Anda di halaman 1dari 6

METANA, Vol. 11 No. 02, DESEMBER 2015, Hal.

41 - 46

PENGELOLAAN LABORATORIUM KIMIA

Rico Vendamawan
Pranata Laboratorium Pendidikan D III Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
bigbull_rick@yahoo.com

Abstrak

Pemahaman tentang pengelolaan laboratorium sangat penting untuk dimiliki oleh pihak-pihak yang terkait
dengan laboratorium, baik secara langsung maupun tidak. Laboratorium harus dikelola dan di manfaatkan dengan
baik, karena Laboratorium kimia merupakan salah satu jenis laboratorium yang dianggap cukup berbahaya dalam
rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian kepada masyarakat.
Menyadari tugas, wewenang dan fungsinya Pranata Laboratorium akan mendapatkan efisiensi kerja yang
maksimal. Mengelola Laboratorium dengan baik, adalah menjadi tujuan utama, sehingga semua pekerjaan yang
dilakukan dapat berjalan dengan lancar. Selain itu sesama Pranata Laboratorium harus ada kerjasama yang baik,
dan selalu berkomunikasi dengan Pranata Laboratorium yang lain, sehingga setiap kesulitan dapat
dipecahkan/diselesaikan bersama. Pranata laboratorium yang memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik
harus dapat ditingkatkan kualitasnya, dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan sebagai pendidikan
keterampilan khusus, penataran (workshop) maupun magang dan sebagainya. Sehingga diharapkan semua
Pranata Laboratorium dapat berperan secara aktif dan bertanggung jawab atas semua kegiatan operasional di
laboratoriumnya.

Kata Kunci : Laboratorium Kimia, Pranata Laboratorium Pendidikan

Abstract

An understanding of laboratory management is very important to be owned by the parties related to the
laboratory, either directly or indirectly. Laboratories must be managed and utilized properly, because the chemical
laboratory is one of the laboratories that are considered quite dangerous in the context of the implementation of
education, research, and / or community service.
Recognizing the duties, powers and functions Institution Laboratory will obtain maximum working efficiency.
Laboratory manages well, is the main goal, so that all work can be done smoothly. Besides other Institutions
Laboratory should be good cooperation, and always communicate with another Institutions Laboratory, so that any
difficulties can be solved / resolved together. Institutions laboratory that have the ability to be a good skill must be
improved, can be obtained through additional education as a special education skills, refresher courses (workshops)
as well as internships and so on. So expect all Institutions laboratory can actively participate and is responsible for
all operational activities in each laboratory.

Key Words: Laboratory of Chemical, Laboratory Education Institutions

PENDAHULUAN 2010), sehingga dimana Laboratorium ini


dikelola oleh Teknisi / Laboran yang sekarang
Laboratorium pendidikan yang selanjutnya
dikenal sebagai Pranata Laboratorium
disebut laboratorium adalah unit penunjang
Pendidikan ( PLP ).
akademik pada lembaga pendidikan, berupa
Pranata Laboratorium Pendidikan yang
ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen
selanjutnya disingkat PLP, adalah jabatan yang
atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung
kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
jawab, dan wewenang untuk melakukan
dalam skala terbatas, dengan menggunakan
pengelolaan laboratorium pendidikan yang
peralatan dan bahan berdasarkan metode
diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak
keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan
dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh
pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian
pejabat yang berwenang, (Permenpan RB No.
kepada masyarakat. (Permenpan RB No. 03,
03, 2010).
41
PENGELOLAAN LABORATORIUM …. (Rico Vendamawan)

