14. Tata krama berpapasan dengan orang yang dikenal dan tata krama di kendaraan umum
Tata krama berpapasan di jalan :
a. Menyapalah dan memberi salam terlebih dahulu saat berpapasan dengan orang yang lebih tua
b. Berhentilah dan berjabat tangan
c. Carilah tempat yang aman bila ingin berbicara
d. Berbicaralah dengan sopan
e. Jangan mengganggu pemakai jalan lain
f. Memperhatikan keselamatan dan keamanan
g. Mohon dirilah bila akan pergi meneruskan perjalanan
Tata krama di kendaraan umum :
a. Bayarlah biaya perjalanan sesuai ketentuan
b. Masuklah lewat pintu yang disediakan dengan tertib
c. Menganggukan kepala dan tersenyumlah kepada penumpang lain di samping kita yang duduk
lebih dahulu
d. Duduklah dengan tenang
e. Jangan meletakkan kaki di tempat duduk orang lain
f. Berdoalah untuk keselamatan perjalanan
g. Berilah kesempatan untuk duduk bila ada penumpang berdiri seperti orang tua, oranbg sakit,
ibu hamil, atau ibi yang menggendong anaknya.
h. Jagalah kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, jangan meludah
i. Tawarilah penumpang lain bila kita makan atau minum
j. Sediakan plastik untuk sampah atau sewaktu-waktu ada yang muntah
k. Mintalah permisi jika kita berasa mengantuk
l. Mintalah permisi bila kita mau turun
15. Tata krama bertamu, bersilaturahmi, mengunjungi orang sakit, terkena musibah, melayat, dan
mengunjungi pesta atau pertunjukan
Tata krama bertamu :
a. Berpakaian sopan dan rapi
b. Ketuk pintu sebelum masuk
c. Ucapkan salam secara perlahan, jangan sampai mengganggu tuan rumah
d. Batasi ucapan salam sampai tiga kali
e. Urungkan niat bila tidak ada tanda-tanda bahwa yang mempunyai rumah ada, jangan memaksa
untuk masuk rumah
f. Janganlah berkeliling atau mengintai lewat jendela atau yang lain untuk memastikan tuan
rumah ada atau tidak
g. Masuk setelah dipersilakan
h. Berjabat tangan dengan tuan rumah
i. Duduklah dengan sopan setelah dipersilakan
j. Jangan mondar-mandir, memegang-megang, atau mengambil barang hiasan ruang tamu
k. Minta izin bila ingin melihat benda menarik
l. Minum dan makan dengan sopan setalh dipersilakan
m. Ambil hidangan yang terdekat, jangan rakus dan menghabiskan hidangan
n. Jangan sekali-kali mengatakan hidangan mana yang kita sukai dan mana yang tidak
o. Katakan secara sopan jika kita terpaksa menolak hidangan karena sesuatu hal
p. Beri tahukanlah terlebih dahulu bila ingin menginap
q. Jangan membicarakan kejelekan orang lain
r. Ucapkan terima kasih dan mohon diri bila mau pergi
s. Perhatikan waktu sehingga tidak terlalu lama dan mengganggu tuan rumah. Sebaiknya bertamu
antara pukul 16.00 s/d 17.00 atau pukul 19.00 s.d 21.00
Tata krama mengunjungi orang sakit :
a. Berpakaian sederhana, rapi dan tidak menyolok
b. Berjabat tangan dan menunjukkan rasa simpatik kepada orang yang kita kunjungi
c. Berilah kabar gembira dan membesarkan hatinya
d. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan penderita
e. Berilah dorongan yang membangkitkan semangat untuk sembuh
f. Ajaklah dengan ramah untuk bersabar, tabah dan menerima kenyataan
g. Jangan berbicara hal-hal yang menakutkan dan membuat penderita berkecil hati atau putus asa
