Oleh :
JONI PURWANTO
2019.NS.A.07.048
PEMBIMBING PRAKTIK
Pembimbing Akademik
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Proposal dengan
judul Pemberian Penyuluhan dan Pembinaan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Menyusui
dan Ibu dengan anak Balita Tentang Buku KIA di Wilayah Palangka Raya
Proposal ini disusun untuk menjalankan tugas pada Stase Keperawatan
Komunitas pada Program Studi Ners di STIKes Eka Harap Palangka Raya. Dalam
kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih dan
penghargaan yang setulusnya kepada:
1. Ibu Maria Adelheid, S.Pd, M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kelompok untuk mengikuti dan
menyelesaikan tugas tersebut.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep., selaku ketua Prodi Ners yang telah
banyak memberi semangat dan motivasi serta memberi bimbingan selama
kami menyelesaikan kegiatan praktik.
3. Siti Santy Sianipar, S.Kep, M.Kes. selaku pembimbing yang telah
membimbing, memberikan saran dan semangat kepada kami dalam
menyelesaikan Proposal dan kegiatan selama Stase Keperawatan Komunitas
di Wilayah Palangka Raya.
4. Kepada seluruh Keluarga Binaan yang telah bersedia untuk menjadi Keluarga
Binaan selama ini.
Akhir kata, semoga Proposal ini dapat berguna bagi pengembangan ilmu
keperawatan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan berkat dan
karunia-Nya kepada kita semua.
Joni Purwanto
iii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................3
1.3 Tujuan.........................................................................................................3
1.4 Manfaat.......................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran Dokumentasi
Leaflet
SAP
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas
140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Pada populasi usia lanjut,
hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolik
90 mmHg (Bruner dan Suddarth 2012:896). Kurangnya pengetahuan dalam
konteks keluarga yang mempunyai masalah hipertensi termasuk anggota keluarga
usia lanjut akan mengakibatkan tidak tepatnya penanganan yang dilakukan pada
penderita dan hal ini juga dapat mempengaruhi fungsi dan peran anggota
keluarga. Berdasarkan wawancara
Hipertensi sering ditemukan pada usia lanjut, diperkirakan 23% wanita dan
14% pria berusia lebih dari 65 tahun menderita hipertensi dan angka kematian
akibat penyakit jantung pada usia lanjut dengan hipertensi 3 kali lebih sering
dibandingkan usia lanjut tanpa hipetensi pada usia yang sama. Di Amerika 15%
golongan kulit putih dan 25-30% golongan kulit hitam menderita hipertensi. Di
Indonesia 1,8-28% penduduk yang berusia di atas 20 tahun menderita hipertensi.
Presentasi prevalensi dari seluruh Puskesmas di Propinsi Jawa Tengah pada
Tahun 2009 adalah menempati urutan kelima dengan jumlah 90-785 kasus (3,
97%) dari sepuluh jumlah kasus penyakit. Menurut Riskesdas Dasar Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 jumlah penderita hipertensi di
2
Kalimantan Tengah 26,7% dari jumlah populasi penduduk, berdasarkan tingkat
usia >18 Tahun. Di Puskesmas Tangkiling prevalensi penyakit hipertensi pada
tahun 2014 di hitung mulai dari bulan januari sampai bulan september jumlah
sebanyak 475 orang.