TIPE LABORATORIUM PERATURAN DASAR LABORATORIUM


Laboratorium Pendidikan dibagi menjadi 4 tipe : Di laboratorium diperlukan pula adanya
peraturan dan tata tertib yang harus dijalankan
1. Laboratorium Tipe I adalah laboratorium
oleh setiap pengguna laboratorium. Secara
ilmu dasar yang terdapat di sekolah pada
umum tata tertib penggunaan laboratorium
jenjang pendidikan menengah, atau unit
tersebut antara lain adalah :
pelaksana teknis yang menyelenggarakan
1. Tidak diperkenankan mengambil alat dan
pendidikan dan/atau pelatihan dengan
bahan lain yang tidak ada hubungannya
fasilitas penunjang peralatan kategori I dan
dengan kegiatan yang dilakukan.
II, dan bahan yang dikelola adalah bahan
2. Pemakai laboratorium harus mendapat
kategori umum untuk melayani kegiatan
persetujuan Ketua Laboratorium.
pendidikan siswa.
3. Pemakai laboratorium tidak diperkenankan
2. Laboratorium Tipe II adalah laboratorium
memasuki atau bekerja tanpa izin petugas
ilmu dasar yang terdapat di perguruan tinggi
laboratorium.
tingkat persiapan (semester I, II), atau unit
4. Jangan bekerja sendirian di laboratorium.
pelaksana teknis yang menyelenggarakan
5. Pemakai laboratorium harus datang tepat
pendidikan dan/atau pelatihan dengan
pada waktunya.
fasilitas penunjang peralatan kategori I dan
6. Sebelum bekerja, pemakai laboratorium
II, dan bahan yang dikelola adalah bahan
harus mengisi agenda penggunaan
kategori umum untuk melayani kegiatan
laboratorium.
pendidikan mahasiswa.
7. Sebelum bekerja pemakai laboratorium
3. Laboratorium Tipe III adalah laboratorium
harus mengisi daftar penggunaan alat dan
bidang keilmuan terdapat di jurusan atau
bahan yang akan dipakai.
program studi, atau unit pelaksana teknis
8. Pemakai laboratorium harus menempati
yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau
tempat yang disediakan.
pelatihan dengan fasilitas penunjang
9. Pemakai laboratorium harus
peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan
memperhatikan kelengkapan alat dan bahan
yang dikelola adalah bahan kategori umum
yang telah disediakan petugas laboratorium
dan khusus untuk melayani kegiatan
di meja praktikum.
pendidikan, dan penelitian mahasiswa dan
10. Alat dan bahan yang belum lengkap harus
dosen.
dilaporkan ke petugas laboratorium.
4. Laboratorium Tipe IV adalah laboratorium
11. Pergunakan alat dan bahan sesuai dengan
terpadu yang terdapat di pusat studi fakultas
prosedur yang ditetapkan.
atau universitas, atau unit pelaksana teknis
12. Periksa baik tidaknya alat yang dipinjam,
yang menyelenggarakan pendidikan dan/atau
karena kerusakan menjadi tanggungan
pelatihan dengan fasilitas penunjang
pemakai.
peralatan kategori I, II, dan III, dan bahan
13. Penggunaan alat dan bahan harus
yang dikelola adalah bahan kategori umum
dilakukan dengan hati-hati.
dan khusus untuk melayani kegiatan
14. Alat-alat laboratorium yang rusak selama
penelitian, dan pengabdian kepada
praktikum harus dilaporkan kepada petugas
masyarakat, mahasiswa dan dosen,
laboratorium dan jangan mencoba
(Permenpan RB No. 03, 2010).
memperbaiki sendiri.
15. Alat, bahan, air, dan listrik hendaknya
Tabel 1 Klasifikasi Laboratorium
digunakan seefisien mungkin.
16. Bahan kimia bekas praktikum yang bisa
dipakai lagi harus ditampung pada tempat
khusus dan diberi label.
17. Harus selalu menulis label yang lengkap,
terutama terhadap pemakaian bahan kimia.
18. Setelah selesai bekerja, alat-alat dan meja
praktikum harus dalam keadaan bersih.

Selain Tata Tertib tersebut perlu adanya


peraturan untuk menjaga keamanan dan
keselamatan kerja di Laboratorium, antara lain :
42
METANA, Vol. 11 No. 02, DESEMBER 2015, Hal. 41 - 46