h. Berbicaralah secukupnya
i. Ciptakan suasana tenang
j. Jangan mengajak anak kecil karena anak kecil mudah tertular penyakit
k. Berdoalah untuk penderita agar cepat sembuh
Tata krama melayat :
a. Berpakaian sopandan rapi, sebaiknya mengenakan pakaian warna gelap
b. Berjabat tangan dengan keluarga yang ditinggalkan dan menyampaikan ikut berdukacita
c. Duduklah di tenpat yang telah disediakan
d. Jangan membicarakan kejelekan atau kekurangan si mayat
e. Berdoalah untuk si mayat dan keluarga yang ditinggal
f. Berilah bantuan semampunya
g. Ikutlah mengantar jenazah ke pemakaman
h. Jangan bersendagurau
Tata krama mengunjungi pesta :
a. Berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan jenis pestanya
b. Pakailah pakaian warna cerah atau ceria bila menghadiri pesta ulang tahun
c. Pakailah sesuai dengan ketentuan bila menggunakan pakaian adat
d. Datanglah tepat waktu sesuai undangan
e. Masuklah ke tempat pesta dengan tertib
f. Berilah hormat dan berjabat tangan dengan tuan rumah dan yang sudah hadir lebih dahulu
g. Duduk dengan tenang di tempat yang sudah ditentukan dan tidak menunjukkan keangkuhan
h. Jangan mencela kekurangan-kekurangan yang ada, seperti tempat, hidangan, atau jadwal acara
i. Jangan berbicara sendiri atau berbisik-bisik yang dapat mengganggu tamu lain dan jalannya acara
j. Carilah tempat lain sehingga tidak mengganggu tamu lain jika akan berbicara
k. Hendaklah keluar dari tempat pesta jika akan menguap, bersin, batuk-batuk, atau kentut
l. Santaplah hidangan secara baik-baik setelah dipersilakan, jangan rakus dan jangan sambil berbicara
m. Sebaiknya pergi secara diam-diam dan sopan, berpamitan kepada tuan rumah jika tidak
mengikuti acara sampai selesai
n. Mengucapkan salam atau selamat dan berjabat tangan kepada tuan rumah
o. Keluarlah secara tertib
p. Sebaiknya memberitahu dan mengucapkan selamat lewat teman atau surat jika berhalangan hadir
q. Memberikan kado atau sumbangan saat menghadiri pesta ulang tahun atau perkawinan.
Tata krama mengunjungi pertunjukkan :
a. Berpakaian rapi dan sopan
b. Bayarlah sebagaimana mestinya jika ada biaya masuk
c. Masuklah ke tempat pertunjukkan secara tertib melalui pintu masuk yang ditentukan
d. Jangan menjulurkan kaki ke tempat duduk orang lain
e. Usahakan posisi duduk tidak menghalangi pemandangan orang lain
f. Jangan mondar-mandir bila pertunjukkan sudah dimulai
g. Jangan berkomentar jelek terhadap pementasan
h. Boleh bertepuk tangan pada saat artis muncul dan selesai pentas
i. Hendaklah meminta permisi bila berjalan di depan penonton lain
j. Jangan berbicara, bila mau berbicara, berbicaralah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pertunjukkan secara sopan dan tidak mengganggu penonton lain
k. Tidak membuat keributan di tempat pertunjukkan
l. Keluarlah secara tertib dari tempat pertunjukkan jika pertunjukkan usai
m. Apabila hadir secara rombongan dan menginginkan keringanan tanda masuk usahakan jauh-
jauh hari sebelum pertunjukkan dimulai
n. Lakukan secara baik-baik bila mau minta ganti rugi karena pertunjukkan tidak sesuai dengan
iklan atau promosinya.
16. Tata krama di tempat wisata, museum, cagar budaya, terminal, stasiun, pasar, toko dan warung
makan/restoran
Tata krama di lokawisata
a. Belilah karcis dan masuklah dengan tertib
b. Patuhi setiap peraturan yang ada
c. Hindari tempat berbahaya dan berjalan dengan hati-hati di tempat yang licin
d. Jaga kebersihan dan keindahan wisata
e. Jangan mencoret-coret di lingkungan wisata
f. Jangan merusak lingkungan dan fasilitas umum
g. Laporkan kepada petugas bila terjadi sesuatu
h. Jangan membuat keributan
i. Jangan mudah diperdaya orang, dan jangan membohongi orang lain
Tata krama di museum :
a. Mintalah izin sebelum masuk
b. Masuklah dengan tertib, setelah mendapat izin dari petugas
c. Jangan mencoret-coret benda museum
d. Taati setiap petunjuk dan tata tertib museum
e. Jangan membuang sampah sembarangan dan meludah di sembarang tempat
f. Tanyakan kepada petugas apabila ada hal-hal belum dimengerti
g. Jangan merusak benda-benda di dalamnya
h. Ucapkanlah terimakasih dab mohon diri sebelum pergi meninggalkan museum
Tata krama di cagar budaya :
a. Mintalah izin kepada petugas sebelum masuk
b. Masuk dengan tertib setelah diizinkan
c. Patuhi tata tertib dan petunjuk yang ada
d. Jangan mencoret-coret cagar budaya
e. Jangan membuang sampah dan meludah sembarangan
f. Amati dengan seksama dan tanyakan apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti kepada petugas
g. Tanyakan sejarah kepada petugas
h. Ucapkan terimakasih dan mohon diri apabila ingin meninggalkan cagar budaya
Tata krama di terminal :
a. Periksa dan jaga barang-barang yang dibawa
b. Masuklah ke terminal melalui pintu yang tersedia
c. Pahami semua petunjuk yang ada
d. Belilah karcis secara antre, jangan berdesak-desakan
e. Berhati-hati saat membawa uang
f. Rawatlah karcis sebaik-baiknya
g. Masuklah ke kendaraan secara tertib
h. Jangan memakai perhiasan yang berlebihan
i. Tunggulah dengan sabar dan waspada apabila bus belum datang
j. Jangan membuang sampah di sembarang tempat
Tata krama di stasiun :
a. Belilah tiket sebelum masuk secara tertib, jangan berdesak-desakan
b. Masuklah lewat piuntu yang telah ditentukan dan menunjukka tiket
c. Pahami setiap petunjuk yang ada
d. Tunggu kereta api di tempat yang telah disediakan
e. Hindari lalu lalang dan duduk di rel kereta api
f. Jangan mencoret-coret tempat duduk dan lain-lain
g. Jangan membuang sampah di sembarang tempat
h. Buang air kecil/besar atau meludah di tempat yang ditentukan
i. Masuk ke dalam kereta api secara tertib
j. Periksa dan jagalah barang bawaan sebaik-baiknya
Tata krama di pasar :
a. Berpakaian sopan dan sederhana
b. Jangan mengenakan perhiasan berlebihan
c. Masukkan dompet ke dalam saku yang tertutup
d. Bertindak waspada dan ramah
e. Amati barang terlebih dahulu, tanyakan harganya, baru menawar jangan tergesa-gesa
membelinya
f. Pilih barang yang bermutu tinggi dan pantas harganya
g. Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
h. Sebelum membeli tanyakan terlebih dahulu apakah barang tersebut boleh ditawar, jika boleh
baru menawar
Tata krama di toko :
a. Kenakan pakaian yang rapi, sopan dan sederhana
b. Bawalah uang secukupnya, tidak berlebihan
c. Tanyakan harganya dan tanyakan apakah bisa ditawar
d. Tawarlah dengan sopan jika harga masih bisa ditawar
e. Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
f. Jangan membeli barang yang kurang bermanfaat
g. Buatlah rencana belanja terlebih dahulu, sehingga tidak salah beli.
Tata krama di restorant :
a. Berpakaian sopan dan rapi
b. Berbelanja sesuai kebutuhan
c. Jangan menyisir rambut di restoran
d. Jangan meludah atau bersin sembarangan
e. Jangan mencungkil sisa makanan dengan jari atau minum berkumur-kumur
f. Memanggil pelayan dengan isyarat
g. Jangan berbicara sambil makan.