Penyebab hipetensi yaitu gangguan emosi, obesitas, konsumsi alkohol yang
berlebihan dan rangsangan kopi serta obat-obatan dan penyakit ini sangat
dipengaruhi faktor keturunan (Republika, 2003:2). Faktor resiko terjadinya
hipertensi adalah umur, hal ini terjadi karena pada usia lanjut organ-organ tubuh
secara keseluruhan menurun terutama fungsi ginjal dan hati dengan penurunan
fungsi tersebut hipertensi pada usia lanjut perlu penanganan khusus, riwayat
1
keluarga, asupan garam yang berlebihan, merokok dan obesitas. Gaya hidup yang
memperhatikan tekanan darah adalah mengurangi berat badan, diet gizi seimbang,
olah raga teratur, mengurangi konsumsi garam. Jumlah garam yang berlebihan
dalam darah menyebabkan tubuh menarik lebih banyak air dalam darah. Hal ini
yang menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah jadi naik, akibatnya
jantung bekerja lebih keras. Pengobatan hipertensi memerlukan jangka waktu
yang lama (seumur hidup) karena hipertensi hanya dapat dikurangi bukan
dihilangkan. Dianjurkan agar upaya penanggulangan hipertensi dilakukan secara
kontinu dan terus menerus. Hipertensi merupakan faktor resiko primer yang
menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Hipertensi yang tidak terkontrol akan
menyebabkan kerusakan organ tubuh seperti otak, ginjal, mata dan jantung serta
kelumpuhan anggota gerak dan kerusakan yang paling sering adalah gagal jantung
dan stroke serta gagal ginjal. Untuk mencegah komplikasi sangat diperlukan
3
perawatan dan pengawasan yang baik. Banyak kasus penderita dan kematian
akibat penyakit kardiovaskuler dapat dicegah jika seseorang merubah perilaku
kebiasaan yang kurang sehat dalam mengkonsumsi makanan yang menyebabkan
terjadinya hipertensi.
Pelaksanaan tugas kesehatan keluarga mempunyai peranan yang sangat
penting dalam pemeliharaan kesehatan bagi anggota keluarga yang menderita
penyakit hipertensi. Peran yang dilakukan keluarga yaitu mengenal gejala
hipertensi, mampu mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
untuk menolong klien hipertensi, mampu memberikan asuhan keperawatan pada
anggota keluarga yang menderita hipertensi dalam mengatasi masalahnya dan
meningkatkan produktivitas keluarga dalam meningkatkan produktivitas keluarga
dalam meningkatkan mutu hidup keluarga yang menderita penyakit hipertensi.
Adapun peran perawat dalam membantu keluarga yang anggota keluarganya
menderita hipertensi antara lain mampu mengenal asuhan keperawatan keluarga
yang menderita hipertensi, sebagai pengamat masalah dan kebutuhan keluarga,
sebagai koordinator pelayanan kesehatan, sebagai fasilitator, sebagai pendidik
kesehatan, sebagai penyuluh dan konsultan dalam asuhan perawatan dasar
keluarga yang menderita hipertensi. Disini peran perawat sangat penting untuk
membantu pasien dalam merubah pola kebiasaan keluarga, selain itu peran aktif
dan dukungan keluarga sangatlah dibutuhkan demi keberhasilan pasien. Dengan
uraian di atas peneliti tertarik untuk membuat laporan asuhan keperawatan
keluarga pada Ny. A dengan masalah hipertensi di Jl. G.Obos VI. Gang 10 B Kota
Palangka Raya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas rumusan masalah yang dapat ditarik
bagaimana asuhan keperawatan keluarga pada Ny. dengan masalah hipertensi Jl.
G.Obos VI. Gang 10 B Kota Palangka Raya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menerapkan asuhan keperawatan dan mampu menyusun dan menyajikan
laporan asuhan keperawatan keluarga langsung ke masyarakat.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mampu melakukan pengkajian keperawatan keluarga pada Ny.A dengan
diagnosa medis hipertensi.
2. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga pada Ny.A dengan
diagnosa medis hipertensi.
3. Mampu menyusun intervensi keperawatan keluarga pada Ny.A dengan
diagnosa medis hipertensi.
4. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan keluarga pada Ny.A dengan
diagnosa medis hipertensi.
5. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan keluarga pada Ny.A dengan
diagnosa medis hipertensi.
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan
Hasil penulisan diharapkan dapat menjadi sumbangsih bagi kemajuan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang ilmu keperawatan
keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi.
4
keluarga.
3. Mempertahankan keakraban pasangan dan saling
merawat.