1. Dilarang makan, minum dan merokok 17. Jangan mengerjakan percobaan di luar
didalam laboratorium. prosedur yang ditetapkan
2. Dilarang meludah, akan menyebabkan
terjadinya kontaminasi. PENATAAN ALAT DAN BAHAN
3. Dilarang berlari, terutama bila ada bahaya
Penataan alat dan bahan praktikum sangat
kebakaran, gempa, dan sebagainya. Jadi
bergantung kepada fasilitas yang ada di
harus tetap berjalan saja.
laboratorium dan kepentingan pemakai
4. Jangan bermain dengan alat laboratorium
laboratorium. Fasilitas yang dimaksud dalam
yang belum tahu cara penggunaannya.
hal ini adalah adanya ruang penyimpanan
5. Dilarang mengisap/menyedot dengan
khusus (gudang), ruang persiapan, dan tempat-
mulut. Semua alat pipet harus
tempat penyimpanan seperti lemari, kabinet, dan
menggunakan bola karet pengisap (pipet -
rak-rak.
pump).
6. Pemakai laboratorium hendaknya Peralatan laboratorium yang selanjutnya disebut
mengetahui sumber listrik, gas, dan air peralatan adalah mesin, perkakas, perlengkapan,
yang terdapat di laboratorium serta cara dan alat-alat kerja lain yang secara khusus
membuka dan menutupnya. dipergunakan untuk pengujian, kalibrasi,
7. Pemakai laboratorium hendaknya dan/atau produksi dalam skala terbatas.
mengetahui lokasi pemadam api, Peralatan Laboratorium dibagi 3 kategori :
penyembur air (shower), pemadan api 1. Peralatan kategori 3 adalah alat yang cara
dengan pengaliran air (firehydrant), unit pengoperasian dan perawatannya sulit,
pencuci mata (eyewash station), dan kotak risiko penggunaan tinggi, akurasi/
PPPK (Pertolongan Pertama Pada kecermatan pengukurannya tinggi, serta
Kecelakaan) yang ada di laboratorium serta sistem kerja rumit yang pengoperasiannya
mempelajari dan berlatih cara memerlukan pelatihan khusus/tertentu dan
menggunakannya. bersertifikat.
8. Memakai jas lab, sarung tangan, sepatu 2. Peralatan kategori 2 adalah peralatan yang
hak pendek dan tertutup serta gogles cara pengoperasian dan perawatannya
(kacamata), terutama sewaktu menuang sedang, risiko penggunaan sedang,
bahan-bahan kimia yang berbahaya (mis. akurasi/kecermatan pengukurannya sedang,
Asam keras). serta sistem kerja yang tidak begitu rumit
9. Jika bahan kimia terkena kulit atau mata, dan pengoperasiannya memerlukan
cucilah dengan air yang banyak dan pelatihan khusus/tertentu.
konsultasikan dengan Pembimbing 3. Peralatan kategori 1 adalah peralatan yang
praktikum. cara pengoperasian dan perawatannya
10. Potonglah kuku tangan sewaktu akan mudah, risiko penggunaan rendah, akurasi/
bekerja di laboratorium. kecermatan pengukurannya rendah, serta
11. Persepsikan bahwa semua bahan kimia di sistem kerja sederhana, pengoperasiannya
laboratorium adalah berbahaya, sehingga cukup dengan menggunakan panduan,
harus diperlakukan dengan tepat. (Permenpan RB No. 03, 2010).
12. Gunakan lemari asap sewaktu mereaksikan
bahan kimia yang menghasilkan gas. Tabel 2 Tingkat Kesulitan Pengelolaan Peralatan
13. Dilarang membuang bahan kimia sisa
percobaan atau bahan lain yang
memungkinkan merusak dan tersumbatnya
saluran pembuangan air.
14. Dilarang mengambil bahan kimia langsung
dari botol induk atau mengembalikan bahan
kimia layak pakai ke botol induk.
15. Bagi perempuan, ikatlah rambut jangan
sampai terurai ketika bekerja di
laboratorium.
16. Ketika memanaskan cairan dalam tabung
reaksi, jangan mengahadapkan mulut
tabung tersebut ke arah orang lain yang
berdekatan
43
PENGELOLAAN LABORATORIUM …. (Rico Vendamawan)

