Sampai saat ini tuberkulosis (Tb paru) masih merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Upaya-upaya dalam mengeliminasi kasus Tb paru di Indonesia
masih mengalami banyak kendala. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi
tingginya prevalensi Tb paru. Hasil analisis menyatakan bahwa prevalensi Tb paru lebih
banyak diderita oleh kaum pria sebanyak 52,0%-63,1%. Sosial ekonomi tidak
mempengaruhi tingginya prevalensi Tb paru di ketiga propinsi. Perilakulah yang
mempermudah terjadinya penularan Tb paru termasuk meludah di sembarang tempat.
Diperlukan analisis lebih lanjut untuk melihat faktor lain yang dapat mempengaruhi
tingginya prevalensi Tb paru di Indonesia. (Sumber:
http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/3427),
(http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/hsr/article/view/2301/2176)
Penyakit Tuberkulosis ternyata memberikan dampak pada kesehatan gigi dan mulut, terutama
pada jaringan lunak dalam mulut, seperti bibir, pipi bagian dalam mulut, lidah, langit-langit,
dan sebagainya. Contoh penyakit mulut yang menjadi ciri khas dari penyakit tuberkulosis ini
adalah:
1. Luka khas pada bagian lidah dan bagian dasar mulut
Sumber:
• Cara penularan:
1. Sumber penularan adalah pasien TB BTA positif.
2. Pada waktu batuk atau bersin, pasien menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk
percikan dahak (droplet nuclei). Sekali batuk dapat menghasilkan sekitar 3000
percikan dahak.
3. Umumnya penularan terjadi dalam ruangan dimana percikan dahak berada dalam
waktu yang lama. Ventilasi dapat mengurangi jumlah percikan, sementara sinar
matahari langsung dapat membunuh kuman. Percikan dapat bertahan selama beberapa
jam dalam keadaan
4. yang gelap dan lembab.
5. Daya penularan seorang pasien ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan
dari parunya. Makin tinggi derajat kepositifan hasil pemeriksaan dahak, makin
menular pasien tersebut.
6. Faktor yang memungkinkan seseorang terpajan kuman TB ditentukan oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan lamanya menghirup udara tersebut.
• Risiko penularan:
1. Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak. Pasien TB paru
dengan BTA positif memberikan kemungkinan risiko penularan lebih besar dari
pasien TB paru dengan BTA negatif.
2. Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan Annual Risk of Tuberculosis
Infection (ARTI) yaitu proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama satu
tahun. ARTI sebesar 1%, berarti 10 (sepuluh) orang diantara 1000 penduduk
terinfeksi setiap tahun.
3. Menurut WHO ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%.
4. Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi tuberkulin negatif menjadi positif.
(Sumber: http://www.dokternida.rekansejawat.com/dokumen/DEPKES-Pedoman-
Nasional-Penanggulangan-TBC-2011-Dokternida.com.pdf)
PERILAKU MELUDAH DI MASYARAKAT
Sumber: https://maobati.blogspot.co.id/2016/07/etika-bersin-dan-batuk-serta-meludah-di-
tempat-umum.html
Berdasarkan informasi yang disebutkan di atas, mari wujudkan perilaku bersih dan sehat
sebagai pencegahan penyakit infeksi dimanapun kita berada, baik di rumah, tempat umum,
sekolah, tempat kerja, maupun di lingkungan fasilitas kesehatan dengan:
Ajakan kami kepada masyarakat yang sedang beraktivitas di tempat umum adalah:
Ajakan kami kepada masyarakat yang sedang dalam perjalanan adalah sesuai etika yang
dilansir AstraWorld:
1. Usahakan untuk menahannya sejenak dan segera mencari tempat di pinggir jalan yang bisa
kita gunakan sebagai tempat untuk membuang ludah.
2. Bila poin pertama tidak memungkinkan, misalnya karena sedang berada di tengah
kemacetan jalan atau sebab lain, tetap tidak ada alasan untuk menurunkan jendela mobil dan
membuang ludah ke luar mobil.
3. Gunakan sapu tangan pribadi. Bisa juga menggunakan tissue, kertas, atau benda-benda
yang bisa ditempatkan sebagai alat penampung. Lalu, letakkan di tempat sampah atau tempat-
tempat tertutup. Dan jangan lupa untuk segera membuangnya bila mobil sudah sampai di
lokasi tujuan.
Karena itu, untuk mengantisipasi kebutuhan mendadak seperti ini, lengkapi mobil Anda
dengan tissue dan tempat sampah. Bila sedang menderita batuk, flu, maupun penyakit lain
yang akan sangat baik juga meniru perlengkapan yang biasa disiapkan di pesawat terbang.
Di pesawat biasanya disiapkan air sick bag, yaitu kantung berbahan kertas dengan lapisan
plastik yang dapat dijadikan tempat menampung muntahan. Coba saja siapkan alat semacam
ini di mobil Anda.
(Sumber: http://www.viva.co.id/kemenpar/read/582411-etika-meludah-yang-baik-saat-
berkendara)