DISUSUN OLEH:
BAGUS PUJO SANTOSO
NIM: 192303102085
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Hari :
Tanggal :
Mahasiswa
Mengetahui
Kepala Ruangan
_______________________________
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP MEDIS
1. Definisi
Menurut (Rudi,2013) Hipoglikemi adalah suatu keadaan dimana kondisi seseorang
mengalami penurunan pada kadar gula dalam darah dibawah normal. Dapat dikatakan
jumlah gula dalam darah mengalami penurunan saat dilakukannya cek GDS dimana
didapatkan jumlah dibawah 60 mg/dl atau dibawah 80 mg/dl dengan gejala klinis. Saat tubuh
mengalami penurunan gula darah, tubuh akan merespon yang dimana ditandai dengan gejala
klinis diantaranya klien akan merasakan pusing, tubuh lemas dan gemetaran, pandangan
menjadi kabur dan gelap, berkeringat dingin, detak jantung meningkat dan terkadang klien
bisa sampai hilang kesadaran. Keadaan seperti ini akan dapat terjadi apabila dalam
pemberian obat dan insulin diberikan dalam jumlah yang tidak tepat atau tidak sesuai dengan
kebutuhan tubuh, mengkonsumsi makanan yang terlalu sedikit ataupun karena sering
melalukan aktivitas yang berat. Pada keadaan hipoglikemi berat dimana jumlah kadar gula
dalam darah berada dibawah 10 mg/dl, akibat yang akan dialami oleh tubuh dapat
mengalami kejang hingga dapat terjadinya koma.
2. Etiologi
Penyebab terjadinya Hipoglikemi menurut (Kedia, 2011) :
a. Dosis pemberian insulin yang kurang tepat
Pengobatan diabetes di pergunakan untuk mengatur kadar gula darah tetap baik
sehingga membuat pasien akan merasa nyaman dan menghindari terjadinya Hipoglikemi,
di perlukan kerja sama yang baik antara pasien dan dokter dalam menurunkan resiko
terjadinya komplikasi diabetes. Kombinasi yang di lakukan dalam pemberian penyediaan
insulin sangatlah penting untuk kita dapat lebih memperhatikan ketepatan dalam
pemberian insulin sesuai dengan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi gula darah yang
di alami.
b. Kurangnya asupan karbohidrat
karena menunda atau melewatkan makan Menunda sarapan bagi penderita diabetes
dalam jangka waktu yang lama di pagi hari dapat menyebabkan terjadinya Hipoglikemi
atau kadar glukosa darah menjadi terlalu rendah. Lupa atau membiarkan diri terlalu sibuk
hingga melewatkan waktu makan bisa berbahaya bagi penderita diabetes. Lupa makan
akan menyebabkan kadar glukosa dalam darah menjadi terlalu rendah, jika di biarkan
tanpa penanganan lebih lanjut pada keadaan Hipoglikemi maka kondisi ini akan menjadi
parah, menyebabkan rasa linglung dan pingsan. Hipoglikemi yang semakin parah dapat
menimbulkan terjadinya kejang, koma, hingga kematian. Kadar insulin yang di dapatkan
untuk gula dalam darah haruslah seimbang dengan makanan yang akan di konsumsi,
namun jika makanan yang di konsumsi kurang dan tidak bisa menyeimbangi dosis insulin
yang di dapatkan maka akan terjadi keadaan dimana ke seimbangan di dalam tubuh akan
terganggu dan mengakibatkan kadar gula semakin rendah.
c. Konsumsi alkohol
Pada kondisi tubuh yang normal, lever merupakan bagian organ yang menyimpan
dan mensekresi glukosa ke dalam sel-sel tubuh sebagai penopang saat seseorang sedang
tidak makan. Lever juga berfungsi dalam membersihkan tubuh dari racun (detoksifikasi).
Lever tidak bisa mensekresi glukosa dan membersihkan racun secara bersamaan. Jadi
ketika keadaan lever melakukan detoksifikasi, organ tersebut akan berhenti mensekresi
glukosa. Organ lain seperti pankreas di dalam tubuh kita juga dapat memproduksi hormon
insulin, hormon yang dimana dapat mengendalikan kadar gula darah dan mengubahnya
menjadi sumber energi bagi tubuh. Jika fungsi kegunaan pada pankreas terganggu, maka
produksi insulin bisa tidak maksimal dan membuat kadar gula darah menjadi kacau.
d. Peningkatan pemanfaatan karbohidrat karena latihan atau penurunan berat badan
Aktivitas fisik dan olahraga sangat penting dalam mengontrol diabetes. Namun, jika
olahraga yang di lakukan terlalu berlebihan, olahraga juga dapat menurunkan kadar gula
darah hingga di bawah batas normal. Olahraga sedang hingga berat bisa menyebabkan
kadar gula darah turun selama 24 jam setelah olahraga. Tubuh menggunakan dua bahan
bakar, yaitu gula dan lemak dalam memperoleh energi, gula yang di gunakan berasal dari
darah, hati dan otot. Gula tersimpan di dalam hati dan otot dalam bentuk glikogen.
