Anda di halaman 1dari 45

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

R DENGAN TAHAP
PERKEMBANGAN KELUARGA LANSIA YANG MENGALAMI
MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN
DI DESA SUMURBER RT 06 RW 02 KECAMATAN
PANCENG KABUPATEN GRESIK

Pembimbing :
Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep

Disusun Oleh:
Fida Fitriyanah 1120019172

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020

1
LEMBAR PENGESAHAN

Asuhan keperawatan keluarga ini dibuat dan disusun sebagai bukti bahwa
mahasiswa di bawah ini telah mengikuti praktikum Profesi Ners.
Nama Mahasiswa : Fida Fitriyanah
NIM : 1120019172
Kompetensi : Keperawatan Keluarga
Waktu Penyusunan : 17 November 2020
Tempat : Sumurber Panceng Gresik

Gresik, 17 November 2020


Mahasiswa

Fida Fitriyanah
NIM. 1120019172

Pembimbing Akademik

Nety Mawarda Hatmanti, S.Kep.,Ns.,M.Kep


NPP. 11 05 812

2
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN TAHAP
LANSIA
Nama Mahasiswa : Fida Fitriyanah
NIM : 1120019172
Kelompok Tahap : Keluarga dengan Lansia
Tgl. Pengkajian : 17 November 2020 Pukul 09.00
A. Mengidentifikasi Data Keluarga
1. Identitas Kepala Keluarga
a. Nama Kepala Keluarga (KK): Tn. R
b. Alamat : Sumurber Panceng Gresik
2. Komposisi Anggota Keluarga
Hubungan Status
No Nama L/P Umur Pend. Pekerjaan
dengan KK Kesehatan
1. Tn. R L Suami SMA Pegawai Sehat
43 th
Pabrik
2. Ny. N P 39 th Istri SMA Petani Sehat
3. Ny.U P 58 th Nenek SD Petani Sehat
4. An. A P 19 th Anak 1 Mahasiswi Pelajar Sehat
5. An. H P 10 th Anak 2 SD Pelajar Sehat

Genogram :

3 43
9

1 1
9 0

3
Keterangan Genogram:

NO KOMPONEN JAWABAN KLIEN/KELUARGA


Ny.N mengatakan bahwa tinggal serumah dengan
suami, ibu kandungya dan 2 anaknya.
1. Tipe Bentuk Keluarga Keluarga Tn. R termasuk tipe keluarga The Nuclear
Family (keluarga inti) karena terdiri dari suami, istri
dan dua 3 anak yang tinggal serumah.
-Ny.N mengatakan berasal dari keluarga suku jawa,
bahasa yang digunakan sehari-hari dalam keluarga
tersebut menggunakan bahasa jawa
-Ny.N mengatakan tidak memiliki kepercayaan lain
terkait masalah kesehatan.
-Ny.N mengatakan sering mengikuti kegiatan
disekitar rumahnya ketika hari besar, misal sedekah
bumi dan slametan menjelang lebaran.
-Ny.N mengatakan keluarganya setiap hari makan
Latar Belakang
2. sayur dan buah, tidak pernah konsumsi obat diet
Kebudayaan (etnik)
-Ny.N mengatakan mempunyai kebiasaan
berpakaian yang rapi, dan lebih suka cara
berpakaian modern.
-Ny.N mengatakan tetangga dilingkungan tempat
tinggalnya rata-rata penduduk asli Sumurber.
-Ny.N mengatakan minimal 2x dalam satu tahun
melakukan rekreasi bersama keluarga.
-Ny.N dan keluarga belum pernah melakukan
layanan Homecare.
3. Identifikasi Religius Ny.N mengatakan seluruh anggota keluarga
beragama islam. Tn.R dan Ny.U biasanya sholat di
masjid dan istri anaknya sholat dirumah tetapi
semejak pandemi Tn.R dan Ny.U selalu sholat
dirumah. Keluarga Tn.R aktif dalam kegiatan
organisasi keagamaan di wilayahnya, seperti

4
istighosah dan tahlilan.
Ny.R mengatakan keluarga yang bekerja adalah
Tn.R. Penghasilan rata-rata dari keluarga tersebut
Status Kelas Sosial kurang lebih sekitar 4-5 juta per bulan.
4.
Ny.N menganggap pendapatan mereka memadai.
Dalam pengelolaan keuangan, Ny. N mengatakan ia
lah yang mengelola keuangan keluarganya.
Dalam bersosialisasi dengan masyarakat sekitar,
keluarga Tn. R mengikuti berbagai kegiatan sosial
seperti pengajian serta ikut dalam gotong royong
Mobilitas Kelas
jika ada acara bersih desa.
5. Sosial
Ny. N juga mengatakan minimal sekali melakukan
liburan saat libur panjang.
An.A dan An.H dalam melaksanakan pendidikan,
tidak pernah berpindah-pindah tempat sekolah.
TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
Tahap dan Tugas Tahap perkembangan Tn. S saat ini adalah tahap
1. Perkembangan yaitu keluarga memiliki lansia.
Keluarga Saat ini
1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga,
sekolah, dan lingkungan
2. Mempertahankan keintiman pasangan
3. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang
semakin meningkat, termasuk kebutuhan untuk
meningkatkan kesehatan anggota keluarga

Dari ketiga tugas perkembangan keluarga, keluarga


Tn.S mampu memenuhi semuanya. Tn.S dan Ny.F
Tugas Perkembangan mampu bersoisialisasi dengan tetangga baik.
2.
Keluarga Saat ini An.ZA mampu bersosialisasi dengan tentangga dan
lingkungan sekolah dengan baik. Belum pernah
terlibat konflik dengan lingkungan sekitarnya. Tn.S
dan Ny.F mereka tampak harmonis. Ny.F
mengatakan meskipun pendapatan keluarga sedikit
berkurang akibat adanya wabah, namun kebutuhan
dan biaya kehidupan terpenuhi, termasuk kebutuhan
untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
seperti masker dan hand sanitizer yang digunakan
untuk keluar rumah dimasa pandemi.
3. Riwayat Kesehatan -Ny.N mengatakan bahwa ibunya mempunyai
dari lahir s.d saat ini riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu dan
diabetes mellitus sejak 15 tahun yang lalu.
-Ny.N mengatakan ibunya Ny.U sejak tadi malam
mengalami pusing dan mengira tekanan darahnya
naik.
-Ny.N mengatakan ibunya Ny.U selalu tidak mau
jika harus dibawa ke Rs atau klinik untuk berobat
karena Ny.U tidak suka konsumsi obat berlebihan.

5
Ny.U lebih suka membuat ramuan dari daun-
daunan untuk menyembuhkan keluhan yang
dirasakan saat ini.
-Tn.R mengatakan dulu dilahirkan dirumah dengan
bantuan dukun beranak didekat rumahnya. Saat ini
ia tidak mengalami masalah kesehatan apapun.
Ny.N mengatakan dulu lahir dirumah dengan
bantuan bidan. Saat usia 9-12 tahun sering
mengalami sakit perut (maag). Saat ini ia tidak
mengalami masalah kesehatan apapun.
Ny.U mengatakan dulu dilahirkan dirumah dengan
bantuan dukun beranak. Ny.U mempunyai riwayat
Hipertensi dan Diabetes Mellitus. Ny.U 3 tahun
yang lalu melakukan operasi mata katarak. Saat ini
Ny.U dalam keadaan tekanan darah naik 180/90
mmHg.
Ny.N mengatakan An.A lahir di RS dilahirkan
secara normal. Saat kecil mengalami sakit demam,
batuk dan pilek, maag, sariawan. Saat ini ia tidak
mengalami masalah kesehatan apapun.
Ny.N mengatakan An.H lahir di Bidan terdekat
Saat kecil mengalami sakit demam, batuk dan
pilek. Saat ini ia tidak mengalami masalah
kesehatan apapun.
Ayah Tn. R berasal dari Gresik begitu pula dengan
ibunya. Sebelum menikah Tn. R tinggal dengan
ayah dan ibunya yang kebetulan sama orang
sumurber dan setelah menikah Tn. R tinggal dan
menetap di rumah istrinya. Sedangkan ayah dan
ibunya Ny. N berasal dari Gresik. Sebelum
Riwayat Kesehatan
4. menikah Ny. N tinggal bersama dengan kedua
Keluarga Sebelumnya
orang tuanya kakak dan adiknya, setelah menikah
Ny. F tinggal bersam ibunya Ny.U, suami Tn. R
dan kedua putrinya An.A dan An.H di rumah
ibunya karena Ny.N anak terakhir perempuan yang
diikuti oleh iubnya. Ayah Tn. R dan Ny.N Sudah
meninggan dan ibu Ny.N dan Tn.R masih hidup.
DATA LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah Ny.N mengatakan bahwa memiliki rumah yang
diwarisi oleh ibunya Ny.U, rumahnya terdiri dari 1
lantai, bangunan terdiri dari dinding tembok, atap
genteng, dan lantai keramik. Penataan rumah
sesuai dengan keinginan keluarga.
Ny.N mengatakan rumah dibersihkan 2-3x sehari
dan dibereskan agar terlihat rapi.
Ny.N mengatakan ada ventilasi dan beberapa
jendela yang membuat cahaya matahari masuk
secara langsung ke dalam rumah dan membuat

6
rumahnya terang tanpa lampu saat pagi hari, dan
saat malam hari ada beberapa lampu dengan aliran
listrik yang digunakan sebagai penerang di
rumahnya saat malam hari.
Ny.N dan Tn. R mengatakan bahwa di rumahnya
terdapat tempat sampah dan dibuang 2 hari sekali
oleh petugas kebersihan desa.
Keluarga Tn. R merasa nyaman tinggal di
rumahnya.