4. Melakukan life review masa lalu.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data adalah upaya pengumpulan semua data, fakta, dan informasi
yang mendukung pemecahan masalah klien.
3. Struktur dan Sifat Keluarga
1) Anggota keluarga dan hubungan dengan kepala keluarga.
2) Data demografi: usia, jenis kelamin, status sipil, kedudukan dalam
keluarga.
3) Tempat tinggal setiap anggota keluarga: apakah ia tinggal bersama kepala
keluarga atau ditempat yang lain.
4) Bentuk struktur anggota keluarga: matriakat, patriakat, berkumpul atau
menyebar.
5) Anggota keluarga yang menonjol dalam pengambilan keputusan terutama
dalam hal kesehatan.
6) Hubungan umum antar anggota keluarga termasuk adanya perselisihan
yang nyata atau tidak nyata antara anggota keluarga.
7) Kegiatan sehari-hari (kebiasaan tidur, kebiasaan makan, waktu senggang
atau hiburan).
4. Faktor sosial-budaya-ekonomi
Penghasilan dan pengeluaran
1) Pekerjaan, tempat kerja dan penghasilan setiap anggota yang sudah
bekerja
2) Sumber penghasilan
3) Berapa jumlah yang dihasilkan oleh setiap anggota keluarga yang bekerja
4) Kesanggupan untuk memenuhi kebutuhan primer seperti makan, pakaian
dan perumahan
5) Apakah ada tabungan untuk keperluan mendadak
6) Jam kerja ayah dan ibu
7) Siapa pembuat keputusan mengenai keuangan dan bagaimana uang
digunakan.
5. Faktor Lingkungan
23
1) Perumahan
2) Kondisi lingkungan tempat tinggal
3) Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
4) Fasilitas transportasi dan komunikasi.
6. Riwayat kesehatan/riwayat medis
1) Riwayat kesehatan setiap anggota
2) Nilai yang diberikan terhadap pencegahan penyakit
3) Sumber pelayanan kesehatan
4) Bagaimana keluarga melihat peranan petugas kesehatan dan pelayanan
yang mereka berikan serta harapan mereka terhadap pelayanan petugas
kesehatan
5) Pengalaman mengenai petugas kesehatan profesional.
7. Data pengkajian didapat dengan mengunakan beberapa cara. Berikut ini adalah
metode pengumpulan data yang digunakan:
1) Wawancara
2) Pengamatan/ observasi
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi dokumentasi
8. Tabulalsi data
Data yang ada disusun dalam tabel, grafik, genogram, gambar dan lain-lain
untuk memudahkan proses analisis.
9. Analisis data
10. Perumusan masalah
2.3.2 Diagnosa Keperawatan
2.3.2.1 Mengidentifikasi masalah keluarga
Pengkajian keluarga mencapai puncaknya saat mengidentifikasi masalah
keluarga yang aktual dan potensial. Banyak masalah kesehatan keluarga berada
dalam lingkup praktik perawat dan disebut diagnosis keperawatan keluarga. Pada
tingkat keluarga, diagnosis keperawatan dapat ditegakan bertolak dari salah satu
teori keperawatan atau teori keluarga atau menggunakan diagnosis NANDA.
Diagnosis keperawatan dapat meliputi konfllik peran, transisi, masalah
pengasuhan anak, konflik nilai, atau masalah komunikasi.
24
2.3.2.2 Menurut Friedman ada 3 kelompok masalah
Setelah ditemukan masalah-masalah tersebut dikelompokan sebagai berikut:
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
29
: Garis Keturunan
: Tinggal 1 rumah
: Klien
: meninggal dunia
3.1.4 Tipe Keluarga
Keluarga NY. A adalah tipe keluarga inti, dimana keluarga tersebut terdiri dari ibu
dan anak .