17. Mengenal tokoh wayang
Gambar Nama Wayang Sifat
1. Sabar
2. Berbakti pada orang tua
3. Beriman
Prabu Puntadewa 4. Tidak suka perang
5. Setia
6. Pasrah pada Hyang agung
7. Jujur
1. Sabar
2. Tidak mengumbar angkara murka
3. Cinta tanah air
Prabu Kumbakarna
1. Tegas
2. Cerdik
3. Berani
Dewi Wara Srikandi 4. patriotisme
1. Licik
2. Bicaranya tidak serius
Patih Hayra Suman 3. Menyakitkan
(Sengkuni) 4. Jahat
5. Kejam
6. Suka memfitnah
1. Suka menolong
2. Jujur
3. Adil
Raden Werkudara 4. Taat pada guru
5. Berbakti pada orang tua
1. Jahat
2. Sombong
3. Tidak mau menghargai orang lain
Dursasana 4. Rakus
5. Suka judi
6. Suka mabuk
7. Suka menghambur-hamburkan uang negara
1. Jujur
2. Bijaksana
3. Cerdas
Wisanggeni 4. Berbakti pada orang tua/negara
20. Tata krama yang harus dihindari ketika berada di kantor, bank, dan rumah sakit
Tata krama yang harus dihindari ketika berada di kantor pemerintah :
a. Mendahului orang-orang yang telah hadir lebih dahulu, tidak mau antre sesuai urutan
b. “lewat belakang” atau minta dilayani lebih dahulu
c. Membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
d. Membuat coretan di tempat duduk, dinding, atau tempat lain.
Tata krama yang harus dihindari ketika berada di bank :
a. Tidak menghitung jumlah uang yang diterima sebelum meninggalkan loket pelayanan
b. Tidak menyimpan baik baik uang atau surat berharga yangn diterima
c. Tidak meneliti uang atau surat berharga lainnya, baik sebelum mauun sesudah ke bank
Tata krama yang harus dihindari ketika berada di rumah sakit (saat berobat dan berkunjung) :
a. Bersikap tidak ramah dan berbicara tidak sopan
b. Membuang dan meludah disembarang tempat
c. Berbuat kegaduhan yang mengganggu pasien atau pengunjung lain
d. Berbicara hal-hal yang menakuti pasien
e. Tidak mendoakan pasien agar cepat sembuh
21. Tata krama menerima dan menyampaikan pesan
a. Terimalah pesan itu dengan senang hati
b. Bersikap sopan dan penuh perhatian ketika menerima pesan
c. Pahamilah/catatlah pesan itu sebaik-baiknya, sekiranya belum jelas, tanyakan secara sopan.
d. Katakan secara jujur apabila merasa tidak sanggup menyampaikan pesan kepada orang yang
bersangkutan
e. Sampaikan segera pesan itu agar tidak lupa, jangan menunda-nundanya
f. Sampaikan pesan itu secara jelas dan jujur, sampaikan apa adanya, jangan ditambah atau
dikurangi
g. Bersikap ramah dan berbahasa yang baik ketika menyampaikan pesan
22. Tata krama meminta tolong kepada orang lain
a. Bersikap ramah dan penuh hormat ketika meminta pertolongan
b. Mintalah secara jelas, jujur, dan sungguh-sungguh
c. Gunakan bahasa yang halus
d. Tidak bersifat memaksa
e. Memperhatikan watak dan kemampuan yang dimintai pertolongan
f. Tidak menyalahgunakan pertolongan
g. Terimalah setiap pertolongan dengan senang hati walaupun kurang sesuai dengan permintaan
h. Ucapkan terimakasih setelah pertolongan
i. Jangn mengumpat bila memperoleh pertolongan, tetpi tidak sesuai dengan yang diharapkan
j. Jangan mengobral janji agar mendapat pertolongan
k. Jangan mengumpat bila tidak mendapat pertolongan
23. Tokoh wayang dan sikap luhurnya
Punakawan
Punakawan terdiri atas Semar, Gareng,
Petruk, Bagong/Bawor. Punakawan ini
mengabdi kepada manusia yang
berbudi luhur. Semar adalah saudara
Batara Manikmaya (Hyang Guru) dan
Batara Antaga (Togog). Semar dulu
berparas tampan dengan nama Batara
Ismaya. Batara Ismaya kemudian
diturunkan ke bumi sebagai pamong
yang mulia.
