Anda di halaman 1dari 5

NAMA : REYAN AGIL WIJAYA

NIM/KELAS : 201810420311031/PSIK A

KEBUDAYAAN MESIR

Beberapa kebudayaan Mesir, antara lain:

a. Bahasa Mesir
Bahasa Mesir adalah bahasa Afro-Asia yang sangat erat hubungannya dengan bahasa
Berber, bahasa Semit, dan bahasa Beja.
b. Bangsa Mesir Kuno sangat menghargai penampilan dan kebersihan tubuh. Sebagian
besar mandi di Sungai Nil dan menggunakan sabun yang terbuat dari lemak binatang dan
kapur.
c. Laki-laki bercukur untuk menjaga kebersihan, menggunakan minyak wangi dan salep
untuk mengharumkan dan menyegarkan kulit.
d. Pakaian dibuat dengan linen sederhana yang diberi warna putih, baik wanita maupun pria
di kelas yang lebih elit menggunakan wig, perhiasan, dan kosmetik.
e. Anak-anak tidak mengenakan pakaian hingga mereka dianggap dewasa, pada usia sekitar
12 tahun, dan pada usia ini laki-laki disunat dan dicukur.
f. Ibu bertanggung jawab menjaga anaknya, sementara sang ayah bertugas mencari nafkah.
g. Menggunakan sistrum, instrumen musik yang biasa digunakan dalam upacara
keagamaan.
h. Hari libur
Liburan di Mesir memiliki banyak klasifikasi. Ada serangkaian hari libur dirayakan oleh
seluruh penduduk. Ada empat hari libur Islam dan dua hari libur Kristen.
i. Masakan
Mesir modern memiliki banyak persamaan dengan Masakan Mesir Kuno. Makanan
sehari-hari biasanya mengandung roti dan bir, dengan lauk berupa sayuran seperti
bawang merah dan bawang putih, serta buah-buahan berbentuk biji dan ara. Wine dan
daging biasanya hanya disajikan pada perayaan tertentu, kecuali di kalangan orang kaya
yang lebih sering menyantapnya. Ikan, daging, dan unggas dapat diasinkan atau
dikeringkan, serta direbus atau dibakar. Masakan Mesir membuat penggunaan
besar legume, sayur-sayuran dan buah-buahan sejak Lembah dan Delta Nil yang kaya di
Mesir memproduksi sejumlah besar tanaman tersebut dalam kualitas yang tinggi.
j. Agama
Orang Mesir umumnya Muslim, dengan Muslim meliputi 88% dari populasi dari sekitar
80 juta orang Mesir. Kebanyakan Muslim di Mesir adalah Sunni. Jumlah signifikan
Musim Sunni Mesir juga mengikuti tarekat Sufi. Terdapat lima puluh ribu
Muslim Ahmadiyyah di Mesir. Terdapat minoritas Mu'tazila, Syiah Dua Belas
Imam dan Ismailisme yang berjumlah beberapa ribu.
k. Masyarakat mesir percaya bahwa setiap manusia terdiri dari bagian fisik dan spiritual.
Selain badan, manusia juga memiliki šwt (bayangan), ba (kepribadian atau jiwa), ka
(nyawa), dan nama. Jantung dipercaya sebagai pusat dari pikiran dan emosi. Setelah
kematian, aspek spiritual akan lepas dari tubuh dan dapat bergerak sesuka hati, namun
mereka membutuhkan tubuh fisik mereka (atau dapat digantikan dengan patung) sebagai
tempat untuk pulang. Tujuan utama mereka yang meninggal adalah menyatukan kembali
ka dan ba dan menjadi "arwah yang diberkahi." Untuk mencapai kondisi itu, mereka
yang mati akan diadili, jantung akan ditimbang dengan "bulu kejujuran." Jika pahalanya
cukup, sang arwah diperbolehkan tetap tinggal di bumi dalam bentuk spiritual.
l. Penduduk mesir masih menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman. solat berjamaah masih
sering dilakukan oleh masyarakat mesir
m. Orang mesir termasuk orang yang suka membantu, baik yang berupa materi atau non
materi.
n. Masyarakat mesir adalah masih menganggap banyak hal tabu untuk dilakukan, dan hal
tabu tersebut merupakan aib atau hal yang merusak kehormatan jika dilakukan.
o. Orang Mesir Kuno mempertahankan seperangkat adat pemakaman yang diyakini sebagai
kebutuhan untuk menjamin keabadian setelah kematian. Berbagai kegiatan dalam adat ini
