barang bekas seperti kaleng-kaleng bekas
sudah tidak asing lagi bagi kita. Sehingga kita menuangkan ide untuk
membuat kreasi dengan bahan dasar dari kaleng bekas menjadi sebuah
tempat tabungan atau dengan istilah celengan yang menarik dan toples
hias untuk wadah tempat menyimpan kue dan makanan ringan dengan
dihiasi berbagai lukisan flora fauna ,tokoh kartun, dan
sebagainya,sehingga bisa menjadi suatu yang bernilai lebih dan
mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan celengan
dari plastik atau tanah liat. Melihat potensi lingkungan sekitar Ngawi
masih sangat jarang yang mengkreasikan daur ulang barang-barang
bekas menjadi sebuah benda yang bermanfaat dan mempunyai nilai jual
yang lebih.Daur ulang celengan maupun toples hias ini disajikan dengan
berbagai macam hiasan yang dilukiskan di celengan itu seperti gambar
flora,fauna,berbagai tokoh kartun seperti
doraemon,spongebob,dora,shon the sheep dan sebagainya serta ada juga
lukisan yang sesuai dengan pesanan yang mempunyai ciri khas
berbeda.Dengan ini saya mengharapkan dapat menggaet atau menarik
pelanggan untuk mencoba membelinya. Oleh karena itu peluang usaha
dibisnis ini bisa dikatakan cukup menjanjikan karena masih jarang
pesaing dalam bisnis ini khususnya dikota Ngawi .
B. Strategi pemasaran yang akan diterapkan
a. Deferensiasi
saya mencoba menghadirkan suatu produk yang unik dan mempunyai
nilai jual yang tinggi, yang dalam pembuatannya menggunakan barang-
barang bekas yang dirubah menjadi suatu produk yang masih dapat
dimanfaatkan kembali.tampilan dari celengan dan toples hias ini saya
buat semenarik mungkin dan unik sehingga membuat konsumen menjadi
tertarik.
b. Strategi produk
Ø Memberikan diskon produk bagi pemesanan yang cukup banyak
Ø Melayani pesanan melalui telepon, sms,facebook dan twitter.
Ø Membuat tampilan celengan dan toples hias semenarik mungkin.
c. Strategi tempat
Memilih tempat strategis, ramai dikunjungi orang, serta tempat yang
sering dilewati dan mudah terjangkau oleh manusia.
d. Biaya terjangkau
Strategi ini dilakukan dengan memberikan harga yang terjangkau oleh
semua kalangan yang berkisar Rp 10.000 sampai dengan Rp 50.000.
C. Potensi dan Segmentasi Pasar
a) Potensi Pasar
Kecenderungan masyaraaakat Ngawi akan sesuatu yang unik dan baru
menyebabkan daya beli produk ini meningkat,sehingga permintaan akan
kreasi toples hias dan celengan kece ini selalu terus bertambah.
b) Segmentasi Pasar
Target pasar yang dituju adalah semua kalangan baik dari kalangan
menengah ke bawah sampai menengah ke atas,mulai dari lingkungan
sekolah,kampus,pusat perbelanjaan,dan juga tempat-tempat hiburan dan
rekreasi baik kalangan ibu-ibu maupun remaja hingga anak kecil.
c) Media Promosi yang akan di gunakan
Media media promosi yang akan digunakan yaitu melalui :
Ø Catalog Dan Sosmed
Membuat catalog dan promosi di sosmed yang berisi semua jenis produk
barang yang didesain dengan menarik dan enak dipandang.
Ø Manusia
Menggunakan tehnik word of mouth (mulut ke mulut), pemberitahuan
dari teman ke teman yang lain mengenai usaha yang dijalankannya,serta
minta reverensi dari pelanggan,siapa yang pernah mencoba
memanfaatkan celengan dari kaleng bekas.
D. Analisis SWOT
a) Strength ( Kekuatan )
· Harga produk ekonomis
· Kerapihan produk terjamin
· Produk yang saya tawarkan menggunakan bahan yg aman dan
bersih
· Produk yang saya tawarkan berbeda dgn produk lain yg sejenis.
b) Weakness ( Kelemahan )
· Terbatasnya bahan produksi ( toples bekas & kain perca )
· Lama waktu produksi untuk menghasilkan produk dengan detail yg
rapi.
c) Oppurtunity ( Peluang )
· Banyak penjual lain yg menjual toples hias dan celengan kece
menggunakan hiasan biasa sedangkan saya memanfaatkan kain perca.
· Keunikan produk saya tidak kalah dengan produsen lain.
d) Threat ( Hambatan )
· Produk yg diperdagangkan berupa Toples Hias celengan kece dari
barang bekas semakin tersingkir dengan adanya Toples hias yg biasa
pada umumnya.
D. STRATEGI BISNIS
Dalam pemasaran harus pandai dalam mengatur harga, tempat
penjualan, melakukan promosi produk. Salah satu promosi adalah
dengan menawarkan Harga miring untuk tiap bentuk Toples Hias dan
celengan kece. Inovasi yg bagus terhadap produk yg diproduksi, seperti
bagaimana bentuk yg unik dan bagaimana membuat kain perca memiliki
keistimewaan tersendiri.

