SOEPRAOEN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
A. Identitas Klien
Nama : Nn. V No. RM : 4455xxxx
Usia : 15 th Tanggal Masuk : 1 Oktober 2020
Jenis kelamin : Perempuan Tanggal Pengkajian : 1 Oktober 2020
Alamat : Poncokusumo Sumber Informasi : Keluarga
No. Telepon : 081234xxxxxx Nama klg. dekat yang bisa dihubungi: Ny. S
Status pernikahan: Belum Menikah
Agama : Islam Status : Ibu Kandung
Suku : Jawa Alamat : Poncokusumo
Pendidikan : SMA No. telepon : 08814381xxx
Pekerjaan : Belum Bekerja Pendidikan : SMP
Lama bekerja :- Pekerjaan : Petani
Ibu klien mengatakan anaknya demam naik turun, mual dan muntah sejak
tanggal 26 September 2020 dan pada saat itu juga Ibu klien membawa anaknya
apotik dan diberi obat paracetamol dan antasida Namun tidak kunjung sembuh. Hari
kemudian ibunya membawa ke RST dr. Soepraoen Malang pada tanggal 1 Oktober
2020 pukul 05.00 WIB dengan keluhan panas naik turun selama 5 hari disertai
dengan mual dan muntah serta keringat dingin, hasil LAB menunjukkan anaknya
positif DHF dan disarankan oleh dokter untuk dierawat di ruang rawat inap,
kemudian klien dibawa ke ruang anggrek 1 pada tanggal 1 Oktober 2020 pukul
06.00 WIB.
Imunisasi
(√ )BCG (√)Hepatitis
(√)Polio (√)Campak
(√)DPT (√)……………
Kebiasaan
Jenis Frekuensi Jumlah Lamanya
Tidak ada
F. Genogram
Nn. A
15 tahun
DHF
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Menikah
Keturunan
Penderita
Meninggal
G Riwayat Lingkungan
N. Konsep Diri
- Gambaran : klien menggambarkan dirinya sebagai seseorang yang sabar
- Ideal diri : klien lebih mengutamakan keluarga dari pada lainnya
- Harga diri : klien menghargai dirinya dan ingin selalu mempunyai harapan untuk sembuh
- Peran : klien adalah seorang anak ke-3 dari 3 bersaudara
- Identitas diri : klien belum menikah
O. Pola Peran dan Hubungan
- Peran dalam keluarga: anak ke-3 dari 3 bersaudara
- Sistem pendukung: suami/istri/anak/tetangga/teman/saudara/tidak ada/lain-lain, sebutkan:
keluarga
- Kesulitan dalam keluarga: tidak ada
( ) hubungan dengan orang tua ( ) hubungan dengan pasangan
( ) hubungan dengan sanak saudara ( ) hubungan dengan anak
( ) lain-lain sebutkan,
- Masalah tentang peran/hubungan dengan keluarga selama perawatan di RS: tidak ada
- Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : tidak ada
P. Pola Komunikasi
S. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : lemah
Kesadaran : composmentis
Tanda tanda vital :
Tekanan Darah : 110/80mmHg Suhu : 38,0°C
Nadi : 90x/menit RR : 22x/meni
Tinggi Badan : 140 cm Berat Badan : 40 kg
Telinga
- Bentuk : simetris
- Warna : sawo matang
- Lesi : tidak ada
- Massa : tidak ada
- Nyeri : tidak ada
- Nyeri tekan : tidak ada
Leher
- Kekakuan : tidak ada
- Benjolan/massa : tidak ada
- Vena jugularis : tidak tampak
- Nyeri : tidak ada
- Nyeri tekan : tidak ada
- Keterbatasan gerak : tidak ada
- Keluhan lain : tidak ada
Thorak & Dada
Jantung
- Inspeksi : Tidak tampak ictus cordis
- Palpasi : ictus cordis teraba pada ICS 5 MCLS
- Perkusi : terdengar pekak pada batas atas ICS 2 line dextra-sinistra batas bawah ICS 5 MCLS
- Auskultasi: terdengar suara jantung SI dan S II normal.
Paru
- Inspeksi: pengembangan dada simetris, penggunaan otot bantu pernapasan(-), RR:
22x/menit
- Palpasi: vocal premitus kanan dan kiri simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
- Perkusi: terdengar sonor di seluruh lapang paru
- Auskultasi : suara paru vesikuler
Ekstremitas (kekuatan otot, kontraktur, deformitas, edema, luka, nyeri/nyeri tekan, pergerakan)
Pada pemeriksaan ini ditemukan kemampuan pergerakan sendi dan tungkai (ROM) bebas,
tidak ada fraktur, tidak ada dislokasi, kulit bersih, akral hangat, tugor kulit kembali dalam <3
detik, kulit lembab, tidak adaoedema.
Perencanaan Pulang
Tujuan Pulang............................................................................................................................................
Transportasi pulang....................................................................................................................................
Dukungan keluarga....................................................................................................................................
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang....................................................................................................
Antisipasi masalah perawatan diri setelah pulang......................................................................................
Pengobatan................................................................................................................................................
Rawat jalan ke............................................................................................................................................
Hal hal yang perlu diperhatikan di rumah..................................................................................................
Keterangan lain..........................................................................................................................................
Malang,
Pengkaji
_________________
_
BAB IV
PENGKAJIAN
ANALISA DATA
- TTV |
S: 38,0 ° C |
RR : 20x/menit
Hasil lab
1 30 Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia - untuk mempermudah dalam menegakkan
Sep penyakit (infeksi) d.d. keperawatan selama 3 x 24 diagnosa keperawatan
2020 suhu tubuh diatas nilai jam diharapkan termoregulasi Observasi
normal, kulit memerah, - Suhu tubuh diatas normal menunjukan
membaik dengan kriteria hasil:
dan kulit terasa hangat. - identifikasi penyebab hipertermia prosen penyakit infeksius akut.
- suhu tubuh membaik
- monitor suhu tubuh - untuk mencegah dehidrasi
- suhu kulit membaik
- monitor kadar elektrolit - komplikasi dapat menimbulkan kejang
- kulit kemerahan menurun
- monitor komplikasi akibat hipertermia - lingkungan yang dingin memberikan
- pucat menurun kenyamanan bagi klien agar dapat
Terapeutik
beristirahat
- sediakan lingkungan yang dingin
- pakaian yang longgar dapat mudah
- longgarkan atau lepaskan pakaian menyerap keringat sehingga tidak
merangsang peningkatan suhu tubuh
- barikan cairan oral
- untuk mencegah dehidrasi pada klien
- lakukan pendinginan eksternal (kompres dingin,
selimut hipertermia) - membantu menurunkan demam
No.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
Dx
1 - mengidentifikasi penyebab hipertermia ( hasil : penyebab hipertermia
karena infeksi virus dengue) S : ibu klien mengatakan An. D panas sejak 5
- memonitor suhu tubuh (hasil: suhu tubuh 38,0°C) hari yang lalu
- memonitor kadar elektrolit (hasil : kurang asupan cairan )
N : 96x/mnt
S : 38,2C
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1 - 9
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/ASUS%20FX/Downloads/1787-Article%20Text-12510-1-10-20190521.pdf