Anda di halaman 1dari 39

PALEOPATOLOGI : STUDI TENTANG

PENYAKIT PADA MASA PRASEJARAH


PENGANTAR
• Paleopatologi adalah studi mengenai penyakit-
penyakit purba.
• Para ahli peleopatologi melakukan studi pada
tulang-tulang manusia purba, kotoran, lukisan
pada dinding, patung, mumi, dan lain lain
untuk menemukan penyakit-penyakit infeksi
pada manusia purba.
• Studi untuk mengetahui penyakit
manusia purba dari fosil-fosil ini, pada
umumnya hanya terbatas pada penyakit-
penyakit yang menunjukkan buktinya
seperti pada tulang-tulang yang dapat
diidentifikasi.
• Sebagai contoh kerusakan atau abses pada
tulang sebagai akibat dari siphilis, TBC,
frambosia, osteomilitus, poliomilitis, kusta,
dan penyakit-penyakit yang sejenisnya adalah
penyakit infeksi yang dapat dikenali.
Trephination : Operasi tengkorak
• Manusia purba memiliki beberapa peralatan
opeasi dan memiliki sedikit pengetahuan
tentang anestesi atau antiseptik.
• Prosedur medis yang umum mereka lakukan
adalah operasi tulang tengkorak, dikenal
sebagai trephination (=trepanasi).
• Trepanasi sudah dikenal sejak 10.000 tahun
yang lalu
• Temuan tengkorak yang pernah dilakukan
trepanasi dijumpai di Eropa, Afrika utara,
Rusia, Bolivia, Canary island, dan Peru.
Tulang tengkorak wanita dari jaman Neolitik (3500 SM) yang pernah dilakukan
trepanasi
Bentuk2 operasi lain
• Amputasi : dilakukan pada tangan atau kaki
yang terluka.
• Amputasi pada jari-jari juga dikaitkan dengan
ritual-ritual religius tertentu.
• Operasi pada abdominal.
• Terdapat bukti bahwa manusia purba juga
pernah melakukan eksperimen tentang
operasi seksio sesaria.
Penyakit-penyakit pada jaman purba
• Kebanyakan penyakit-penyakit infeksius yang
dapat menular antar manusia berasal dari
binatang.
• Smallpox dikenal sejak jaman 3000 SM dan
penyakit yang mirip dengan Pox yang
menjangkiti manusia bermula berasal dari sapi.
• Hewan ternak juga menyebabkan terjangkitnya
TBC, babi dan bebek dapat menyebabkan
influensa.
• Kuda piaraan dapat menularkan rhinovirus pada
manusia. Penyakit measles ditularkan melalui
anjing piaraan.
• Air yang tercemar dapat menularkan polio,
kolera, tifoid, viral hepatitis, whooping cough
dan difteria.
• Penyakit2 diatas ternyata telah dikenal oleh
masyarakat purba ribuan tahun sebelum
manusia modern mengenalnya.
Terapi Medis di Mesopotamia
• Rekam medis pertama kali temukan di
mesopotamia, kira-kira 700 tahun SM yang dapat
memberikan gambaran mengenai proses terapi
medis pada masyarakat purba.
• Tablet sudah dikenal
• Prosedur drainase pus pada paru-paru
• Kemampuan membuat prognosis melalui metode
astrologi, astronomi dan hepatoskopi (studi
mengenai bentuk liver dari binatang kurban)
• Di Mesopotamia dikenal 2 jenis terapis, yaitu
Ashipu dan Asu.
• Ashipu bertugas mendiagnosa penyebab
penyakit-penyakit yang ringan sifatnya.
• Asu khusus mengobati luka, termasuk
membasuh luka, membalut luka dan membuat
plester herbal.
• Kedua jenis terapis ini tidak bersaing satu sama
lain.
Sistem medis Mesir purba
• Masyarakat mesir purba ( 2500 SM) percaya
bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan
sehat,namun roh jahat kadang-kadang masuk
kedalam tubuh manusia dan memerlukan doa-
doa, mantra-mantra untuk mengeluarkannya.
• Sistem sirkulasi telah dikenal oleh para terapis
mesir purba.
• Jantung merupakan kunci bagi kehidupan.
Setiap cairan tubuh (darah, urine, sputum dan
limbah padat) bergerak melalui semacam
pembuluh.
• Sistem sanitasi dan kebersihan  mandi,
bercukur, WC, kelambu
• Amputasi dilakukan dengan menggunakan pisau
yang terbuat dari batu hitam yang tajam.
• Terapis mesir purba juga kerap melakukan
perjalanan ke luar negeri untuk melakukan
penyembuhan.
• Dokter mesir purba dididik disebuah biara.
• Terdapat berbagai macam spesialis : proctologist,
spesialis matam spesialis kepala, spesialis gigi.
• Wanita juga mendapat tempat di sistem medis
mesir purba. Mereka bisa menjadi perawat,
perawat luka, atau dokter.
• Metode penyembuhan menurut Imhotep
(dalam bhs mesir berarti “orang yang berjalan
dalam kedamaian) antara lain adalah metode
inkubasi, yakni tidur di biara penyembuhan
dan bermimpi dipercaya dapat
menyembuhkan suatu penyakit.
MEDICAL PAPYRI
• Suatu dokumen medis yang ditemukan di Luxor,
mesir memuat tentang 48 macam bentuk luka
akibat perang dan cara penyembuhannya.
• Ebers papyrus  memuat tentang manajemen
penyakit.
• Smith papyrus (1600 SM) memuat 48 kasus-
kasus mengenai luka dan cara terapi. Disebut
juga sebagai “Book of Wounds”
Edwin Smith Papyrus memuat tentang metode pembedahan pada luka
trauma
Ebers papyrus berisi tentang :
1. Preliminary diagnosis (prognosis) : seorang
dokter akan melihat apakah penyakit seorang
pasien dapat diobati atau tidak. Jika
penyakitnya sangat berat atau tidak dapat
diterapi, maka dokter akan menolak untuk
menangani kasus tersebut. Hal ini bertujuan
untuk menjaga reputasi dokter tersebut.
2. Pemeriksaan pasien. Dokter mesir purba
menggunakan 5 tanda untuk mengevaluasi
seseorang yang sakit, antara lain denyut nadi
dan palpasi, serta mencium bau dan
merasakan cairan tubuh seperti urin, sputum
dan darah.
3. Diagnosis. Dokter mengemukakan opininya
perihal penyakit pasien.
4. Rencana terapi. Rekomendasi terapi yang
dibutuhkan pasien, baik berupa obat maupun
formula gaib dan doa-doa.
• Jenis-jenis dokter pada masa mesir purba :
– Swnm (dibaca “soonoo”)  dokter rakyat.
Merupakan posisi strata yang paling rendah.
Ilmu medis didapat dari belajar otodidak,
berdasarkan trial and error. Ada dua
macam, dokter junior (swnw) dan dokter
senior (wr-swnw).
– Wabw (dibaca “waboo”), memiliki arti murni atau
bersih. Dokter jenis ini memiliki strata yang lebih
tinggi. Mereka mengkombinasikan metode medis
dengan ritual religius tertentu.
– Saw (dibaca “saoo”) yang memiliki arti pelindung.
Mereka bekerja terbatas pada keluarga raja atau
masyarakat elit tertentu. Mereka menggunakan
metode wabw disertai magis dan ilmu sihir.
Pembalsaman
• Berdasarkan kepercayaan bahwa terdapat
kehidupan setelah kematian sehingga jasad
harus dipersiapkan agar tidak membusuk
sehingga roh dapat kembali ke jasad.
SISTEM MEDIS DI INDIA KUNO
• Di kota Harappa dan Mohenjo-daro, pada
3000-1500 SM sudah mengenal adanya
sanitasi kota serta sistem drainase.
• Vedic Medicine : Dosa merupakan penyebab
dari sakit. Moral / perilaku yang baik
merupakan fokus dari vedic medicine.
• Derajat kesehatan yang baik dibangun atas
kebersihan, diet yang baik, dan olah raga.
AYURVEDIC MEDICINE
• Ayurveda (ayur = kehidupan, veda= pengetahuan)
berasal dari tradisi vedic.
• Unsur-unsur magis dihilangkan sehingga lebih
bernuansa empiris.
• Tujuan utamanya adalah memelihara kesehatan,
bukan menyembuhkan penyakit.
• Praktisi ayurveda percaya ada 4 pilar bagi
penyembuhan : dokter, pelayan, obat, serta pasien),
keempat pilar tersebut terlibat dalam proses
penyembuhan.
• Konsep fisiologi ayurveda menyandarkan diri pada
keseimbangan “dosa” (bhs yunani = cairan) tubuh.
• Cairan tubuh : angin (napas), empedu, lendir. Hal ini
sesuai dengan konsep : Angin, matahari dan Bulan.
• Jika seorang pasien mengalami ketidakseimbangan
“dosa” ini, dapat menyebabkan gangguan pada
darah, sehingga dokter harus menghilangkan “darah
jelek” ini dengan venaseksi.
Caraka-samhita : dokumen medis kuno