Sebagai pamong yang sangat sabar, ia selalu memberi petunjuk kepada tuannya atau yang
dibimbingnya. Ia suka bersenda gurau dengan anaknya. Ia sangat wibawa, sehingga kalau marah
semua musuhnya ketakutan. Ia sangat sakti. Karena kesaktiannya, dewa pun takut membuat
kesalahan terhadap Semar atau bendara/tuannya.
Punakawan ada juga yang mengabdi kepada manusia yang
berbuat jahat. Dia adalah Togog dan Sarawita. Togog
sebenarnya seorang dewa bernama Batara Antaga. Togog
mengabdi kepada orang yang kaya raya. Sekalipun
perbuatannya tidak baik, sifat Togog sebenarnya baik. Ia
selalu mengingatkan bendaranya untuk berbuat baik.
Namun, nasihatnya tidak dituruti bendaranya. Dalam
pengamdiannya, Togog selalu berpindah-pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Kalau diamati betul-betul,
tugas Togog itu mulia. Ia mempercepat hancurnya watak
angkara.
Sarawita Togog
24. Babad lahirnya nama Banyumas
Kata Banyumas berasal dari banyu dan mas. Banyu berarti air dan mas berarti emas logam mulia.
Secara singkat ada empat versi (macam) cerita asal usul Banyumas.
Cerita pertama :
Diceritakan, Raden Bagus Mangun atau Raden Semangun, atau Joko Kaiman yang bergelar Raden
Wargautama II (dua) membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat bagian. Tanah untuk
berdirinya terletak di sebelah barat daya desa Kejawar yang banyak terdapat pohon yang warna
daunnya seperti emas bernama pohon tembagan. Adipati Mrapat memutuskan untuk membuka
hutan itu menjadi pemukiman baru dan akhirnya mendai kota. Kita tersebut bernama Banyumas
karena di daerah tersebut banyak terdapat Pohon Tembagan yang berdaun seperti emas.
Cerita kedua :
Menyebutkan bahwa ketika rakyat membangun pusat pemerintahan, kebetulan ada kayu besar
hanyut di Sungai Serayu. Kayu itu bernama pohon “kayu Mas”. Kayu itu berasal dari Desa
Karangjambu, Kecamatan Kecobong, Kawedanan Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Anehnya,
kayu itu berhenti tepat di dekat lokasi pembangunan. Adipati Mrapat tersentuh hati melihat
kejadian itu. Lalu diambilah kayu tersebut. Kemudian dijadikan saka guru Bala Si Panju. Karena
kayu itu bernama kayu mas yang hanyut terbawa air, maka pusat pemerintahan yang dibangun tadi
diberi nama “Banyumas” (air dan kayu mas).
Cerita ketiga :
Adalah bahwa dalam sejarah Toya mas disebutkan bahwa nama Banyumas adalah berhentinya Adipati
Mrapat dalam perjalanan mudik dari Wirasaba. Pada saat itu ia melalui Kali Rukmi atau Kali Mas.
Bersama para nayaka praja dan prajuritnya, ia berhenti di pertemuan Sungai Mas dengan sungai lain. Di
situ Adipati Mrapat membuat pesanggrahan yang kemudian diberi nama Banyumas.
Cerita keempat :
Diceritakan bahwa daerah tersebut dulu bernama Selarong yang dilanda kemarau panjang, sumur
kering, Sungai Serayu surut. Datanglah seorang tamu dengan menunggang kuda dan bertingkah
laku aneh. Tamu tersebut ditangkap dan dimasukkan penjara. Sejak tamu itu dimasukkan ke dalam
penjara secara kebetulan tampaklah awan hitam di langit. Lama-kelamaan berubah menjadi
mendung. Suasana pun menjadi gelap dan akhirnya turunlah hujan dengan lebatnya. Bukan main
gembiranya penduduk Selarong. “Banyu.... Banyu.... Banyu...” dan yang lain berteriak kata-kata
“Banyu Emas”. Banyu mas artinya air yang sangat berharga bagaikan emas. Sejak saat itulah kota
Selarong berganti nama menjadi Banyumas sampai sekarang.
