Anda di halaman 1dari 17

RANGKUMAN BUDAYA BANYUMASAN 2019

1. Tata krama berangkat atau pulang sekolah


Tata krama berangkat sekolah :
a. Mandi dan menggosok gigi
b. Memeriksa pakaian dan kelengkapan seragam sekolah
c. Merapikan pakaian
d. Memeriksa buku dan alat tulis yang perlu dibawa
e. Memberitahu kepada orang tua jika akan terlambat pulang
Tata krama pulang sekolah :
a. Segera menuju rumah
b. Tidak bermain atau pergi ke rumah teman sampai sore tanpa izin orang tua
c. Sampai di rumah mengucapkan salam
d. Segera berganti pakaian, dan seragam sekolah diletakkan di tempatnya
e. Meletakkan tas dan buku di tempat yang benar
f. Melepaskan sepatu kemudian ditaruh pada tempatnya
g. Mencuci tangan sebelum makan
2. Tata krama dalam melaksanakan tugas piket
a. Datang ke sekolah lebih awal
b. Membersihkan dan menjaga kebersihan kelas, papan tulis, dan sekitar kelas
c. Merapikan tempat duduk siswa
d. Menyiapkan nama siswa yang tidak masuk sekolah pada papan absen kelas
e. Siap mebantu guru bila sewaktu-waktu diperlukan
3. Tata krama masuk kelas lain dan berada di kelas lain
a. Sebelum masuk, mengetuk pintu terlebih dahulu, ketukannya tidak terlelu keras namun terdengar
b. Maksudnya diungkapkan dengan sopan dan jelas
c. Berkata singkat dan tidak terlalu keras
d. Jika sudah selesai maksudnya, memohon diri kepada guru dan mengucapkan terima kasih
e. Pada saat keluar, berjalan biasa, tidak berlari.
4. Membuat combro dari singkong
Bahan membuat combro
a. 1 kg ketela pohon
b. ¼ kg kelapa agak muda
c. 4 potong dage/tempe biasa
d. 1 ons bawang putih
e. Cabe rawit (1 atau 4 buah)
f. Ketumbar secukupnya
g. Kencur secukupnya
h. Gula merah secukupnya
i. Garam dan vetsin secukupnya
j. Minyak goreng
5. Membuat klanting Banyumas
Cara membuat klanting
a. Ketela pohon dikukus sampai kering
b. Jika sudah dingin ditumbuk sambil dihilangkan serat-seratnya
c. Bumbu-bumbu dihaluskan, dicampurkan pada waktu ketela ditumbuk
d. Digiling dengan cetakan getuk lindri 1 atau 2, lalu dibentuk
e. Dijemur sampai kering, lebih kurang 1 hari
f. Setelah minyak dituangdi wajan sudah mendidih, klanting yang sudah kering digoreng sampai matang.
6. Tata krama di kamar mandi dan WC sekolah
a. Mengisi bak mandi jika kosong
b. Menyiram WC setelah buang hajat besar maupun kecil
c. Selalu menggunakan WC sesuai dengan petunjuk, misalnya khusus putra dan WC khusus putri
d. Tidak bernyanyi
7. Membuat pisang goreng
a. Kocok dulu telur hingga mengembang. Masukkan terigu bersama garam dan panili, aduk
sampai merata. Tuangkan santan bersama gula ke dalam adonan, aduk sampai rata.
b. Celupkan irisan pisang ke adonan tepung, goreng dalam minyak mendidih (panas) hingga matang.
8. Tata krama di lingkungan sekolah (ketika belajar kelompk)
Tata krama belajar kelompok
a. Duduk dengan sopan sesuai kelompok masing-masing
b. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
c. Secara musyawarah menentukan ketua dan sekretaris kelompok
d. Semua peserta menerima hasil musyawarah itu
e. Membahas bersama materi pelajaran atau tugas dengan sungguh-sungguh dipandu oleh ketua
kelompok
f. Tidak berbicara sendiri atau berbicara di luar pokok persoalan
g. Mengemukakan pendapat dengan sopan dan wajar
h. Tidak memaksakan kehendak kepada teman lain
i. Tidak menganggap pendapat sendiri paling benar
j. Menghargai pendapat orang/teman lain
k. Tidak memotong pembicaraan orang/teman lain
l. Tidak mudah marah/tersinggungtidak mengganggu teman atau kelompok lain
9. Tata krama di luar lingkungan sekolah
Tata krama keluar kelas :
a. Meminta izin kepada Bapak/Ibu guru secara jelas dan sopan
b. Keluar kelas setelah mendapat izin
c. Tidak menyalahgunakan izin
d. Segera kembali ke kelas setelah keperluannya selesai
e. Setelah masuk ke kelas segera memberitahu atau melaporkan diri kepadaBapak/Ibu guru
Tata krama mengikuti pelajaran olah raga di luar ruangan :
a. Siswa harus mengenakan pakaian olahraga
b. Berganti pakaian di ruang ganti
c. Tidak mengenakan perhiasan berharga
d. Setelah berganti pakaian, segera menuju ke tempat olahraga
e. Melaksanakan semua perintah atau petunjuk guru
f. Jika melakukan pemanasan, kerjakan dengan sungguh-sungguh
g. Perhatikan semua petunjuk dan contoh-contoh gerakan yang diberikan oleh guru
h. Jika menggunakan alat, tidak usah berebut, tunggu sampai gilirannya
i. Tidak membeli minuman atau kudapan ketika pelajaran sedang berlangsung
j. Setelah selesai pelajaran, segera menuju ke sekolah atau ke kelas dengan berjalan tertib
k. Beristirahatlah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
l. Setelah keringat kering, segeralah berganti pakaian
m. Rapikan rambut, sepatu dan lainnya
n. Ambil atau periksa kembali barang berharga yang dititipkan kepada petugas
o. Segera bersiap diri untuk menerima pelajaran berikutnya
Tata krama mengikuti acara perpisahan kelas :
a. Berpakaian bersih, rapi, sopan, dan sesuai ketentuan
b. Datang lebih awal dari waktu yang telah ditentukan
c. Menempatkan diri di tempat yang telah ditentukan
d. Duduk yang baik, sopan, tertib dan tidak mengambil tempat duduk orang lain
e. Tidak berbicara atau bercakap-cakap dengan teman lain sehingga membuat suasana gaduh
f. Tidak berteriak-teriak
g. Tidak bermain kejar-kejaran
h. Selalu memperhatikan acara yang sedang berlangsung
i. Tidak mengganggu teman yang sedang mengikuti acara dengan baik
j. Jika ada teman yang sednag tampil mengisi acara, hendaknya kita memberi semangat, tidak
mengganggu, dan mengejek atau mengolok-oloknya
k. Jika bertepuk tangan tidak perlu terlalu keras
l. Jika diberi tugas untuk ikut mengisi acara hiburan atau berpidato mewakili teman-teman,
bersiaplah beberapa saat sebelum waktunya
m. Ikutilah acara sampai selesai
n. Jika akan meninggalkan tempat kegiatan sebelum acara selesai, mintalah izin kepada Bapak/Ibu guru
o. Ketika minta izin, bersikap dan berbicara yang sopan, pelan, singkat, dan jelas tentang alasannya
p. Setelah acara selesai, membantu merapikan dan membersihkan alat dan tempat yang telah digunakan.
Tata krama bertemu guru di luar sekolah :
a. Jika melihat ada Ibu/Bapak guru jangan lari bersembunyi
b. Menyapa dan memberi salam terlebih dahulu
c. Berjabat tangan bila memungkinkan
d. Berdiri atau duduk dengan sikap yang sopan
e. Berbicara atau bertanya dengan cara yang sopan dan bahasa yang santun
f. Bantulah sebaik-baiknya jika Bapak/Ibu Guru memerlukan bantuan
g. Jangan mengganggu kepentingan Bapak/Ibu Guru
Tata krama bergaul dengan teman :
a. Ucapkan salam bila bertemu dan berjabat tangan
b. Berbuat baik dan jujur
c. Tidak menyakiti teman
d. Tidak suka menipu atau membohongi teman
e. Tidak menghina dan meremehkan mereka
f. Tidak bersikap sombong dan merasa paling baik
g. Tidak kikir terhadap teman
h. Tidak membeda-bedakan teman
i. Saling menghormati dan menghargai
j. Saling membantu dalam kebaikan
k. Saling memaafkan setiap kesalahan
10. Cara membuat dan memasarkan tempe kedelai untuk membuat mendoan dan keripik
Tempe kedelai dan nilai gizinya
% Nilai Gizi
40 % Protein
35 % Karbohidrat
20 % Lemak
5% Zat-zat lainnya
Tahapan pembuatan tempe
a. Tahap sortasi
b. Tahap pengupasan
c. Tahap perebusan
d. Tahap pendinginan dan penirisan
e. Tahap pemberian inokulum (bibit jamur tempe)
f. Tahap pembungkusan
g. Tahap pemeraman (diperam selama lebih dari 24 jam)
11. Tata krama berkomunikasi
Tata krama meminjam sesuatu kepada tetangga
a. Meminjamlah secara sopan, jujur dan jelas
b. Menerima pinjaman dengan senang hati walaupun kurang sesuai dengan harapan
c. Mengucapkan terimakasih setelah mendapat pinjaman
d. Bertanggungjawab terhadap sesuatu yang dipinjam
e. Tidak meminjamkan lagi kepada orang lain tanpa seizin pemiliknya
f. Hanya mengambil manfaatnya, tidak menjualnya
g. Segera mengembalikan dalam keadaan utuh dan baik
h. Mengucapkan terimakasih ketika mengembalikan pinjaman
i. Memberitahukan secara jelas dan jujur bila ada kerusakan atau kehilangan dan mintalah maaf
atas kelalaian itu
j. Mengganti dengan barang yang setara bila terjadi kerusakan berat atau hilang
Tata krama meminjamkan sesuatu kepada tetangga :
a. Pinjamilah sesuatu yang terbaik secara ikhlas
b. Pinjamilah sesuai dengan permintaan bila mampu
c. Pinjamilah sesuatu milik sendiri bukan milik orang lain
d. Mintalah maaf bila tidak mampu memenuhi permintaannya
e. Bersikap ramah ketika memberikan pinjamn
f. Terimalah dengan senang hati ketika pinjaman itu dikembalikan
g. Jangan segera marah bila ada kerusakan atau kekurangan barang yang dipinjam
h. Maafkanlah jika peminjam tidak mampu mengembalikan secara utuh dan tepat waktu
i. Ucapkanlah terimakasih kembali kepada peminjam
j. Selesaikanlah secara baik-baik bila ada suatu masalah yang kurang menyenangkan.
12. Tata krama melalui kerumunan orang
Tata krama berjalan kaki :
a. Ucapkan salam
b. Mintalah izin untuk lewat
c. Lewatlah dengan langkah yang wajar
d. Anggukanlah kepala dan tersenyumlah kepada mereka saat melewati kerumunan
e. Jika kerumunan itu sampai menutup jalan, lewatlah setelah mendapat izin
f. Jangan memaksakan lewat bila tidak diizinlan lewat
g. Ucapkan terimakasih bila diizinkan lewat
Tata krama menonton pertandingan
a. Menempatkan diri di luar lapangan permainan
b. Memberikan semangat kepada pemain dengan baik dan sopan
c. Tidak menyinggung perasaan pemain
d. Ketika bersorak-sorak, tidak boleh masuk ke lapangan permainan
e. Tidak melemparkan benda-benda yang berbahaya bagi dirinya maupun orang lain
f. Mematuhi tata tertib
Tata krama menonton karnaval
a. Tidak berdiri/duduk terlalu dekat jalan tempat lalu lintas barisan
b. Tidak berkata kasar atau kotor kepada peserta karnaval
c. Tidak mencemooh para pelaku pawai
d. Memberi semangat atau support kepada peserta karnaval
e. Usahakan dapat mengambil manfaat atau pelajaran dari peristiwa tersebut
13. Cara membuat mendoan dan keripik tempe
Bahan membuat tempe mendoam
Bahan Bumbu
a. Tempe mendoan 20 bungkus Bawang putih 1,8 ons
b. Tepung beras ½ kg Ketumbar 0,5 oms
c. Tepung tapioka ¼ kg Kemiri 0,25 ons
d. Bumbu campuran secukupnya Kencur 0,5 ons
e. Daun bawang secukupnya Jinten 0,3 sendok teh
f. Air secukupnya Garam dapur secukupnya
g. Vetsin 1 sendok teh
h. Air leri 1 sendok makan
i. Saus tiram 2 tetes
j. Minyak goreng secukupnya
Bahan membuat keripik tempe
Bahan Bumbu
Tempe keripik 40 lembar Bawang putih 1,8 ons
Tepung beras ½ kg Ketumbar 0,5 oms
Tepung tapioka ¼ kg Kemiri 0,25 ons
Bumbu campuran secukupnya Kencur 0,5 ons
Bumbu masak 1 sendok teh Jinten 0,3 sendok teh
Air secukupnya Garam dapur secukupnya
Air leri 1 sendok makan
Minyak goreng secukupnya

Perbedaan proses pembuatan mendoan dan keripik tempe


Pembuatan mendoan Pembuatan keripik tempe
Siapkan lebih dahulu peralatannya, yaitu Siapkan peralatan yang diperlukan, yaitu wajan dan
panci sebagai tempat adonan, wajan, kompor, panci dan adonan, dan plastik kemasan.
minyak, dan kompor. Kemudian, siapkan Siapkan pula bahan-bahannya. Setelah semua siap,
bahan-bahannya. Setelah alat dan bahan mulailah memasaknya.
siap, mulailah kalian membuatnya. a. Campurkan bahan b, c, d, e, f, g sampai rata
Bahan b, c, d, e, f, g, h, dan i dicampur dan menjadi adonan yang tidak terlalu encer juga
diaduk sampai rata. Dibuat adonan yang tidak terlalu kental
kental. Masukkan satu persatu tempe b. Masukkan bahan a (tempe) satu per satu
mendoan ke dalam adonan, lalu digoreng c. Gorenglah pada minyak panas sekitar 1600C
pada minyak panas dengan suhu sekitar sebanyak tiga kali celupan. Celupan pertama
0
160 C. cukup satu kali celupan untuk untuk mengikat tepung pada tempe. Celupan
mengkilatkan adonan pada tempa. kedua untuk mengeringkan tepung dan celupan
Digoreng kurang lebih 7 menit. Kemudian, ketiga untuk mengeringkan tempa
angkat dan tiriskan. Mendoan siap d. Angkatlah setelah kering
dihidangkan. e. Biarkan sampai dingin
f. Setelah dingin, keripik siap dihidangkan, simpan,
atau dibungkus

14. Tata krama berpapasan dengan orang yang dikenal dan tata krama di kendaraan umum
Tata krama berpapasan di jalan :
a. Menyapalah dan memberi salam terlebih dahulu saat berpapasan dengan orang yang lebih tua
b. Berhentilah dan berjabat tangan
c. Carilah tempat yang aman bila ingin berbicara
d. Berbicaralah dengan sopan
e. Jangan mengganggu pemakai jalan lain
f. Memperhatikan keselamatan dan keamanan
g. Mohon dirilah bila akan pergi meneruskan perjalanan
Tata krama di kendaraan umum :
a. Bayarlah biaya perjalanan sesuai ketentuan
b. Masuklah lewat pintu yang disediakan dengan tertib
c. Menganggukan kepala dan tersenyumlah kepada penumpang lain di samping kita yang duduk
lebih dahulu
d. Duduklah dengan tenang
e. Jangan meletakkan kaki di tempat duduk orang lain
f. Berdoalah untuk keselamatan perjalanan
g. Berilah kesempatan untuk duduk bila ada penumpang berdiri seperti orang tua, oranbg sakit,
ibu hamil, atau ibi yang menggendong anaknya.
h. Jagalah kebersihan, jangan membuang sampah sembarangan, jangan meludah
i. Tawarilah penumpang lain bila kita makan atau minum
j. Sediakan plastik untuk sampah atau sewaktu-waktu ada yang muntah
k. Mintalah permisi jika kita berasa mengantuk
l. Mintalah permisi bila kita mau turun
15. Tata krama bertamu, bersilaturahmi, mengunjungi orang sakit, terkena musibah, melayat, dan
mengunjungi pesta atau pertunjukan
Tata krama bertamu :
a. Berpakaian sopan dan rapi
b. Ketuk pintu sebelum masuk
c. Ucapkan salam secara perlahan, jangan sampai mengganggu tuan rumah
d. Batasi ucapan salam sampai tiga kali
e. Urungkan niat bila tidak ada tanda-tanda bahwa yang mempunyai rumah ada, jangan memaksa
untuk masuk rumah
f. Janganlah berkeliling atau mengintai lewat jendela atau yang lain untuk memastikan tuan
rumah ada atau tidak
g. Masuk setelah dipersilakan
h. Berjabat tangan dengan tuan rumah
i. Duduklah dengan sopan setelah dipersilakan
j. Jangan mondar-mandir, memegang-megang, atau mengambil barang hiasan ruang tamu
k. Minta izin bila ingin melihat benda menarik
l. Minum dan makan dengan sopan setalh dipersilakan
m. Ambil hidangan yang terdekat, jangan rakus dan menghabiskan hidangan
n. Jangan sekali-kali mengatakan hidangan mana yang kita sukai dan mana yang tidak
o. Katakan secara sopan jika kita terpaksa menolak hidangan karena sesuatu hal
p. Beri tahukanlah terlebih dahulu bila ingin menginap
q. Jangan membicarakan kejelekan orang lain
r. Ucapkan terima kasih dan mohon diri bila mau pergi
s. Perhatikan waktu sehingga tidak terlalu lama dan mengganggu tuan rumah. Sebaiknya bertamu
antara pukul 16.00 s/d 17.00 atau pukul 19.00 s.d 21.00
Tata krama mengunjungi orang sakit :
a. Berpakaian sederhana, rapi dan tidak menyolok
b. Berjabat tangan dan menunjukkan rasa simpatik kepada orang yang kita kunjungi
c. Berilah kabar gembira dan membesarkan hatinya
d. Dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan penderita
e. Berilah dorongan yang membangkitkan semangat untuk sembuh
f. Ajaklah dengan ramah untuk bersabar, tabah dan menerima kenyataan
g. Jangan berbicara hal-hal yang menakutkan dan membuat penderita berkecil hati atau putus asa
h. Berbicaralah secukupnya
i. Ciptakan suasana tenang
j. Jangan mengajak anak kecil karena anak kecil mudah tertular penyakit
k. Berdoalah untuk penderita agar cepat sembuh
Tata krama melayat :
a. Berpakaian sopandan rapi, sebaiknya mengenakan pakaian warna gelap
b. Berjabat tangan dengan keluarga yang ditinggalkan dan menyampaikan ikut berdukacita
c. Duduklah di tenpat yang telah disediakan
d. Jangan membicarakan kejelekan atau kekurangan si mayat
e. Berdoalah untuk si mayat dan keluarga yang ditinggal
f. Berilah bantuan semampunya
g. Ikutlah mengantar jenazah ke pemakaman
h. Jangan bersendagurau
Tata krama mengunjungi pesta :
a. Berpakaian sopan dan rapi sesuai dengan jenis pestanya
b. Pakailah pakaian warna cerah atau ceria bila menghadiri pesta ulang tahun
c. Pakailah sesuai dengan ketentuan bila menggunakan pakaian adat
d. Datanglah tepat waktu sesuai undangan
e. Masuklah ke tempat pesta dengan tertib
f. Berilah hormat dan berjabat tangan dengan tuan rumah dan yang sudah hadir lebih dahulu
g. Duduk dengan tenang di tempat yang sudah ditentukan dan tidak menunjukkan keangkuhan
h. Jangan mencela kekurangan-kekurangan yang ada, seperti tempat, hidangan, atau jadwal acara
i. Jangan berbicara sendiri atau berbisik-bisik yang dapat mengganggu tamu lain dan jalannya acara
j. Carilah tempat lain sehingga tidak mengganggu tamu lain jika akan berbicara
k. Hendaklah keluar dari tempat pesta jika akan menguap, bersin, batuk-batuk, atau kentut
l. Santaplah hidangan secara baik-baik setelah dipersilakan, jangan rakus dan jangan sambil berbicara
m. Sebaiknya pergi secara diam-diam dan sopan, berpamitan kepada tuan rumah jika tidak
mengikuti acara sampai selesai
n. Mengucapkan salam atau selamat dan berjabat tangan kepada tuan rumah
o. Keluarlah secara tertib
p. Sebaiknya memberitahu dan mengucapkan selamat lewat teman atau surat jika berhalangan hadir
q. Memberikan kado atau sumbangan saat menghadiri pesta ulang tahun atau perkawinan.
Tata krama mengunjungi pertunjukkan :
a. Berpakaian rapi dan sopan
b. Bayarlah sebagaimana mestinya jika ada biaya masuk
c. Masuklah ke tempat pertunjukkan secara tertib melalui pintu masuk yang ditentukan
d. Jangan menjulurkan kaki ke tempat duduk orang lain
e. Usahakan posisi duduk tidak menghalangi pemandangan orang lain
f. Jangan mondar-mandir bila pertunjukkan sudah dimulai
g. Jangan berkomentar jelek terhadap pementasan
h. Boleh bertepuk tangan pada saat artis muncul dan selesai pentas
i. Hendaklah meminta permisi bila berjalan di depan penonton lain
j. Jangan berbicara, bila mau berbicara, berbicaralah tentang hal-hal yang berkaitan dengan
pertunjukkan secara sopan dan tidak mengganggu penonton lain
k. Tidak membuat keributan di tempat pertunjukkan
l. Keluarlah secara tertib dari tempat pertunjukkan jika pertunjukkan usai
m. Apabila hadir secara rombongan dan menginginkan keringanan tanda masuk usahakan jauh-
jauh hari sebelum pertunjukkan dimulai
n. Lakukan secara baik-baik bila mau minta ganti rugi karena pertunjukkan tidak sesuai dengan
iklan atau promosinya.
16. Tata krama di tempat wisata, museum, cagar budaya, terminal, stasiun, pasar, toko dan warung
makan/restoran
Tata krama di lokawisata
a. Belilah karcis dan masuklah dengan tertib
b. Patuhi setiap peraturan yang ada
c. Hindari tempat berbahaya dan berjalan dengan hati-hati di tempat yang licin
d. Jaga kebersihan dan keindahan wisata
e. Jangan mencoret-coret di lingkungan wisata
f. Jangan merusak lingkungan dan fasilitas umum
g. Laporkan kepada petugas bila terjadi sesuatu
h. Jangan membuat keributan
i. Jangan mudah diperdaya orang, dan jangan membohongi orang lain
Tata krama di museum :
a. Mintalah izin sebelum masuk
b. Masuklah dengan tertib, setelah mendapat izin dari petugas
c. Jangan mencoret-coret benda museum
d. Taati setiap petunjuk dan tata tertib museum
e. Jangan membuang sampah sembarangan dan meludah di sembarang tempat
f. Tanyakan kepada petugas apabila ada hal-hal belum dimengerti
g. Jangan merusak benda-benda di dalamnya
h. Ucapkanlah terimakasih dab mohon diri sebelum pergi meninggalkan museum
Tata krama di cagar budaya :
a. Mintalah izin kepada petugas sebelum masuk
b. Masuk dengan tertib setelah diizinkan
c. Patuhi tata tertib dan petunjuk yang ada
d. Jangan mencoret-coret cagar budaya
e. Jangan membuang sampah dan meludah sembarangan
f. Amati dengan seksama dan tanyakan apabila ada hal-hal yang tidak dimengerti kepada petugas
g. Tanyakan sejarah kepada petugas
h. Ucapkan terimakasih dan mohon diri apabila ingin meninggalkan cagar budaya
Tata krama di terminal :
a. Periksa dan jaga barang-barang yang dibawa
b. Masuklah ke terminal melalui pintu yang tersedia
c. Pahami semua petunjuk yang ada
d. Belilah karcis secara antre, jangan berdesak-desakan
e. Berhati-hati saat membawa uang
f. Rawatlah karcis sebaik-baiknya
g. Masuklah ke kendaraan secara tertib
h. Jangan memakai perhiasan yang berlebihan
i. Tunggulah dengan sabar dan waspada apabila bus belum datang
j. Jangan membuang sampah di sembarang tempat
Tata krama di stasiun :
a. Belilah tiket sebelum masuk secara tertib, jangan berdesak-desakan
b. Masuklah lewat piuntu yang telah ditentukan dan menunjukka tiket
c. Pahami setiap petunjuk yang ada
d. Tunggu kereta api di tempat yang telah disediakan
e. Hindari lalu lalang dan duduk di rel kereta api
f. Jangan mencoret-coret tempat duduk dan lain-lain
g. Jangan membuang sampah di sembarang tempat
h. Buang air kecil/besar atau meludah di tempat yang ditentukan
i. Masuk ke dalam kereta api secara tertib
j. Periksa dan jagalah barang bawaan sebaik-baiknya
Tata krama di pasar :
a. Berpakaian sopan dan sederhana
b. Jangan mengenakan perhiasan berlebihan
c. Masukkan dompet ke dalam saku yang tertutup
d. Bertindak waspada dan ramah
e. Amati barang terlebih dahulu, tanyakan harganya, baru menawar jangan tergesa-gesa
membelinya
f. Pilih barang yang bermutu tinggi dan pantas harganya
g. Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
h. Sebelum membeli tanyakan terlebih dahulu apakah barang tersebut boleh ditawar, jika boleh
baru menawar
Tata krama di toko :
a. Kenakan pakaian yang rapi, sopan dan sederhana
b. Bawalah uang secukupnya, tidak berlebihan
c. Tanyakan harganya dan tanyakan apakah bisa ditawar
d. Tawarlah dengan sopan jika harga masih bisa ditawar
e. Belilah barang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan
f. Jangan membeli barang yang kurang bermanfaat
g. Buatlah rencana belanja terlebih dahulu, sehingga tidak salah beli.
Tata krama di restorant :
a. Berpakaian sopan dan rapi
b. Berbelanja sesuai kebutuhan
c. Jangan menyisir rambut di restoran
d. Jangan meludah atau bersin sembarangan
e. Jangan mencungkil sisa makanan dengan jari atau minum berkumur-kumur
f. Memanggil pelayan dengan isyarat
g. Jangan berbicara sambil makan.
17. Mengenal tokoh wayang
Gambar Nama Wayang Sifat
1. Sabar
2. Berbakti pada orang tua
3. Beriman
Prabu Puntadewa 4. Tidak suka perang
5. Setia
6. Pasrah pada Hyang agung
7. Jujur
1. Sabar
2. Tidak mengumbar angkara murka
3. Cinta tanah air
Prabu Kumbakarna

1. Tegas
2. Cerdik
3. Berani
Dewi Wara Srikandi 4. patriotisme

1. Suka memberi pertolongan


2. Berani membela kebenaran
3. Bijaksana
Prabu Kresna

1. Licik
2. Bicaranya tidak serius
Patih Hayra Suman 3. Menyakitkan
(Sengkuni) 4. Jahat
5. Kejam
6. Suka memfitnah
1. Suka menolong
2. Jujur
3. Adil
Raden Werkudara 4. Taat pada guru
5. Berbakti pada orang tua

1. Jahat
2. Sombong
3. Tidak mau menghargai orang lain
Dursasana 4. Rakus
5. Suka judi
6. Suka mabuk
7. Suka menghambur-hamburkan uang negara

1. Jujur
2. Bijaksana
3. Cerdas
Wisanggeni 4. Berbakti pada orang tua/negara

18. Cerita kamandaka


Tempat dan peristiwa cerita Kamandaka
a. Kedung Petahunan : tempat Raden Kamandaka menceburkan diri terus dilempari batu
sampai dangkal
b. Pejogolan : tempat perkelahian Raden Kamandaka dengan Silihwarni setelah
menyabung ayam
c. Kober : tempat perkelahian Raden Kamandaka dengan Silihwarni sampai
berlangsung siang malam sampai tidak ada waktu istirahat
d. Bobosan : tempat bersembunyi dan menerobos Raden Kamandaka dan Rekajaya
e. Karang Anjing : tempat menangkap dan mengurung anjing pelacak yang berhasil
dijinakkan oleh Raden Kamandaka
f. Watu Sinom : tempat bertantang-tantangan antara Raden Kamandaka dan Silihwarni
19. Membuat mino/nopia dan cara memasarkannya
Bahan membuat nopia/mino
a. 15 kg tepung terigu untuk kulit
b. 10 kg tepung terigu untuk isi
c. 15 kg gula merah
d. 3 kg gula pasir
e. ½ kg mentega
f. 1 kg minyak sayur
g. Susu Indomilk secukupnya
Proses pembuatan
Cara membuat isi nopia :
a. Terigu dicampur dengan gula merah
b. Adonan digiling, ditambah 1 kg gula pasir, mentega, dan susu
c. Adonan digiling terus sampai lembut dan dapat digulung
Cara membuat kulit nopia :
a. Terigu ditambah gula pasir 2 kg dan minyak sayur diaduk sampai rata
b. Adonan digiling sampai dapat digulung
Langkah-langkah membuat nopia :
a. Bentuklah isi nopia sebesar bola pingpong dari adonan isi
b. Bungkuslah isi nopia yang telah dibentuk dengan adonan kulit
c. Tempelkan nopia/mino pada dinding genthong bagian dalam yang telah dipanaskan, atau dapat
juga dengan oven
d. Angkatlah nopia/mino setelah masak, dengan sorok dan solet.
Cara memasarkan nopia :
a. Membuat kemasan berlabel menarik
b. Dibuat beraneka macam rasa seperti rasa coklat, pandan, nanas, atau durian.
c. Iklan di media cetak dan elektronik
d. Memberikan potongan harga/diskon
e. Pemasangan papan nama usaha, spanduk
f. Penawar langsung ke rumah atau ke warung atau ke toko-toko

20. Tata krama yang harus dihindari ketika berada di kantor, bank, dan rumah sakit
Tata krama yang harus dihindari ketika berada di kantor pemerintah :
a. Mendahului orang-orang yang telah hadir lebih dahulu, tidak mau antre sesuai urutan
b. “lewat belakang” atau minta dilayani lebih dahulu
c. Membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
d. Membuat coretan di tempat duduk, dinding, atau tempat lain.
Tata krama yang harus dihindari ketika berada di bank :
a. Tidak menghitung jumlah uang yang diterima sebelum meninggalkan loket pelayanan
b. Tidak menyimpan baik baik uang atau surat berharga yangn diterima
c. Tidak meneliti uang atau surat berharga lainnya, baik sebelum mauun sesudah ke bank
Tata krama yang harus dihindari ketika berada di rumah sakit (saat berobat dan berkunjung) :
a. Bersikap tidak ramah dan berbicara tidak sopan
b. Membuang dan meludah disembarang tempat
c. Berbuat kegaduhan yang mengganggu pasien atau pengunjung lain
d. Berbicara hal-hal yang menakuti pasien
e. Tidak mendoakan pasien agar cepat sembuh
21. Tata krama menerima dan menyampaikan pesan
a. Terimalah pesan itu dengan senang hati
b. Bersikap sopan dan penuh perhatian ketika menerima pesan
c. Pahamilah/catatlah pesan itu sebaik-baiknya, sekiranya belum jelas, tanyakan secara sopan.
d. Katakan secara jujur apabila merasa tidak sanggup menyampaikan pesan kepada orang yang
bersangkutan
e. Sampaikan segera pesan itu agar tidak lupa, jangan menunda-nundanya
f. Sampaikan pesan itu secara jelas dan jujur, sampaikan apa adanya, jangan ditambah atau
dikurangi
g. Bersikap ramah dan berbahasa yang baik ketika menyampaikan pesan
22. Tata krama meminta tolong kepada orang lain
a. Bersikap ramah dan penuh hormat ketika meminta pertolongan
b. Mintalah secara jelas, jujur, dan sungguh-sungguh
c. Gunakan bahasa yang halus
d. Tidak bersifat memaksa
e. Memperhatikan watak dan kemampuan yang dimintai pertolongan
f. Tidak menyalahgunakan pertolongan
g. Terimalah setiap pertolongan dengan senang hati walaupun kurang sesuai dengan permintaan
h. Ucapkan terimakasih setelah pertolongan
i. Jangn mengumpat bila memperoleh pertolongan, tetpi tidak sesuai dengan yang diharapkan
j. Jangan mengobral janji agar mendapat pertolongan
k. Jangan mengumpat bila tidak mendapat pertolongan
23. Tokoh wayang dan sikap luhurnya
Punakawan
Punakawan terdiri atas Semar, Gareng,
Petruk, Bagong/Bawor. Punakawan ini
mengabdi kepada manusia yang
berbudi luhur. Semar adalah saudara
Batara Manikmaya (Hyang Guru) dan
Batara Antaga (Togog). Semar dulu
berparas tampan dengan nama Batara
Ismaya. Batara Ismaya kemudian
diturunkan ke bumi sebagai pamong
yang mulia.
Sebagai pamong yang sangat sabar, ia selalu memberi petunjuk kepada tuannya atau yang
dibimbingnya. Ia suka bersenda gurau dengan anaknya. Ia sangat wibawa, sehingga kalau marah
semua musuhnya ketakutan. Ia sangat sakti. Karena kesaktiannya, dewa pun takut membuat
kesalahan terhadap Semar atau bendara/tuannya.
Punakawan ada juga yang mengabdi kepada manusia yang
berbuat jahat. Dia adalah Togog dan Sarawita. Togog
sebenarnya seorang dewa bernama Batara Antaga. Togog
mengabdi kepada orang yang kaya raya. Sekalipun
perbuatannya tidak baik, sifat Togog sebenarnya baik. Ia
selalu mengingatkan bendaranya untuk berbuat baik.
Namun, nasihatnya tidak dituruti bendaranya. Dalam
pengamdiannya, Togog selalu berpindah-pindah dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Kalau diamati betul-betul,
tugas Togog itu mulia. Ia mempercepat hancurnya watak
angkara.
Sarawita Togog
24. Babad lahirnya nama Banyumas
Kata Banyumas berasal dari banyu dan mas. Banyu berarti air dan mas berarti emas logam mulia.
Secara singkat ada empat versi (macam) cerita asal usul Banyumas.
Cerita pertama :
Diceritakan, Raden Bagus Mangun atau Raden Semangun, atau Joko Kaiman yang bergelar Raden
Wargautama II (dua) membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat bagian. Tanah untuk
berdirinya terletak di sebelah barat daya desa Kejawar yang banyak terdapat pohon yang warna
daunnya seperti emas bernama pohon tembagan. Adipati Mrapat memutuskan untuk membuka
hutan itu menjadi pemukiman baru dan akhirnya mendai kota. Kita tersebut bernama Banyumas
karena di daerah tersebut banyak terdapat Pohon Tembagan yang berdaun seperti emas.
Cerita kedua :
Menyebutkan bahwa ketika rakyat membangun pusat pemerintahan, kebetulan ada kayu besar
hanyut di Sungai Serayu. Kayu itu bernama pohon “kayu Mas”. Kayu itu berasal dari Desa
Karangjambu, Kecamatan Kecobong, Kawedanan Bukateja, Kabupaten Purbalingga. Anehnya,
kayu itu berhenti tepat di dekat lokasi pembangunan. Adipati Mrapat tersentuh hati melihat
kejadian itu. Lalu diambilah kayu tersebut. Kemudian dijadikan saka guru Bala Si Panju. Karena
kayu itu bernama kayu mas yang hanyut terbawa air, maka pusat pemerintahan yang dibangun tadi
diberi nama “Banyumas” (air dan kayu mas).
Cerita ketiga :
Adalah bahwa dalam sejarah Toya mas disebutkan bahwa nama Banyumas adalah berhentinya Adipati
Mrapat dalam perjalanan mudik dari Wirasaba. Pada saat itu ia melalui Kali Rukmi atau Kali Mas.
Bersama para nayaka praja dan prajuritnya, ia berhenti di pertemuan Sungai Mas dengan sungai lain. Di
situ Adipati Mrapat membuat pesanggrahan yang kemudian diberi nama Banyumas.