adalah : proses mengawetkan tubuh melalui mumifikasi, upacara pemakaman, dan
penguburan mayat bersama barang-barang yang akan digunakan oleh almarhum di
akhirat.
p. Pria Mesir Kuno juga bersolek
BUDAYA KESEHATAN MESIR
a. Mengukur Denyut
Ketika masuk masuk ke ruang periksa dokter masa kini, ada sejumlah hal yang selalu
diperiksa, termasuk tekanan darah, suhu, dan denyut nadi. Denyut nadi memberikan cara
menduga kesehatan sistem sirkulasi, tapi hanya mungkin dilakukan kalau terlebih dulu
mengerti arteri dan vena yang ada di seluruh tubuh.
b. Menoleh dan batuk
Pemeriksaan yang terasa ganjil ini sudah dilakukan selama berabad-abad. Dalam Papirus
Ebers, yaitu suatu panduan kedokteran Mesir Kuno, disebutkan adanya diagnosis hernia
yang disebut sebagai "pembengkakan yang muncul saat batuk."
c. Tampon
Banyak orang menganggap tampon adalah pencapaian modern yang membantu
kenyamanan kaum wanita pada saat menstruasi. Tampon kain sering juga disebut dengan
tyet atau buntalan Isis dan dibuat dari kain perca, terutama katun, yang digulung dan
diikat pada bagian tengahnya. Nama "buntalan Isis" mengacu kepada dewi Isis, yang
menurut legenda menggunakan tampon ketika sedang mengandung Horus agar
melindunginya di dalam rahim menghadapi serangan dewa Seth. Bangsa Mesir Kuno
juga menggunakan kain-kain lain yang mirip dengan pembalut sekarang dan lazim dalam
berbagai budaya masa lalu.
d. Tambal gigi
Lubang gigi sebenarnya jarang terjadi pada masa Mesir Kuno karena gula bukan
merupakan bagian dari pangan merea sehingga mereka tidak mengalami pengumpulan
tartar ataupun masalah lain yang kita kenal sekarang. Tapi mereka diketahui mengalami
gerusan pada gigi mereka. Tepung dan selai ditumbuk menggunakan batu dan selalu ada
saja serpihan batu dalam makanan, seberapapun kehati-hatian mereka. Kehidupan di
wilayah gurun juga menambah gerusan pada gigi.
e. Prostesis
Mumi-mumi Mesir ditemukan memiliki prostesis tungkai, jari kaki, dan jari tangan tertua
di dunia. Prostesis untuk menggantikan bagian tubuh yang hilang merupakan hal yang
hakiki bagi bangsa Mesir Kuno karena beberapa alasan. Salah satu alasan adalah karena
kepercayaan Mesir Kuno bahwa, setelah kematian, tubuh haruslah lengkap dan awet agar
bisa seseorang bisa kembali mendiaminya di alam baka.
f. Pengobatan
1. Akses ke perawatan medis sangat dikendalikan oleh pemerintah Mesir Kuno.
Dokter-dokter dididik melalui kurikulum tertentu dan menjadi anggota "wisma
kehidupan" yang biasanya di bawah naungan suatu kuil.
2. Minum oabt diduga sama usianya dengan peradaban. Tapi, bangsa Mesir Kuno
menerima obat secara coba-coba sehingga ada yang sembuh atau malah tambah
parah. Bangsa Mesir Kuno mengetahui bahwa madu baik bagi luka dan hingga
sekarang madu masih dipakai juga untuk luka. Mereka juga mengetahui bahwa
mint bisa menenangkan perut. Tapi ada juga yang cukup berbahaya semisal
timbal dan tinja.
3. Biji opium masih ditanam sekarang ini untuk menghasilkan obat yang kuat dan
telah lama diketahui memiliki kemampuan mengurangi sakit. Opioid sekarang ini
masih menjadi pengobatan utama untuk rasa sakit, terutama dalam pengeloaan
nyeri parah.
g. Sunat
Mamboing kulit kulup bayi lelaki telah berlangsung selama beberapa abad atau sunat,
terkadang dipandang sebagai praktik keagamaan
h. Pembedahan
Bangsa Mesir Kuno mendapatkan banyak pengetahuan anatomi manusia dan cara kerja
tubuh melalui praktik-praktik mumifikasi. Karena membedah jasad, mereka bisa melihat
adanya masalah dalam tubuh seseorang dan mengkaitkannya dengan sakit semasa
hidupnya

Anda mungkin juga menyukai