Olahraga bisa menurunkan kadar gula darah dan glikogen yang tersimpan, tubuh memang
dapat mengisi kembali penyimpanan glikogen tersebut. Namun, prosesnya membutuhkan
waktu yang tidak singkat 4 - 6 jam, bahkan 12 - 24 jam jika aktivitas yang di lakukan
terlalu berat. Selama pengisian atau pengembalian penyimpanan glikogen tersebut klien
diabetes memiliki risiko tinggi mengalami penurunan kadar gula dalam darah.
3. Pathway
Penuaan, keturunan, infeksi, gaya hidup, kehamilan, obesitas
Produksi insulin
Glukosa
DIABETES MELITUS
Hipoglikemia
Glukagon Epinerin
Glikogenolisis
Deficit glikogen pada hepar
Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah Gula darah menurun < 60 mg/dl
Penurunan nutrisi jaringan otak Pengaktifan saraf simpatis
Respon SSP Pelepasan adrenalin
Keadaan tersebut, jika tidak segera di obati maka akan timbul gejala banyak
minum, banyak kencing, nafsu makan mulai berkurang atau berat badan turun dengan
cepat (turun 5-10 kg dalam waktu 2-4 minggu), mudah lelah dan bila tidak lekas
diobati, akan timbul rasa mual.
Daftar Pustaka
Rudi,H.,Sulis Setianingsih (2013) awas musuh – musuh anda setelah 40 tahun . Yogyakarta :
Gosyeng Publishing
Kedia, Nitil. 2011. Treatment of Severe Diabetic Hypoglycemia With Glucagon: an
Underutilized Therapeutic Approach. Dove Press Journal
Price, S. A., & Wilson, L.M., (2012).Patofisiologi: konsep klinis prosesprosespenyakit, 6 ed.
vol. 1. Alih bahasa : Pendit BU, et al. Editor : Hartanto, H., et al. Jakarta: EGC
Jevon. P. Dan Ewens. B. (2009).Pemantauan Pasien Kritis edisi kedua. Ciracas, Jakarta:EMS.
Nanda. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10 editor T
Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru. Jakarta: EGC
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator
Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria
Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN GADAR & KRITIS
A. IDENTITAS PASIEN
NAMA : Ny. S
NO REG : 0738XXX
UMUR : 63 Tahun
JENIS KELAMIN : Perempuan
SUKU : Jawa
AGAMA : Islam
PENDIDIKAN : SD Sederajat
ALAMAT : Pogar, Bangil
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama :
Pasien datang ke igd dengan tidak sadarkan diri akibat kekurangan glukosa pada
darah
b. Riwayat penyakit sekarang :
Pada hari selasa tanggal 19 oktober 2021 pukul 17.32 pasien datang ke IGD RSI
MASYITOH dengan tidak sadar akibat kurangnya glukosa pada darah, paien
mengalami kehilangan kesadaran mulai sekitar pukul 14.00
c. Riwayat penyakit dahulu :
Pasien memiliki Riwayat diabetes mellitus
d. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada penyakit turunan
C. PENGKAJIAN PERSISTEM
a. Keadaan umum : lemas
b. TTV:
TD : 103/65 mm/Hg S :36 oC
N : 100 x/menit RR :20 x/menit
GDS : 26 mg/dl
Breath Simetris
Pergerakan dada
(B1) Tidak Simetris
Pemakaian otot Ada, Jenis :
bantu nafas Tidak ada
Vesikuler
Wheezing
Suara nafas
Ronkhi
Lokasi :
Produktif
Batuk
Tidak produktif
Coklat
Kental
Sputum
Berdarah
Encer
Tidak ada
Alat bantu nafas
Ada, Jenis :
Lain-lain
S1 S2 S3 S4
Blood Tunggal
Suara jantung
(B2) Gallop
Murmur
Regular
Irama jantung
Iregullar
≤ 2 Detik
CRT
≥ 2 Detik
Normal
JVP
Meningkat
CVP Ada
Tidak ada
Nilai:
Ada
Edema Tidak ada
Tempat
Lain-lain
Kualitatif
Brain Tingkat
Kuantitatif (GCS)
(B3) Kesadaran
E……………V…………….M…………….
Reaksi Pupil
Kanan Ada, diameter
Tidak ada
Kiri Ada, diameter
Tidak ada
Ada
Reflek fisiologis
Tidak ada
Brudzinki
Reflek patologois
Babinski
Ada
Meningeal sign
Tidak ada
Lain-lain
Bladder Jumlah
Urin
(B4) Warna
Ada, hari ke
Kateter Jenis
Tidak ada
Ya
Kesulitas BAK
Tidak
Lain-lain
Bowel Kering
Mukosa bibir
(B5) Lembab
Kotor
Lidah
Bersih
Lengkap
Keadaan gigi
Gigi palsu
Ya
Nyeri telan
Tidak
Distensi
Abdomen
Tidak distensi
Peristaltic usus Normal
Menurun
Meningkat
Nilai:
Ya
Mual
Tidak
Ya
Muntah Tidak
Jumlah/frekuensi
Ya
Hematemesis Tidak
Jumlah/frekuensi
Ya
Melena
Tidak
Ya
Terpasang NGT
Tidak
Ya
Diare Tidak
Jumlah/frekuensi
Ya
Konstipasi Tidak
Sejak
Ya
Asites
Tidak
Lain-lain
Bone Baik
Turgor
(B6) Jelek
Ada
Perdarahan kulit Tidak ada
Jenis
Ya
Icterus
Tidak
Hangat
Kering
Merah
Akral
Dingin
Pucat
Basah
Pergerakan sendi Bebas
Terbatas
Skala
Ada
Tidak ada
Fraktur
Jenis
Lokasi
Ada
Tidak Ada
Luka
Jenis
Lokasi
Lain lain
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
GDS : 26 mg/dl
E. TERAPI
- Infusan D10 15 tetes/menit
- D40 5 Flas
- Injeksi pumpisel 40 mg
- Injeksi santagesik 2mg
ANALISA DATA
sadarkan diri
- Pasien mengeluh Glikogenesis
kepalanya pusing saat
sudah sadarkan diri
Deficit glikogen pada hepar
Do :
- Akral dingin
Gula darah menurun < 60 mg/dl
- Ttv :
TD : 103/65 mm/Hg
S :36 oC Ketidakstabilan Kadar Glukosa
Darah
N : 100 x/menit
RR :20 x/menit
GDS : 26 mg/dl
Ds : Gula darah menurun < 60 mg/dl Resiko perfusi
serebral tidak efektif
- Pasien datang ke igd rsi
Penurunan nutrisi jaringan otak
masyithoh dengan tidak
sadarkan diri Respon SSP
- Pasien mengeluh
Kortek serebri kurang suplai
kepalanya pusing saat energi
sudah sadarkan diri
Do : Resiko perfusi serebral tidak
efektif
- Akral dingin
- Ttv :
TD : 103/65 mm/Hg
S :36 oC
N : 100 x/menit
RR :20 x/menit
GDS : 26 mg/dl
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama Pasien :
Umur :
No.Register :
NO TGL DIAGNOSA
TGL TERATASI TTD
. MUNCUL KEPERAWATAN
19 – 10 – 2021 (D.0027) Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah B.D Gangguan
Metabolik Bawaan
19 – 10 – 2021 (D.0017) Risiko Perfusi Serebral
Tidak Efektif.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
\
NO
TGL SDKI SLKI SIKI TT
.
19- 1. (D.0027) Ketidakstabilan (L.030022) Kestabilan kadar glukosa (I.03113) Manajemen Hipoglikemia
10- Kadar Glukosa Darah
B.D Gangguan
darah Observasi :
2021
Metabolik Bawaan
Setelah dilakukan tindakan - Identifkasi tanda dan gejala hipoglikemia
keperawatan selama 1jam di harapkan
kestabilan kadar glukosa darah Terapeutik
meningkat dengan kriteria hasil :
- Pertahankan kepatenan jalan nafas
- koordinasi meningkat - Berikan karbohidrat sederhana
- kesadaran menigkat
Edukasi
- pusing menurun
- kadar glukosa dalam darah - Anjurkan pengelolaan hipoglikemia
- Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah
membaik hipoglikemia
Kolaborasi
NO.DX.
NO TGL/JAM TINDAKAN TT
KEP
19 – 10 – 1. - Identifkasi tanda dan gejala hipoglikemia
2021 - Pertahankan kepatenan jalan nafas
- Berikan karbohidrat sederhana
JAM 17.32 - Anjurkan pengelolaan hipoglikemia
- Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah
hipoglikemia
- Kolaborasi pemberian dextros
NO.DX. TANGGAL :
TANGGAL
KEP 19 – 10 – 2021
1. S:
Pasien tiba tiba tidak sadarkan diri
pada jam 14.00
O:
K/U : lemah
TTV :
- TD : 103/65 mg/dl
- N : 100x/menit
- RR: 20x/menit
- S: 36oc
- Spo2 : 97%
A : Masalah Belum Teratasi
P : Lanjutkan Intervensi