BAB III
PROSES PRODUKSI
A. Pembuatan produk celengan kece dari barang-barang bekas :
v. Keterkaitan dengan bahan lain termasuk perolehan bahan
baku.Dalam membuat produk ini membutuhkan barang-barang antara
lain :
· Kaleng bekas susu
· Koran (untuk alas)
· Spidol snowman paint
· Cat pilox (untuk cat dasar)
· cutter
v. Identifikasi sumber tempat membeli barang-barang tersebut :
· Lingkungan sekitar
· Pengepul
v. Tata cara pembuatan produk celengan
1) Kaleng bekas dibersihkan terlebih dahulu (bisa dicuci dan dijemur
hingga kering)
2) Kaleng yang sudah bersih lalu di cat menggunakan cat pilox.
Sebelum menyemprotkan cat pilox, kaleng cat pilox dikocok beberapa
kali agar cairan cat di dalam kaleng rata. Semprotkan cat secukupnya
saja, (tidak perlu tebal) tapi rata ke semua permukaan kaleng.
3) Lalu kaleng yang sudah dicat tadi jemur di bawah sinar matahari
hingga kering beralaskan koran.
4) Setelah kering kaleng tadi siap di lukis /digambar dengan
menggunakan spidol snowman paint. Caranya kocok terlebih dahulu
spidol sebelum digunakan untuk menggambar. Lalu buatlah gambar
yang menarik sesuai tema yang anda inginkan.
5) Setelah selesai dilukis / digambar, lalu tutup kaleng dilubangi dengan
“LURUS” sepanjang +/- 4 cm , lebar 0,5 cm dgn menggunakan cutter
untuk lubang masuk uang kertas / logam (Utk celengan),
6) Setelah selesai dilukis / digambar, lalu tutup kaleng dilubangi
dengan diameter +/- 4 cm dgn menggunakan cutter untuk lubang tisu
(Utk Celengan)
7) Pasang tutup yang sudah dilubangi tadi sebagai penutup kaleng.
8) Selesai.
B. PEMBUATAN PRODUK TOPLES HIAS DARI BARANG BEKAS
v. Keterkaitan dengan bahan lain termasuk perolehan bahan baku.Dalam
membuat produk ini membutuhkan barang-barang antara lain :
a) Analisis produksi dari bahan toples bekas
Bahan-bahan yg kami butuhkan sebagai berikut:
· Toples bekas 1 buah
· Busa boneka bekas
· Kain Flanel 4 potong
· Peralatan jahit
· Glue Gun 2 batang
· Kain perca
· Peralatan jahit + pita +cuter +polpen +penggaris
b) Cara membuat toples hias
· Pertama toples di bersihkandahulu (di cuci lalu di jemur hingga
kering)
· Busa boneka bekas di masukan ke dalam kain perca kemudian di
jait di bentuk dengan ukuran toples tersebut sehingga bisa menutupi
bagian tubuh tuples
· Kain fanelnya sebagai pelengkap hiasan di bentuk dengan sesuai
pilihan misalnya di buat bentuk bunga atau cartun saound the
seep,doraemon,dll
· Bagian toples di olesi glue gun kemudin kain perca yang sudah di
jahit sama busaya tadi di tempelkan ke bagian yang di beri glu gun
· Setelah itu kain fanel yang sudah di bentuk lalu di tempelkan di
toples yang sudah di baluti oleh kain perca
· Bagian tutupnya yang atas dasarnya di beri kain perca yang sudah
di jahit tadi dengan menggunakan glugun sebagai perekat di kasih pita
berbentuk kupu-kupu di atasnya.
· selesai
v Identitas sumber dapat membeli barang-barang tersebut :
a. Lingkungan sekitar
b. Tukang jahit/ konfeksi
c. Pengepul

BAB IV
Perhitungan fisik metode LIFO, AVERAGE selama tahun 2018
1 Januari Persediaan Awal 300 unit@ Rp 65.000
13 Februari Penjualan 100 unit@ Rp 70.000
12 Maret Pembelian 50 unit@ Rp 65.000
30 April Penjualan 100 unit@ Rp 70.000
10 Mei Pembelian 50 unit@ Rp 65.000
31 Mei Penjualan 60 unit@ Rp 70.000
18 Juni Pembelian 50 unit@ Rp 65.000
21 Juli Penjualan 80 unit@ Rp 70.000
17 Agustus Pembelian 100 unit@ Rp 65.000
29 September Penjualan 20 unit@ Rp 70.000
12 Oktober Pembelian 100 unit@ Rp 65.000
28 November Penjualan 50 unit@ Rp 70.000
31 Desember Pembelian 30 unit@ Rp 65.000
Setelah dilakukan perhitungan fisik pada 1 tahun terdapat barang sisa
digudang sebanyak 150 unit

 LIFO
1 Januari 150 unit@ Rp 65.000= Rp 9.750.000
 Average
Metode rata-rata sederhana
Kuantitas akhir= 680 unit-410 unit= 270 unit
Harga rata-rata= ( Rp 65.000 × 6) = Rp 390.000:6= Rp 65.000
Nilai persediaan= 150 × Rp 65.000 = Rp 9.750.000

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut kami usaha ini dapat berkembang dan akan mancapai
keberhasilan. Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju terus dan
berkembang karena dilakukan oleh SDM yg memiliki kualitas dalam
menjalankan pekerjaan. Produk yang ka jual juga sangat unit dalam segi
bentuk, hiasan, warna dan motifnya. Kami yakin pasar akan menerima
dengan baik produk dengan kualitas dan harga terjangkau yg kami
produksi.
B. Saran
Kami menyadari bahwa proposal ini jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi penyempurnaan prososal ini. Demikian proposal ini,
semoga kegiatan keinginan usaha kami ini sehingga dapat berjalan
dengan baik dan kami berharap dalam mengembangkan kreatifitas dapat
bermanfaat bagi saya dan masyarakat.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
membantu dalam penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik dan tepat pada waktunya, sekian terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai