Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL Dan SBAR

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Komunikasi

Diampu oleh :

Indari, S.Kep.Ners.,M.Kep.

Nama Kelompok :

Diah Nur Aida S (191001)

Eni Sudarwasih (191002)

Adelia Oktaviani Dwi P (191003)

Adhin Hellen Vitara (191004)

Agus Setyawan (191005)

Almania Nur Nafisa (191006)

INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS, DAN KESEHATAN

RS dr. SOEPRAOEN KESDAM V/BRW MALANG

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayahnya, kami bisa menyelesaikan makalah
tentang Komunikasi Interpersonal. Dan juga kami berterimakasih kepada ibu
Indari, S.Kep.Ners.,M.Kep yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Karya tulis ini merupakan penyempurnaan dari bahan ajar kontekstual yang telah
dikembangkan dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Komunikasi Interpetsonal. Dan kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa karya tulis yang kami buat ini masih jauh dari kata sempuna. Dengan
adanya karya tulis ini semoga dapat menambah wawasan bagi orang yang
membacanya. Dan juga kami berharap karya tulis ini dapat membuat para
pembaca dapat belajar lebih giat lagi.

Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca untuk perbaikan karya
tulis yang akan kami buat di masa mendatang. Mengingat tidak ada sesuatu yang
yang sempurna tanpa adanya saran dan kritikan yang membangun.

Semoga karya tulis yang kami buat dapat dipahami dan dimanfaatkan dengan baik
bagi para pembaca. Sekiranya laporan yang kami susun ini dapat berguna bagi
orang yang membacanya maupun kita sendiri. Sebelumnya kami minta maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan di hati para pembaca.

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang...............................................................................1
I.II Tujuan............................................................................................2
I.III Manfaat..........................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.I Komunikasi Interpersonal ..............................................................4
II.I.I Pengertian Komunikasi Interpersonal ....................................
II.I.II Fungsi Komunikasi Interpersonal..........................................
II.I.III Tujuan Komunikasi Interpersonal.........................................
II.I.IV Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal......................................
II.I.V Proses Komunikasi Interpersonal...........................................
II.I.VI Aspek-Aspek Komunikasi Interpersonal Efektif..................
II.I.VII Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal
II.II SBAR (Situation, Background, Assesment,Recommendation)........
II.II.I Definisi SBAR........................................................................
II.II.II Langkah-Langkah Komunikasi SBAR.................................
II.II.III Fungsi Alat SBAR Dalam Proses Komunikasi...................
II.II.IV Kelebihan Dokumentasi SBAR...........................................
II.II.V Alasan Penggunaan Komunikasi SBAR...............................
II.II.VI Manfaat Dokumentasi SBAR..............................................
II.II.VII Keuntungan Dokumentasi SBAR......................................
BAB III KASUS..................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN...................................................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................
V.I Kesimpulan.....................................................................................
V.II Saran..............................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Komunikasi berasal dari bahasa Latin communicare–communicatio dan
communicatus yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan sistem penyampaian
dan penerimaan berita, seperti telepon, telegraf, radio, dan sebagainya. Secara
sederhana komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran,
penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain
(Rika S., dkk.,2018).

Komunikasi merupakan hal yang sering kita lakukan. Tanpa berkomunikasi


kita tidak bisa menjalani hidup sesuai yang diinginkan. Komunikasi dilakuakn
dari bangun tidur hingga akan tidur lagi. Kita telah dikenalkan dengan komunikasi
sejak kita baru lahir meskipun kita belum bisa berkomunikasi dengan orang lain.
Oleh karena itu komunikasi adalah hal penting dalam kehidupan seorang manusia.
Dalam berkomunikasi terdapat tujuan, agar tercapai tijuan tersebut maka
komunikasi harus berjalan dengan baik.

Dalam bidang keperawatan, komunikasi juga merupakan hal yang penting.


Karena tanpa adanya komunikasi tindakan dalam keperawatan tidak akan berjalan
dengan baik. Komunikasi dilakukan oleh seorang perawat dengan klien dan juga
rekan sesama perawat lain atau rekan rekan medis lainnya. Dengan adanya
komunikasi perawat dapat memberikan pelayan yang baik dan juga memberikan
kenyamanan pada klien. Salah satu komunikasi dalam keperawatan adalah
komunikasi terapeutik. Komunikasi terapeutik adalah suatu pengalaman bersama
antara perawat – klien yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien.

I.II TUJUAN
1. Memenuhi tugas mata kuliah komunikasi
2. Mampu memahami definisi komunikasi
3. Mampu memahami definisi terapeutik
4. Mampu memahami tujuan komunikasi terapeutik
5. Mampu memahami hal hal yang harus diketahui perawat dalam
komunikasi terapeutik
6. Mampu memahami fase fase komunikasi terapeutik
7. Mampu memahami sikap perawat dalam berkomunikasi
8. Mampu memahami teknik dalam berkomunikasi terapeutik

I.III MANFAAT
1. Manfaat teoritis
Penulisan ini diharapkan dapat memberi pengetahuan dan informasi
kepada mahasiswa dan kepada para membaca mengenai komunikasi
interpersonal dalam keperawatan
2. Manfaat praktis
Penulisan ini diharapkan dapat menjadi masukan secara praktis bagi para
pembaca terutama perawat dalam meningkatkan pemahaman tentang
komunikasi secara interpersonal dan mengaplikasikanya dalam tindakan
keperawatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I KOMUNIKASI INTERPERSONAL

II.I.I Pengertian Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua


atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara
langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara
langsung pula. (M. Agus Hardjana, Komunikasi Intrapersonal &
Interpersonal, 2007: 85).

Sedangkan, menurut Deddy Mulyana (2008 : 81), yang


menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah Bentuk kegiatan
komunikasi yang kerap dilakukan oleh manusia adalah komunikasi
interpersonal yaitu komunikasi antara orang-orang secara tatap muka yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain secara
langsung baik secara verbal maupun non verbal.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, komunikasi interpersonal


adalah komunikasi yang dilakukan antara dua orang atau lebih secara
langsung dimana terdapat umpan balik baik secara verbal maupun
nonverbal.

II.I.II Fungsi Komunikasi

Menurut Hafied Cangara dalam bukunya Pengantar Ilmu


Komunikasi (1998 : 33,36) Fungsi komunikasi antar pribadi atau
komunikasi interpersonal adalah berusaha meningkatkan hubungan insani,
menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi
ketidakpastian sesuatu, serta berbagai pengetahuan dan pengalaman
dengan orang lain.
Komunikasi interpersonal, menjadikan hubungan antara pihak
yang berkomunikasi semakin erat karena tidak adanya kesalahfahaman
dalam menerima informasi.

II.I.III Tujuan Komunikasi Interpersonal

Menurut Muhammad (1995) tujuan dari komunikasi interpersonal adalah :

1. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain


2. Menemukan diri sendiri
3. Menemukan dunia luar
4. Membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dan penuh arti
Sebagai makhluk sosial
5. Mempengaruhi sikap dan tingkah laku
6. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu
7. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi
8. Memberikan bantuan (konseling)

I.I.IV Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

Menurut Suranto (2011) ciri-ciri dari komunikasi interpersonal yakni :

1. Arus pesan dua arah


2. Suasana non formal
3. Umpan balik segera
4. Peserta komunikasi berada dalam jarak yang dekat

I.I.V Proses Komunikasi Interpersonal

Menurut Suranto (2011) proses dari komunikasi interpersonal yakni :

1. Keinginan berkomunikasi

Seorang komunikator mempunyai keinginan untuk berbagi gagasan


dengan orang lain.
2. Encoding oleh komunikator
Encoding merupakan tindakan memformulasikan isi pikiran atau gagasan
ke dalam simbol-simbol, kata-kata dan sebagainya sehingga komunikator
merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara penyampaiannya.
3. Pengirim pesan

Untuk mengirim pesan kepada orang yang dikehendaki, komunikator


memilih saluran komunikasi seperti telpon, SMS, e-mail, surat, ataupun
secara tatap muka.
4. Penerimaan pesan

Pesan yang dikirim oleh komunikator telah diterima oleh komunikan.


5. Decoding oleh komunikan

Decoding adalah proses memahami pesan. Komunikan menterjemahkan


pesan yang diterima dari komunikator dengan benar, memberi arti yang
sama pada simbol-simbol sebagaimana yang diharapkan oleh
komunikator.
6. Umpan balik

Setelah menerima pesan dan memahaminya, komunikan memberikan


respon atau umpan balik. Dengan umpan balik ini, seorang komunikator
dapat mengevaluasi efektivitas komunikasi.

I.I.VI Aspek-Aspek Komunikasi interpersonal menjadi Efektif

De Vito (dalam Sartika & Sulistyaningsih, 2012) mengatakan ada lima aspek
agar komunikasi interpersonal menjadi efektif yaitu :

1. Aspek keterbukaan

Komunikator interpersonal yang efektif harus terbuka kepada orang yang


diajak berinteraksi, mau mengungkapkan informasi tentang hal-hal yang
biasanya disembunyikan selain itu adanya kesediaan komunikator untuk
bereaksi secara jujur terhadap stimulus yang datang tidak diam dan harus
kritis.
2. Aspek Empati
Empati adalah kemampuan seseorang untuk merasakan apa yang orang
lain rasakan, dapat memahami sesuatu yang sedang dialami orang lain
(Suranto, 2011). Empati dapat dikomunikasikan baik secara verbal
maupun nonverbal.
3. Aspek Sikap Mendukung

Maksud dari aspek ini adalah masing-masing pihak yang berkomunikasi


memiliki komitmen untuk mendukung terselenggaranya interaksi secara
terbuka.
4. Aspek sikap positif

Individu yang melakukan komunikasi interpersonal harus bersikap positif


dengan mengacu pada hal positif untuk diri sendiri dan orang lain serta
memberikan pujian kepada orang lain.
5. Aspek kesetaraan

Kesetaraan (equality) ialah pengakuan bahwa kedua belah pihak memiliki


kepentingan, kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan
saling memerlukan. .

I.I.VII Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal

Menurut Rahmat (2007) komunikasi interpersonal dipengaruhi oleh sebagai


berikut :

1. Persepsi interpersonal
Persepsi interpersonal adalah memberikan makna terhadap stimuli yang
berasal dari seseorang (komunikan) yang berupa pesan verbal dan
nonverbal.
2. Konsep diri
Konsep diri adalah pandangan dan perasaan tentang diri sendiri, yaitu:
a. Setiap orang bertingkah laku sedapat mungkin sesuai dengan
kosnep dirinya.
b. Membuka diri.
c. Percaya diri.
d. Atraksi interpersonal

II.II SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation)

I.II.I Definisi SBAR

Komunikasi S-BAR menurut NHS (2012) adalah komunikasi yang


dilakukan oleh perawat dalam menyampaikan kondisi pasien dan untuk
mengatur informasi yang sesuai secara jelas dan lengkap sehingga dapat
diterima oleh perawat lainnya secara akurat dan efisien pada saat operan
jaga/pergantian shift. Komunikasi S-BAR meliputi Situation, Background,
Assesment, Recommendation.

I.II.II Langkah-langkah Komunikasi SBAR

Langkah- langkah menurut Capital Health, 2011, Quality Improvement


Tool :

1. Situation/Situasi
a. Menentukan nama pasien dan kondisi atau situasi saat ini.
b. Jelaskan apa yang terjadi pada pasien untuk mengawali
percakapan ini dan menjelaskan bahwa pasien telah mengalami
perubahan kondisi.
2. Background/Latar Belakang
a. Menyatakan tanggal tanggal penerimaan pasien, diagnosisnya,
dan sejarah medis pasien.
b. Berikan sinopsis atau ringkasan singkat dari apa yang telah
dilakukan selama ini.
3. Assessment/Pengkajian
a. Ringkasan kondisi atau situasi pasien.
b. Jelaskan apa yang menjadi permasalahannya: “Saya tidak yakin
apa masalah dari pasien, namun kondisi pasien memburuk, dan
tidak stabil, sehingga perlu dilakukakn suatu tindakan”.
c. Memperluas pernyataan perawat dengan tanda-tanda dan
gejalanya.
4. Recomendation/Rekomendasi
a. Jelaskan apa yang diinginkan dokter setelah melihat hasil
tindakan (misalnya: tes laboratorium, perawatan).
b. Perawat meromendasikan dokter untuk melakukan kunjungan
kepada pasien dan keluarga pasien.
c. Apakah ada tes lain yang diperlukan seperti: EKG
d. Perawat menyampaikan kepada dokter setiap terdapat
pengobatan baru atau apabila ada perubahan dalam perintah
segera diinformasikan oleh doter kepada perawat.
e. Jika terdapat perbaikan ataupun tidak adanya perbaikan kondisi
pada pasien, perawat akan menghubungi dokter kembali,
menanyakan ke dokter tindakan yang harus dilakukan

I.II.III Fungsi Alat S-BAR dalam proses komunikasi

Alat S-BAR terdiri dari pertanyaan standar yang cepat dalam


empat bagian, yang dapat digunakan untuk memastikan bahwa perawat
dapat menyampaikan informasi dengan tegas dan efektif, untuk
mengurangi pengulangan. Alat S-BAR digunakan agar perawat agar
perawat mampu merumuskan informasi dengan tepat dan detail. Alat S-
BAR juga membantu perawat dalam mempersiapkan informasi yang
dibutuhkan oleh tenaga kesehatan lain dalam meningkatkan keterampilan
(WHO, 2007).

I.II.IV Kelebihan Dokumentasi SBAR (Rodgers 2007).

1. Menyediakan cara yang efektif dan efesien untuk menyampaikan


informasi dan timbang terima
2. Menawarkan cara sederhana untuk membakukan komunikasi dengan
menggunakan elemen komunikasi SBAR
3. Menghindari kesalahan dalam proses komunikasi timbang terima pasien.
4. Menciptakan metode yang sama dalam proses timbang terima.
I.II.V Alasan Penggunaan Komunikasi Dengan S-BAR

Komunikasi antar tenaga kesehatan di pelayanan kesehatan


ternyata tidak memadai seperti komunikasi antara dokter dengan perawat,
hal ini merupakan salah satu penyebab kesalahan medis/insiden
keselamatan pasien.

Menurut American Journal of Nursing (2006) Komunikasi


menggunakan S-BAR merupakan mekanisme yang efektif terhadap hirarki
tradisional antara tenaga kesehatan seperti antara dokter dengan perawat
dalam memberikan tindakan perawatan. Komunikasi S-BAR dapat
membangun bahasa dengan penggunaan bahasa umum pada saat
berkomunikasi, sehingga mengurangi hambatan dalam berkomunikasi
antar tenaga kesehatan.

I.II.VI Manfaat Dokumentasi SBAR (Rotgers, 2007)

1. Dapat digunakan lagi untuk keperluan yang bermanfaat


2. Mengkomunikasikan kepada tenaga perawat dan tenaga kesehatan lainnya
tentang apa yang sudah dan akan dilakukan kepada pasien.
3. Bermanfaat untuk pendataan pasien yang akurat karena berbagai informasi
mengenai pasien telah dicatat (Suarli & yayan , 2010).

I.II.VII Keuntungan Dokumentasi SBAR :

1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif


2. Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat paham
akan kondisi pasien.
BAB III

TINJAUAN KASUS

Senin, 28 September 2020

Kasus:

Nn. A berusia 18 th di rawat di Ruang Bougenvile 1 dengan DBD rawatan hari ke


3. Selama rawatan, pasien tidak mengeluh demam namun terdapat perdarahan
gusi. Trombosit Hasil pemeriksaan lab Minggu sore (27-09-2020) 30.000 mg/dl,
dan Senin pagi (28-09-2020) 20.000 mg/dl.

Terapi menurut advise dokter:

- IVFD Nacl 0,9 % selang seling dengan fimahes 30 tpm

- Transamin 1 ampul / 8 jam


BAB IV

PEMBAHASAN

FASE TUGAS PERAWAT CONTOH

Pra- Interaksi - Mengumpulkan data - Perawat menggali perasaan diri,


tentang klien kecemasan, pengalaman, dan tingkat
- Mengeksplorasi pengetahuan yang dimiliki tentang
perasaan, fantasi dan penyakit DBD
ketakutan diri - Mencari data-data klien dan
- Menganalisa mengobservasi keadaan klien,
kekuatan professional sebelum melakukan komunikasi
diri da keterbatasan terapeutik.
- Membuat rencana - Siapkan rencana percakapan baik
pertemuan dengan secara tertulis maupun tidak tertulis.
klien (kegiatan,
waktu, tempat)

Orientasi - Memberkan salam Di ruangan, Klien Sedang ditemani


dan tersenyum pada oleh Ibunya. Keluarga yang lain
klien sedang di luar ruanagan.
- Memperkenalkan diri
- P: Selamat pagi, Nn. Alma
dan menanyakan
- K: Selamat pagi, suster
nama klien
- P: Perkenalkan saya Perawat Tara,
- Melakukan validasi
Saya yang bertugas pada pagi ini
(kognitif, psikomotor,
mulai jam 07.00-13.00. Nama lengkap
afektif) pada
Mbak siapa?
pertemuan berikutnya
- K: Oh iya sus, nama saya Almania
- Menentukan mengapa
Nur Nafisa
kle mencari
- P: Tanggal lahirnya berapa Mbak?
pertolongan
- K: tanggal 1 Januari 2002
- Menyediakan
- P: Baik Mbak, bagaimana kondisi
kepercayaan, Mbak saat ini? Apakah ada keluhan?
penerimaan, dan - K: Alhamdulillah untuk demamnya
komunikasi terbuka sudah turun dan kondisi saya sudah
- Membuat kontrak membaik, namun ada perdarahan pada
timbal balik gusi saya Sus.
- Mengekplosari - Ibu K : Itu kenapa ya Sus, apakah
perasaan klien, berbahaya atau tidak?(Ibu Khawatir)
pikiran, dan tindakan - P: Perdarahan pada gusinya itu mulai
- Mengidentifiksi kapan ya Bu?
masalah klien - Ibu K: Mulai tadi pagi Sus, saat
- Mengidentifikasi bangun tidur tiba-tiba gusinya sudah
tujuan dengan klien berdarah.
- Mejelaskan waktu - P: Baik, Ibu jangan khawatir.
yang dibutuhkan Sebentar lagi Dokter akan melakukan
untuk melakukan visite(kunjugan) di ruanga ini, nanti
kegiatan akan saya laporkan kepada Dokter
- Menjelaskan bagaimana tindakan selanjutnya.
kerahasiaan - Ibu Klien: Baik, Terima kasih Sus.
- P: Baik Mbk, untuk saat ini saya akan
melakuka pemeriksaan tanda-tanda
vital yang meliputi pemeriksaan
tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan, yang bertujuan untuk
mengetahui kondisi kesehatan Mbak
saat ini. Untuk tindakan ini
memerlukan waktu sekitar 5 menit.
Apakah Mbak bersedia?
- K: Bersedia Sus.
- P: Mohon Kerjasamanya ya Mbak?
- K: Iya Sus.
Perawat melakukan pemeriksaan TTV
sekitar 5 menit. Setelah selesai
- memberi kesempatan
pemeriksaan, Dokter melakukan Visite
klien untuk bertanya
Kerja ke ruangan tersebut. Kemudian

- menanyakan keluhan melaporkan perkembangan kondisi

utama / keluhan yang kesehatan Klien. Perawat


berkomunikasi menggunakan Teknik
mungkin berkaitan
SBAR.
dengan kelancaran
pelaksanaan kegiatan Situation:
P: Dokter ini Nn. Alma usia 18 th
- memulai kegiatan
dengan DBD rawatan hari ke-3.
denngan cara yang baik
Selama rawatan dari kemaren sore
- melakukan kegiatan
sampai pagi ini, Klien tidak demam
sesui rencana
lagi, termoregulasi sudah membaik,
namun pagi ini terjadi perdarahan
pada gusi.
Background:
Nilai trombosit kemaren sore 30.000
mg/dl dan pasien sudah menadapatkan
terapitransamin 1 ampul/8 jam.
Tanda-tanda vital masih stabil ( TD:
110/80 mmhg, N: 88 x/menit, RR: 20
x/menit, S: 37,2°C)

Assesment:
Nilai Trombosit menurun. Perdarahan
yang ditemukan hanya pada gusi saja,
dan belum di temukan perdarahan
lainnya.
Rekomendasi:
Bagaimana dokter untuk tata laksana
selanjutnya? Apa perlu dilakukan
tranfusi trombosit?
D: Baik Sus, terima kasih atas
laporannya.
Kemudian Dokter melakukan validasi
data dengan pasien, dan
memberikan instruksi terapi.

