Anda di halaman 1dari 4

SUKU FLORES

Suku bangsa Flores adalah merupakan percampuran etnis antara melayu, Melanesia, dan
portugis. Di karenakan pernah menjadi koloni portugis, maka interaksi dengan kebudayaan
portugis sangat terasa dalam kebudayaan flores baik melalui Genetik, Agama, dan Budaya.
Nama flores itu sendiri berasal dari bahasa portugis yaitu “ cabo de flores “ yang berarti “tanjung
bunga”. Nama itu semula di berikan oleh S.M. Cabot untuk menyambut wilayah timur dari pulau
flores. Nama itu kemudian di pakai secara resmi sejak tahun 1636 oleh gubernur jenderal hindia
belanda Hendrik Brouwer. Nama flores yang sudah hidup hampir empat abad ini sesungguhnya
tidak mencerminkan kekayaan flores yang di kandung di pulau ini. Lewat sebuah studi yang
cukup mendalam oleh Orinbao (1969) mengungkapkan bahwa nama asli pulau flores adalah nusa
nipa (pulau ular). Dari sudut antropologi, istilah ini lebih bermanfaat karena mengandung
berbagai makna filosofis, cultural, dan ritual masyarakat flores.

SISTEM KEPERCAYAAN
Salah satu tradisi yang masih berakar kuat dan menonjol dalam sistem perilaku budaya sehari-
hari adalah tradisi megalitik di beberapa sub etnis Flores.Misalnya,tradisi mendirikan dan
memelihara bangunan-bangunan pemujaan bagi arwah leluhur. bahwa tradisi pendirian
bangunan megalitik sebagai ujud penghormatan (kultus) terhadap para leluhur dan
arwahnya berawal sejak sekitar 2500 - 3000 tahun lalu dan sebagian diantaranya
masih berlangsung sampai sekarang.Dampak pendirian monumen-monumen tradisi megalitik itu
tradisimegalitik itu begitu luas mencakup aspek simbolisme, pandangan terhadap kosmos (jagat
raya),asal mula kejadian manusia, binatang dan sebagainya.Upacara doa dan mantra, serta
berbagai media untuk mengekspresikan simbol-simbol secara fisik dalam kebersamaan.Tradisi
megalitik yang berkembang di Pulau Flores awal pemunculannya,tampak pada sisa-sisa
peninggalan seperti rancang rumah adat dan monumen-monumen pemujaan terhadap arwah
leluhur, termasuk seni ragam hiasnya.Tampak juga padaupacara pemujaan termasuk prosesi doa
mantra, pakaian, pelaku seni, seni suara dantari serta perlengkapan-perlengkapan
upacara(ubarampe) dan sebagainya.Tradisi megalitik pun tampak pada tata ruang, fungsi,
konstruksi sertastruktur bangunan. Tak ketinggalan pada upacara siklus hidup mulai dari
lahir,inisiasi, perkawinan dan pola menetap setelah perkawinan dan kematian, penguburan serta
perkabungan. Sudah tentu juga berkaitan dengan upacara untuk mencari mata pencarian, seperti
pembukaan lahan, penebaran benih, panen, berburuan, pengolahanlogam dan sebagainya, serta
pembuatan benda-bendagerabah, tenun dan senjata.

KESENIAN
Tarian.
Caci atau tari Caci atau adalah tari perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari
laki-laki yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara Timur, Indonesia.
Caci merupakan tarian atraksi dari bumi Congkasae- Manggarai. Hampir semua daerah di
wilayah ini mengenal tarian ini. Kebanggaan masyarakat Manggarai ini sering dibawakan pada
acara-acara khusus. Tarian Caci Caci berasal dari kata ca dan ci. Ca berarti satu dan ci berarti uji.
Jadi, caci bermakna ujian satu lawan satu untuk membuktikan siapa yang benar dan salah dan
merupakan ritual Penti Manggarai.
Pakaian.
Pakaian penarinya yang khas sudah menjadi daya tarik sendiri. Penari perang tersebut
mengenakan celana panjang berwarna putih dipadu dengan kain songke (sejenis songket khas
Manggarai) yang dikenakan di sebatas pinggang hingga lutut. Tubuh bagian atas dibiarkan
telanjang sebab tubuh tersebut adalah sasaran bagi serangan lawan. Pada bagian kepala, para
penari mengenakan topeng (panggal) berbentuk seperti tanduk kerbau dan terbuat dari kulit
kerbau yang keras serta dihiasi kain warna-warni. Panggal akan menutupi sebagian muka yang
sebelumnya sudah dibalut dengan handuk atau destar sebagai pelindung.

ILMU PENGETAHUAN
Bercocok tanam di ladang.suku Flores juga sudah mengenal sistem perladangan. Para warga
laki-laki dari sejumlah keluarga luas biasanya berkerja sama dalam hal membuka ladang di
dalam hutan. Aktivitas itu sendiri dari memotong dan membersihkan belukar bawah, menebang
pohon-pohon dan membakar daun-daunan, batang-batang dan cabang-cabang yang telah di
potong dan di tebang. Kemudian bagian hutan yang di buka dengan cara tersebut dibagi antara
berbagai keluarga luas, yang telah bersama-sama membuka hutan tadi. Dari atas sekelompok
ladang-ladang serupa itu akan tampak seperti suatu jaringan sarang laba-laba. Tanaman pokok
yang di tanam di ladang-ladang adalah jagung dan padi.

