Anda di halaman 1dari 6

Implementasi Project Berbasis Sub-Komunitas

Tua Hasiholan Hutabarat

22 Feb 2020

Tahap Kegiatan Deskripsi dan Rekomendasi


Penjajakan dan Pengenalan awal - Pada tahapan ini staff yang diberi penugasan untuk melakukan penjajakan dan pengenalan
Pengenalan komunitas lokasi maupun komunitas baru
lokasi - Hasil yang diharapkan dari proses ini adalah;
o Diperoleh informasi tentang karakteristik permukiman masyarakat
o Dikenali contact person ataupun penerimaan pemerintah lokal
o Diperoleh informasi tentang vulnerability komunitas
o Jarak tempuh antar komunitas maupun permukiman komunitas dengan sekolah dan
fasilitas-fasilitas lain yang kemungkinan mempengaruhi mobilitas masyarakat dalam
melakukan kegiatan
o Aksesibilitas dari masyarakat, terutama terhadap fasilitas-fasilitas penting kesehatan,
pendidikan, ekonomi dan lainnya yang dianggap penting
o Keberadaan sekolah dan fasilitas pendidikan lainnya (yang akan berpengaruh terhadap
peluang terjadinya migrasi) Terutama SD-SMP-SMA
Pengkajian Melakukan kajian - Pada tahapan ini staff atau team yang ditunjuk memulai komunitas atau kluster baru mulai
menggunakan tools yang mengumpulkan informasi dan data terkait komunitas dalon lokasi project. Proses
tersedia pengumpulan data dan informasi tersebut dilakukan bertujuan;
o Baseline (Informasi dan data awal sebelum intervensi)
o Identifikasi permasalahan utama, key priority and key activity.
o Effective Approach and strategy and tactics.
- Seluruh informasi dan data yang terkumpul tersebut kemudian diolah menjadi baseline, key
priority dan juga strategy dan taktik. Namun perlu di ingat, penentuan key priority dan
strategy dan taktik memerlukan analisis yang lebih dalam. Indikator terlemah tidak harus
menjadi prioritas sehingga me-negasikan indikator lainnya yang berada pada gabungan
priority atau project lainnya. Bisa saja keseluruhan project atau indikator dilakukan di satu
komunitas, namun menjadi panduan team dalam merumuskan strategi dan taktik. (panduan
secara khusus tentang hal ini dapat dilihat pada lampiran).
- Ada beberapa informasi lain yang perlu diperoleh pada tahapan pengkajian, yakni;
o Trend terjadinya migrasi anak sekolah
o Demographic mapping untuk menentukan sub komunitas berdasarkan kriteria; Jarak
permukiman dengan sekolah; data kecukupan kelompok umur dengan potensi kegiatan
yang akan dilakukan; local resources lain yang mendukung kegiatan
-
Implementasi Melakukan kegiatan awal - Pada tahapan ini team mulai melakukan kegiatan-kegiatan yang sifatnya pengenalan
Kegiatan di komunitas berdasarkan data dan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
- Namun perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan lokasi komunitas dimana proses
registrasi anak akan dilakukan. Tetap terbuka kemungkinan pelaksanaan kegiatan berbasis
sekolah, namun perlu mengupayakan sekolah dimana kegiatan dilakukan berada di sub-
komunitas dimana proses registrasi anak akan dilakukan.
- Prioritas adalah melakukan kegiatan-kegiatan di sub-komunitas atau kampung yang
dinamakan Community Meeting. Kegiatan Community Meeting ini digunakan sebagai media
pengenalan komunitas termasuk pendalaman informasi dan data komunitas, termasuk anak
calon direct benificiary yang kemungkinan nantinya akan di registrasi.
- Community meeting juga bisa digunakan untuk mendekatkan team yang bekerja di
komunitas kepada calon direct beneficiary sehingga memudahkan implementasi kegiatan di
kemudian hari, termasuk proses korespondensi.
- Pelaksanaan community meeting, team bisa melakukan penelusuran dan observasi lebih
dalam terkait tentang kecukupan jumlah anak berdasarkan kelompok umur anak di sub
komunitas tersebut. Penelusuran ini nantinya akan sangat penting sebagai bahan utama
proses registrasi anak.
- Community meeting akan berjalan lebih efektif jika di isi dengan tema-tema yang menarik
dan dibutuhkan oleh masyarakat. Dibutuhkan improvisasi dan inovasi yang kuat dari team
fasilitator community meeting sehingga tidak menimbulkan kesan jenuh dari sub komunitas.
Registrasi Melakukan registrasi anak - Team sponsorship memprioritaskan registrasi pada sub-komunitas yang sebelumnya telah
berjalan kegiatan, sehingga proses menjadi lebih mudah. Terutama pada sub komunitas yang
jumlah minimum anak terregistrasi mencukupi (data tersebut diperoleh dari kajian di tahap
sebelumnya).
- Proses registrasi dilakukan melalui community meeting di sub-komunitas. Prinsipnya adalah;
jika warga di sub-komunitas sudah merasakan sedikit manfaat dari community meeting yang
sudah terlaksana beberapa kali. Sehingga pada saat team melakukan registrasi, tidak ada lagi
kecurigaan dan ketidaktahuan dari orangtua maupun anak yang akan di registrasi.
Implementasi Melakukan kegiatan - Selama proses registrasi atau pasca registrasi, team terus melakukan community meeting
kegiatan sesuai dengan rencana sesuai dengan tema yang dibutuhkan oleh masyarakat. Namun pada periode tertentu team
harus menyusun rencana kegiatan bersama sub-komunitas. Rencana kegiatan yang disusun
adalah kombinasi antara rencana kegiatan yang telah disusun dalam Logframe Project dan
juga kebutuhan atau kepentingan dari sub-komunitas. Kombinasi tidak hanya tentang
bentuk, jenis, dan tema kegiatan saja, namun tentang judul, metode teknis dan bentuk
kegiatan. Dengan demikian maka masyarakat akan merasa telah dilibatkan dalam
penyusunan program sekaligus bisa menjawan mandat kegiatan yang akan dilakukan dalam
project.
- Bisa dikatakan, community meeting adalah sebuah media pertemuan regular sub-komunitas.
Community meeting adalah media membicarakan rencana, memberi pemahaman, sosialisasi,
maupun evaluasi kegiatan. Namun media ini juga bisa digunakan untuk mengimplementasi
kegiatan, seperti saving group, pelatihan bagi farmer group, cascade dan caregiver group dan
sebagainya. Sehingga bisa dikatakan, community meeting diibaratkan sebuah kapal besar
yang di dalamnya bisa dilakukan berbagai kegiatan.
- Pada saat-saat tertentu, community meeting juga bisa digunakan untuk mensosialisasikan
beberapa kegiatan yang tidak tercantum dalam rencana kegiatan, seperti; kebutuhan
korespondensi anak, penyampaian rencana pelatihan, upaya scale-up atau replikasi kegiatan
dan sebagainya.
- Terkadang, kegiatan community meeting juga bisa ditunda atau ditiadakan ketika ada event
atau kegiatan yang dilakukan oleh kepala keluarga atau anak.