Denah Rumah

Keluarga Tn.R tinggal dilingkungan yang nyaman.


Hubungan keluarga dengan lainnya baik dan
tetangganya akrab dengan keluarga Tn.R dan
Karakteristik
saling tolong-menolong. Lingkungan disekitar
lingkungan sekitar
2. rumah Tn.R bersih dan aman. Pelayanan kesehatan
dan komunitas yang
di sekitar rumah keluarga Ny. N yaitu puskesmas
lebih besar
dan 2 Klinik didekat rumah. Dalam menggapai
fasilitas kesehatan keluarga biasanya menggunaan
sepada motor.
Keluarga Tn.R tinggal dirumah tersebut sejak
Mobilitas Geografis
menikah dengan Ny.N sudah 20 tahun. Daerah
3. Keluarga
yang ditempati keluarga Ny.N cukup nyaman dan
aman.
Ny.N mengatakan hubungan keluarga dengan
keluarga lain terbilang baik, tidak pernah terlibat
Asosiasi transaksi
konflik dengan keluarga lain. Didalam masyarakat
keluarga dengan
4. Tn.R mengikuti perkumpulan bersama masyarakat,
komunitas
Tn.R juga sering mengikuti kerja bakti. Begitu juga
dengan Ny.N sering mengikuti tahlilan. Ny.N
tinggal berdekatan dengan rumah kakak-kakaknya.
STRUKTUR KELUARGA
1. Pola Komunikasi Hubungan keluarga baik. Tn.S biasanya berbicang-
Keluarga bincang dengan istri dan anaknya saat dimalam
saat menonton televisi. Ny.N mengatakan Tn.R
jarang berbincang-bincang dengan ibunya Ny.U
hanya saat ada sesuatu hal yang penting karena
Tn.R merasa malu. Ny.N lebih sering berbincang-
bincang dengan anaknya karena beliau sebagai ibu

7
rumah tangga yang hanya dirumah saja. Pada saat
santai dirumah Ny.U selalu bercanda dan memberi
nasihat kepada cucu-cucunya.
Mereka juga berkomunikasi dengan baik melalui
telephone selular dengan keluarga suami atau istri
yang tinggal jauh dari tempat tinggalnya.
Anggota keluarga Tn.R selalu terbuka dan
menasehati jika ada salah satu anggota yang
mempunyai kesalahan tetapi Ny.U yang lebih
sering memberi nasihat kepada anak, menantu dan
cucu-cucunya.
Keluarga Tn.R selalu menyelesaikan masalah
dengan musyawarah dan hasilnya diputuskan oleh
jalan tengah yang akan disetujui oleh Tn.R yang
sebelumnya Tn.R meminta pendapat kepada ibu
mertua Ny.U karena menghormati yang lebih tua.
Struktur kekuasaan : Ny.N, mengatakan An.A dan An.H juga terlibat
2.
hasil akhir kekuasaan dalam peran, seperti membantu pekerjaan rumah
dan kegiatan luar rumah seperti ke sawah. Sejak
dini Ny.N mengajarkan kemandirian kepada
anaknya agar terbiasa.
Ny.N mengatakan ialah yang mengatur keluangan
dalam keluarganya.
Dalam proses pengambilan keputusan Tn.R dan
Struktur kekuasaan : Ny.N melakukan proses musyawarah diantara
3. proses pengambilan mereka. akan tetapi keputusan akhir tetap Tn.R
keputusan yang memutuskan karena berperan sebagai kepala
keluarga
Tn. R mengatakan setiap anggota harus berperan
Struktur kekuasaan :
aktif dalam bermusyawarah tetapi keputusan akhir
keseluruhan
tetap Tn.R karena Tn. R berperan sebagai kepala
4. kekuasaan sistem
tetapi biasanya Tn.R selalu meminta pendapat
dan subsistem
kepada ibu mertua Ny.U terlebih dahulu karena
keluarga
menghormati yang lebih tua.
Struktur Tn. R mengatakan semua anggota keluarga baik
kekuasaan: bebas menyampaikan pendapat akan tetapi
kontinum keputusan akhir tetap Tn.R yang memutuskan
kekuasaan karena Tn. R berperan sebagai kepala keluarga
5.
keluarga: jika
dominasi
ditemukan, siapa yang
dominan ?
6. Struktur peran : Peran Tn. R sebagai suami pencari nafkah dalam
formal keluarga, pelindung, pemberi rasa aman dan
pengambil keputusan.
Peran Ny.N sebagai ibu rumah tangga pengasuh,
pendidik anak-anaknya mengatur semua yang
berkenaan dengan rumah.

8
Ny.N mengatakan An.A dan An.H selalu
membantu mengurus kebersihan di rumah.
Masing-masing anggota keluarga kadang-kadang
terjadi konflik namun bisa segera diatasi. Anggota
keluarga selalu berusaha menjalankan perannya
sebaik mungkin. Ny.N membawa ke klinik
terdekat jika terdapat anggota keluarga ada yang
mengalami masalah kesehatan tetapi ibunya Ny.U
sering tidak mau jika harus berobat ke klinik atau
Rs.
Ny.N mengatakan bahwa jika terdapat konflik
Struktur peran : didalam rumah, Ny.U lah yang biasanya menjadi
7.
informal pendamai, serta menengahi perbedaan yang ada
disetiap anggota keluarga.
Ny.N mengatakan bahwa ibunya Ny.U selalu
8. Analisis model peran
memberi nasehat kepada Keluarga Tn.R.
Ny. N mengatakan jika ada salah satu anggota
keluarga yang sakit, tindakan yang dilakukan
adalah merawat dirumah dengan minum obat di
apotik, namun jika belum sembuh, dibawa ke
klinik terdekat. Tetapi Ny.U sering tidak mau jika
dibawa ke Rs atau klinik jika sakit beliau hanya
Variabel yang
istirahat seperti tidur atau minum ramuan dari
9. mempengaruhi
daun.
struktur peran
Ny. N mengatakan pendapatan Tn. R berpengaruh
didalam keluarganya karena menanggung
kebutuhan dalam sehari-hari.
Ny.N mengatakan tidak mempermasalahkan
perbedaan budaya dalam keluarganya, asalkan
masih dalam batas normal.
Ny.N mengatakan, jika ada salah satu anggota
keluarga yang berhasil mencapai tujuan,
penghargaan yang diberikan adalah sebuah pujian.
Ny.N mengatakan tidak ada perbedaan dari
keluarga saya maupun keluarga suami.
Ny.N mengatakan Ibunya Ny.U mengharuskan
keluarganya mematuhi seluruh perintah agama.
10. Nilai Keluarga Dalam hal ibadah, keluarga Ny.N selalu
mewajibkan anggota keluarga membaca Al-Qur’an
setiap hari 1 Juz, An.A sudah berada di pesantren
selama 6 tahun dan Ny.N berniat ingin An.H juga
dibawa ke pesantren jika sudah lulus SD, dalam hal
materi, keluarga Tn.R ingin segera menunaikan
ibadah Haji bersama satu keluarga.

FUNGSI KELUARGA
1. FungsiAfektif Keluarga Tn.R saling menyayangi, saling
mendukung, selalu perhatian satu sama lain.

9
Dalam menumbuhkan keharmonisan keluarga,
Ny.N mengatakan saling terbuka dengan
keluarganya, tidak ada yang disembunyikan dan
menjaga komunikasi.
Jika mendengar kata perpisahan, Ny.N mengatakan
akan sedih, apalagi teringat anaknya sebentar lagi
masuk SMP dan akan meninggalkan rumah untuk
ke pondok.
Jika terdapat masalah di Keluarga, Tn.R selalu
dengan cepat menyelesaikan dengan berkomunikasi
baik-baik.
Keluarga Tn.R dan keluarga lainnya berhubungan
dengan baik. selalu mengingatkan dan menegur
satu sama lain. An.A dan An.H juga berhubungan
baik dengan teman sekolah atau lingkungan sekitar
rumahnya.
Ny.N mengatakan mengajarkan anaknya
Fungsi Sosialisai bersosialaisi sejak kecil dengan teman sebaya atau
2.
keluarganya.
Ny.N mengatakan bahwa lingkungan sangat
mempengaruhi proses mendidik anak, sehingga
Ny.N selalu berkomunikasi dan mengawasi ketika
anaknya berada diluar rumah. Apalagi An.A sudah
tumbuh dewasa harus bisa menjaga pergaulan
dengan benar.
Ny.N mengatakan sudah merasa cukup dengan
3. Fungsi Reproduksi memiliki 2 anak sekarang. Ny.N mengikuti
program KB dibidan terdekat.
Ny.N dan Tn.R mengatakan sangat bersyukur atas
rizki yang didapatkan karena sudah cukup untuk
kebutuhannya sehari-hari dan sebagian ditabung.
4. Fungsi ekonomi
Ny.N mengatakan keluarganya memiliki tabungan
jangka penjang untuk kehidupannya saat tua dan
biaya pendidikan anak-anaknya nanti.
Tn.R jika ada anggota keluarganya yang sakit
Fungsi Perawatan kadang dibawa ke klinik.
5. Ny.N mengatakan selalu memberi makanan yang
Kesehatan
bergizi kepada keluarganya dan berolahraga 1
minggu 1x.
TUGAS KELUARGA
1. Pengenalan masalah Ny.N mengatakan keluarganya kurang faham
kesehatan mengenai kondisi pandemi saat ini, tetapi Ny.N
dan keluarga berusaha menjaga kondisi dengan
melakukan pencegahan seperti mencuci tangan
dan memakai masker, tetapi ibunya Ny.U tidak
mau memakai masker karena merasa tidak
nyaman.
Ny.N mengatakan An.A dan An.H selalu mencuci

10
tangan saat pulang dari sekolah atau main diluar
rumah. An.A dan An.H mencuci tangan dengan
sabun dan langkah yang benar
Ny.N mengatakan didalam keluarganya yang
belum tau bagaimana cuci tangan yang benar
adalah beliau suami dan ibunya jadi selama ini
hanya cuci tangan dengan cara biasa.
Ny.N mengatakan jika terjadi masalah di
keluarganya Tn.R selalu musyawarah dengan
2. Membuat Keputusan
Ny.N Kemudian Tn.R mengambil keputusan
sebagai kepala keluarga.
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit
Perawatan anggota Ny. N dan Tn.R langsung dibawa ke klinik. Tetapi
3.
keluarga tidak dengan Ny.U karena tidak mau berobat ke
klinik atau Rs
Ny. N mengatakan menggunakan air bersih dari
PDAM dan selalu membersihkan rumah dan
halaman sehari 2x setiap pagi dan sore. Menyiram
tanaman 2x sehari.
Memodifiakasi Didepan rumah Tn.R sudah terdapat air kran yang
4.
Lingkungan disediakan dari pihak desa agar setiap anggota
kelurga yang masuk ke rumah selalu mencuci
tangan terlebih dahulu dan keluarga Tn.R tidak
lupa untuk mencuci tangan saat masuk ke dalam
rumah.
Ny. N mengatakan satu keluarga mempunya BPJS
dan dimanfaatkan dengan baik. Ny.N mengatakan
Memanfaatkan
merasa bersyukur karena dengan adanya
5. fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan yang dekat dengan tempat
kesehatan
tinggalnya mempermudah keluarga untuk
berobat.
STRESS, KOPING DAN ADAPTASI KELUARGA
1. Ny.N dan Tn.R sudah lama tidak pernah bertengkar,
Ny.N mengatakan suaminya sangat baik, mengerti
keadaan keluarga dan dan selalu sabar
Dalam 6 bulan terakhir, hal yang membuat
Sressor, kekuatan
keluarga Tn.R stress adalah Ibu mertua yang tidak
dan persepsi
mau diajak berobat Ke Rs maupun klinik dan tidak
keluarga
mau menggunakan masker saat keluar rumah.
Tn.R khawatir dengan kondisi mertuanya karena
sudah lansia sehingga sangat rentan terhadap
penyakit lainnya.
Ny.N mengatakan berusa berbicara dengan ibunya
Strategi koping secara pelan dan baik-baik supaya mau diajak ke
2.
keluarga klinik untuk berobat saat sakit dan mau
menggunkan masker.
3. Keluarga Tn.R jika ada masalah langsung
Adaptasi
diselaikan agar tidak terjadi kesalahpahaman.
keluarga

11
berkomukasi tentang segala hal dengan keluarga
jadi saling terbuka satu sama lain dan selalu
mencari solusi bersama keluarga.
Melacak stressor, Menurut Keluarga Tn.R komunikasi adalah hal
4. koping, adaptasi yang sangat penting agar masalah cepat selesai
sepanjang waktu dan supaya tidak terjadi kesalahfahaman.

TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA


*Beri tanda check list
TIDAK
NO INDIKATOR MAMPU
MAMPU
Pada umumnya anggota keluarga
makan 2x sehari atau lebih
Pengertian makan adalah makan
menurut pengertian dan kebiasaan
masyarakat setempat, seperti makan
1. 
nasi bagi mereka yang biasa makan nasi
sebagai makanan pokoknya (staple
food), atau seperti makan sagu bagi
mereka yang biasa makan sagu dan
sebagainya.
Anggota keluarga memiliki
pakaian yang berbeda untuk di
rumah, bekerja/sekolah dan
bepergian
Pengertian pakaian yang berbeda adalah
pemilikan pakaian yang tidak hanya
satu pasang, sehingga tidak terpaksa
harus memakai pakaian yang sama
dalam kegiatan hidup yang berbeda
2. 
beda. Misalnya pakaian untuk di rumah
(untuk tidur atau beristirahat di rumah)
lain dengan pakaian untuk ke sekolah
atau untuk bekerja (ke sawah, ke kantor,
berjualan dan sebagainya) dan lain pula
dengan pakaian untuk bepergian (seperti
menghadiri undangan perkawinan,
piknik, ke rumah ibadah dan
sebagainya).
3. Rumah yang ditempati keluarga 
mempunyai atap, lantai dan dinding
yang baik
Pengertian Rumah yang ditempati
keluarga ini adalah keadaan rumah
tinggal keluarga mempunyai atap, lantai
dan dinding dalam kondisi yang layak

12
ditempati, baik dari segi perlindungan
maupun dari segi kesehatan.
Bila ada anggota keluarga sakit
dibawa ke sarana kesehatan
Pengertian sarana kesehatan adalah
sarana kesehatan modern, seperti
Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek,
4. 
Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa dan
sebagainya, yang memberikan obat
obatan yang diproduksi secara modern
dan telah mendapat izin peredaran dari
instansi yang berwenang (Departemen
Kesehatan/Badan POM).
Bila pasangan usia subur ingin ber
KB pergi ke sarana pelayanan
kontrasepsi
Pengertian Sarana Pelayanan
Kontrasepsi adalah sarana atau tempat
pelayanan KB, seperti Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai
Pengobatan, Apotek, Posyandu,
5. 
Poliklinik, Dokter Swasta, Bidan Desa
dan sebagainya, yang memberikan
pelayanan KB dengan alat kontrasepsi
modern, seperti IUD, MOW, MOP,
Kondom, Implan, Suntikan dan Pil,
kepada pasangan usia subur yang
membutuhkan. (Hanya untuk keluarga
yang berstatus Pasangan Usia Subur).
Semua anak umur 7-15 tahun dalam
keluarga bersekolah
Pengertian Semua anak umur 7-15 tahun
adalah semua anak 7-15 tahun dari
keluarga (jika keluarga mempunyai
6. anak 7-15 tahun), yang harus mengikuti 
wajib belajar 9 tahun. Bersekolah
diartikan anak usia 7-15 tahun di
keluarga itu terdaftar dan aktif
bersekolah setingkat SD/sederajat SD
atau setingkat SLTP/sederajat SLTP.
1. Pada umumnya anggota keluarga 
anggota melaksanakan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaan
masing-masing
Pengertian anggota keluarga
melaksanakan ibadah adalah kegiatan
keluarga untuk melaksanakan ibadah,

13
sesuai dengan ajaran
agama/kepercayaan yang dianut oleh
masing masing keluarga/anggota
keluarga. Ibadah tersebut dapat
dilakukan sendiri-sendiri atau bersama
sama oleh keluarga di rumah, atau di
tempat tempat yang sesuai dengan
ditentukan menurut ajaran masing
masing agama/kepercayaan.
Paling kurang sekali seminggu
seluruh anggota keluarga makan
daging/ikan/telur
Pengertian makan daging/ikan/telur adalah
2. memakan daging atau ikan atau telur, 
sebagai lauk pada waktu makan untuk
melengkapi keperluan gizi protein.
Indikator ini tidak berlaku untuk keluarga
vegetarian.
Seluruh anggota keluarga
memperoleh paling kurang satu stel
pakaian baru dalam setahun
Pengertian pakaian baru adalah pakaian
3. layak pakai (baru/bekas) yang merupakan 
tambahan yang telah dimiliki baik dari
membeli atau dari pemberian pihak lain,
yaitu jenis pakaian yang lazim dipakai
sehari hari oleh masyarakat setempat.
Luas lantai rumah paling kurang 8
m2 untuk setiap penghuni rumah
Pengertian pakaian baru adalah pakaian
layak pakai (baru/bekas) yang merupakan
4. 
tambahan yang telah dimiliki baik dari
membeli atau dari pemberian pihak lain,
yaitu jenis pakaian yang lazim dipakai
sehari hari oleh masyarakat setempat.
5. Tiga bulan terakhir keluarga dalam
keadaan sehat sehingga dapat 
melasanakan tugas/fungsi masing-
masing
Pengertian Keadaan sehat adalah kondisi
kesehatan seseorang dalam keluarga yang
berada dalam batas batas normal, sehingga
yang bersangkutan tidak harus dirawat di
rumah sakit, atau tidak terpaksa harus
tinggal di rumah, atau tidak terpaksa absen
bekerja/ke sekolah selama jangka waktu
lebih dari 4 hari. Dengan demikian anggota
keluarga tersebut dapat melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan

14
kedudukan masing masing di dalam
keluarga.
Ada seorang atau lebih anggota
keluarga yang bekerja untuk
memperoleh penghasilan
Pengertian anggota keluarga yang bekerja
untuk memperoleh penghasilan adalah
keluarga yang paling kurang salah seorang
6. 
anggotanya yang sudah dewasa
memperoleh penghasilan berupa uang atau
barang dari sumber penghasilan yang
dipandang layak oleh masyarakat, yang
dapat memenuhi kebutuhan minimal sehari
hari secara terus menerus.
Seluruh anggota keluarga umur 10-60
tahun bisa baca tulisan latin
Pengertian anggota keluarga umur 10 - 60
tahun bisa baca tulisan latin adalah anggota
keluarga yang berumur 10 - 60 tahun dalam
7. keluarga dapat membaca tulisan huruf latin 
dan sekaligus memahami arti dari kalimat
kalimat dalam tulisan tersebut. Indikator ini
tidak berlaku bagi keluarga yang tidak
mempunyai anggota keluarga berumur 10-
60 tahun.
Pasangan usia subur dengan anak
dua atau lebih menggunakan
alat/obat kontrasepsi
Pengertian Pasangan usia subur dengan
anak dua atau lebih menggunakan alat/obat
8. kontrasepsi adalah keluarga yang masih 
berstatus Pasangan Usia Subur dengan
jumlah anak dua atau lebih ikut KB dengan
menggunakan salah satu alat kontrasepsi
modern, seperti IUD, Pil, Suntikan, Implan,
Kondom, MOP dan MOW.
1. Keluarga berupaya meningkatkan

pengetahuan agama
Pengertian keluarga berupaya
meningkatkan pengetahuan agama
adalah upaya keluarga untuk
meningkatkan pengetahunan agama
mereka masing masing. Misalnya
mendengarkan pengajian,
mendatangkan guru mengaji atau guru
agama bagi anak anak, sekolah
madrasah bagi anak anak yang
beragama Islam atau sekolah minggu

15
bagi anak anak yang beragama Kristen.
Sebagian penghasilan keluarga
ditabung dalam bentuk uang atau
barang
Pengertian sebagian penghasilan
keluarga ditabung dalam bentuk uang
atau barang adalah sebagian penghasilan
2. keluarga yang disisihkan untuk ditabung 
baik berupa uang maupun berupa barang
(misalnya dibelikan hewan ternak,
sawah, tanah, barang perhiasan, rumah
sewaan dan sebagainya). Tabungan
berupa barang, apabila diuangkan
minimal senilai Rp. 500.000,-
Kebiasaan keluarga makan bersama
paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi
Pengertian kebiasaan keluarga makan
bersama adalah kebiasaan seluruh
anggota keluarga untuk makan bersama
3.
sama, sehingga waktu sebelum atau 
sesudah makan dapat digunakan untuk
komunikasi membahas persoalan yang
dihadapi dalam satu minggu atau untuk
berkomunikasi dan bermusyawarah
antar seluruh anggota keluarga.
Keluarga ikut dalam kegiatan
masyarakat di lingkungan tempat
tinggal
Pengertian Keluarga ikut dalam kegiatan
masyarakat di lingkungan tempat tinggal
adalah keikutsertaan seluruh atau
4. sebagian dari anggota keluarga dalam 
kegiatan masyarakat di sekitarnya yang
bersifat sosial kemasyarakatan, seperti
gotong royong, ronda malam, rapat RT,
arisan, pengajian, kegiatan PKK,
kegiatan kesenian, olah raga dan
sebagainya.
5. Keluarga memperoleh informasi dari

surat kabar/majalah/radio/tv/internet
Pengertian Keluarga memperoleh
informasi dari surat kabar/ majalah/
radio/tv/internet adalah tersedianya
kesempatan bagi anggota keluarga untuk
memperoleh akses informasi baik secara
lokal, nasional, regional, maupun
internasional, melalui media cetak

16
(seperti surat kabar, majalah, bulletin)
atau media elektronik (seperti radio,
televisi, internet). Media massa tersebut
tidak perlu hanya yang dimiliki atau
dibeli sendiri oleh keluarga yang
bersangkutan, tetapi dapat juga yang
dipinjamkan atau dimiliki oleh
orang/keluarga lain, ataupun yang
menjadi milik umum/milik bersama.
Keluarga secara teratur dengan suka
rela memberikan sumbangan materiil
untuk kegiatan sosial
Pengertian Keluarga secara teratur
dengan suka rela memberikan
sumbangan materiil untuk kegiatan
sosial adalah keluarga yang memiliki
rasa sosial yang besar dengan
memberikan sumbangan materiil secara
1. 
teratur (waktu tertentu) dan sukarela,
baik dalam bentuk uang maupun barang,
bagi kepentingan masyarakat (seperti
untuk anak yatim piatu, rumah ibadah,
yayasan pendidikan, rumah jompo,
untuk membiayai kegiatan kegiatan di
tingkat RT/RW/Dusun, Desa dan
sebagainya) dalam hal ini tidak
termasuk sumbangan wajib.
Ada anggota keluarga yang aktif
sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/institusi masyarakat
Pengertian ada anggota keluarga yang
aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/ institusi masyarakat
adalah keluarga yang memiliki rasa
sosial yang besar dengan memberikan
2. bantuan tenaga, pikiran dan moral

secara terus menerus untuk kepentingan
sosial kemasyarakatan dengan menjadi
pengurus pada berbagai
organisasi/kepanitiaan (seperti pengurus
pada yayasan, organisasi adat, kesenian,
olah raga, keagamaan, kepemudaan,
institusi masyarakat, pengurus RT/RW,
LKMD/LMD dan sebagainya)

17
KESIMPULAN : *beri tanda checklist salah satu ()
• Tahapan Keluarga Pra Sejahtera (KPS)
• Tahapan Keluarga Sejahtera (KS I)
• Tahapan keluarga Sejahtera II
• Tahapan Keluarga Sejahtera III ()
• Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus

PENILAIAN TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA


*Beri tanda check list
TIDAK
KRITERIA INDIKATOR MAMPU
MAMPU
1 Keluarga menerima perawat 
2 Keluarga menerima pelayanan
kesehatan sesuai rencana keperawatan 
keluarga
3 Keluarga tahu dan dapat
mengungkapkan masalah 
kesehatannya secara benar
4 Keluarga memanfaatkan fasilitas
kesehatan pelayanan kesehatan sesuai 
anjuran
5 Keluarga melakukan tindakan
keperawatan sederhana yang sesuai 
anjuran
6 Keluarga melakukan tindakan
pencegahan secara aktif 
7 Keluarga melakukan tindakan
promotif secara aktif 

KESIMPULAN : *beri tanda checklist salah satu ()


• Tingkat I : 
• Tingkat II
• Tingkat III
• Tingkat IV

18
PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)

No Pemeriksaan Suami Istri Nenek (Ny.U) Anak (An.A) Anak (An.H)