SISTEM MASYARAKAT DAN ORGANISASI SOSIAL


Di dalam masyarakat flores kuno ada suatu sistem statifikasi, yang terdiri dari tiga lapisan.
Dasar pelapisan itu adalah klan-klan yang dianggap mempunyai sifat keaslian satau bersifat
senioritet. Yaitu diantaranya ;
Damianus Wera orang Flores satu ini punya karunia yang sangat langka . Dami dikenal sebagai
penyembuh alternative unik.
Damianus wera bukan dokter , buta huruf , tak makan sekolah , tapi buka praktik layaknya dokter
professional . Dia melakukan operasi hanya menggunakan pisau.
Menurut Dami ada tiga jenis penyakit yang dikeluhkan para pasien . Pertama , jenis penyakit nonmedis
atau santet / guna – guna . Biasanya tubuh korban dirusak dengan paku , silet , lidi , kawat , beling ,
jarum , benang kusut. Kedua , penyakit medis seperti jantung koroner , batu ginjal , tumor , kanker ,
dll.Dami mengangkat penyakit ini dengan operasi dan juga sedot darah melalui selang . Ketiga , sakit
psikologis misalnya : banyak utang , stress , sulit hamil , dll. Dami mengingatkan kunci sehat itu
sebenarnya ada di pikiran yang sehat . Sebaliknya , pikiran yang ruwet , penuh beban dan tekanan ,
justru memicu munculnya penyakit dalam tubuh manusia.
Dami di datangi ayahnya yang sudah meninggal dan dikasih gelang . Dan saat dia bermimpi ia akan di di
karuniai penyembuhan . Pagi – pagi ia menemukan pisau di bawah bantal . Pisau itu untuk mengoprasi
orang sakit.
Dami mempunyai 7 metode untuk mengatasi penyakit :
1. Berdoa : dilakukan sebelum dan sesudah pengobatan , pasien berdoa menurut agamanya.
2. Air putih : Pasien diminta membawa air putih dalam botol 1, 5 liter . Setelah didoakan , pasien minum
di rumah masing- masing . Kalau mau habis , tambahkan dengan air yang baru.
3. Kapsul ajaib : Pasien diminta minum kapsul ajaib seperti obat biasa.
4. Pijat refleksi : Pasian menjerit kesakitan karena “ diestrum “ listrik tegangan tinggi.
5. Suntik : Jarum suntik diperoleh dengan cara muntah. Cairan atau obat diperoleh lewat doa tertentu.
6. Telur ayam ( kampung ) dan gelas : Dipegang , diletakkan di atas kepala pasien. Selain mendeteksi
penyakit , telur ayam kampung itu juga untuk mengobati penyakit dan untuk mengambil benda – benda
santet seperti jarum , benang , silet , beling , paku lewat telur ayam.
7. Operasi / bedah : Operasi atau bedah bisa untuk penyakit medis maupun non medis.

• Di samping itu , orang flores juga percaya adanya sejenis kain yang berwarna hitam yang dipercaya
dapat menyembuhkan orang yang sakit panas / demam tinggi . yaitu dengan cara di selubungkan atau
ditutupkan di seluruh tubuhnya hingga tidak ada yang kelihatan lagi , dan biarkan orang yang sakit panas
tersebut hingga ia merasa nyaman dan pansanya berkurang.
• Bawang merah dipercaya untuk mengobati batuk , yakni dengan cara dihancurkan (dikunyah ) lalu
dibungkus dengan sepotong kain , kemudian ditempelkan di tenggorokan . Cara ini baik diterapkan pada
waktu sebelum tidur malam.
• Daun sirih untuk mengobati orang yang mimisan , yaitu dengan digulung kemudian disumbatkan ke
lubang hidung yang keluar darah.
• Daun papaya yang masih muda digunakan untuk menghentikan keluarnya darah dari bagian tubuh
yang luka , yaitu dengan dikunyah sampai halus kemudian ditempelkan di bagian yang luka tersebut.
Pengaruh Kepercayaan , Agama dan Aliran Lain , Jinis Kelamin dan Masalah Analisis
a. Kepercayaan , agama dan aliran lain
Kepercayaan dan agama adalah pondasi penting untuk kesehatan , agama dan kepercayaan
memberikan kontribusi penuh dalam tindakan keperawatan . Misalnya perawatan pasien beragama
berbeda harus dibedakan dengan pasien lain yang mempunyai agama berbeda dalam hal kepercayaan.
b. Jenis Kelamin
Wanita mempunyai peranan ( yang dianggap penting) karena perempuan lebih professional . Terbukti
dari awal mula 95 – 98 % perawat adalah perempuan . Status sosial wanita dalam dunia medis maupun
masyarakat dicirikan sebagai seorang yang dapat merawat , seperti seorang ibu yang merawat anak –
anaknya.

c. Masalah Analisis
Sebuah masalah digambarkan dengan situasi dan keadaan tertentu. Masalah selalu di luar rencana (
tidak direncanakan ) dan lebih sering tidak diterima . Masalah bisa lebih kompleks ataupun malah lebih
sederhana , untuk itu seorang perawat harus mampu menyesuaikan diri dengan mengubah pola pikir
terhadap analisa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai