Anda di halaman 1dari 22

Manajemen Krisis

Perilaku Kekerasan dan


Restrain
Keperawatan Jiwa
Anggota
Kelompok :
CINDI DWI SANDIYAH 181127
IDA ISMAWATI 181139
JUWITA INDAH NUR .S 181142
SILVIA AINUN ROHMAH 181169

3C Keperawatan
DEFINISI

Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan


untuk melukai seseorang secara fisik maupun psikologis. Perilaku
kekerasan ini dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri
sendiri, orang lain, dan lingkungan.
TANDA DAN GEJALA
1. Muka merah dan tegang
2. Pandangan tajam
3. Mengatupkan rahang dengan kuat
4. Mengepalkan tangan
5. Jalan mondar-mandir
6. Bicara kasar
7. Suara tinggi, menjerit atau berteriak
8. Mengancam secara verbal atau fisik
9. Melempar atau memukul benda/orang lain
10. Merusak barang atau benda
11. Tidak mempunyai kemampuan mencegah/mengontrol
perilaku kekerasan.
ETIOLOGI

FAKTOR PREDISPOSISI

1. Terdapat asumsi bahwa seseorang untuk


mencapai suatu tujuan mengalami hambatan
akan timbul dorongan agresif yang memotifasi
PK.
2. Berdasarkan penggunaan mekanisme koping
individu dan masa kecil yang tidak
menyenangkan
3. Frustasi.
4. Kekerasan dalam rumah atau keluarga.
 
Lanjutan...

FAKTOR PRESIPITASI

1. Klien : kelemahan fisik, keputusasaan,


ketidakberdayaan, kehidupan yang penuh agresif,
dan masa lalu yang tidak menyenangkan.
2. Interaksi : penghinaan, kekerasan, kehilangan
orang yang berarti, konflik, merasa terancam,
baik internal dari diri klien sendiri maupun
eksternal dari lingkungan.
3. Lingkungan : panas dan bising.
PERILAKU YANG TERKAIT
1. Menyerang atau menghindar (fight of flight)
Pada keadaan ini respon fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf
otonom beraksi terhadap sekresi epinephrin yang menyebabkan tekanan
darah meningkat, takikardi, wajah merah, pupil melebar, sekresi HCl
meningkat, peristaltik gaster menurun, pengeluaran urine dan saliva
meningkat, konstipasi, kewaspadaan juga meningkat diserta ketegangan
otot, seperti rahang terkatup, tangan dikepal, tubuh menjadi kaku dan
disertai reflek yang cepat.
2. Menyatakan secara asertif (assertiveness)
Perilaku yang sering ditampilkan individu dalam mengekspresikan
kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif, agresif dan asertif.
3. Memberontak (acting out)
Perilaku yang muncul biasanya disertai akibat konflik perilaku “acting
out” untuk menarik perhatian orang lain.
4. Perilaku kekerasan
Tindakan kekerasan atau amuk yang ditujukan kepada diri sendiri, orang
lain maupun lingkungan.
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

Asuhan keperawatan dilakukan dengan


menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi 4
tahapan yaitu :
Pengkajian, perencanaan/intervensi,
pelaksanaan/implementasi dan evaluasi,
PENGKAJIAN
1. Aspek biologis
Respons fisiologis timbul karena kegiatan sistem saraf otonom bereaksi terhadap
sekresi epineprin sehingga tekanan darah meningkat, tachikardi, muka merah, pupil
melebar, pengeluaran urine meningkat. Ada gejala yang sama dengan kecemasan
seperti meningkatnya kewaspadaan, ketegangan otot seperti rahang terkatup, tangan
dikepal, tubuh kaku, dan refleks cepat. Hal ini disebabkan oleh energi yang
dikeluarkan saat marah bertambah.
2. Aspek emosional
Individu yang marah merasa tidak nyaman, merasa tidak berdaya, jengkel, frustasi,
dendam, ingin memukul orang lain, mengamuk, bermusuhan dan sakit hati,
menyalahkan dan menuntut.
LANJUTAN...
3. Aspek intelektual
Sebagian besar pengalaman hidup individu didapatkan melalui proses intelektual, peran
panca indra sangat penting untuk beradaptasi dengan lingkungan yang selanjutnya diolah
dalam proses intelektual sebagai suatu pengalaman. Perawat perlu mengkaji cara klien
marah, mengidentifikasi penyebab kemarahan, bagaimana informasi diproses, diklarifikasi,
dan diintegrasikan.
4. Aspek sosial
Meliputi interaksi sosial, budaya, konsep rasa percaya dan ketergantungan. Emosi marah
sering merangsang kemarahan orang lain. Klien seringkali menyalurkan kemarahan dengan
mengkritik tingkah laku yang lain sehingga orang lain merasa sakit hati dengan
mengucapkan kata-kata kasar yang berlebihan disertai suara keras. Proses tersebut dapat
mengasingkan individu sendiri, menjauhkan diri dari orang lain, menolak mengikuti aturan.
5. Aspek spiritual
Kepercayaan, nilai dan moral mempengaruhi hubungan individu dengan lingkungan. Hal
yang bertentangan dengan norma yang dimiliki dapat menimbulkan kemarahan yang
dimanifestasikan dengan amoral dan rasa tidak berdosa.
POHON
MASALAH
Resiko mencederai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan

Resiko Perilaku kekerasan

Gangguan konsep diri : harga diri


rendah
 
DIAGNOSA
Diagnosa ditetapkan sesuai
dengan dataKEPERAWATAN
yang didapat, dan
saat ini tidak melakukan perilaku
kekerasan tetapi pernah
melakukan perilaku kekerasan
dan belum mempunyai
kemampuan
mencegah/mengontrol perilaku
kekerasan tersebut.
PERILAKU KEKERASAN
RENTANG RESPON

Adaptif Maldaptif

Asertif Frustasi Pasif Agresif Amuk/PK


RENTANG RESPON
KETERANGAN :

Asertif : Kemarahan yang diungkapkan tanpa menyakiti orang lain


Frustasi : Kegagalan mencapai tujuan karena tidak realistis/ terhambat
Pasif : Respon lanjutan dimana klien tidak mampu mengungkapkan
perasaannya
Agresif : Perilaku destruktif tapi masih terkontrol
Amuk : Perilaku destruktif dan tidak terkontrol
PENATALAKSANAAN MEDIS
Psikofarmakologi
1. Anti cemas dan sedatif hipnotik
Benzodiazepin seperti Larozepam dan Clonazepam sering digunakan dalam
kedaruratan psikiatri untuk menenangkan perlawanan klien.
2. Anti depresi
Obat ini mampu mengontrol impusilf dan perlikau agresif yang berkaitan
dengan perubahan mood. Amitriptyline dan Trazodone.
MANAJEMEN KRISIS

1. Tim Krisis Perilaku Kekerasan


Tim krisis perilaku kekerasan terdiri dari ketua tim krisis yang berperan
sebagai pemimpin "leader” dan anggota tim minimal dua orang. Ketua
tim adalah perawat yang berperan sebagai kepala ruangan, penanggung
jawab “shift” perawat primer, ketua tim atau staf perawat, yang penting
ditetapkan sebelum melakukan tindakan. Anggota tim krisis dapat staf
perawat, dokter atau konselor yang telah terlatih menangani krisis.
AKTIFITAS YANG DILAKUKAN TIM KRISIS
1. Aktivitas ketua dan tim krisis
2. Susun anggota tim krisis
3. Pembagian petugas keamanan
4. Memindahkan klien lain dari area penanganan
5. Ambil alat pengikat (jika restrain dilakukan)
6. Mengatur perencanaan penanganan dengan tim
7. Mengamankan anggota gerak klien
8. Melaskan tindakan pada klien agar klien kooperatif
9. Ikut klien dengan petunjuk ketua tim
10. Memberikan obat sesuai program terapi dokter
11. Mertahankan sikap yang tenang dan konsisten terhadap klien
12. Mengevaluasi tindakan
14. Mengintegrasikan kembali klien pada lingkungan secara bertahap
LANJUTAN...

2. Pembatasan Gerak
Pembatasan gerak adalah memisahkan
klien di tempat yang aman dengan tujuan
melindungi klien dan staf dari
kemungkinan bahaya. Istilah yang biasa
digunakan di rumah sakit jiwa untuk
tempat pembatasan gerak adalah kamar
isolasi.
PENGEKANGAN/ PENGIKATAN
FISIK

Pengekangan adalah pembatasan gerak klien


dengan mengikat tungkai klien (Struatdan Laraia,
1998). tindakan pengekangan masih umum
digunakan perawat disertai dengan penggunaan
obat psikotropik (Duxbury, 1999).
TINDAKAN KEPERAWATAN UNTUK PASIEN
Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan
marah, tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang
SP 1 dilakukan, serta cara mengontrol secara fisik (dengan cara nafas
dalam)
Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2 (dengan
SP 2 cara
memukul bantal)
Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal
SP 3 (dengan
cara berbicara dengan baik)
Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual (dengan
SP 4 cara
beribadah)

Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat (patuh minum


SP 5 obat)
EVALUASI
1. Identifikasi situasi yang dapat membangkitkan
kemarahan.
2. Bagaimana keadaan klien saat marah dan benci
pada orang tersebut.
3. Sudahkah klien menyadari akibat dari marah dan
pengaruhnya pada orang lain.
4. Buatlah komentar yang kritikal.
5. Apakah klien sudah mampu mengekspresikan
sesuatu yang berbeda.
6. Klien mampu menggunakan aktifitas secara fisik
untuk mengurangi perasaan marahnya.
7. Konsep diri klien sudah meningkat.
8. Kemandirian berpikir dan aktivitas meningkat.
MALU BERTANYA
SESAT DIJALAN
LOH...

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics & images by
Freepik.

Anda mungkin juga menyukai