Hari jadi Kabupaten Banyumas :
a. Pada Hari Raya Grebeg (Mulud) yaitu tanggal 12 Rabiulawal 990 H. Bertepatan dengan hari
Jumat Kliwon tanggal 6 April 1582 M. Hari jadi tersebut dikukuhkan dengan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 1980.
b. Hari jadi Kabupaten Banyumas yang baru didasarkan pada penelusuran sejarah kalibening
ditetapkan menjadi tanggal 22 Februari 1571. Jadi, pada tahun 2017 mulai menjadi HUT
Banyumas ke 446
25. Membuat sroto sokaraja dan menghidangkan sroto sokaraja
Bahan membuat Sroto Skaraja :
a. Bahan kuah :
1. Air 5 liter
2. Koyoran atau balungan 1 kg
3. Bumbu-bumbu :
a) Bawang putih ½ ons
b) Jahe 1 ruas jari
c) Kunyit 2 ruas jari
d) Kemiri 10 biji
e) Pala mrica 1 butir pala, ¼ mrica
f) Garam dapur secukupnya
b. Bahan isi :
1. Kecambah (tauge)
2. Bawang goreng
3. Daging sapi/daging ayam
4. Kerupuk
5. Muncang
6. Kecap
7. Penyedap rasa
8. Ketupat
c. Bahan sambal :
1. Cabai rawir secukupnya
2. Kacang tanah 1 ons
3. Gula merah 1 ons
4. Garam dapur secukupnya
Mengurutkan penyajian pembuatan sroto
a. Ketupat dibelah kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkok
b. Masukkan kecambah, muncang, daging sapi, bawang merah, dan kerupuk
c. Beri kecap dan penyedap secukupnya
d. Beri kuah dan sambal secukupnya
e. Hidangkan sroto setiap orang satu mangkok
26. Tata krama dalam senam pagi atau kegiatan sekolah lain
Tata krama ketika mengikuti senam pagi :
a. Berangkat lebih awal dan setiba di sekolah langsung mengenakan seragam olah raga
b. Setelah mendengar lonceng berbunyi segera menuju halaman sekolah atau tempat senam
c. Menempatkan diri dengan tertib untuk melaksanakan senam
d. Meluruskan barisan baik ke depan maupun ke samping kanan dan kiri
e. Mengambil sikap sempurna untuk melaksanakan senam
f. Melaksanakan senam dengan sungguh-sungguh mantap, dan tidak bergurau dengan teman
g. Setelah senam pagi selesai masuk ke kelas masing-masing dengan tertib
h. Segera mengganti baju olah raganya dengan seragam sekolah
Tata krama ketika menngikuti pelajaran saat guru tidak ada di kelas :
a. Duduk dengan baik dan tertib
b. Tidak bercakap-cakap dengan keras sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan mengganggu
kelas lain
c. Tidak berkejar-kejaran, yang menambah gaduh dan membahayakan diri sendiri
d. Buku pelajaran dikeluarkan dan belajar sendiri sesuai dengan jadwal
e. Mengerjakan tugas guru dengan baik dan sungguh-sungguh dan tidak menyia-nyiakan waktu
27. Cara pembuatan tempe kedelai
Proses pembuatan tempe kedelai, fase-fase dalam pemberian inokulum (bibit jamur tempe
a. Fase pertumbuhan cepat (0 – 30 jam), akan terjadi misetea (benang-benang jamur)
b. Fase transisi (30 – 50 jam), terjadi fase optimal
c. Fase lanjut (lebih dari 50 jam), terjadi pembusukan
28. Cerita tokoh wayang
Tokoh wayang san sikapnya sama seperti nomor 17
Tokoh wayang yang dapat diteladani :
a. Prabu Kresna
b. Punakawan : Semar, Gareng, Petruk, Bagong
c. Werkudara
d. Bambang Wisanggeni
Nilai-nilai yang melekat pada tokoh wayang antara lain :
a. Nilai kejujuran
b. Nilai kepahlawanan
c. Nilai kesetiaan
d. Nilai keangkaramurkaan dan keserakahan