TTV TD:110/80mmHg TD:110/70mmHg TD:180/90mmHg TD: 120/70mmHg TD: 120/80mmHg
N : 80x/Menit N : 80x/Menit N : 74x/Menit N : 80x/Menit N : 84x/Menit
Rr: 20x/Menit Rr: 20x/Menit Rr: 18x/Menit Rr: 20x/Menit Rr: 22x/Menit
S : 36,1°C S : 36,6°C S : 36,5°C S : 36,1°C S : 36,4°C
1 Kepala I: I: I: I: I:
Rambut bersih dan Rambut bersih dan Rambut bersih dan Rambut bersih dan Rambut bersih dan
sedikit beruban, hitam beruban hitam hitam
tidak ada lesi (berkerudung) (berkerudung) (berkerudung) (berkerudung)
dikepala. P: P: P: P:
P: Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema
Tidak ada odema dan lesi, tidak ada dan lesi, tidak ada dan lesi, tidak ada dan lesi, tidak ada
dan lesi, tidak ada nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan.
nyeri tekan. P: P: P: P:
P: tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji
tidak dikaji A: A: A: A:
A: tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji
tidak dikaji
2 Wajah I: I: I: I: I:
Wajah tidak Wajah tidak Wajah tidak Wajah tidak Wajah tidak
pucat, tidak ada pucat, tidak ada pucat, tidak ada pucat, tidak ada pucat, tidak ada
luka/ lesi. luka/ lesi. luka/ lesi. luka/ lesi. luka/ lesi.
P: P: P: P: P:
Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan dan tidak ada tekan dan tidak tekan dan tidak tekan dan tidak tekan dan tidak ada
odema didaerah ada odema ada odema ada odema odema didaerah
wajah. didaerah wajah. didaerah wajah. didaerah wajah. wajah.
P: P: P: P: P:
tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji tidak dikaji
A: A: A: A: A:
19
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
3 Mata I: I: I: I: I:
Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata Kedua mata
simetris, sklera simetris, sklera simetris, sklera simetris, sklera simetris, sklera
putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva putih, konjungtiva
merah muda, mata merah muda, mata merah muda, mata merah muda, mata merah muda, mata
tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik tidak ikterik
P: P: P: P: P:
Tidak ada luka/ lesi Tidak ada luka/ Tidak ada luka/ Tidak ada luka/ Tidak ada luka/
dan odema serta lesi dan odema lesi dan odema lesi dan odema lesi dan odema
tidak ada nyeri serta tidak ada serta tidak ada serta tidak ada serta tidak ada
tekan. nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan. nyeri tekan.
P: P: P: P: P:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
A: A: A: A: A:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
4 Telinga I: I: I: I: I:
Telinga simetris Telinga simetris Telinga simetris Telinga simetris Telinga simetris
kanan-kiri, tidak ada kanan-kiri, tidak kanan-kiri, tidak kanan-kiri, tidak kanan-kiri, tidak
luka/lesi, kedua ada luka/lesi, ada luka/lesi, ada luka/lesi, ada luka/lesi,
telinga bersih. kedua telinga kedua telinga kedua telinga kedua telinga
P: bersih. bersih. bersih. bersih.
Tidak ada odema P: P: P: P:
dan tidak ada nyeri Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema
tekan di daerah dan tidak ada nyeri dan tidak ada nyeri dan tidak ada nyeri dan tidak ada nyeri
telinga. tekan di daerah tekan di daerah tekan di daerah tekan di daerah
P: telinga. telinga. telinga. telinga.
Tidak dikaji P: P: P: P:
A: Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Tidak dikaji A: A: A: A:
20
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
5 Hidung I: I: I: I: I:
Lubang hidung Lubang hidung Lubang hidung Lubang hidung Lubang hidung
simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada simetris, tidak ada
sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada sekret, tidak ada
lesi. lesi. lesi. lesi. lesi.
P: P: P: P: P:
Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema
dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan dan nyeri tekan
P: P: P: P: P:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
A: A: A: A: A:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
6 Mulut I: I: I: I: I:
Mukosa Bibir Mukosa Bibir Mukosa Bibir Mukosa Bibir Mukosa Bibir
berwarna berwarna berwarna berwarna berwarna
kecoklatan, lembab, kecoklatan, kemerahan, kemerahan, kemerahan,
tidak ada lesi dan lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada lembab, tidak ada
stomatitis lesi dan stomatitis lesi dan stomatitis lesi dan stomatitis lesi dan stomatitis
P: P: P: P: P:
Tidak ada odema, Tidak ada odema, Tidak ada odema, Tidak ada odema, Tidak ada odema,
lesi ataupun nyeri lesi ataupun nyeri lesi ataupun nyeri lesi ataupun nyeri lesi ataupun nyeri
tekan tekan tekan tekan tekan
P: P: P: P: P:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
A: A: A: A: A:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
7 Leher I: I: I: I: I:
Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi Tidak ada lesi
P: P: P: P: P:
21
Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema
dan pembengkakan dan dan dan dan
kelenjar tiroid pembengkakan pembengkakan pembengkakan pembengkakan
P: kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Tidak dikaji P: P: P: P:
A: Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Tidak dikaji A: A: A: A:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
8 Dada (pernapasan/ I: I: I: I: I:
paru-paru) Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada Pergerakan dada
simetris. simetris. simetris. simetris. simetris.
P: P: P: P: P:
Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
P: tekan tekan tekan tekan
Tidak dikaji P: P: P: P:
A: Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
Suara napas A: A: A: A:
Vesikuler Suara napas Suara napas Suara napas Suara napas
Vesikuler Vesikuler Vesikuler Vesikuler
9 Jantung I: I: I: I: I:
Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
simetris kanan kiri simetris kanan kiri simetris kanan kiri simetris kanan kiri simetris kanan kiri
P: P: P: P: P:
Tidak ada odema di Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema Tidak ada odema
dada di dada di dada di dada di dada
P: P: P: P: P:
Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji Tidak dikaji
A: A: A: A: A:
terdengar suara terdengar suara terdengar suara terdengar suara terdengar suara
jantung s1 (lub) dan jantung s1 (lub) dan jantung s1 (lub) dan jantung s1 (lub) dan jantung s1 (lub) dan
22
s2 (dub) gallop (-) s2 (dub) gallop (-) s2 (dub) gallop (-) s2 (dub) gallop (-) s2 (dub) gallop (-)
murmur (-). murmur (-). murmur (-). murmur (-). murmur (-).
10 Abdomen I: I: I: I: I:
Abdomen simetris, Abdomen simetris, Abdomen simetris, Abdomen simetris, Abdomen simetris,
tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi. tidak ada lesi.
P: P: P: P: P:
Tidak ada odema, Tidak ada odema, Tidak ada odema, Tidak ada odema, Tidak ada odema,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
pembesaran organ pembesaran organ pembesaran organ pembesaran organ pembesaran organ
hepar. hepar. hepar. hepar. hepar.
P: P: P: P: P:
Suara timpani Suara timpani Suara timpani Suara timpani Suara timpani
A: A: A: A: A:
Suara bising usus Suara bising usus Suara bising usus Suara bising usus Suara bising usus
10x/menit. 12x/menit. 12x/menit. 11x/menit. 10x/menit.
11 Ekstremitas I: I: I: I: I:
Ekstremitas simetris Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas Ekstremitas
kanan kiri, integritas simetris kanan kiri, simetris kanan kiri, simetris kanan kiri, simetris kanan kiri,
kulit baik. integritas kulit integritas kulit integritas kulit integritas kulit
P: baik. baik. Sedikit baik. baik.
Tidak ada lesi dan P: membungkuk P: P:
odema, tidak ada Tidak ada lesi dan P: Tidak ada lesi dan Tidak ada lesi dan
nyeri tekan. odema, tidak ada Tidak ada lesi dan odema , tidak ada odema , tidak ada
P: nyeri tekan. odema , tidak ada nyeri tekan. nyeri tekan.
Tidak dikaji P: nyeri tekan. P: P:
A: Tidak dikaji P: Tidak dikaji Tidak dikaji
Tidak dikaji A: Tidak dikaji A: A:
Tidak dikaji A: Tidak dikaji Tidak dikaji
Tidak dikaji
12 Genetalia Pasien mengatakan Pasien Tidak ada hemoroid Tidak ada hemoroid Tidak ada hemoroid
23
tidak ada hemoroid mengatakan tidak
ada hemoroid,
terdapat sedikit
keputihan

24
B. Hasil Diagnosa Keperawatan
Analisa Data
No. Analisa Data Diagnosa
1 DS:
1. Ny.N mengatakan bahwa ibunya Kategori: Perilaku
mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 Kode: D.0116
tahun yang lalu dan diabetes mellitus
sejak 15 tahun yang lalu. Diagnosis:
2. Ny.N mengatakan ibunya Ny.U sejak Manajemen kesehatan tidak
tadi malam mengalami pusing dan efektif pada keluarga Tn.S
mengira tekanan darahnya naik.
3. Ny.N mengatakan ibunya Ny.U selalu Definisi:
tidak mau jika harus dibawa ke Rs atau Pola pengaturan dan
klinik untuk berobat karena Ny.U tidak pengintegrasian penanganan
suka konsumsi obat berlebihan. Ny.U masalah kesehatan ke dalam
lebih suka membuat ramuan dari daun- kebiasaan hidup sehari-hari
daunan untuk menyembuhkan keluhan tidak memuaskan untuk
yang dirasakan saat ini. mencapai status kesehatan
DO: yang diharapkan.
1. Tekanan darah naik 180/90 mmHg.
2 DS:
1. Ny.F mengatakan An.ZA dan An.H Kategori: Psikologis
sering lupa untuk mencuci tangan saat Kode: D.0099
pulang dari sekolah atau main diluar
rumah. An.ZA dan An.H sering Diagnosis:
mencuci tangan tanpa sabun hanya Perilaku kesehatan cenderung
dengan air mengalir saja. berisiko pada keluarga Tn.S
2. Ny.F mengatakan didepan rumah
sudah terdapat air kran yang Definisi:
disediakan dari pihak desa agar setiap Hambatan kemampuan dalam
anggota kelurga yang masuk ke rumah mengubah gaya
selalu mencuci tangan terlebih dahulu hidup/perilaku untuk
tetapi keluarga Tn.S sering lupa tidak memperbaiki status
langsung mencuci tangan saat masuk kesehatan
ke dalam rumah karena tidak terbiasa.
DO:
1. An. ZA dan An.H tampak langsung
memakan jajan dan tidak cuci tangan
terbih dahulu
3 DS:
1. Ny.F mengatakan An.ZA dan An.H Kategori: Perilaku
sering lupa untuk mencuci tangan saat Kode: D.0111
pulang dari sekolah atau main diluar
rumah. An.ZA dan An.H sering Diagnosis:
mencuci tangan tanpa sabun hanya Defisit Pengetahuan pada
dengan air mengalir saja. keluarga Tn.S
2. Ny.F mengatakan keluarganya kurang

25
faham mengenai penyakit yang
diderita, biasanya Ny.F mengira kalau
batuk yang dialami An.ZA karena
sering makan dan minum es
Definisi:
sembarangan saat disekolah dan An.H
Ketiadaan atau kurangnya
diare karena sering makan tanpa cuci
informasi kognitif yang
tangan.
berkaitan dengan topik
DO:
tertentu
1. Ny. F dan keluarga hanya tersenyum
saat ditanyakan tentang cara mencuci
tangan yang baik dan benar

1. Skoring Diagnosa 1
Manajemen kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.S
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Jika masalah tidak segera
diatasi maka kemungkinan
Sifat masalah besar keluarga akan mengalami
Skala : Wellness 3 hal yang tidak diinginkan
1 Aktual 3 1 x1 = terjadi, karena saat pengkajian
Resiko 2 An.ZA dan An.H tampak
Potensial 1 langsung makan tanpa mecuci
tangan terlebih dahulu tentunya
meningkatkan resiko diare
Kemungkinan
masalah dapat Ketersediaan sarana yang
diubah mudah dan murah, adanya air
2 2 2 x2 = 2
Skala: Mudah yang mudah didapat dan sabun
1
Sebagian yang tersedia
0
Tidak dapat
An. ZA sering lupa untuk
mencuci tangan dan harus
Potensial masalah
selalu diingatkan. Jika An. ZA
untuk dicegah
sudah terbiasa maka akan
3 Skala: Tinggi 3 1 x1 = 1
dengan sendirinya memiliki
Cukup 2
reflek saat akan makan atau
Rendah 1
setelah bermain akan
melakukan cuci tangan.
Menonjolnya
Masalah memang perlu
masalah
ditangani tapi sifat masalah ini
Skala: Segera 2
4 1 x1 = tidak gawat dan bisa
Tidak perlu 1
diselesaikan dengan cara
Tidak 0
bertahap
dirasakan

Total: 1 + 2 + 1+ = 4

26
2. Skoring Diagnosa 2
Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Tn.S

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


Masalah ini tidak mengancam
jiwa akan tetapi jika dibiarkan
Sifat masalah
secara terus menerus akan
Skala : Wellness 3
berisiko menyebabkan
1 Aktual 3 1 x1 =
kesehatan keluarga menurun
Resiko 2
atau tidak bisa
Potensial 1
mempertahankan kesehatan
secara optimal
Karena latar belakang
Kemungkinan pendidikan orang tua adalah
masalah dapat SMA maka akan lebih mudah
diubah untuk menerima informasi dan
2 2 2 x2 = 2
Skala: Mudah juga bisa dengan mudah
1
Sebagian menyampaikan kepada
0
Tidak dapat anaknya dengan bahasa yang
dimengerti oleh anaknya
Potensial masalah Masalah masih dapat diatasi
untuk dicegah hanya saja keluarga belum
3 Skala: Tinggi 3 1 x1 = mengerti secara tepat cara
Cukup 2 mengatasi dan bertindak
Rendah 1 terhadap masalah tersebut
Menonjolnya
Masalah dalam keluarga telah
masalah
berlangsung lama akan tetapi
Skala: Segera 2
4 1 x1 = 0 keluarga tidak merasakan
Tidak perlu 1
bahaya dari masalah bahwa
Tidak 0
masalah mempunyai akibat
dirasakan

Total: + 2 + + 0 = =3

3. Skoring Diagnosa 3
Defisit Pengetahuan pada keluarga Tn.S
No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
Masalah ini tidak mengancam
Sifat masalah jiwa akan tetapi jika dibiarkan
Skala : Wellness 3 secara terus menerus akan
1 Aktual 3 1 x1 = menyebabkan keluarga tidak
Resiko 2 bisa mempertahankan
Potensial 1 kesehatan mereka secara
optimal

27
Karena latar belakang
Kemungkinan pendidikan orang tua adalah
masalah dapat SMA maka akan lebih mudah
diubah untuk menerima informasi dan
2 2 2 x2 = 2
Skala: Mudah juga bisa dengan mudah
1
Sebagian menyampaikan kepada
0
Tidak dapat anaknya dengan bahasa yang
dimengerti oleh anaknya
Karena akses mendapatkan
Potensial masalah informasi saat ini sangat mudah
untuk dicegah maka keluarga akan dengan
3 Skala: Tinggi 3 1 x1 = mudah mendapatkan informasi
Cukup 2 baru, baik dari internet, media
Rendah 1 massa, atau pun secara
langsung dari tenaga kesehatan
Menonjolnya
Masalah memang perlu
masalah
ditangani tapi sifat masalah ini
Skala: Segera 2
4 1 x1 = tidak gawat dan bisa
Tidak perlu 1
diselesaikan dengan cara
Tidak 0
bertahap
dirasakan

Total: + 2 + + = = =3

Prioritas Masalah

No. Diagnosa Skor


1
Manajemen kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn.S 4
2
Perilaku kesehatan cenderung berisiko pada keluarga Tn.S 3
3
Defisit pengetahuan pada keluarga Tn.S 3

28
C. Intervensi Keperawatan
No. Analisa Data SDKI SLKI SIKI
Kode Diagnosis Kode Kriteria Hasil Kode Intervensi
1. DS: D.0116 Manajemen L.12111 TUK 1: I.12383 Keluarga mampu mengenali
1. Ny. F mengatakan Kesehatan Tidak Keluarga mampu mengenali masalah
ia dan keluarga Efektif pada masalah
kadang masih lupa keluarga Tn.S Edukasi Kesehatan
akan cuci tangan Setelah dilakukan intervensi Observasi:
2. Ny. F mengatakan Kategori: Perilaku keperawatan selama 1x 1. Identifikasi kesiapan dan
tidak tahu Sub Kategori: kunjungan TUK 1 maka kemampuan menerima
bagaimana cara Penyuluhan dan Tingkat Pengetahuan informasi
cuci tangan yang Pembelajaran keluarga Tn. S Meningkat Terapeutik:
benar dengan kriteria hasil: 1. Sediakan materi dan
DO: a. Kemampuan media pendidikan
1. An. ZA dan An.H menjelaskan kesehatan
tampak langsung pengetahuan tentang 2. Berikan kesempatan
memakan jajan dan suatu topik meningkat untuk bertanya
tidak cuci tangan menjadi skala 5 Edukasi:
terbih dahulu b. perilaku sesuai dengan 1. Ajarkan perilaku hidup
2. Ny. F tampak pengetahuan (melakukan bersih dan sehat (cuci
bingung bagaimana apa yang sudah tangan 6 langkah)
cara mengajarkan diketahui) meningkat
anaknya cuci tangan menjadi skala 5
yang benar L.12105 TUK 2: I.14525 Keluarga mampu
Keluarga mampu mengambil keputusan
mengambil keputusan
Pelibatan Keluarga
Setelah dilakukan intervensi Observasi:
keperawatan selama 1x 1. Identifikasi kesiapan
kunjungan TUK 2 maka keluarga untuk terlibat

29
Manajemen Kesehatan dalam perawatan
Keluarga Tn. S Meningkat Terapeutik:
dengan kriteria hasil: 1. Motivasi keluarga
a. Kemampuan mengembangkan aspek
menjelaskan masalah positif rencana perawatan
kesehatan yang dialami Edukasi:
meningkat menjadi skala 1. Anjurkan keluarga
5 terlibat dalam perawatan
b. Aktivitas keluarga
mengatasi masalah
kesehatan tepat
(menjauhi pantangan)
meningkat menjadi skala
5
L.12107 TUK 3: I.12472 Keluarga mampu merawat
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang sakit
anggota keluarga yang sakit
Promosi Perilaku Upaya
Setelah dilakukan intervensi Kesehatan
keperawatan selama 1x Observasi
kunjungan TUK 3 1. Identifikasi perilaku upaya
diharapkan keluarga Tn. S kesehatan yang dapat
mampu merubah perilaku ditingkatkan
kesehatan menjadi lebih Terapeutik
baik dengan kriteria hasil - Berikan lingkungan yang
sebagai berikut: mendukung kesehatan
1. Kemampuan melakukan Edukasi
tindakan pencegahan 1. Anjurkan menggunakan
masalah kesehatan air bersih
meningkat menjadi skala 5 Anjurkan mencuci tangan

30
2. Kemampuan peningkatan dengan air bersih dan sabun
kesehatan meningkat
menjadi 5
L.12111 TUK 4: I.12442 Keluarga mampu
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan
memodifikasi lingkungan
Edukasi program tindakan
Setelah dilakukan intervensi Observasi
keperawatan selama 1x 1. Identifikasi kesiapan dan
kunjungan TUK 4 maka kemampuan menerima
Tingkat Pengetahuan informasi
keluarga Tn. S Meningkat Edukasi
dengan kriteria hasil: 2. Jelaskan tujuan dan
c. Kemampuan manfaat tindakan yang
menjelaskan akan dilakukan
pengetahuan tentang 3. Jelaskan keuntungan dan
suatu topik meningkat kerugian jika tindakan
menjadi skala 5 dilakukan
d. Perilaku sesuai dengan 4. Jelaskan langkah-langkah
pengetahuan (melakukan tindakan yang akan
apa yang sudah dilakukan
diketahui) meningkat
menjadi skala 5
L.12111 TUK 5: I.12416 Keluarga mampu
Keluarga mampu memanfaatkan layanan
memanfaatkan layanan kesehatan
kesehatan
Edukasi pengurangan resiko
Setelah dilakukan intervensi Edukasi:
keperawatan selama 1x 1. Ajarkan cara melakukan

31
kunjungan TUK 5 maka kebersihan tangan
Tingkat Pengetahuan
keluarga Tn. S Meningkat
dengan kriteria hasil:
a. Kemampuan
menjelaskan
pengetahuan tentang
suatu topik meningkat
menjadi skala 5
b. Perilaku sesuai dengan
pengetahuan (melakukan
apa yang sudah
diketahui) meningkat
menjadi skala 5

32
C. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
No. Diagnosa Tgl Implementasi Evaluasi Paraf
1. Manajemen 11-11-20 Keluarga mampu mengenali masalah kesehatan Keluarga mampu mengenali masalah kesehatan Fida
Kesehatan Tidak 08.00 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan S: Tn. S dan keluarga mengatakan telah mengetahui
Efektif pada menerima informasi cara cuci tangan yang benar
keluarga Tn.S 2. Menyediakan materi dan media pendidikan O: keluarga Tn. S bisa mendemostrasikan cara cuci
(D.0116) kesehatan tangan dengan baik dan benar
3. Berikan kesempatan untuk bertanya A: TUK 1 tercapai
Kategori: Perilaku 4. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat (cuci P: Lanjutkan TUK 2
Sub Kategori: tangan 6 langkah)
Penyuluhan dan 12-11-20 Keluarga mampu mengambil keputusan Keluarga mampu mengambil keputusan Fida
Pembelajaran 16.00 1. Mengidentifikasi kesiapan keluarga untuk S: Tn. S dan keluarga mengatakan akan selalu
terlibat dalam perawatan mengingat dan melakukan cuci tangan dengan baik
2. Memotivasi keluarga mengembangkan aspek dan benar sebelum/sesudah makan dan setelah
positif rencana perawatan keluar rumah
3. Menganjurkan keluarga terlibat dalam O: Keluarga Tn. S tampak melakukan cuci tangan
perawatan dengan baik dan benar
A: TUK 2 tercapai
P: Lanjutkan TUK 3
13-11-20 Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang Fida
16.00 sakit sakit
1. Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang S: Tn. S dan keluarga mengatakan mulai menjaga
dapat ditingkatkan kebersihan tangan
2. Berikan lingkungan yang mendukung O: An.ZA dan An.H tanpak cuci tangan sebelum
kesehatan makan
3. Anjurkan menggunakan air bersih A: TUK 3 tercapai
4. Anjurkan mencuci tangan dengan air bersih P: Lanjutkan TUK 4
dan sabun
14-11-20 Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Keluarga mampu memodifikasi lingkungan Fida
08.00 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan S: Tn. S dan keluarga mengatakan mengetahui

33
menerima informasi pentingnya cuci tangan dengan benar
2. Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan yang O: Ny. F tampak mengisi sabun cuci tangan
akan dilakukan didepan rumahnya
3. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika A: TUK 4 tercapai
tindakan dilakukan P: lanjutkan TUK 5
4. Jelaskan langkah-langkah tindakan yang akan
dilakukan
15-11-20 Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan Keluarga mampu memanfaatkan pelayanan Fida
16.00 kesehatan kesehatan
1. Ajarkan cara melakukan kebersihan tangan S: Tn S dan keluarga mengatakan mengetahui
kerugian jika tidak mencuci tangan dengan benar
O: Tn. S dan keluarga mampu menjelaskan
kerugian jika tidak cuci tangan dengan benar
A: TUK 5 tercapai
P: Penerapan hidup bersih dan sehat dipertahankan

34
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, Komang Ayu henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga.
Jakarta: Sagung Seto

Friedman, marilyn M., Bowden, Vicky R., Jones, Elaine G. 2014. Buku Ajar
Keperawatan Keluarga: Riset, Teori, & Praktik. Jakarta: EGC

Padila. 2012. Buku Ajar : Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika

PPNI. 2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


Diagnostik Keperawatan, Ed 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Ed 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


Keperawatan, Ed 1. Jakarta: DPP PPNI

Suprajitno, S.Kp (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi dalam Praktik. Jakarta:
EGC

35
Lampiran 1
SATUAN ACARA PEYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hand Hygiene


Sasaran : Keluarga Tn. S
Tempat : Rumah keluarga Tn. S
Hari/ Tanggal : Kamis, 12 November 2020
Waktu : 30 Menit
Metode : Ceramah dan demonstrasi
Penyuluh : Fida Fitriyanah

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum

a. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn. S diharapkan dapat mengerti dan


memahami tentang hand hygiene.

b. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn. S mampu mempraktekkan hand


hygiene.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan keluarga Tn. S mampu memahami tentang:
a. Mengetahui pengertian cuci tangan

b. Mengetahui tujuan dari mencuci tangan

c. Mengetahui kapan waktu mencuci tangan

d. Mempraktekkan mencuci tangan dengan benar

B. SASARAN
Keluarga Tn. S dengan anak sekolah di Sumurber Panceng Gresik

C. STRATEGI PELAKSANA
1. Metode : Demonstrasi
2. Media : Poster
3. Alat Peraga : Hand Scrub

36
D. SETTING TEMPAT DUDUK

RUANG TAMU

ulu
ny
Pe

h
U
B
T
An. H An.WR An. ZA

Tn. S Ny. F
S

Jendela Pintu Toko

E. KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Peserta Metode Media
Pendahuluan 5 menit 1. Memberi 1. Menjawab Ceramah
salam salam dan
2.Memperkenalkan 2.Mendengarkan tanya
diri memperhatikan jawab
3. Menjelaskan 3. Menjawab
tujuan penyuluhan pertanyaan
dan pokok materi
yang akan
disampaikan
4. Mengkaji
pengetahuan
keluarga
Penyajian 15 1.Menjelaskan materi Mendengarkan dan Ceramah Poster
menit a.Defenisi cuci memperhatikan dan dan
tangan Mempraktekan tanya Video
b. Tujuan cuci mencuci tangan jawab
tangan
c.Manfaat mencuci
tangan
d. Dampak jika tidak
cuci tangan
e.Kapan waktu cuci
tangan
f. Enam langkah cuci
tangan
37
Penutup 10 1. Meminta 1. Mengajukan Tanya Poster
menit peserta untuk pertanyaan jawab dan
menjelaskan 2. Menjawab Video
kembali materi pertanyaan yang di
yang telah di berikan oleh
berikan dengan penyuluh
singkat. 3. mempraktekan
2. Meminta cuci tangan yang
peserta untuk benar
mempraktekan cuci 4. Membalas
tangan yang baik salam
dan benar
3. Menyimpulk
an hasil penyuluhan
4. Menutup
acara dengan salam
penutup