Setiap alat yang akan dioperasikan harus dalam 2. Bahan umum adalah bahan yang
kondisi yang baik yaitu dengan syarat: penanganannya tidak memerlukan
a. Siap untuk dipakai (ready for use) perlakuan dan persyaratan khusus,
b. Bersih (Permenpan RB No. 03, 2010).
c. Berfungsi dengan baik
d. Terkalibrasi Tabel 3. Tingkat Kesulitan Pengelolaan Bahan
Peralatan digunakan untuk melakukan suatu
kegiatan pendidikan, penelitian, pelayanan
masyarakat atau studi tertentu. Karenanya alat-
alat ini harus selalu siap pakai, agar sewaktu-
waktu dapat digunakan.
Peralatan laboratoium sebaiknya dikelompokkan
berdasarkan penggunaanya.
Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan
dengan :
 Sebelum alat digunakan hendaknya diperiksa
dulu kelengkapannya.
 Harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum
digunakan.
 Setelah selesai dipergunakan semua alat Dalam laboratorium kimia, penyimpanan zat dan
harus dibersihkan kembali dan jangan bahan kimia merupakan strategi rencana yang
disimpan dalam keadaan kotor. dilakukan dalam melakukan penyimpanan bahan
 Kelengkapan alat tersebut harus dicek dan zat yang benar untuk mengurangi resiko
terlebih dahulu sebelum disimpan. kecelakaan di laboratorium. (Griffin 2005).
 Setiap alat yang agak rumit selalu Setiap bahan kimia memiliki sifat fisik dan
mempunyai buku petunjuk atau keterangan kimia yang berbeda-beda. Maka, dalam
penggunaan. Maka sebelum alat digunakan penyimpanan dan penataan bahan kimia harus
hendaknya kita membaca terlebih dahulu diperhatikan aspek pemisahan (segregation),
petunjuk penggunaan alat dan petunjuk tingkat resiko bahaya (multiple hazards),
pemeliharaan atau perawatannya. pelabelan (labeling), fasilitas penyimpanan
 Setiap alat baru terlebih dahulu diperiksa atau (storage facilities), wadah sekunder (secondary
dibaca buku petunjuk sebelum digunakan. containment), bahan kadaluarsa (outdate
chemicals), inventarisasi (inventory), dan
Dalam penyimpanan dan penataan alat yang informasi resiko bahaya (hazard information).
perlu diperhatikan : Prinsip yang perlu diperhatikan dalam
a. Jenis bahan dasar penyusun alat tersebut. penyimpanan bahan di laboratorium:
Dengan diketahuinya bahan dasar dari suatu A. Aman : bahan disimpan supaya aman
alat kita dapat menentukan cara dari pencuri.
penyimpanannya. B. Mudah dicari : Untuk memudahkan
b. Alat yang terbuat dari logam tentunya harus mencari letak bahan, perlu diberi tanda
dipisahkan dari alat yang terbuat dari gelas yaitu dengan menggunakan label pada
atau porselen. setiap tempat penyimpanan bahan (lemari,
c. Dalam penyimpanan dan penataan alat rak atau laci).
aspek bobot benda perlu juga diperhatikan. C. Mudah diambil : Penyimpanan bahan
d. Janganlah menyimpan alat-alat yang berat diperlukan ruang penyimpanan dan
di tempat yang lebih tinggi, agar mudah perlengkapan, (Lindawati, 2010)
diambil dan disimpan kembali. Pada bahan, pengurutan secara alfabetis akan
tepat jika dikelompokkan menurut sifat fisis dan
Bahan laboratorium yang selanjutnya disebut sifat kimianya terutama tingkat kebahayaannya
bahan adalah segala sesuatu yang untuk pengadministrasian.
diolah/digunakan untuk pengujian, kalibrasi, Bahan kimia yang tidak boleh disimpan dengan
dan/atau produksi dalam skala terbatas, yang bahan kimia lain, harus disimpan secara khusus
dibagi menjadi dua kategori yaitu : dalam wadah sekunder yang terisolasi. Hal ini
1. Bahan khusus adalah bahan yang untuk mencegah pencampuran dengan sumber
penanganannya memerlukan perlakuan bahaya lain seperti api, gas beracun, ledakan
dan persyaratan khusus. atau degradasi kimia.
44
METANA, Vol. 11 No. 02, DESEMBER 2015, Hal. 41 - 46

