Anda di halaman 1dari 6

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Hari / Tanggal : 19 Oktober 2020

Waktu : 09.00 – 10.00 WIB

Tempat / Wisma : Sinta

Sasaran : Klien

Pelaksana : Arshal Furqoni Widodo

Topik PENKES : Penanganan Mandiri Terhadap Distress

Spiritual

Diagnose kep : Kurang pengetahuan klien tentang distress spiritual

I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM ( TIU)

Setelah mendapatkan PENKES selama 30 menit, diharapkan Klien dapat menjelaskan tentang

gerakan shalat.

II. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah diberikan PENKES selama 30 menit, diharapkan Klien akan mampu:

1. Mengidentifikasi penyebab tidak beribadah

2. Menirukan gerakan shalat

III.MATERI

a. Pokok bahasan:

Penanganan Mandiri Terhadap Distress Spiritual

1
b. Sub pokok bahasan:

1. Mengidentifikasi penyebab tidak beribadah

2. Menirukan gerakan shalat

IV. METODE

a. Ceramah

b. Tanya Jawab

V. MEDIA

a. Leaflet

b. Lembar balik

VI. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR ( KBM )

No Tahap Waktu Kegiatan pengajar Kegiatan sasaran


Kegiatan
1. Pembukaan 5 menit - Mengucapkan salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan
- Menyampaikan
menyimak
tentang tujuan
- Bertanya mengenai
pokok materi
- Meyampakaikan pokok perkenalan dan
pembahasan tujuan jika ada
- Menyampaikan kontrak yang kurang jelas
waktu
2. Isi 20 menit - Penyampaian Materi: - Mendengarkan
1. P dan menyimak
- Bertanya
Mengidentifikasi
mengenai hal-hal
penyebab tidak
yang belum jelas
beribadah dan dimengerti.

2. Menirukan

gerakan shalat

2
- Tanya Jawab.
- Memberikan kesempatan 
pada klien dan
keluarganya untuk
bertanya

3. Penutup 5 menit - Melakukan evaluasi - Sasaran dapat


- Menyampaikan menjawab
kesimpulan materi tentang
- Memberikan saran kepada pertanyaan
klien yang diajukan
- Mendengar
- Mengakhiri pertemuan - Memperhatikan
dan menjawab salam - Menjawab salam

VII. EVALUASI

a. Evaluasi Hasil :

Setelah diberikan PENKES Klien mampu :

1. Mengidentifikasi penyebab tidak beribadah

2. Menirukan gerakan shalat

a. Evaluasi struktur :

1. Kelengkapan media-alat : Tersedia dan siap digunakan

2. Pelaksana siap melakukan PENKES

3
b. Evaluasi Proses :

1. Pelaksana dan sasaran (Klien) mengikuti PENKES sesuai waktu atau sampai

selesai.

2. Klien aktif dalam PENKES

3. Klien mampu menjawab pertanyaan

4. Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap.


VIII. DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.uinsgd.ac.id/2826/5/4_bab1.pdf

https://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/distress-spiritual/

https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Course-9721-MODUL%20%20DISTRES
%20SPIRITUAL.Image.Marked.pdf
Eliopoulos, C.E. 2005. Gerontological nursing. (6 th ed.), Philadelphia; Lippincott.
Sarif La Ode. 2012. Asuhan Keperawatan Gerontik Berstandar Nanda, NIC, NOC, Dilengkapi dengan
Teori dan Contoh Kasus Askep. Jakarta: Nuha Medika
LAMPIRAN

Fungsi Penanganan Distress Spiritual

1. Distress spiritual
a. Pengertian

Gangguan pada keyakinan atau sistem nilai berupa kesulitan merasakan


makna dan tujuan hidup melalu hubungan dengan diri, orang lain, lingkungan atau
Tuhan
2. Fungsi Spiritualitas

Spiritualitas menjadi sumber dukungan, pada saat individu mengalami stress


maka individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini
sangat diperlukan untuk dapat menerima sakit yang dialami, khususnya jika penyakit
tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum pasti.

Sembahyang atau berdoa, membaca kitab suci dan praktik keagamaan lainnya
sering membantu memenuhi Universitas Sumatera Utara 10 kebutuhan spiritual yang
juga merupakan suatu perlindungan terhadap tubuh (Hamid, 2009). Spiritualitas juga
menjadi sumber kekuatan dan penyembuhan. Miller (1995 dalam Young dan
Koopsen, 2007) mengatakan bahwa spiritualitas merupakan daya semangat, prinsip
hidup atau hakikat eksistensi manusia.

Menurut Burkhardt dan Nagai-Jacobson (2002 dalam Young, 2007)

spiritualitas dan penyembuhan berkaitan sangat erat kaitannya. Penyembuhan

merupakan proses spiritual yang bertujuan agar seseorang sehat. Penyembuhan

terjadi sepanjang waktu, berlanjut sepanjang perjalanan hidup manusia dan menjadi

cara hidup yang mengalir dari mencerminkan dan memelihara jiwa. Penyembuhan

bersifat spiritual, tak tampak dan eksperiensial (dialami), yang mengintegrasikan

tubuh, jiwa dan spirit.

Anda mungkin juga menyukai