F. MATERI (terlampir)
G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktural

a. Tenaga pelaksana kegiatan ini adalah Fida Fitriyanah (Mahasiswa Profesi Ners)
b. Kegiatan berkerjasama dengan keluarga Tn.S dengan anak sekolah

c. 100% peserta menghadiri kegiatan ini

d. Lingkungan yang nyaman dan terbuka membuat kegiatan ini terlaksana dengan
lancar
e. Tersedianya alat, bahan dan media untuk pelaksanaan kegiatan

2. Evaluasi Proses

a. Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai perannya

b. Peserta kooperatif dan sangat antusias dengan demonstrasi cuci tangan


c. Media poster yang digunakan membuat peserta lebih mudah paham tentang cuci
tangan 6 langkah
d. Kegiatan terlaksana secara sistematis dan sesuai degan rencana kegiatan
3. Evaluasi Hasil

a. Proses demonstrasi cuci tangan 6 langkah berjalan dengan baik

b. Para peserta sudah dapat memahami dan mengaplikasikan cuci tangan 6 langkah
38
dengan benar

39
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Mencuci Tangan

Tangan merupakan media utama bagi penularan kuman-kuman penyebab


penyakit. Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan bagian telapak tangan,
punggung tangan dan jari agar bersih dari kotoran dan membunuh kuman penyebab
penyakit yang merugikan kesehatan manusia serta membuat tangan menjadi harum
baunya. (Simbolon, 2019).
B. Tujuan Mencuci Tangan

Mencuci tangan merupakan satu tehnik yang paling mendasar untuk menghindari
masuknya kuman kedalam tubuh.

Dimana tindakan ini dilakukan dengan tujuan:

1. Menjaga Kebersihan diri

2. Membebaskan tangan dari kuman

3. Menghindari masuknya kuman kedalam tubuh

C. Waktu Mencuci Tangan

Bagi setiap orang, mencuci tangan adalah satu tindakan yang takkan lepas
kapanpun. Karena merupakan proteksi diri terhadap lingkungan luar. Berikut waktu
yang tepat untuk melakukan cuci tangan:
1. Sebelum dan sesudah makan

Untuk menghindari masuknya kuman kedalam tubuh saat kita makan

2. Setelah buang air besar

Besar kemungkinan tinja masih tertempel di tangan, sehingga diharuskan untuk


mencuci tangan
3. Setelah bermain

Kebiasaan anak kecil adalah bermain ditempat yang kotor. Seperti tanah. Dimana
kita tahu bahwa banyak sekali kuman didalam tanah, jadi selesai bermain harus
mencuci tangan supaya kuman dari tanah hilang dan tidak menempel ditangan.

40
4. Sebelum dan sesudah melakukan aktivitas
Bagi adik-adik mencuci tangan ini juga bisa dilakukan sebelum dan sesudah belajar,
sebelum dan sesudah bangun tidur dan sesudah melakukan kegiatan yang lain.
D. Dampak Jika Tidak Cuci Tangan

1. Keracunan Bakteri Salmonella


Jika Anda sering makan tanpa mencuci tangan maka bisa terkena infeksi bakteri
salmonella. Bakteri ini bisa menyebar secara langsung dari berbagai tempat. Potensi
ini juga bisa disebabkan karena makan sayuran mentah tanpa di cuci. Telur bakteri
salmonella akan berpindah dari makanan atau tangan ke dalam saluran pencernaan.
Bakteri ini bisa hidup dalam usus dan saluran pencernaan lain. Tanda keracunan
bakteri salmonella adalah seperti diare, sakit perut, keringat dingin, mual dan
muntah. Untuk mencegah agar tidak terlalu parah maka bisa meminta bantuan
dokter.

2. Keracunan Bakteri E. Colli


Keracunan bakteri E. colli juga bisa terjadi jika Anda makan tanpa mencuci
tangan. Bakteri ini bisa berasal dari tempat umum seperti toilet. Misalnya jika Anda
makan setelah menggunakan toilet umum tanpa mencuci tangan, maka telur bakteri
E.colli bisa masuk ke saluran pencernaan secara langsung. Keracunan ini bisa
menyebabkan diare yang sangat berat, kram perut, nyeri perut yang parah dan jika
tidak segera diobati maka bisa menyebabkan gagal ginjal. (baca juga : bahaya gagal
ginjal – gejala dan pencegahannya).

3. Resiko Tertular Flu atau Pilek


Tertular flu atau pilek menjadi resiko yang paling sering terjadi secara umum.
Penularan ini terjadi ketika Anda baru saja menggunakan fasilitas umum atau
bersentuhan dengan orang lain. Kemudian ketika Anda makan secara langsung
maka bisa menyebabkan virus segera berpindah tangan. Virus akan menyebar
sangat cepat, tidak hanya masuk ke dalam tubuh tapi juga berpindah lewat saluran
pernafasan.

4. Tertular Penyakit Infeksi Tenggorokan


Jika Anda memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan, maka bisa
menyebabkan infeksi tenggorokan. Hal ini terjadi ketika ada banyak bakteri yang
sudah melekat ke tangan kemudian menyebar ke saluran pencernaan. Makanan
41
yang masuk ke saluran tenggorokan akan berhubungan langsung dengan lendir.
Kemudian bakteri akan tinggal dalam bagian lendir tersebut dan berkembang
dengan pesat. Kondisi ini bisa menyebabkan sakit tenggorokan dan infeksi yang
lebih buruk. (baca juga: bahaya radang tenggorokan kronis).

5. Diare
Orang yang tidak mencuci tangan sebelum makan juga sangat rentan terkena
penyakit diare. Infeksi ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri yang sebelumnya
sudah ada di tangan. Kemudian akan masuk ke saluran pencernaan lewat makanan
yang bersentuhan langsung dengan tangan. Perkembangan bakteri atau virus dalam
saluran pencernaan bisa menyebabkan diare. Usus tidak bisa menerima bakteri
tersebut sehingga membuat reaksi diare. Untuk mencegah hal yang lebih buruk
sebaiknya segera kunjungi dokter Anda.

6. Resiko Radang Pernafasan


Orang yang memiliki kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan juga bisa
terkena penyakit radang saluran pernafasan. Penyakit ini bisa menyebabkan sesak
nafas, batuk, flu dan radang tenggorokan. Penyakit ini bisa menyebar lewat bakteri
atau virus yang masuk ke tubuh lewat makanan. Ketika bakteri atau sumber
penyebab infeksi bersentuhan dengan lendir dalam tenggorokan, maka sumber
infeksi akan berkembang dalam tempat itu. Kemudian akan menyebabkan
penurunan sistem kekebalan tubuh dan membuat penderita mudah sakit. Sumber
penyebab penyakit seperti bakteri atau virus mungkin memang tidak terlihat oleh
mata secara langsung. Sumber infeksi bisa saja berasal dari makanan, lingkungan
atau tangan yang kotor ketika makan. Untuk mengatasi berbagai bahaya tersebut
maka biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Anda bisa mencoba
untuk melakukan cara mencuci tangan yang benar dan steril agar benar-benar bersih
dan tidak terkena resiko penyakit.

E. LANGKAH-LANGKAH MENCUCI TANGAN

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang
mengalir, ambil sabun kemudia usap dan gosok kedua telapak tangan secara
lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
42
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan tangan
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7. Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang
mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu.

F. SUMBER

Simbolon, Demsa. 2019. Pencegahan Stunting Melalui Intervensi Gizi Spesifik Pada Ibu
Menyusui Anak Usia 0-24 Bulan.
Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
JNPK_KR. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi Untuk Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dengan Sumber Daya Terbatas. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.
Tarwoto & Wartonah. 2000. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
EGC

43
44
45

Anda mungkin juga menyukai