- menciptakan realitas
perpisahan
P: Baik Mbak, saya sudah selesai
- menyimpulkan hasil
melakukan tindakan pemeriksaan tanda-
kegiatan: evaluasi hasil
tanda Vital, untuk hasilnya semua
dan proses
masih tergolong normal. Untuk
- saling mengeksplorasi
Terminasi perdarahan pada gusi Mbak, diharapkan
perasaan penolakan,
Mbak lebih banyak mengkonsumsi
kehilangan, sedih,
makanan yang bergizi dan istirahat
marah dan perilaku lain
yang cukup.
- memberikan
K: iya mbk terima kasih
reinforcement positif
- merencanakan tindak P: Baik, Saya akan kembali keruang
lanjut dengan klien keperawatan. Jika Mbak membutuhkan
- melakukan kontrak bantuan saya, Mbak/keluarga Mbak
untuk pertemuan bisa memencet bel nya ya Mbak.
selanjutnya
K: iya mbk..
(waktu,tempat, topic)
- mengakhiri kegiatan P: Terima kasih Mbak, atas kerja
dengan baik samanya. Semoga lekas sembuh..
K: iya Sus, terima kasih ya Sus..
BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan
Komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar dua
atau beberapa orang, di mana pengirim dapat menyampaikan pesan secara
langsung, dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara
langsung pula. Yang bertujuan untuk mengungkapkan perhatian kepada
orang lain, membangun dan memelihara hubungan yang harmonis dan
penuh arti sebagai makhluk sosial serta memberikan bantuan (konseling).

Sedangkan Komunikasi S-BAR menurut NHS (2012) adalah


komunikasi yang dilakukan oleh perawat dalam menyampaikan kondisi
pasien dan untuk mengatur informasi yang sesuai secara jelas dan lengkap
sehingga dapat diterima oleh perawat lainnya secara akurat dan efisien
pada saat operan jaga/pergantian shift. Komunikasi S-BAR meliputi
Situation, Background, Assesment, Recommendation

V.II Saran
Adapun saran-saran dalam penulisan makalah ini adalah :

1. Diharapkan para pembaca dapat mengetahui dan meningkatkan wawasan


tentang komunikasi terapeutik.
2. Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan kepada para pembaca
agar dapat mengetahui dan memahami tentang Komunikasi terapeutik
serta dapat memberikan kritik dan saran agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Demikian saran yang dapat penulis sampaikan
semoga dapat membawa manfaat bagi semua pembaca.

DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Fadly.2018.KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAWAT DAN
PASIEN DALAM PELAYANAN RAWAT INAP DI PUSKESMAS JUMPANDANG
BARU MAKASSAR.Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin :
Makassar.Skripsi.

Mundakir.2016.Buku Ajar Komunikasi Pelayanan Kesehatan.Indomedia Pustaka


Penerbit & Distributor:Yogyakarta.

Rika S., dkk..2018.BUKU AJAR KEPERAWATAN DASAR 2. Andalas


University Press:Padang.

Damaiyanti, Mukhripah. 2010. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik


Keperawatan. PT Refika Aditama: Bandung.

Internet:

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repositori.uin-
alauddin.ac.id/13857/1/m.%2520fadly-komunikasi
%2520interpersonal.pdf&ved=2ahUKEwjP_PTZ9YjsAhUEILcAHSw-
B1cQFjAAegQICxAC&usg=AOvVaw0Jc9ltQj2lS576n9T_fNiO (diakses pada
tanggal 27 september 2020)

Anda mungkin juga menyukai