PETA PENGELOMPOKAN SUB-COMMUNITY

Gambar di bawah akan mendeskripsikan peta sub-komunitas di sebuah desa. Untuk memudahkan proses pelaksanaan kegiatan, menjamin
kedekatan team dengan komunitas dan juga mengurangi kecurigaan dan kesalahpahaman lainnya, maka diperluka pembagian sub-komunitas
seperti gambar di bawah.

Keterangan Gambar:

- Gambar di atas adalah peta satu desa yang terdiri atas 4 Dusun (Dusun A, B, C dan D)
- Permukiman warga di masing-masing dusun ada yang berkelompok namun ada juga yang terpisah dari pusat permukiman
- Permukiman warga yang berkelompok kemudian dijadikan Sub-Komunitas, didasari oleh kedekatan antar rumah, sehingga nantinya
memudahkan mobilisasi dan pengorganisasian maupun pendampingan sub-komunitas
- Setelah dikelompokkan, maka terdapat sub komunitas 1, 2, 3, 4 dan sub-komunitas 5
- Terdapat 3 Sekolah Dasar yang letak nya ada yang berdekatan dengan masing-masing sub-komunitas, namun ada juga yang cukup jauh
dari sub-komunitas, seperti di Sub-komunitas 3.
- Sebahagian besar anak di sub-komunitas 1 dan 4 bersekolah di SD yang sama, namun ada juga sebahagian anak di sub-komunitas 1 yang
sekolah di SD yang berdekatan dengan sub-komunitas 2. Begitu juga anak di sub komunitas 3 (yang tidak memiliki SD yang dekat)
bersekolah di SD yang dekat dengan sub-komunitas 2. Sedangkan anak yang tinggal di sub-komunitas 5 seluruhnya sekolah di SD yang
dekat dengan permukimannya.
- Terdapat juga sebuah Posyandu yang posisinya berada di antara sub-komunitas 1 dan sub komunitas 2.
- Di desa tersebut ada 1 SMP yang lokasinya berdekatan dengan sub komunitas 5, sehingga mengakibatkan seluruh anak yang ada di 5 sub
komunitas dan warga lain yang tidak masuk dalam sub-komunitas bersekolah di SMP tersebut.