Cerita keempat :
Diceritakan bahwa daerah tersebut dulu bernama Selarong yang dilanda kemarau panjang, sumur
kering, Sungai Serayu surut. Datanglah seorang tamu dengan menunggang kuda dan bertingkah
laku aneh. Tamu tersebut ditangkap dan dimasukkan penjara. Sejak tamu itu dimasukkan ke dalam
penjara secara kebetulan tampaklah awan hitam di langit. Lama-kelamaan berubah menjadi
mendung. Suasana pun menjadi gelap dan akhirnya turunlah hujan dengan lebatnya. Bukan main
gembiranya penduduk Selarong. “Banyu.... Banyu.... Banyu...” dan yang lain berteriak kata-kata
“Banyu Emas”. Banyu mas artinya air yang sangat berharga bagaikan emas. Sejak saat itulah kota
Selarong berganti nama menjadi Banyumas sampai sekarang.
Hari jadi Kabupaten Banyumas :
a. Pada Hari Raya Grebeg (Mulud) yaitu tanggal 12 Rabiulawal 990 H. Bertepatan dengan hari
Jumat Kliwon tanggal 6 April 1582 M. Hari jadi tersebut dikukuhkan dengan Peraturan
Daerah Nomor 2 Tahun 1980.
b. Hari jadi Kabupaten Banyumas yang baru didasarkan pada penelusuran sejarah kalibening
ditetapkan menjadi tanggal 22 Februari 1571. Jadi, pada tahun 2017 mulai menjadi HUT
Banyumas ke 446
25. Membuat sroto sokaraja dan menghidangkan sroto sokaraja
Bahan membuat Sroto Skaraja :
a. Bahan kuah :
1. Air 5 liter
2. Koyoran atau balungan 1 kg
3. Bumbu-bumbu :
a) Bawang putih ½ ons
b) Jahe 1 ruas jari
c) Kunyit 2 ruas jari
d) Kemiri 10 biji
e) Pala mrica 1 butir pala, ¼ mrica
f) Garam dapur secukupnya
b. Bahan isi :
1. Kecambah (tauge)
2. Bawang goreng
3. Daging sapi/daging ayam
4. Kerupuk
5. Muncang
6. Kecap
7. Penyedap rasa
8. Ketupat
c. Bahan sambal :
1. Cabai rawir secukupnya
2. Kacang tanah 1 ons
3. Gula merah 1 ons
4. Garam dapur secukupnya
Mengurutkan penyajian pembuatan sroto
a. Ketupat dibelah kecil-kecil lalu dimasukkan ke dalam mangkok
b. Masukkan kecambah, muncang, daging sapi, bawang merah, dan kerupuk
c. Beri kecap dan penyedap secukupnya
d. Beri kuah dan sambal secukupnya
e. Hidangkan sroto setiap orang satu mangkok
26. Tata krama dalam senam pagi atau kegiatan sekolah lain
Tata krama ketika mengikuti senam pagi :
a. Berangkat lebih awal dan setiba di sekolah langsung mengenakan seragam olah raga
b. Setelah mendengar lonceng berbunyi segera menuju halaman sekolah atau tempat senam
c. Menempatkan diri dengan tertib untuk melaksanakan senam
d. Meluruskan barisan baik ke depan maupun ke samping kanan dan kiri
e. Mengambil sikap sempurna untuk melaksanakan senam
f. Melaksanakan senam dengan sungguh-sungguh mantap, dan tidak bergurau dengan teman
g. Setelah senam pagi selesai masuk ke kelas masing-masing dengan tertib
h. Segera mengganti baju olah raganya dengan seragam sekolah