3.1.4.1 Latar Belakang Keluarga
1. Latar Belakang Budaya Keluarga Dan Anggota Keluarga
Keluarga Tn. S adalah suku Jawa, di dalam keluarga apabila ada anggota keluarga
yang sakit anggota keluarga yang lain juga ikut menjenguk sama-sama dan
membantu merawat memenuhi kebutuhan anggota keluarganya ketika ada waktu.
2. Bahasa Yang Digunakan
Bahasa yang digunakan keluarga sehari-hari apabila suami dan istri juga anggota
keluarga yang lain menggunakan bahasa dayak dan kadang-kadang dengan anaknya
yang kecil menggunakan bahasa indonesi.
3. Pengaruh Budaya Terhadap Kesehatan Keluarga
Di dalam keluarga NY A ada budaya yang mempengaruhi kesehatan anggota
keluarga yang lainnya dan keluarga memiliki pandangan positif terhadap pengobatan
herbal, sehingga membuat keluarga jarang kontrol ke Puskesmas dan kontrol apabila
pengobatan herbalnya sudah tidak berjalan.
3.1.2 Identifikasi Agama
Keluarga mengatakan bahwa mereka menganut agama Islam dan menjalankan
kewajiban sholat lima waktu, semua aktivitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan
dengan ajaran agama islam, tetapi keluarga tidak fanatik dengan agama lain menurut
31
mereka semua ajaran agama adalah baik semua adalah tergantung kepercayaan kita
masing-masing lagi. Keluarga sholat pada waktu jamnya sholat lima waktu
.
3.1.3 Status Kelas Sosial
NY A mengatakan penghasilannya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari,
untuk tabungan.
3.1.4 Rekreasi Keluarga dan Pemanfaatan Waktu Luang
Keluarga mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi keluar kota 1 kali setahun
dan liburan ke tempat keluarga.
3.2 Tahap Perkembangan Dan Sejarah Keluarga
3.2.1 Tahap Perkembangan danTugas Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan dan tugas keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia
sekolah yaitu:
8. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga misalnya
kebutuhan tempat tinggal, privasi dan rasa aman.
9. Membantu anak untuk bersosialisasi
10. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir
sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi.
11. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di
dalam maupun di luar keluarga. (keluarga lain, maupun lingkungan sekitar)
12. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan
anak (biasanya keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi).
13. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.
14. Merencanakan kegiatan dan waktu untuk
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.
3.2.2 Tahap Perkembangan Yang Belum Terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan dalam keluarga yang belum terpenuhi.
3.3 Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
3.3.1 Keluarga Tn. S tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
3.3.2 Ny.A menderita penyakit hipertensi
3.3.3 Dalam keluarga Tn. S biasanya menggunakan sumber pelayanan
kesehatan keluarga yaitu puskesmas setelah menggunakan obat herbal
32
yang di buat oleh keluarga berdasarkan pengetahuannya.
JALAN
WC
Kamar 1 Kamar 2
Rumah Ny S
33
J
3.5.2 Karakteristik Tetangga dan Komunitas
Keluarga NY A mengatakan tetangga mereka baik-baik orangnya ketika ada anggota
keluarga yang sakit dan dimintai tolong untuk membantu mengantar ke Puskesmas
tetangga bersedia menolong.
3.5.3 Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga NY A menggunakan fasilitas sepeda motor untuk kegiatan sehari-harinya,
di rumah dan mengantar anak sekolah.
3.5.4 Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga NY A mengatakan jarang bisa berkumpul dengan keluarga besarnya
karena jauh dari anggota keluarga yang lain dan untuk interaksi dengan masyarakat
di Kompleknya cukup baik karena istrinya juga ikut aktif dalam kegiatan pengajian
ibu-ibu.