• Caraka-samhita ditulis oleh caraka, yang hidup


pada 1000-800 SM. Caraka menulis metode-
metode medis.
• Caraka-samhita memuat tentang 107 vital
point (marmas)  sakit dan injuri.
• Caraka-samhita juga memuat penjelasan
tentang 1000 macam penyakit.
Sushruta-samhita
• Sushruta-samhita memuat risalah mengenai
ilmu bedah.
• Menjelaskan ilmu bedah kedalam 6 kategori :
– Eksisi (chedya)
– Skarifikasi / mengelupas kulit (lekhya)
– Tusukan / puncturing (Vedhya)
– Eksplorasi (Esya)
– Ekstraksi (Ahrya)
– Menjahit (Sivya)
Ilmu bedah
• Ilmu bedah telah berkembang pesat pada masa india
kuno.
• Ahli bedah mereka sudah mampu untuk mengoperasi
tumor, insisi dan drainase abses, drainase cairan
abdomen, reparasi fistula anus dll.
• Litotomi (mengambil batu kandung kencing) mampu
mereka lakukan, dimana eropa baru mampu setelah
2000 tahun.
• Operasi plastik pada hidung (rhinoplasty) sudah biasa
dilakukan oleh ahli ayurveda.
sekian

Anda mungkin juga menyukai