Wadah dan tempat penyimpanan harus diberi D. Bahan mudah meledak


label yang mencantumkan informasi antara Syarat penyimpanan:
lain: o Ruangan dingin dan berventilasi
 Nama kimia dan rumusnya o Jauhkan dari panas dan api
 Konsentrasi o Hindarkan dari gesekan atau tumbukan
 Tanggal penerimaan mekanis
 Tanggal pembuatan E. Bahan Oksidator
 Nama orang yang membuat reagen Syarat penyimpanan:
 Tingkat bahaya o Temperatur ruangan dingin dan
 Klasifikasi lokasi penyimpanan berventilasi
o Jauhkan dari sumber api dan panas,
 Nama dan alamat pabrik
termasuk loncatan api listrik dan bara
rokok
Tempat penyimpanan bahan kimia harus bersih,
o Jauhkan dari bahan-bahan cairan mudah
kering, jauh dari sumber panas atau sinar
terbakar atau reduktor
matahari langsung dan dilengkapi dengan
F. Bahan reaktif terhadap Air
ventilasi yang menuju ruang asap atau ke luar
Syarat penyimpanan:
ruangan. (Budimarwanti).
o Temperatur ruangan dingin, kering, dan
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di berventilasi
atas, beberapa syarat penyimpanan bahan secara o Jauh dari sumber nyala api atau panas
singkat adalah sebagai berikut: o Bangunan kedap air
o Disediakan pemadam kebakaran tanpa air
A. Bahan beracun
(CO2, dry powder)
Syarat penyimpanan:
G. Bahan reaktif terhadap Asam
o Ruangan dingin dan berventilasi
Syarat penyimpanan:
o Jauh dari bahaya kebakaran
o Ruangan dingin dan berventilasi
o Dipisahkan dari bahan-bahan yang
o Jauhkan dari sumber api, panas, dan asam
mungkin bereaksi
o Ruangan penyimpan perlu didesain agar
o Kran dari saluran gas harus tetap dalam
tidak memungkinkan terbentuk kantong-
keadaan tertutup rapat jika tidak sedang
kantong hidrogen
dipergunakan
o Disediakan alat pelindung diri seperti
o Disediakan alat pelindung diri, pakaian
kacamata, sarung tangan, pakaian kerja
kerja, masker, dan sarung tangan
H. Gas bertekanan
B. Bahan korosif
Syarat penyimpanan:
Syarat penyimpanan:
o Disimpan dalam keadaan tegak berdiri
o Ruangan dingin dan berventilasi
dan terikat
o Wadah tertutup dan beretiket
o Ruangan dingin dan tidak terkena
o Dipisahkan dari zat-zat beracun.
langsung sinar matahari
C. Bahan mudah terbakar
o Jauh dari api dan panas
Dibagi menjadi 3 golongan:
o Jauh dari bahan korosif yang dapat
1) Cairan yang terbakar di bawah
merusak kran dan katub-katub
temperatur -4oC, misalnya karbon
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam
disulfida (CS2), eter (C2H5OC2H5),
proses penyimpanan adalah lamanya waktu
benzena (C5H6, aseton (CH3COCH3).
penyimpanan untuk zat-zat tertentu.
2) Cairan yang dapat terbakar pada
temperatur antara -4oC - 21oC, misalnya
etanol (C2H5OH), methanol (CH3OH). ADMINISTRASI LABORATORIUM
3) Cairan yang dapat terbakar pada Administrasian merupakan dokumentasi seluruh
temperatur 21oC – 93,5oC, misalnya sarana dan prasarana serta aktivitas
kerosin (minyak lampu), terpentin, laboratorium. Dalam kaitannya dengan
naftalena, minyak baker. pengadaan alat dan bahan, yang bertujuan untuk
Syarat penyimpanan: mencegah kehilangan / penyalahgunaan,
o Temperatur dingin dan berventilasi memudahkan oprasional dan pemeliharaan,
o Jauhkan dari sumber api atau panas, mencegah duplikasi / overlapping permintaan
terutama loncatan api listrik dan bara. alat dan memudahkan pengecekan.
o Tersedia alat pemadam kebakaran
45
PENGELOLAAN LABORATORIUM …. (Rico Vendamawan)

