Contoh BAB I
Contoh BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Berkaitan dengan hal itu, Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dicapai melalui penyelenggaraan
pembangunan kesehatan.
1 STIKes Faletehan
2
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Rumah Tangga merupakan salah
satu upaya strategis untuk menggerakan dan memberdayakan keluarga atau
anggota rumah tangga untuk hidup bersih dan sehat. Melalui ini setiap anggota
rumah tangga diberdayakan agar tahu, mau dan mampu menolong diri sendiri
dibidang kesehatan dengan mengupayakan lingkungan yang sehat, mencegah
dan menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapi, serta
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada, (Kemenkes RI, 2013).
STIKes Faletehan
3
STIKes Faletehan
4
Adapun penyakit yang muncul akibat rendahnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) antara lain kecacingan, diare, sakit gigi, penyakit kulit, gizi
buruk, demam berdarah dengue (DBD) dan penyakit berbasis lingkungan
lainnya, (Depkes RI, 2008). Menurut World Health Organization (WHO),
setiap tahunnya sekitar 2,2 juta orang di negara-negara berkembang terutama
anak-anak meninggal dunia akibat berbagai penyakit yang disebabkan oleh
kurangnya air minum yang aman, sanitasi dan higiene yang buruk, (Kemenkes
RI, 2010). Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk menurunkan
angka kejadian penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air minum yang
aman, sanitasi dan higiene yang buruk adalah penerapan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS) keluarga.
Capaian penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di
Indonesia sebesar 55,06% dari target 60%, (Kemenkes RI, 2013). Pada tahun
2013 di Provinsi Banten, jumlah keseluruhan di 8 Kabupaten/Kota se-Provinsi
Banten yang telah melaksanakan pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
STIKes Faletehan
5
(PHBS) adalah 1.131.243 rumah tangga dan rumah tangga yang melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 501.218 (44,3%). Secara
umum keadaan pada tahun 2013 menurun dibandingkan dengan tahun 2012.
Tahun 2012 mencapai 51% dan di tahun 2013 mencapai 44,3% rumah tangga
yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dari 8
Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten terdapat 5 Kabupaten/Kota yang
persentase capaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangganya
rendah yaitu Kabupaten Lebak (39,0%), Kabupaten Tangerang (38,2%),
Kabupaten Pandeglang (37,6%), Kota Cilegon (19,3 %) dan Kota Serang
(11,75%). Namun dari ke 5 Kabupaten/Kota yang persentase capaian rumah
tangganya rendah adalah Kota Serang karena persentase capaian PHBS hanya
sebesar 11,75% hasil capaiannya ini tidak sampai mencapai target yang
ditentukan yaitu 60% rumah tangga yang melaksanakan PHBS, (Dinas
Kesehatan Provinsi Banten Tahun 2013).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Serang Tahun 2014, jumlah rumah
tangga di Kota Serang sebanyak 137.268 KK dan capaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga sebanyak 9.542 KK (44,40%), hasil
capaian ini meningkat dari hasil capaian tahun 2012. Capaian Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga tertinggi terdapat di wilayah
Puskesmas Taktakan sebesar 94,74% rumah tangga yang melaksanakan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Capaian Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) rumah tangga terendah yang diperoleh dari data Dinas
Kesehatan Kota Serang salah satunya terdapat di wilayah kerja Puskesmas Rau
dimana dari jumlah rumah tangga 10.884 KK hanya terdapat 85 KK (10,61%)
rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),
(Profil Dinas Kesehatan Kota Serang, 2014).
STIKes Faletehan
6
dan Kelurahan Trondol. Cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat di tiap
Kelurahan diantaranya untuk Kelurahan Cimuncang jumlah rumah yang sudah
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebanyak 648 dari
1.061 rumah yang dipantau, Kelurahan Kaligandu 667 dari 1.062 rumah yang
dipantau dan Kelurahan Trondol 342 dari 548 rumah. Dari beberapa wilayah
Kelurahan terlihat Kelurahan yang memiliki selisih jumlah rumah yang sudah
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) jauh dari jumlah
rumah yang dipantau adalah Kelurahan Cimuncang dimana terdapat 648 rumah
yang hanya melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari
jumlah rumah 1.061 rumah, (Profil Puskesmas Rau, 2014).
B. Rumusan Masalah
Hasil capaian rumah tangga yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
baik di Dinas Kesehatan Kota Serang masih sedikit, karena berdasarkan data
yang diperoleh di tahun 2014 hanya terdapat 9.542 KK (44,40%) yang
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dari jumlah rumah
sebanyak 137.268 KK, dan capaian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
rumah tangga terendah di Kota Serang salah satunya terdapat di wilayah kerja
Puskesmas Rau dimana dari jumlah rumah tangga 10.884 KK hanya terdapat
85 KK (10,61%) rumah tangga yang melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS). Dalam wilayah kerja Puskesmas Rau terdapat 1 Kelurahan yang
jumlah rumah tangga dalam melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) masih sedikit yaitu Kelurahan Cimuncang dimana hanya terdapat 648
rumah yang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) baik dari jumlah rumah
1.061 rumah yang dipantau.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
STIKes Faletehan
7
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran frekuensi sakit pada anggota keluarga di
Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau, Kota Serang tahun
2015.
b. Mengetahui gambaran penerapan indikator persalinan di tolong oleh
tenaga kesehatan di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas
Rau, Kota Serang Tahun 2015.
c. Mengetahui gambaran penerapan indikator memberikan ASI eksklusif di
Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau, Kota Serang
Tahun 2015.
d. Mengetahui gambaran penerapan indikator menimbang balita setiap
bulan di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau, Kota
Serang Tahun 2015.
e. Mengetahui gambaran penerapan indikator penggunaan air bersih di
Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau, Kota Serang
Tahun 2015.
f. Mengetahui gambaran penerapan indikator mencuci tangan dengan air
bersih dan sabun di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas
Rau, Kota Serang Tahun 2015.
g. Mengetahui gambaran penerapan indikator menggunakan jamban sehat
di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau, Kota Serang
Tahun 2015.
h. Mengetahui gambaran penerapan indikator memberantas jentik nyamuk
dirumah seminggu sekali di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja
Puskesmas Rau, Kota Serang Tahun 2015.
i. Mengetahui gambaran penerapan indikator makan buah dan sayuran
setiap hari di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau, Kota
Serang Tahun 2015.
STIKes Faletehan
8
STIKes Faletehan
9
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Puskesmas
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah Penerapan Indikator Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Dengan Frekuensi Sakit
Anggota Keluarga di Kelurahan Cimuncang wilayah kerja Puskesmas Rau,
Kota Serang Tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei–Juli tahun
2015. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga di Kelurahan
Cimuncang. Penelitian ini dilakukan karena ibu rumah tangga memiliki peran
STIKes Faletehan
10
STIKes Faletehan