Tata krama ketika mengikuti upacara :


a. Datang lebih awal
b. Berseragam sekolah lengkap dengan topi, dasi, sepatu, sabuk sesuai ketentuan yang berlaku
c. Berbaris dengan baik, lurus pada kelompoknya, dan berdiri dengan sikap yang sempurna
d. Mengikuti upacara dengan khidmat
e. Tidak bermain atau bersenda gurau dengan teman dan berbicara sendiri
f. Mendengarkan dengan penuh perhatian saat disampaikan amanat oleh pembina upacara
g. Setelah selesai upacara masuk kelas dengan tertib

Tata krama ketika menngikuti pelajaran saat guru tidak ada di kelas :
a. Duduk dengan baik dan tertib
b. Tidak bercakap-cakap dengan keras sehingga suasana kelas menjadi gaduh dan mengganggu
kelas lain
c. Tidak berkejar-kejaran, yang menambah gaduh dan membahayakan diri sendiri
d. Buku pelajaran dikeluarkan dan belajar sendiri sesuai dengan jadwal
e. Mengerjakan tugas guru dengan baik dan sungguh-sungguh dan tidak menyia-nyiakan waktu
27. Cara pembuatan tempe kedelai
Proses pembuatan tempe kedelai, fase-fase dalam pemberian inokulum (bibit jamur tempe
a. Fase pertumbuhan cepat (0 – 30 jam), akan terjadi misetea (benang-benang jamur)
b. Fase transisi (30 – 50 jam), terjadi fase optimal
c. Fase lanjut (lebih dari 50 jam), terjadi pembusukan
28. Cerita tokoh wayang
Tokoh wayang san sikapnya sama seperti nomor 17
Tokoh wayang yang dapat diteladani :
a. Prabu Kresna
b. Punakawan : Semar, Gareng, Petruk, Bagong
c. Werkudara
d. Bambang Wisanggeni
Nilai-nilai yang melekat pada tokoh wayang antara lain :
a. Nilai kejujuran
b. Nilai kepahlawanan
c. Nilai kesetiaan
d. Nilai keangkaramurkaan dan keserakahan
e. Nilai keteguhan
f. Nilai kecongkakan
29. Tata krama di kantor, bank, dan rumah sakit
Tata krama di kantor pemerintah :
a. Berpakaian sopan dan bersikap ramah
b. Masuk atau keluar lewat pintu yang ditentukan
c. Pahamilah petunjuk-petunjuk yang ada
d. Ketuk pintu bila masuk ruangan dan berilah salam
e. Bertanyalah kepada petugas bila membutuhkan keterangan
f. Duduklah dengan tertib di tempat yang disediakan untuk menunggu giliran pelayanan
g. Jangan mendahului orang-orang yang telah hadir lebih dahulu, antrelah sesuai urutan
h. Jangan “lewat belakang” atau minta dilayani lebih dahulu walaupun petugas pelayanan itu
saudara atau teman dekat
i. Lakukanlah dengan sopan dan tidak mengganggu orang lain bila ingin berbicara dengan
sesama pengunjung
j. Ucapkan terimakasih setelah mendapatkan pelayanan
k. Jangan membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
l. Jangan membuat coretan di tempat duduk, dinding, atau tempat lain.
Tata krama di bank :
a. Berpakaian sopan dan bersikap ramah
b. Pahamilah petunjuk-petunjuk yang ada
c. Masuk atau keluar lewat pintu yang sudah disediakan
d. Mintalah penjelasan kepada petugas bila membutuhkan keterangan
e. Duduklah dengan tenang dan tertib di tempat yang disediakan untuk menunggu pelayanan
f. Antrelah sesuai dengan urutan atau giliran
g. Ucapkan terimakasih setelah mendapatkan pelayanan
h. Berbicara dengan sopan, tidak mengganggu orang lain
i. Hitunglah jumlahnya selebum meninggalkan loket pelayanan saat menerima uang
j. Simpanlah baik-baik uang atau surat berharga lainnya
k. Jangan merokok di ruang ber AC
l. Jangan membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
m. Jangan membuat coretan-coretan di tempat duduk atau tembok
Tata krama di rumah sakit (saat berobat dan berkunjung) :
a. Berpakaian bersih, rapi, dan sopan
b. Bersikap ramah dan berbicara dengan baik
c. Masuk dan keluar lewat pintu yang ditentukan
d. Pahamilah petunjuk-petunjuk yang ada
e. Tanyakan kepada petugas sekiranya ada sesuatu yang belum jelas
f. Ucapkan terimakasih setelah mendapat pelayanan
g. Tidak membuang sampah atau meludah di sembarang tempat
h. Berkunjunglah pada waktu yang sudah ditentukan
i. Jangan membawa anak di bawah umur
j. Jangan menimbulkan kegundahan yang dapat mengganggu pasien
k. Jangan berbicara hal-hal yang menakutkan pasien
l. Jangan merokok dan melakukan sesuatu yang mengganggu pasien
30. Membuat sroto dan cara memasarkannya
Untuk memasarkan Sroto Sokaraja, perhatikan hal-hal berikut :
a. Siapkan bahan yang berkualitas. Bahan kuah, bahan isi, dan bahan sambal di usahakan bahan-
bahan yang masih segar. Jangan gunakan bahan yang sudah basi.
b. Proses pembuatan dilakukan secara tepat, jangan terllau masak atau masih mentah
c. Sroto disajikan di tempat yang bersih dan menimbulkan selera
d. Iklan dan papan nama dipasang di tempat strategis
e. Pembeli dilayani dengan ramah dan mempesona.
Tempat memasarkan dipilih sebagai berikut :
a. Tempat-tempat kerumunan orang
b. Tempat-tempat umum seperti terminal, stasiun, lokawisata, rumah sakit, dan lain-lain.
c. Pinggiran jalan yang strategis.

Anda mungkin juga menyukai