Setiap laboratorium mempunyai karakteristik laboratorium yang baik dan benar sangat
yang berbeda-beda dalam pengadministrasian diperlukan agar laboratorium dapat berjalan
Contoh sistem administrasi : dengan baik dan berfungsi secara optimal.
 Data ruangan Laboratorium Pranata laboratorium mendapat pelatihan
 Kartu Barang keselamatan dan keamanan kerja secara umum,
 Daftar Barang terutama cara bekerja dengan bahan kimia
 Daftar pengeluaran/penerimaan barang penting secara aman.
 Daftar usulan penerimaan barang Memberikan pelatihan khusus sesuai keperluan,
 Kartu alat termasuk mengembangkan dan meninjau
 Daftar alat prosedur pengoperasian standar dan memberikan
 Kartu Bahan / Zat peralatan perlindungan diri (PPE, personal
 Daftar Bahan / zat protective equipment) yang diperlukan untuk
 Dafatar pengeluaran/ penerimaan zat bekerja dengan selamat dan aman.
 Daftar usulan/ permintaan zat Penyimpanan dan penataan bahan kimia
 Dafatar pengeluaran/ penerimaan alat menurut kelompok tingkat bahayanya meliputi:
 Daftar usulan/ permintaan alat - Penyimpanan dan penataan bahan kimia
radioaktif,
Dalam pengadministrasian ruang laboratorium, - Penyimpanan dan penataan bahan kimia
setiap laboratorium harus memiliki denah reaktif,
ruangan yang ada, jaringan listrik, jaringan air - Penyimpanan dan penataan bahan kimia
dan jaringan gas. Ruangan – ruangan tersebut korosif,
harus tercatat namanya, ukurannya, dan - Flammable dan combustible,
kapasitasnya, dan data ini tercantum dalam data - Penyimpanan dan penataan bahan kimia
ruangan laboratorium. beracun (toxic).
Untuk mengadministrasikan fasilitas umum
adalah barang – barang yang merupakan DAFTAR PUSTAKA
perlengkapan laboratorium. Barang-barang ini di
Baim, (2011), Pemanfaatan Laboratorium
data dalam kartu barang dan daftar barang,
Dalam Pelajaran IPA,
untuk memudahkan pendataan baiknya
http://baim87.bio.blogspot.com/2011/05
diurutkan berdasarkna abjad.
/pemanfaatan-laboratorium-dalam-
Pengadministrasian alat dan zat bertujuan untuk
memudahkan pengelompokan jenis alat dan pelajaran-IPA
bahan/zat. Selain pengadministrasian alat dan
Budimarwanti C., M.Si, Pengelolaan Alat dan
bahan/ zat sistem evaluasi dan pelaporan juga
Bahan Di Laboratorium Kimia, UNY
diperlukan yang bertujuan untuk kelancaran
administrasi yang baik sehingga kegiatan
Griffin, Brian., (2005), Laboratory Design Guide
laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat
Third Edition, Elsevier, Great
digunakan untuk perencanaan laboratorium
Britain.http://simatupangnovachem.blog
(seperti penambahan alat-alat baru, rencana
spot.com/2012/11/strategi-pengelolaan-
pembiayaan/ dana laboratorium yang diperlukan,
laboratorium-kimia.html
perbaikan sarana dan prasarana yang ada. (Baim,
2011)
Lindawati., (2010), Strategi Inventaris Alat dan
Bahan, http//:
KESIMPULAN blogspot.com/2010/04/strategi-
Pengelola laboratorium harus menjaga semua inventarisasi-alat-dan-bahan. htm
inventaris alat dan bahan/zat yang dimilikinya
secara akurat. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Para pengelola laboratorium hendaknya Aparatur Negara dan Reformasi
memiliki pemahaman dan keterampilan kerja di Birokrasi, (Nomor 03, 2010), Tentang
laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung Jabatan Fungsional Pranata
jawabnya, dan mengikuti peraturan dapat Laboratorium Pendidikan Dan Angka
meminimalis terjadinya kecelakaan di Kreditnya
laboratorium.
Dalam mengelola laboratorium kimia,
pemahaman tentang komponen dan penggunaan
46

Anda mungkin juga menyukai