3.5.5 Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga yang berperan dalam memperhatikan kesehatan anggota keluarganya dan
bertanggung jawab atas biayanya yaitu suami dan istri saling membantu dalam hal
tersebut
3.6 Struktur Keluarga
3.6.1 Pola Komunikasi Keluarga
Ketika ada masalah kesehatan keluarga selalu mengambil keputusan bersama atas
musyawarah dan mufakat, saling terbuka antara yang satu dengan yang lainnya serta
cara keluarga menegur anggota keluarga yang lainnya dengan cara komunikasi yang
baik (lemah lembut)
3.6.2 Struktur Kekuatan Keluarga
Keluarga NY A saling menghargai satu sama lain, saling membantu serta saling
mendukung, keluarga NY A mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3.6.3 Struktur Peran
Sebagai pengambil keputusan dalam keluarga NY A adalah suami dan
anggota keluarga berperan sebagai mestinya dan menjalankan perannya masing-
masing. 34
Penampilan Umum:
Ny. A menggunakan baju tidur saat kunjungan rumah.
Pemeriksaan Fisik:
Kepala:
Rambut : Rambut bersih
Mata : Tidak ada kelainan.
Telinga : Telinga bersih, pendengaran cukup baik dan tidak ada penyakit
Hidung : Bersih, penciuman masih normal
Mulut : Mulut bersih.
Leher: Tidak ada pembentukan kelenjar gondok.
Dada:
Paru-paru:
Inspeksi:simetris, tidak ada retraksi, tidak ada luka
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: suara sonor
Auskultasi: tidak terdengar suara wheezing
Jantung
Inspeksi: tidak ada kelainan
36
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: suara sonor
Auskultasi: tidak ada suara tambahan.
Abdomen:
Inspeksi: tidak ada kelainan
Palpasi: tidak ada nyeri tekan
Perkusi: suara sonor
Auskultasi: peristaltik normal
Ekstremitas:
Atas: Kadang- kadang terasa nyeri dan keju linu pada tangan kanan
Bawah
Genetalia: Tidak terkaji
Pemeriksaan Penunjang
TTV:
TD: 150/90 mmHg
N: 88x/Menit
RR: 22x/Menit
Suhu: 36°C
Pasien mengatakan tengkuk dan leher terasa sakit
Terapi:
Amlodipin 5 mg 1x1
37
TTV Ny. R:
TD: 150/90 mmHg
N: 80 x/ Menit
RR: 24 x/ Menit
S: 36,1° C
Riwayat Hipertensi
Pasien jarang kontrol
ke Puskesmas
TTV Ny. A
TD: 150/90 mmHg
N: 80 x/ Menit
RR: 24 x/ Menit
S: 36,1° C
39
Bobot = 1
Bobot 1
Total 4,6
40
Skor 2
Bobot 2
Skor 1
Bobot 1
Skor 2
Bobot 1
Total 3,9
41
2 Resiko terjadinya komplikasi Setelah Setelah dilakukan Verbal Keluarga mengetahui 1. Observasi adanya
hipertensi berhubungan dengan dilakukan kunjungan rumah dan memahami: resiko komplikasi pada
43
44
2 Selasa, 10 November 2020 1. Melakukan kunjungan kedua untuk pembinaan S: Pasien mengatakan sakit kepalanya
Jam: 16.00 WIB 2. Menanyakan apakah keluhan pasien Ny. A sudah tidak lagi.
masih ada O: Pasien tampak lebih sehat dari
3. Mengukur TTV Ny. A TD: 140/90 mmHg, R: kemaren dan obat yang diberikan di PKM
78 x/Menit, S: 35,8°C, RR: 24x/Menit. kemaren ada diminum sesuai petunjuk
4. Mengukur TTV Tn. S TD: 120/80 mmHg, R: dokter. TTV Ny. T TD: 140/90 mmHg,
80x/ Menit, S: 36°C, RR: 20x/Menit. N: 78 x/Menit, S: 35,8°C, RR:
5. Menjelaskan aturan minum obat yang benar. 24x/Menit.
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
3 Rabu, 11 November 2020 1. Melakukan kunjungan ketiga untuk pembinaan S: Pasien mengatakan tidak ada keluhan
10.30 WIB 2. Menanyakan apakah keluhan pasien Ny. R lagi setelah minum obat teratur.
masih ada O: Pasien tampak sehat dan mampu
55
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Buletin Jendela: Data dan informasi KesehatAn.