Potensi Kesimpulan dari Karakteristik Desa

1. Menetapkan 5 sub-komunitas yang akan menjadi konsentrasi kegiatan, yakni sub-komunitas 1,2,3,4 dan 5
2. Jika pada 5 sub komunitas tersebut cukup jumlah anak yang akan di registrasi, maka dibentuk 5 kelompok/sub komunitas. Namun jika di
satu sub komunitas terdapat lebih dari 50 households yang memiliki anak ter-registrasi, maka ada peluang pada satu sub komunitas
dibentuk lebih dari 1 kelompok.
3. Namun juga di satu sub komunitas terdapat jumlah Households yang anaknya terregistrasi tidak mencapai 15 orang, maka ada
kemungkinan sub-komunitas tersebut dibatalkan menjadi kelompok. Jika sub komunitas tersebut bersedia bergabung dengan warga di
sub komunitas lain, maka bisa dibentuk 1 sub komunitas yang berasal dari 2 permukiman berbeda. Atau, bisa juga menambah warga
yang tinggal di luar sub komunitas tersebut namun bersedia ikut serta dalam kegiatan yang akan dijalankan di sub komunitas tersebut.
4. Berdasarkan karakteristik tersebut, ada beberapa peluang kegiatan bisa dijalankan;
a. Kegiatan livelihood, health dan education bisa dilakukan di Sub-Komunitas 5 karena permukiman warga yang terkonsentrasi dan
seluruh anak anggota sub komunitas belajar di sekolah yang sama, yakni di SD yang paling Dekat. Bisa dikatakan, sub komunitas
5 adalah yang paling layak dan cocok untuk dijadikan kelompok dampingan. Begitu juga dengan sub komunitas 2, dimana anak-
anak mereka rata-rata bersekolah di SD yang sama. Dengan kondisi seperti ini, team bisa melakukan kegiatan di sekolah tersebut
(SD), karena rata-rata anak kelompok dampingan sekolah di tempat yang sama.
b. Kegiatan livelihood, health dan education juga bisa dilakukan di sub komunitas 1, 4 Walaupun anak mereka terbelah atau
bersekolah di SD yang berbeda, namun pelaksanaan kegiatan di 2 SD tersebut tetap bisa meng-cover anak-anak registrasi yang
tinggal di sub komunitas 1 dan 4. Namun untuk kegiatan livelihood dan health dan education yang tidak bersifat
massive/massal, maka sub komunitas 1 dan 4 cukup layak untuk dijadikan sub komunitas dampingan.
c. Sedangkan untuk di sub komunitas 3 kondisinya akan lebih rumit. Di sub komunitas 3 tidak terdapat sekolah, sehingga
sebahagian besar anak mereka belajar di SD yang dekat dengan sub komunitas 2. Jika anak-anak di sub komunitas 3 pulang pergi
belajar ke SD yang dekat dengan Sub komunitas 2, maka masih cukup layak menjadikan sub komunitas sebagai wilayah
dampingan. Namun jika sebahagian besar anak di sub komunitas 3 stay (kost) di SD yang dekat dengan sub komunitas lain, maka
kegiatan di sub komunitas 3 di fokuskan pada kegiatan health dan livelihood saja. Jika pun tetap ingin meng cover anak-anak di
Sub komunitas 3, maka anak-anak tersebut hanya akan mendapatkan manfaat melalui kegiatan-kegiatan massive/massal yang
dilaksanakan di SD yang dekat dengan sub komunitas 2.
Manfaat dari Pengelompokan

Ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh jika menggunakan pengelompokan seperti di atas, yakni;

- Kegiatan akan terkonsentrasi ke di sub komunitas yang tinggal di lokasi yang tidak berjauhan, sehingga memudahkan mobilisasi dan
pengorganisasian
- Sub komunitas yang tergabung dalam satu kelompok adalah sekaligus orangtua dari anak yang terregistrasi, sehingga memudahkan
proses sosialisasi kegiatan sponsorship dan juga korespondensi. Kegiatan korespondensi yang banyak dilakukan door to door akan
berkurang karena CAF dapat menggunakan media community meeting untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan.
- Kegiatan yang terlaksana di sub komunitas/kelompok juga bisa dijadikan media kegiatan anak-anak dari registrasi (baik kegiatan
education maupun health).
- Kegiatan yang bersifat massive/massal di sekolah masih tetap memungkinkan dilakukan, seperti kegiatan promosi dan hari anak
nasional, karena CAF dan CDF telah mengidentifikasi siapa dan berapa anak registrasi yang berada di sekolah tersebut (data dan
informasi tersebut diperoleh dari sub komunitas)
- Database akan lebih komplit dan mudah untuk ditelusuri jika ada yang kurang lengkap karena orangtua dan anak di sub komunitas
melakukan kegiatan regular dalam community meeting.
- Proses korespondensi akan lebih mudah karena antara orangtua dan anak terregistrasi bisa saling membantu dan meng-encourage
karena terlibat secara intensif dalam kegiatan-kegiatan di sub komunitas dan juga di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai