Anda di halaman 1dari 5

FORMAT

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penanganan Mandiri Terhadap Nyeri


Hari,Tanggal : Kamis, 26 Febuari 2020
Waktu : 25 Menit
Tempat : Ruang Mawar, RS Soedarsono
Sasaran : Tn. K

Tujuan :
1. Tujuan Instruksional umum
Klien dapat menjelaskan penanganan nyeri

2. Tujuan Instruksional khusus


a. Klien dapat menjelaskan pengertian nyeri
b. Klien dapat menyebutkan macam – macam nyeri
c. Klien dapat menjelaskan cara menghilangkan nyeri

3. Materi
a. Pengertian nyeri
b. Macam – macam nyeri
c. Cara mengatasi nyeri

4. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c.
5. Media
Leaflet
6. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien Waktu
1. Pembukaan Mengucapkan salam Menjawab salam 5 menit
Memperkenalkan diri menjawab
Apersepsi Bertanya
Menyampaikan tujuan mengenai
materi perkenalan dan
Menyampaikan pokok tujuan yang
pembahasan kurang jelas
2. Isi Penyampaian materi Mendengarkan, 20 menit
- Perngertian nyeri dan meyimak
- Macam – macam nyeri Bertanya
- Cara mengatasi nyeri mengenai hal –
Tanya jawab hal yang belum
Memberikan kesempatan jelas dan di
pada klien untuk menjawab mengerti
3. Penutup Melakukan evaluasi Sasaran dapat 5 menit
Menyampaikan kesimpulan menjawab tentang
materi pertanyaan yang
Memberikan Saran diajukan
Mengakhiri pertemuan Mendengarkan
Mengucapkan salam Memperhatikan
Menjawab salam

7. Evaluasi
a) Evaluasi struktur
- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Ruang Mawar
b) Evaluasi proses
- Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
- Pasien terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
c) Evaluasi hasil
- Pasien mengerti tentang penanganan terhadap nyeri, dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, cara penanganan nyeri mandiri.
- Menyebutkan penanganan nyeri

8. Pertanyaan

a. Jelaskan pengertian nyeri ?


b. Menyebutkan macam – macam nyeri ?
c. Menjelaskan cara mengatasi nyeri ?

9. DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A., A,. A. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia 1. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P.,A & Perry, A.,G.(2005). Buku ajar fundamental keperawatan: Konsep,proses,dan
praktik (edisi 4) Jakarta : EGC.

Diperoleh dari situs http://nursepoint.blogspot.com/2007/10/kelola-nyeri-pasien-anda.html pada


hari kamis tanggal 8 November 2017

10. Lampiran

A. Pengertian

Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan yan aktual dan potensial.

nyeri adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi
kapan saja ketika seseorang mengatakan bahwa ia merasa nyeri. Rasa nyeri merupakan
mekanisme pertahanan tubuh, timbul bila ada jaringan rusak dan hal ini akan
menyebabkan individu bereaksi dengan memindahkan stimulus nyeri.

B. Jenis-Jenis Nyeri

mengklasiifikasikan nyeri berdasarkan lokasi atau sumber, antara lain :

a. Nyeri somatik superfisial (kulit), yaitu nyeri kulit berasal dari struktur superfisial
kulit dan jaringan subkutis. Nyeri sering dirasakan sebagai penyengat, tajam,
meringis, atau seperti terbakar, dan apabila pembuluh darah ikut berperan
menimbulkan nyeri, sifat nyeri menjadi berdenyut.
b. Nyeri somatik dalam, nyeri yang berasal dari otot, tendon, ligamentu,, tulang,
sendi dan arteri.

c. Nyeri visera, nyeri berasal dari organ-organ tubu, terletak di dinding otot polos
organ-organ berongga. Mekanisme utama yang menimbulkan nyeri visera adalah
peregangan atau distensi abnormal dinding atau kapsul organ, iskemia dan
peradangan.

d. Nyeri alih, nyeri yang berasal dari salah satu daerah tubuh tetapi dirasakan
terletak didaerah lain.

e. Nyeri neuropati, nyeri yang sering memiliki kualitas seperti terbakar, perih atau
seperti tersengat listrik. Nyeri ini akan bertambah parah oleh Universitas
Sumatera Utara 19 stres, emosi, atau fisik (dingin , kelelahan), dan mereda oleh
relaksasi.

C. Cara-cara Mengatasi Nyeri Secara Non Farmakologi


1. Distraksi
Distraksi adalah teknik untuk mengalihkan perhatian terhadap hal – hal lain sehingga lupa
terhadap nyeri yang dirasakan. Contoh :
a. Membayangkan hal – hal yang menarik dan indah
b. Membaca buku, Koran sesuai dengan keinginan
c. Menonton TV
d. Medengarkan musik, radio, dll
2. Relaksasi
Teknik relaksasi memberi individu control diri ketika terjadi rasa tidak nyaman atau nyeri, stres
fisik dan emosi pada nyeri Sejumlah teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa
nyeri ibu dengan meminimalkan aktivitas simpatik dalam system saraf otonom .
Tahapan relaksasi nafas dalam adalah sebagai berikut :
a. Ciptakan lingkungan yang tenang
b. Usahakan tetap rileks dan tenang
c. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan udara melalui hitungan
1,2,3
d. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil merasakan ekstrimitas atas dan
bawah rileks
e. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
f. Menarik nafas lagi melalui hidung dan menghembuskan melalui mulut secara perlahan-
lahan
g. Membiarkan telapak tangan dan kaki rileks
h. Usahakan agar tetap konsentrasi / mata sambil terpejam
i. Pada saat konsentrasi pusatkan pada daerah yang nyeri
j. Anjurkan untuk mengulangi prosedur hingga nyeri terasa berkurang
k. Ulangi sampai 15 kali, dengan selingi istirahat singkat setiap 5 kali.

Anda mungkin juga menyukai