Phttp://depkes.go.id.
Mardiana, Lina. 2012. Daun Ajaib Tumpas Penyakit. Jakarta: Penebar Swadaya.
2. Pokok materi
1) Definisi hipertensi.
2) Tanda dan gejala hipertensi.
3) Etiologi hipertensi.
4) Komplikasi hipertensi.
5) Pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi.
3. Metode
1. Ceramah.
2. Tanya jawab/diskusi.
4. Media
1. Leaflet
5. Langkah-langkah
No Waktu Mahasiswa Pasien dan keluarga
1 5 Menit 1. Pembukaan :
1) Memberi salam. 1. Menjawab salam
2) Perkenalan. 2. Mendengarkan
3) Memberikan kontrak dan
waktu. memperhatikan
4) Menjelaskan tujuan
pembelajaran.
2 10 Menit 2. Pelaksanaan :
1) Menjelaskan materi 1. Memberi
penyuluhan secara tanggapan.
berurutan dan 2. Memperhatikan.
teraturmengenai definisi 3. Menanyakan hal
hipertensi, tanda dan gejala yang belum jelas.
hipertensi, etiologi 4. Mendengarkan.
hipertensi, komplikasi
hipertensi serta
pencegahandan
penatalaksanaan
hipertensi.
6. Evaluasi
Setelah dilakukan penyuluhan maka pasien dan keluarga diharapkan
dapat menyebutkan serta menjelaskan:
1) Definisi hipertensi.
2) Tanda dan gejala hipertensi.
3) Etiologi hipertensi.
4) Komplikasi hipertensi.
5) Pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi.
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
1. Definisi
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik (saatberkontraksi) dan
diastolic (saat istirahat) dengan tekanan diatas dari 140/90 mmHg
NSI
(seperti makanan yang berlemak dan
tekanan darah diastolic lebih dari 90
berlebihan, kurang istirahat, kurang
mmHg.
makan buah dan sayur, dan makan-
makanan yang bergaram).
Tanda dan gejala? 3. Merokok
4. Konsumsi alkohol dan kafein
sakit kepala (rasa berat di tengkuk),
5. Usia
palpitasi (jantung berdebar-debar)
kelelahan, Jika hipertensi tidak segera di tangani
Nausea (perasaan mual) akan mengakibatkan Komplikasi..
Vomiting (muntah)
Jantung koroner,
ansietas (merasa cemas)
gagal jantung,
Oleh: keringat berlebihan,
gagal ginjal,
tremor otot (bergetar pada otot)
Joni Purwanto kerusakan pembuluh darah otak dapat
nyeri dada
berupa pecahnya pembuluh darah.
Sulit tidur
(Sudahkah Anda Mengukur Tekanan
Darah Anda?)
2017
Cara Pencegahan....untuk Pengobatan tradinasional untuk
hipertensi:
mencegah komplikasi dan
1. Mentimun
penanganan hipertensi.. 2. Buah belimbing
3. Daun siledri
makan makanan sehat rendah lemak 4. Melon
dan kaya akan sumber vitamin dan 5. Wortel
mineral alami 6. Tomat
7. Bawang putih
Olahraga teratur dan pertahankan berat
Marilah kita selalu bersyukur atas segala
badan normal
perkara yang telah terjadi karena dengan
Menjaga emosi serta pikiran bersyukur, maka hati ini menjadi bergembira
Menghindari stres dan menimbulkan energi positif dalam tubuh
untuk mengusir segala penyakit seperti
Mengurangi asupan garam Cara membuat:
hipertensi!!
Jangan merokok
1. ½ kg buah buah ketimun/belimbing. Cuci hingga bersih
2. Kupas kulit kemudian diparut
3. Saring airnya dengan penyaring
4. Setelah disaring kemudian diminum
5. Lakukan setiap hari kurang lebih 1 kg 2 kali minum .