Anda di halaman 1dari 5

KASUS FIKTIF MINGGU KE-4 PROFESI NERS

KISTA ENDOMETRIOSIS (POST HISTEREKTOMI)


Ny. EW, 49 tahun, Muslim, ibu rumah tangga (IRT), alamat Desa J kabupaten Ponorogo,
Post operasi Histerektomi, Salfingektomi, Oophorektomi sinistra (HT SOS) atas Indikasi
adenomiosis dan kista endometriosis sinistra, hari pertama.
Klien masuk RS pada 5 November 2020 karena nyeri hebat pada perut bagian bawah. Klien
dioperasi Histerektomi, Salfingektomi, Oophorektomi sinistra (HT SOS) atas Indikasi
adenomiosis dan kista endometriosis Sinatra pada 7 November 2020 jam 07.00.
9 November 2020 jam 09.00 saat pengkajian klien mengeluh nyeri luka operasi, perut
kembung, mual, dan banyak keringat.
Pemeriksaan fisik TD: 150/90 mmHg, N: 83 x.menit, S: 36 oC, RR: 24x/menit, VAS 6.
Leukosit (25-11-2020 jam 08.00 = 11.000 g/dl)
Abdomen terdapat luka operasi secara vertical, panjang sekitar 15 cm, luka tertutup perban,
perut kembung, bising usus positif, dan nyeri tekan positif. Terpasang dower chateter, infus,
tranfusi PRC kolf kedua paska operasi. Klien menangis karena merasa sedih rahimnya sudah
tidak ada lagi merasa ketakutan. Klien belum dapat mobilisasi bertahap miring kanan miring
kiri karena merasakan nyeri hebat saat bergerak. Klien punya riwayat pembedahan seksio
sesarea pada persalinan kedua tahun 2018
Nyeri seperti ada yang menekan dadanya dari bagian bawah yang terasa tajam dan sakit
sekali sehingga klien tidak dapat beraktifitas. VAS: 6, nyeri semakin terasa ketika klien
makan dan minum dan berkurang bila klien istirahat. Klien tidak ada alergi makanan dan
obat-obatan.
Ny. EW (P2A2) P1 lahir spontan, G2 keguguran dan tidak dikuret, didapat klien mengalami
mioma tapi tidak dianjurkan untuk diangkat hanya dengan terapi medis, P2 partus dengan
seksio sesarea karena letak lintang klien menikah satu kali, tahun 2020 bulan Januari klien
keguguran kehamilan ke 4 dan tidak dikuret. Tidak ada perdarahan melalui kemaluan di luar
siklus haid.
CA CERVIX

Ny. N.H (Umur 45 tahun), suku Jawa, PNS, pendidikan S1, Janda. Penanggung jawab Ny R
(40 tahun), PNS, s1, adik klien.
Klien masuk rumah sakit 06 November 2020 jam 08.15 di poli kandungan. Klien mengeluh
keluar darah beku,banyak, warna kehitam an dan berbau setelah nyeri pinggang,bawah pusat
dan kemaluan sejak 10 hari yang lalu (27/10/2020),saat pengkajian menurut ibu darah keluar
encer,banyak, warna merah biasa dan bau. Pukul 11.05 klien di pindah ke ruang rawat
ginekologi.
Klien mengatakan menarche umur 12 tahun, klien sudah tidak haid lagi/menopouse sejak
umur 40 tahun (5 tahun yang la-lu) tapi 10 hari yang lalu klien mengeluarkan darah seperti
haid. Sebelum menopouse siklus haid 28 hari,lama haid 3 ha-ri,sedikit,encer warna
merah,tidak berbau, nyeri tidak ada. Keputihan 1 bulan yang lalu warna kuning, sedikit, bau.
Anak 7 orang,hidup 6 orang,mati 1 0rang karena sakit saat berumur 3 tahun,anak terkecil
berumur 15 tahun. Abortus tidak pernah.
Tanggal 09 November 2020 jam 20.00 klien mengeluh nyeri takut apakah penyakit yang
dialami. TD : 139/89, N : 98x/m, S: 36,9°C, RR: 25 x/m. Klien tampak gelisah. Pola tidur :
selama di RS klien sulit tidur (klien susah istirahat siang, istirahat malam sering terbangun).
Vulva : Fulsus (+), Fluor albus (-), Vagina : Normal, Portio : Rapat berdungkul, Corpus
Uteri : Antefleksi, massa (-),kesan normal, Adneksa Parametrium kanan dan kiri
:Supel,Nyeri (-), Massa (-), Cavum Douglas : Tidak menonjol, infiltrasi (-), Insipikulo :
Porsio terlihatrapat,berdungkul,fluksus (+),Fluor (-).
Pemeriksaan Penunjang
Biopsi : Belum ada hasil
Therapi dan perawatan :
Hb : 10 gr %
 Amoxicillin 500 mg 3 x 1 tab
 Asam Mefenamat 500 mg 3 x 1 tab
 Aff tampon 2 x 24 jam
DUB (DISFUNGSIONAL UTERUS BLEEDING)
Ny W (54 Tahun), perempuan, alamat desa X, status perkawinan menikah, agama Islam, suku
Jawa, pendidikan SLTP, pekerjaan IRT, tanggal MRS: 06 – 11 – 2020, No. RM : 63.51.27,
tanggal pengkajian 09-11-2020.
Sumber Informasi Pasien
Anak (Ny H/30 tahun), Pendidikan SLTP, Pekerjaan pelajar, Alamat Desa X.
06 November 2020 jam 07.00 pasien ke UGD RS Y dan mengatakan merasa nyeri pada
daerah perut & terasa ada massa di daerah abdomen sejak 1 minggu ini, menstruasi yg tidak
berhenti-henti sudah 22 hari. Klien di sarankan untuk rawat Inap di ruang Z di RS Y tersebut.
09 November 2020 jam 09.30 pasien mengatakan nyeri pada daerah abdomen bawah, ada
pembengkakan pada daerah perut (+), menstruasi yang tidak berhenti, rasa mual(+) dan
muntah(-).
Riwayat kehamilan dan persalinan: G3P3A0, persalinan Normal, Keadaan baik
Riwayat menstruasi: Pasien mengatakan kadang-kadang terjadi digumenorhea dan bahkan
amenorhea.
Menarche pada umur 12 tahun, lama haid biasanya 3-4 hari, siklus : 28-30 hari, jumlah 2-3
kali mengganti pembalut, warna merah kecoklatan.
Abdomen : Nyeri tekan pada abdomen, teraba massa pada abdomen 2cm
Ekstremitas: Nyeri panggul saat beraktivitas, tidak ada kelemahan.
Eliminasi : Adanya konstipasi, Susah BAK
Pasien akan diberikan tindakan USG dengan diagnosa saat ini DUB (DISFUNGSIONAL
UTERUS BLEEDING).
NEOPLASIA UTERUS