e. Nilai keteguhan
f. Nilai kecongkakan
29. Tata krama di kantor, bank, dan rumah sakit
Tata krama di kantor pemerintah :
a. Berpakaian sopan dan bersikap ramah
b. Masuk atau keluar lewat pintu yang ditentukan
c. Pahamilah petunjuk-petunjuk yang ada
d. Ketuk pintu bila masuk ruangan dan berilah salam
e. Bertanyalah kepada petugas bila membutuhkan keterangan
f. Duduklah dengan tertib di tempat yang disediakan untuk menunggu giliran pelayanan
g. Jangan mendahului orang-orang yang telah hadir lebih dahulu, antrelah sesuai urutan
h. Jangan “lewat belakang” atau minta dilayani lebih dahulu walaupun petugas pelayanan itu
saudara atau teman dekat
i. Lakukanlah dengan sopan dan tidak mengganggu orang lain bila ingin berbicara dengan
sesama pengunjung
j. Ucapkan terimakasih setelah mendapatkan pelayanan
k. Jangan membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
l. Jangan membuat coretan di tempat duduk, dinding, atau tempat lain.
Tata krama di bank :
a. Berpakaian sopan dan bersikap ramah
b. Pahamilah petunjuk-petunjuk yang ada
c. Masuk atau keluar lewat pintu yang sudah disediakan
d. Mintalah penjelasan kepada petugas bila membutuhkan keterangan
e. Duduklah dengan tenang dan tertib di tempat yang disediakan untuk menunggu pelayanan
f. Antrelah sesuai dengan urutan atau giliran
g. Ucapkan terimakasih setelah mendapatkan pelayanan
h. Berbicara dengan sopan, tidak mengganggu orang lain
i. Hitunglah jumlahnya selebum meninggalkan loket pelayanan saat menerima uang
j. Simpanlah baik-baik uang atau surat berharga lainnya
k. Jangan merokok di ruang ber AC
l. Jangan membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
m. Jangan membuat coretan-coretan di tempat duduk atau tembok
Tata krama di rumah sakit (saat berobat dan berkunjung) :
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan
b. Bersikap ramah dan berbicara dengan baik
c. Masuk dan keluar lewat pintu yang ditentukan
d. Pahamilah petunjuk-petunjuk yang ada
e. Tanyakan kepada petugas sekiranya ada sesuatu yang belum jelas
f. Ucapkan terimakasih setelah mendapat pelayanan
g. Tidak membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
h. Berkunjunglah pada waktu yang sudah ditentukan
i. Jangan membawa anak di bawah umur
j. Jangan menimbulkan kegundahan yang dapat mengganggu pasien
k. Jangan berbicara hal-hal yang menakutkan pasien
l. Jangan merokok dan melakukan sesuatu yang mengganggu pasien
30. Membuat sroto dan cara memasarkannya
Untuk memasarkan Sroto Sokaraja, perhatikan hal-hal berikut :
a. Siapkan bahan yang berkualitas. Bahan kuah, bahan isi, dan bahan sambal di usahakan bahan-
bahan yang masih segar. Jangan gunakan bahan yang sudah basi.
b. Proses pembuatan dilakukan secara tepat, jangan terllau masak atau masih mentah
c. Sroto disajikan di tempat yang bersih dan menimbulkan selera
d. Iklan dan papan nama dipasang di tempat strategis
e. Pembeli dilayani dengan ramah dan mempesona.
Tempat memasarkan dipilih sebagai berikut :
a. Tempat-tempat kerumunan orang
b. Tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, lokawisata, rumah sakit, dan lain-lain.
c. Pinggiran jalan yang strategis.