Pasien bernama Ny.KS. umur 43 tahun, pendidikan terakhir SMA, beragama islam, sebagai
ibu rumah tangga, status sudah menikah, alamat Ngrandu, Ponorogo. Penanggung jawab Tn
AQ, 46 tahun, pendidikan SMA, beragama islam, pekerjaan Swasta, status sudah menikah,
alamat Ngrandu, Ponorogo.
Diagnosa saat masuk rumah sakit dengan mioma teri.
Klien masuk rumah sakit pada 23 Oktober 2020 jam 08.30 WIB. Klien mengeluh telah 22
hari perdarahan dan nyeri pada perut bawah. Klien mengeluh lemas dan bidak mau makan.
Berat badan pasien satu bulan sebelum sakit adalah 67 kg dan saat di bawa ke rumah sakit
BB 62 kg. Tinggi badan 160 cm. Berdasar USG klien di diagnosa Mioma uteri/neoplasma
uteri, di rencanakan operasi pada 29 Oktober 2020 jam 07.00 WIB.

Pengkajian pada 26 Oktober 2020 jam 16.00 WIB klien mengeluh perdarahan pervagina.
Kesadaran compos mentis, tampak lemah, conjungtiva anemis, putih pucat, sclera Ikterik.
Pada Genetalia klien keluar darah dari vagina pasien. Hb 7.6 g/dl. 26 Oktober 2020 jam
19.30 klien mengeluh nyeri datang scara spontan, nyeri seperti ditusuk – tusuk, nyeri
dibagian perut, skala nyeri, nyeri datang scara tiba – tiba. TD : 100/60 mmhg, N : 91 x/m, RR
: 23x/m, S: 36,9 C.
Klien mengatakan belum mengetahui tentang penyakitnya. Pasien tampak tidak nafsu makan
dan tidak menghabiskan porsi yang diberikan rumah sakit.
ADNEXITIS

Ibu mengatakan merasa nyeri hebat di daerah perut bawah, serta demam sejak 4 hari yang
lalu, rasa nyeri bertambah keras pada saat melakukan pekerjaan yang berat-berat dan disertai
dengan sakit pinggang dan keputihan.
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, Tekanan darah 110/90 mmHg, Nadi 100
kali/menit, Pernafasan 20 Kali / menit, Suhu 38°C. Antropometri BB periksa yang lalu : 57
kg, BB sekarang 56 kg, Tinggi Badan 156 cm.
Wajah klien tampak pucat, konjungtiva pucat pada mata kanan dan kiri, pada Generali
terdapat fluor albus dan nyeri tekan.
Klien menggunakan KB AKDR sejak 1 tahun yang lalu.
Pemeriksaan penunjang : USG : Adnexitis (pisosalping), abses ovarium.

Anda mungkin juga menyukai